Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Shalawat serta salam senantiasa
kita sanjung sajikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan karya tulis ilmiah ini hingga
selesai. Harapan kami semoga karya tulis ilmiah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa karya tulis ilmiah kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang kami miliki. Oleh sebab
itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Langsa, 14 Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................6
1.3. TUJUAN......................................................................................................7
1.4. MANFAAT..................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................8
2.1. KONDISI EKONOMI.................................................................................8
2.2. TINJAUAN JALAN....................................................................................9
2.3. DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL...............................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................16
3.1. METODE PENELITIAN.............................................................................16
3.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...........................................................16
3.3. TEKNIK PENGOLAHAN DATA..............................................................16
3.4. RANCANGAN PENULISAN.....................................................................17
3.5. PENARIKAN KESIMPULAN....................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................18
4.1. PEMBAHASAN PERMASALAHAN........................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................20
5.1. KESIMPULAN............................................................................................20
5.2. SARAN........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan Ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan suatu Negara


dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Oleh
karena itu pambangunan ekonomi harus dipahami sebagai suatu proses agar pola
keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi
dapat diamati dan dianalisis. Dengan cara tersebut dapat diketahui runtutan peristiwa
yang terjadi dan dampaknya terhadap peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf
kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan ke tahap pembangunan
berikutnya. Selanjutnya pembangunan ekonomi juga perlu dipandang sebagai suatu
proses kenaikan dalam pendapatan perkapita, karena kenaikan tersebut mencerminkan
tambahan pendapatan dan adanya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Namun demikian, proses kenaiakan pendapatan perkapita secara terus menerus


dalam jangka panjang saja tidak cukup bagi kita untuk mengatakan telah terjadi
pembangunan ekonomi. Menurut Todaro dan Smith, perbaikan struktur sosial, sistem
kelembagaan (baik organisasi maupun aturan main), perubahan sikap dan perilaku
masyarakat juga merupakan komponen penting dari pembangunan ekonomi, selain
masalah masalah pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, hal tersebut
berarti tujuan pembangunan harus difokuskan kepada tingkat kesejahteraan individu
(masyarakat) baik secara moril maupun secara materil.

Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran


pemerintah sebagai mobilisator pembangunan sangat strategis dalam mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi negaranya.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat hasil
pembangunan yang telah dilakukan dan juga berguna untuk menentukan arah
pembangunan di masa yang akan datang.

Simon Kuznets menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah


dipengaruhi oleh akumulasi modal (investasi pada tanah, peralatan, sarana dan
prasarana), sumber daya alam, sumber daya manusia baik jumlah maupun tingkat

3
kualitas penduduknya, kemajuan teknologi, akses terhadap informasi, keinginan untuk
melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta budaya kerja. Beberapa tujuan
penting mesti diprioritaskan seperti: pertumbuhan diiringi dengan tenaga kerja yang
dapat diandalkan dan terampil dibidangnya, akan menjadi suatu kualitas sendiri yang
mempunyai hasil pekerjaan yang bermutu, stabilitas ekonomi, keadilan distributif dan
kepedulian terhadap alam.

Pembangunan infrastruktur mempunyai peranan yang sangat vital dalam


pemenuhan hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan
infrastruktur dapat memberikan pengaruh pada peningkatan akses masyarakat terhadap
sumberdaya sehingga meningkatkan akses produktivitas sumberdaya yang pada
akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur atau sarana dan prasarana
memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan dengan kesejahteraan sosial dan kualitas
lingkungan juga terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau region. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan
sistem infrastruktur lebih baik biasanya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan
kualitas lingkungan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula.

Apabila infrastruktur terus dikembangkan akan menjadi salah satu faktor yang
memberikan positif bagi pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan daya saing
ekonomi daerah dalam perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi
nasional terhadap perekonomian internasional. Pembangunan infrastruktur
memperlancar arus distribusi barang dan jasa. Secara ekonomi makro, ketersediaan
pelayanan infrastruktur akan mempengaruhi tingkat produktivitas marginal modal
swasta, sedangkan secara ekonomi mikro, infrastruktur berpengaruh terhadap
pengurangan biaya produksi. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, yang meliputi peningkatan nilai konsumsi,
peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta
peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilitas ekonomi makro, yaitu
keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar
tenaga kerja. Dari sisi tenaga kerja, pembangunan infrastruktur menciptakan peluang
usaha dan menampung angkatan kerja sangat besar dan berpotensi untuk memberikan
multiplier effect terhadap perekonomian lokal dan perekonomian kawasan.

