Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGARUH SHIFT WORK PADA


PETUGAS PENGATUR LALU LINTAS UDARA

Oleh
Okki Oktaviano
1806273862

Pembimbing
Ambar Wahyuningsih SKM., MOH

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KERJA


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
Daftar Isi

Daftar Isi………………………………………………………………………………………….. i
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………... 1
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………. 1

Bab 2 Pengaruh Shift work pada Petugas Pengatur Lalu Lintas UDara ………………. 2
2.1 Kerja Shift…………………………………………………………………….. 2

2.2 Jadwal…….…………………………..………………………………………. 2
2.3 Pengaruh shift work terhadap Petugas pengatur lalu lintas udara…….. 3
Kelelahan…………………………………………………………………….. 3
Pelanggaran tempat kerja………………………………………………….. 4
Masalah Kesehatan………………………………………………………… 5
Masalah Sosial………………………………………………………………. 6

Bab 3 Kesimpulan dan Saran………………………………………………………............... 7


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 7
3.2 Saran……………………………………………………………………………. 7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………. 8

i
Bab 1
Pendahuluan

Kerja Shift (shift work) adalah kondisi yang tak terhindarkan dibanyak industri dengan
kegiatan operasional 24 jam, termasuk pengatur lalu lintas udara. Jadwal shift dirancang
dengan karakteristik bermacam-macam yang berkembang di kalangan industri untuk
mengakomodir kebutuhan Petugas1.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada pertimbangan dari komunitas peniliti mengenai keterkaitan
aktifitas dokumentasi mempengaruhi kerja shift, seperti kurang tidur, gangguan irama
circardian, tidur saat bekerja, peningkatan resiko kesalahan, kecelakaan dan cedera pada
Petugasan. Penelitian pada petugas pengatur lalu lintas udara yang mempunyai pola tidur yang
singkat terkait dengan jadwal shift, dimana pola tidur yang singkat ini dapat memicu kecelakaan
belum secara sistematis diperiksa2.
Faktor stres tempat kerja yang paling penting dialami oleh petugas pengatur lalu lintas udara
adalah kerja shift (shift work). Yang berhubungan dengan kebutuhan semua kondisi mental
yang optimum sepanjang siang dan malam, terkadang faktor beban kerja juga berperan.
Dapat diperhitungkan bahwa kinerja petugas pengatur lalu lintas udara dapat terganggu pada
jam tertentu di siang hari yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebih, tapi bisa juga
berkurang selama malam hari karena penurunan kondisi mental dan fisik, disamping beban
kerja yang berkurang3.

Tujuan Penulisan

Mengetahui pengaruh kerja shift terhadap petugas pengatur lalu lintas udara.

1
Bab 2
Pengaruh Shift Work terhadap Petugas Pengatur Lalu lintas udara

2.1 Kerja Shift


Kebanyakan dari bandara mempunyai jam operasional yaitu 24 jam setiap harinya,
karena itu diperlukan beberapa petugas pengatur lalu lintas udara pada saat malam hari. Kerja
shift berpotensi mengganggu irama Circadian pada tubuh dan terkadang mempengaruhi
penampilan kinerja, menjadi perhatian bagi keamanan operasional dari sistem pengaturan lalu
lintas udara. Didalam literatur pengaturan lalu lintas udara, perhatian utama menjadi fokus
bagaimana kerja shift dan jadwal dapat menyebabkan kelelahan dan mempengaruhi kinerja,
tidur, kondisi mood dan kesehatan.
Selain masalah shift malam, shift siang hari juga mempunyai masalah sendiri. Bekerja pada
siang hari mengakibatkan kurang tidur karena petugas pengatur lalu lintas tidak tidur lebih awal
di malam hari sebelum bekerja di shift hari berikutnya dan mengalami kurang tidur pada pagi
hari4.

2.2 Jadwal

Dibawah ini merupakan contoh tabel jadwal petugas pengatur lalu lintas (Transportation
Development Center of Canada)

Tabel diatas ini menunjukkan beberapa jadwal yang mencakup 24 jam operasional bandara.

2
Jadwal tetap (Permanent schedules) selalu ada dalam jadwal. Jadwal rotasi lambat (Slow
rotation schedule) suatu variasi dari jadwal tetap, shift kerja pada 5 hari dengan shift khusus
kemudian berotasi pada shift yang lain di minggu berikutnya. Jadwal lain yaitu clockwise
dimana jadwal dimulai dari shift pagi hari, berlanjut shift sore hari dan berganti ke shift malam
hari. Jadwal counterclockwise dimana shift dimulai dari shift sore hari, kemudian berubah
menjadi shift pagi hari dan berakhir pada shift malam hari4.
Berdasarkan pada kebijakan jadwal dari Federal Aviation Administration, jadwal kerja harus
memenuhi kriteria berikut ini5
 Pengatur lalu lintas udara tidak diperbolehkan bekerja lebih dari 10 jam operasional
dalam shift.
 Sekurangnya 8 jam waktu jeda dihitung dari waktu akhir kerja sampai waktu mulai shift,
dan minimum 9 jam jeda sebelum awal shift pagi
 Pengatur lalu lintas udara harus mempunyai waktu libur sekurangnya 12 jam selanjutnya
setelah shift malam.
 Pengatur lalu lintas udara tidak dapat bekerja lebih dari 6 hari kerja berturut-turut tanpa
libur