4
Dalam menggunakan konsep multiplier effect Domanski & Gwosdz,
menyatakan bahwa ada dua basis yang digunakan untuk mengukur multiplier effect
seperti jumlah lapangan pekerjaan, tingkat pendapatan yang diterima dan beberapa riset
lain mengukurnya melalui PDRB. Namun, pengukuran tersebut tidak mutlak karena
beberapa pendapat juga memasukkan pengukuran multiplier effect diluar bidang
ekonomi. Hal inidisebabkan karena dampak dibidang ekonomi sendiri pada akhirnya
akan berakibat pada bidang lain seperti sosial, politik, budaya, maupun sektor-sektor
lainnya apabila adanya suatu peningkatan atau penurunandalam kegiatan
ekonomi.Multiplier effectdalam pembangunan merupakan konsep dari dampak akibat
pembangunan dimana dapat memicu pertumbuhan sektor-sektor lain.

Tranportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosialbudaya, dan


pertahanan keamanan nasional yang sangat vital perananya dalam ketahanan nasional.
Sistem transportasi yang handal, dengan memiliki kemampuan daya dukung struktur
tinggi dan kemampuan jaringan yang efektif dan efisien, dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan wilayah, pembangunan ekonomi, serta mobilitas manusia, barang dan
jasa. Infrastruktur sebagai unsur bagian sistem transportasi diharapkan dapat
menciptakan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tidak mungkin dicapai apabila tidak ada ketersediaan infrastruktur yang memadai
atau dengan kata lain infrastruktur merupakan basic determinant atau kunci
perkembangan ekonomi.

Secara tidak langsung, keberadaan infrastruktur akan mendukung produktivitas


sektor ekonomi lainnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kondisi sosial–budaya kehidupan masyarakat melalui efek berganda. Sedangkan secara
langsung terkait sektor konstruksi, infrastruktur juga akan menciptakan kesempatan
kerja dan usaha. Oleh karena itu, keberadaan infrastruktur dapat mendorong terciptanya
stabilitas berbagai aspek dalam masyarakat guna menunjang laju pembangunan
nasional. Jaringan jalan merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan suatu
pembangunan karena jalan berperan untuk pemindahan barang dan manusia sehingga
diperlukan jaringan jalan yang memadai dan lebih mengedepankan kecepatan.

Jalan tol merupakan jalan alternatif untuk mempercepat sarana transportasi,


perkembangan industri pariwisata, menunjang pertumbuhan dan percepatan proses

5
ekonomi yang kerap terhambat karena kendala transportasi, mengurangi kemacetan
akibat pasar tumpah, pasar tradisional, penyempitan jalan, jembatan rusak, jalan yang
berlubang dan lain-lain adalah hal yang menghambat proses ekonomi secara merata dan
cepat. Dengan adanya pembangunan ini maka akan terjadi perubahan kondisi sosial
ekonomi masyarakat.

Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera bertujuan untuk


menghubungkan provinsi-provinsi yang ada di Pulau sumatera dalam satu jalur cepat.
Selain Tol Trans Sumatera diharapkan mampu mempermudaah akses setiap orang untuk
melakukan perjalanan di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh, tentu hal tersebut
diharapkan mampu mendorong perekonomian setiap daerah yang dilalui jalur tersebut
melalui optimalisai pengembangan objek pariwisata, potensi ekonomi daerah dan sektor
lainnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, pembebasan lahan sudah mulai beres dan
pembangunan jalan tol sudah hampir rampung. Pembangunan pesat di daerah pedesaan
ini diharapkan memberikan dampak terhadap masyarakat desa itu sendiri. Pembangunan
jalan tol Trans Sumatera harapannya akan bisa memberikan dampak positif dan bagi
masyarakat yang ada disekitar 15 pembangunan jalan tol. Masyarakat yang lahannya
dibebaskan berdampak pada mata pencaharian masyarakat pemilik lahan sehingga
berubahnya mata pencaharian tersebut akan mempengaruhi pendapatan yang akan
diterima, maka dengan ini penulis mengambil judul

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa


permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian lain :

1. Bagaimana dampak pembangunan jalan tol Trans Sumatera terhadap kehidupan


sosial ekonomi masyarakat di Pulau Sumatera?

6
1.3. TUJUAN

Tujuan penulis Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
tujuan yang mendasari penulis ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana dampak pembangunan jalan tol Trans Sumatera terhadap


kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Pulau Sumatera

1.4. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari penulis ini baik secara langsung maupun tidak
langsung adalah:

1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu


pengetahuan:

a. Bagi Akademis, memberikan hasil pemikiran serta tambahan pengetahuan


di bidang perekonomian.

b. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan mengenai bagaimana dampak


pembangunan jalan tol Trans Sumatera terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di Pulau Sumatera.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kondisi Sosial Ekonomi

1. Pengertian Kondisi sosil


Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata sosial berati berkenaan dengan
masyarakat, menurut departemen sosial, kata sosial adalah segala sesuatu yang di pakai
sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dlam konteks masyarakat atau
komunitas,secara acuan berati bersifat abstrak yang beisi simbol-simbol berkaitan
dengan pemahaman terhadap linkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-
tindakan yang di munculkan oleh individu-individu sebgai anggota suatu masyarakat.
Sehingga dengan demikian, sosial harus mencakup lebih dari seorang individu yang
terkait pada satu kesatuan interaksi.
Menurut Dalyono, kondisi sosial adalah semua orang atau manusia lain yang
mempengaruhi kita., selanjutnya juga di jelaskan lingkungan sosial yang sangat
berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan .
Linto mengatakan kondisi sosial masyarakat mempunyai lima indikator yaitu :,
umur dan jenis kelamin, pekerjaan,pretise, family ataukelompok rumah tangga dan
anggota dalam kelompo perserikatan.

2. kondisi ekonomi

Menurut Sumardi dan evers keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang
secara rasional dan menetapkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat.

Pengertian lain menjelaskan kondisi ekonomi merupakan kedudukan seseorang


dalam masyarakat, status ekonomi adalah gambaran dan tentang keadaan atau suatu
masayrakat di tinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan,
pendapatan dansebgainya.

8
3. Kondisi sosial ekonomi

Mubyarto berpendapat tinjaun sosial ekonomi penduduk meliputi aspek


sosial,aspek sosial budaya, dan aspek desa yang berkaitan dengan kelembagaan dan
aspek peluang kerja, aspek ekonomi desa dan peluang kerja berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat desa, kecukupan pagan dan keperluan ekonomi bagi
masyarakat baru terjangkau bila pendapatan rumah tangga mereka cukup untuk
menutupi keperluan rumah tangga dan pengembangan usaha-usahanya.

Menurut sumardi dan evers kadaan sosial ekonomi yaitu sebagai berikut.

a) Lebih berpendidikan
b) Mempunyai status sosial
c) Mempunyai mobilitas ke atas lebih besar
d) Mempunya ladang luas
e) Lebih berorientasi pada ekonomi komersil
f) Pekerjaan lebih spesifik.

4. Faktor-faktor yang menentukan sosial ekonomi

Ada beberpa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya sosial ekonomi
orang tua di masyarakat.di antaranya, tingkat pendidikan,jenis pekerjaan,tingkat
pendapatan,kondi lingkunan tempat tinggal, pemilikan kekayaan dan partisipasi dalam
aktivitas kelompok.

2.2. TINJAUAN JALAN TOL

1. Pengertian jalan tol

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya di wajibkan untuk membayar pajak. Jalan tol
sebagai bagian dari jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif, namun dalam
keadaan tertentu jalan tol dapat tidak merupaka lintas alternatif.

9
Pengguna jalan tol di kenakan kewajiban membayar tol yang di gunakan untuk
pengembalian investasi, pemeliharan dan pengembangan jalan tol. Penggunaan jalan tol
akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan ( BOK )
dan waktu, di bandingkan apabila melewati jalan non tol. Sementara badan usaha
mendapatkan pengembalian investasi melalui tarif tol yang di bayarkan pengguna jalan
tol.