Pengatur Lalu lintas udara di negara Itali mempunyai jadwal shift dengan rotasi cepat pada
siklus 6 hari kerja sebagai berikut3
 hari pertama : shift sore hari dimulai pukul 13.00 sampai 20.00
 hari kedua : shift pagi hari dimulai pukul 07.00 sampai 13.00
 hari ketiga : shift malam hari dimulai pukul 20.00 sampai 07.00
 hari keempat : istirahat setelah shift malam
 hari kelima : libur
 hari keenam : libur

2.3 Pengaruh shift work terhadap Petugas pengatur lalu lintas udara

Kelelahan
Petugas pengatur lalu lintas udara biasanya bekerja dalam shift work, yang mana petugas
pengatus harus bekerja pada saat yang lain secara normal beristirahat. Pada penelitian FAA,
dimana seorang individu dengan waktu kerja yang tidak menentu, mengalami konflik antara
irama biologis circardia, lingkungan dan tuntutan Petugasan.

3
Konflik psikologis dapat memicu mengantuk, gangguan kondisi mood, penampilan kerja yang
menurun dan gangguan psikologis, kesemuanya ini mempengaruhi secara negative kepada
keselamatan dan kinerja petugas pengatur lalu lintas udara5.

Gambar 1. Pengukuran irama circardian pada Petugas pengatur lalu lintas udara selama kerja dan tidur

Pada gambar 1 ini menunjukkan penampilan kerja yang menurun secara bertahap selama shift
malam.

Pelanggaran tempat kerja

Dari hasil audit yang dilakukan oleh Guzetti dalam laporan audit FAA 2013 dijelaskan dengan
tabel dibawah ini

4
Shift dengan 8 jam kerja mempunyai pelanggaran lebih sedikit dibandingkan dengan 9 jam
kerja

Masalah Kesehatan

Shift work, khususnya malam hari bagi Petugas pengatur lalu lintas udara dapat memberikan
pengaruh negatif dalam kehidupan mereka3

 Gangguan ritme biologis


 Gangguan dalam kinerja dan efisiensi selama 24 jam
 Gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan (Colitis, Duodenitis, Ulkus
Peptikum, gangguan nafsu makan), gangguan sistem saraf (gangguan tidur,
kecemasan, depresi) dan gangguan kardiovaskular

5
Gambar 2. Pengaruh Jam kerja terhadap kesehatan3

Pada petugas pengatur lalu lintas ini, shift work bisa mempengaruhi kondisi kesehatan, seperti
bagan pada gambar 2. Dalam waktu jangka panjang, beberapa studi mengindikasikan bahwa
aktifitas occupational ini bisa jadi faktor resiko gejala terkait stress seperti sakit kepala,
kelelahan kronis, nyeri perut, gangguan pencernaan dan nyeri dada, serta gangguan penyakit
serius seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, ulkus peptikum dan gangguan
psikoneurotik3.

Masalah sosial

Kesulitan dalam mempertahankan hubungan antara keluarga dan kehidupan sosial,


konsekuensi negatif mempengaruhi hubungan pernikahan, pendidikan anak dan hubungan
sosial3.

6
Bab 3
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

7
Petugas pengatur lalu lintas udara adalah komponen penting pada sistem keamanan
lalu lintas udara. Kewaspadaan petugas adalah hal utama dalam keamanan dan operasional
yang efisien.
Seperti diketahui bahwa shift malam, shift work dan beban kerja merupakan variabel penting
terkait dengan kelelahan pada petugas pengatur lalu lintas udara.
Otomatisasi dan karakter kepribadian juga mempengaruhi kondisi kelelahan dari pengatur lalu
lintas udara.

Saran

 Menjaga sistem rotasi shift se regular mungkin, sehingga siklus tidak terlalu panjang dan
termasuk beberapa waktu akhir pecan
 Mengurangi jumlah shift malam hari berturut-turut sebisa mungkin
 Hindari penggunaan obat tidur
 Hindari makanan berat sebelum tidur dan hindari minuman bersoda atau berkafein.
 Selama shift malam, disarankan makan utama sebelum jam 1 dini hari (makan ringan
jus buah dan susu dianjurkan)

Daftar Pustaka

1. Cruz, E. Crystal, Rocco, DS Pamella. Sleep Patterns in Air Traffic Controllers Working
Rapidly Rotating Shifts; A Field Study. FAA Civil Aeromedical Institute. 1995
2. Rocco, DS Pamella. The Role of Shift Work and Fatigue in Air Traffic Control
Operational Errors and Incidents. Federal Aviation Administration. 1999

8
3. Costa, Giovanni. Occupational stress and stress prevention in air traffic control.
International Labor Office.1996
4. Marcil, Isabelle. Vincent, Alex. Fatigue in Air Traffic Controllers: Literature Review.
Transportation Development Center of Canada. 2000
5. Guzetti, B. Jeffrey. FAA’s Controller Scheduling Practises Can Impact Human Fatigue,
Controller Performance and Agency Costs. U.S Department of Transportation.2013

Anda mungkin juga menyukai