Manfaat strategis lainnya dari pembangunan jalan tol yakni, membuka lapangan
kerja skla besar, meningkatkan penggunaan sumber daya dalam negeri seperti industri
semen, baja dan jasa kontruksi, mendorong fungsi intermendiasi bank, meningkatkan
daya tarik investasi, meningkatkan ekonomi daerah yang di lalui jalan tol sebagai
pendorong PDRB ( Produk domestik regional bruto) memperlancar ekspor.

Jadi dapat di simpulkan, jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya
di kenakan kewajiban membayar dan merupakan jalan alternatif untuk jalan lintas dan
jalan umum yang telah ada. Jalan tol di selenggarakan dengan tujuan meningkatkan
efisiensi pelayanaan distribusi barang dan jasa guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana jaringan jalan.

2. Manfaat dan tujuan pembangunan jalan tol

Sesuai denga peraturan pemerinta Republik Indonesia No. 15 tahun 2005, jalan
tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan jalan dan
sebagainyajalan nasional yang penggunanya di wajibkan membayar. Penyelenggaran
jalan tol bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat
perkembanganya. Adapun tujuan dan manfaat strategis pembangunan tol diantaranya
adalah sebagai berikut :

a) Pembukaan skala lapangan kerja skala besar


b) Peningkatan penggunaan sumber daya dalam negeri
c) Meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah yang di lalui jalan tol sebagai
pendorong meningkatnya pendapatan domestik regional bruto dan
memperlancar ekspor.

10
2.3. DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL MASYARAKAT

Pembangunan jalan tol trans sumatera memberikan beragam dampak bagi


kehidupan masyarakat. Diantaranya di bidang ekonomi dan bidang sosial yaitu :
1. Dampak sosial
Pembanguna jalan tol trans sumatera akan memberikan dampak sosial kepada
kehidupan masyarakat antara lain :
a) Jalan tol tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
Dengan keberadaan jalan tol, waktu yang ditempuh akan cepat sehingga
masyarakat menjadi individualis terhadap lingkungan sekitarnya. Jika
masyarakat sudah menganut paham idividualistik maka akan sangat
bertentangan dengan segala macam aturan dan standar moral yang berlaku
di dalam tataran masyarakat.
Orang-orang ini beranggapan bahwa segala sesuatu yang
berhubungandengan kehidupan pribadi mereka adalah sebuah
wilayah/areatersembunyi yang tidak perlu dicampuri oleh siapapun dan
menjadikewenangan pribadi mereka sendiri. Sikap individualistis ini
mengakibatkan mereka enggan bersosialisasi dikehidupan nyata. Mereka
hanya dapat berkomunikasi secara pasif tanpa bisa bersosialisasi dengan
masyarakat sekitarnya. Akibatnya, kehidupan sosialmereka akan terganggu
dan menutup diri dari kehidupan nyata(Aziz, 2013).
Berkaitan dengan permasalahan diatas terdapat teori yang dapat
digunakan untuk menjelaskannya yaitu, teori perilaku sosial. Perilaku sosial
adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusaan untuk
menjamin keberadaan suatu manusia dengan manusia lainnya (Pratiwi,
2001).
Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup
sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan
memerlukan bantuan orang lain. Ada ikatan saling tergantungan diantara
satu orang dengan orang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup
manusia berlangsung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut
mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain,

11
dan toleran dalam hidup bermasyarakat. Sesungguhnya yang menjadi dasar
dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk
sosial (Gerungan, 1978).
Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan menuju
kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat merealisasikan
kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal
balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan potensi-
potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi
sosialnya (Aziz, 2013).
Jadi dapat disimpulkan, peran masyarakat terhadap pembangunan jalan
tol Trans Sumatera Besar sangat diperlukan. Jika masayarakat individualis
maka dapat menghambat peran serta masyarakatdalam pembangunan jalan
Besar, sebagaimana telah diatur peran masyarakat berfungsi sebagai
peraturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan secara langsung
maupun tidak langsung. Peran masyarakat menjadi sangat penting dalam
keberlangsungan pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Sehingga masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
sekitarnya dan tidak berperilaku individualis sehingga peran masyarakat
dapat berjalan dengan baik.

b) Dengan adanya jalan tol masyarakat dapat bertukar budaya dengan


masyarakat yang lainnya sehingga masyarakat tradisional menjadi lebih
modern. Dengan adanya pembangunan jalan tol, masyarakat dari luar
Lampung dapat dengan mudah datang dan pergi untuk bertukar pikiran
maupun bertukar pengetahuan, bahkan pengalamannya.
Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa
dipisahkan, dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang
baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk
juga. Sehubungan dengan hal itu, maka masyarakat diharapkan dapan
menyaring dan memilah-milah budaya yang masuk dan berkembang di
wilayahnya supaya tidak terjadi penyimpangan budaya. Masayarakat yang

12
mengalamiperubahan kebiasaan (dari desa ke kota) berkaitan erat dengan
masyarakat transisi. Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami
perubahan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya, misalnya
masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu
pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk kesektor industri
(Ahmad, 2011).
Jadi dapat disimpulkan, pembangunan jalan tol Trans Sumatera Besar
dapat memudahkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lainnya karena
kemudahan akses jalan tersebut. Daerah di sekitar jalan tol akan sangat
cepat mendapat dampak budaya asing dari luar daerah karena wilayahnya
yang sangat berdekatan dengan pintu gerbang menjadi tempat pertama yang
dikunjungi masyarakat pendatang sehingga akan membawa dampak
pertukaran budaya yang lebih cepat dibandingkan dengan wilayah lainnya.

2. Dampak Ekonomi

Pembangunan jalan tol Trans Sumatera Besar akan memberikan beragam


dampak terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya, dampak yang akan timbul dalam
kehidupan ekonomi masyarakat diantaranya:
a) Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah
perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula,
perubahan ini membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi
lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan
penggunaan lain disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar
meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin
bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang
lebih baik. Alih fungsi lahan biasanya terkait dengan proses perkembangan
wilayah, bahkan dapat dikatakan bahwa alih fungsi lahan merupakan
konsekuensi dari perkembangan wilayah.
Sebagian besar alih fungsi lahan yang terjadi, menunjukkan adanya
ketimpangan dalam penguasaan lahan yang lebih didominasi oleh pihak
kapitalis dengan mengantongi izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan
oleh pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur jalan tol. Pembangunan

13
jalan tol tersebut akan melintasi kawasan pertanian dan perkebunan yang
dikelola oleh masyarakat. Secara tidak langsung pembangunan tersebut
mengakibatkan lahan pertanian dan perkebunan menjadi tidak produktif lagi
dan dapat mempengaruhi penghasilan mereka. Karena itu, pengelola jalan tol
diwajibkan untuk mengganti kerugian para petani yang terkena dampak
penggusuran jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar dengan layak sehingga
petani tidak dirugian secara materi dengan keberadan jalan tol tersebut
(Murdaningsih, 2015). Berkaitan dengan permasalahan diatas terdapat teori
yang dapat digunakan untuk menjelaskannya, yaitu teoripengembangan
wilayah. Secara garis besar, teori perkembangan wilayah dibagi atas 4
(empat) kelompok. Kelompok pertama adalah teori yang memberi penekanan
kepada kemakmuran wilayah (local prosperity). Kelompok kedua
menekankan pada sumberdaya lingkungan dan faktor alam yang dinilai
sangat mempengaruhi keberlanjutan sistem kegiatan produksi di suatu daerah
(sustainable production activity). Kelompok ini sering disebut sebagai
tahapan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Kelompok
ketiga memberikan perhatian kepada kelembagaan dan proses pengambilan
keputusan di tingkat lokal sehingga kajian terfokus kepada governance yang
bisa bertanggungjawab (resposnsible) dan berkinerja bagus (good).
Kelompok keempat perhatiannya tertuju kepada kesejahteraan masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi (peopleprosperity) (Siswadi, 2010).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, alih fungsi lahan yang terjadi karena
adanya pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar membawa
dampak yang cukup besar bagi para petani, karena kebun dan sawah mereka
digusur untuk kepentingan pembanguan tersebut. Dari teori pengembangan
wilayah, pembangunan tersebut merupakan kemajuan yang dapat dirasakan
oleh para petani. Nantinya dengan adanya akses jalan yang baik, para petani
dapat dengan mudah mengirim hasil taninya ke pihak kedua atau pengolah
bahan mentah menjadi setengah jadi dan bahkan menjadi bahan setengah jadi
menjadibahan jadi atau siap dijual kekota dan daerah lain sehingga tercipta
kemakmuran dari wilayah tersebut.

14
Analisi Ketimpangan Sosial ekonomi antar
wilayah tol sumatera

Sosial Ekonomi

Ketimpangan sosial
ekonomi

Gambar . 1.1 Alur Kerangka Berpikir

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penulisan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data, mengolah data, menganalis data dan kerangka berpikir dengan
teknik tertentu.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan sumber data maka dalam pengumpulan data penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau media lain
yang ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.
b. Penelitian Lapangan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara meninjau dan mengamati secara langsung.
1. Interview (Wawancara) Metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara
tidak langsung (forum diskusi online) terhadap pihak-pihak yang terlibat
terhadap masalah karya tulis ini.
2. Literature Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan
sejumlah jurnal-jurnal sebagai penunjang dalam pengambilan teori dasar.

3.3. Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data-data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini adalah
menggunakan teknik deskriptif analitik model korelasi. Data yang telah didapatkan dari
berbagai sumber rujukan dideskripsikan secara jelas dan rinci pada bagian telaah
pustaka. Data disajikan secara konsep dan teori serta berbagai contoh yang mendukung
konsep dan teori yang telah diuraikan. Data yang telah dideskripsikan kemudian
dianalisis dengan mengkomparasi informasi terkait masalah yang pernah terjadi dan
direlasikan dengan konsep serta teori sebelumnya yang akan menghasilkan benang
merah dari masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini. Kemudian semua data baik

16
yang diperoleh dari sumber dokumentasi maupun pengamatan akan dikorelasikan guna
menghasilkan gagasan baru.
Gagasan baru yang dihasilkan akan dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan
secara rinci sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada rumusan
masalah sebelumnya. Gagasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi
dalam aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.

3.4. Rancangan Penulisan


Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan
berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah kemudian
data dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil tafsiran kemudian
dianalisis dan disintesis yang kemudian dihasilkan sebuah simpulan. Hasil analisis dan
síntesis ini berupa gagasan baru untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan
dalam literatur.

3.5. Teknik Penarikan Kesimpulan


Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik
simpulan sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data. Sementara saran
atau rekomendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. PEMBAHASAN PERMASALAHAN


Pembangunan jalan tol Trans sumatera di beberapa provinsi di sumatera
Beberapa faktor yang mempengaruhi ketimpangan terjadi di provinsi dan kabupaten
kota yang baru diantaranya adalah kesenjangan struktural akibat aktivitas perekonomian
yang terlalu bertumpu pada sektor-sektor tertentu (biasanya sektor primer; pertanian
tradisional), keterbatasan sumber daya yang berimplikasi pada tingginya angka
pengangguran dan kemiskinan, rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan
dan pendidikan yang berdampak pada indeks pembangunan manusia serta jumlah dan
kualitas infrastruktur yang buruk karena tidak ditunjang oleh alokasi anggaran yang
cukup untuk pembangunan dan pemeliharaan.
Pembangunan secara umum dapat diupayakan melalui kenaikan laju
pertumbuhan ekonomi atau dengan kata lain tingginya laju pertumbuhan ekonomi akan
berdampak pada perbaikan kesejahteraan dan perekonomian secara keseluruhan.
Namun sering terjadi, tingginya laju pertumbuhan ekonomi tidak otomatis mengurangi
ketimpangan yang ada.
Pemerintah menyatakan ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin di
Indonesia sedikit menurun pada pertengahan 2018. Apakah kesimpulan tersebut sama
dengan persepsi warga? Pada Juli hingga September 2018 INFID melakukan survei
untuk mengukur ketimpangan sosial menurut persepsi warga. Hasilnya adalah sebagai
berikut:

1. Warga menilai ketimpangan di Indonesia meningkat. Indeks ketimpangan


sosial pada tahun 2018 adalah 6. Artinya, seluruh responden menilai ada
ketimpangan di 6 dari 10 ranah sumber ketimpangan. Indeks ketimpangan
2018 lebih tinggi dari indeks ketimpangan 2017 yang mencapai angka 5,6.
Indeks ketimpangan pada tahun 2018 ini tergolong tinggi. Peningkatan
ketimpangan sosial ini mengindikasikan belum adanya usaha yang signifikan
dalam mengatasi ketimpangan di berbagai ranah. Atau, usaha penurunan
ketimpangan belum dirasakan dampaknya oleh warga.

18
2. Bobot pengaruh tertinggi terhadap ketimpangan sosial, survei tahun 2017 dan
2018 memiliki penilaian yang sama bahwa ranah yang dinilai paling besar
pengaruhnya terhadap ketimpangan sosial adalah penghasilan dan
kesempatan mendapatkan Pekerjaan.
3. .Secara umum warga menilai daerah mereka cenderung timpang. Ini berarti
ketimpangan yang terjadi lebih cenderung menyebar di berbagai ranah tetapi
untuk setiap ranahnya derajat ketimpangan itu tidak begitu tinggi. Artinya,
kesenjangan di setiap ranah antara masyarakat yang banyak memiliki sumber
daya dan masyarakat yang sedikit memiliki sumber daya tidak ekstrem.
Secara umum, karakateristik ketimpangan di Indonesia cenderung menyebar
dan meluas ke berbagai ranah, bukan mendalam secara ekstrem dalam satu
ranah.

Penyebab utama terjadinya ketimpangan sosial ekonomi adalah adanya


pembiaran ketimpangan. Para pihak terutama pemeritah, baik secara langsung maupun
tidak langsung, membiarkan latar belakang sosial ekonomi tertentu mempengaruhi
secara negatif rencana kehidupan pribadi. Pembiaran ini bertentangan dengan keadilan
sosial ekonomi . Keadilan sosial ekonomi perlu terus-menerus diupayakan, dihadirkan
dalam kehidupan bersama, mulai dari identifikasi faktor yang kemungkinan besar
menghasilkan ketidakadilan, hingga mengupayakan program dan aktivitas yang
menghasilkan keadilan.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Terkait dampak pembangun tol trans sumatera terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar dapat di simpukan sebagai berikut :
Dampak sosial penurunan pendapatan warga di seitar pembangunan tol, membeli
pakaian di hari-hari besar keagamaan tahun lalu dan tahun ini. Kepemilikan kendaraan
roda dua tahun lalu dan tahun ini mengalami peningkatan, masyarakat cenderung
memilih kendaraan roda dua dibandingkan kendaraan umum saat berpergian
Sedangkan dampak ekonomi, Warga yang semula bekerja sebagai petani
kehilangan mata pencarian akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi jalan tol dan
banyaknya warga yang berpendidikan rendah menyebabkan mayoritas responden
bekerja sebagai pekerja kasar

5.2. SARAN
Pembangunan jalan tol seharusnya tidak menggunakan lahan pertanian begitu
banyak karena sektor pertanian merupakan penopang ekonomi negara. Sehingga
diharapkan pembangunan jalan tol itu tidak banyak melintasi lahan-lahan subur yang
menjadi lumbung pangan. Akan lebih baik bila jalan tersebut melintas di lahan-lahan
kering yang selama ini tidak produktif. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan
cermat untuk bisa menentukan alur jalan paling memungkinkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Afriyadi, Achmad Dwi. 2014. Pemerintah Masih Tunggu Perpres Tol Trans
Sumatra. Http://bisnis.liputan6.com/read/2015759/pemerintah-masih-tungguperpres-
tol-trans-sumatra. Akses tanggal 25/01/2017.

Aziz, Abdul. 2013. Pengaruh Individualisme terhadap Perilaku Masyarakat.


Https://prezi. com/jksq8ulljdyj/pengaruh-individualisme-terhadap-perilakumasyarakat/.
Akses tanggal 20/01/2017.

Sudibyo, Bambang dkk, 1995, Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia


Yogyakarta : Bagian Penerbitan Aditya Media.

Sjafrizal, 1997, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah


Indonesia Bagian Barat, Jakarta, Jurnal Buletin Prisma.

Bungin, H.M. Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2006

Jonathan. 2006. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

21

Anda mungkin juga menyukai