Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Shalawat serta salam senantiasa
kita sanjung sajikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan karya tulis ilmiah ini hingga
selesai. Harapan kami semoga karya tulis ilmiah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa karya tulis ilmiah kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang kami miliki. Oleh sebab
itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................6
1.3. TUJUAN......................................................................................................7
1.4. MANFAAT..................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................8
2.1. KONDISI EKONOMI.................................................................................8
2.2. TINJAUAN JALAN....................................................................................9
2.3. DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL...............................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................16
3.1. METODE PENELITIAN.............................................................................16
3.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...........................................................16
3.3. TEKNIK PENGOLAHAN DATA..............................................................16
3.4. RANCANGAN PENULISAN.....................................................................17
3.5. PENARIKAN KESIMPULAN....................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................18
4.1. PEMBAHASAN PERMASALAHAN........................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................20
5.1. KESIMPULAN............................................................................................20
5.2. SARAN........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
3
kualitas penduduknya, kemajuan teknologi, akses terhadap informasi, keinginan untuk
melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta budaya kerja. Beberapa tujuan
penting mesti diprioritaskan seperti: pertumbuhan diiringi dengan tenaga kerja yang
dapat diandalkan dan terampil dibidangnya, akan menjadi suatu kualitas sendiri yang
mempunyai hasil pekerjaan yang bermutu, stabilitas ekonomi, keadilan distributif dan
kepedulian terhadap alam.
Apabila infrastruktur terus dikembangkan akan menjadi salah satu faktor yang
memberikan positif bagi pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan daya saing
ekonomi daerah dalam perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi
nasional terhadap perekonomian internasional. Pembangunan infrastruktur
memperlancar arus distribusi barang dan jasa. Secara ekonomi makro, ketersediaan
pelayanan infrastruktur akan mempengaruhi tingkat produktivitas marginal modal
swasta, sedangkan secara ekonomi mikro, infrastruktur berpengaruh terhadap
pengurangan biaya produksi. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, yang meliputi peningkatan nilai konsumsi,
peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta
peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilitas ekonomi makro, yaitu
keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar
tenaga kerja. Dari sisi tenaga kerja, pembangunan infrastruktur menciptakan peluang
usaha dan menampung angkatan kerja sangat besar dan berpotensi untuk memberikan
multiplier effect terhadap perekonomian lokal dan perekonomian kawasan.
4
Dalam menggunakan konsep multiplier effect Domanski & Gwosdz,
menyatakan bahwa ada dua basis yang digunakan untuk mengukur multiplier effect
seperti jumlah lapangan pekerjaan, tingkat pendapatan yang diterima dan beberapa riset
lain mengukurnya melalui PDRB. Namun, pengukuran tersebut tidak mutlak karena
beberapa pendapat juga memasukkan pengukuran multiplier effect diluar bidang
ekonomi. Hal inidisebabkan karena dampak dibidang ekonomi sendiri pada akhirnya
akan berakibat pada bidang lain seperti sosial, politik, budaya, maupun sektor-sektor
lainnya apabila adanya suatu peningkatan atau penurunandalam kegiatan
ekonomi.Multiplier effectdalam pembangunan merupakan konsep dari dampak akibat
pembangunan dimana dapat memicu pertumbuhan sektor-sektor lain.
5
ekonomi yang kerap terhambat karena kendala transportasi, mengurangi kemacetan
akibat pasar tumpah, pasar tradisional, penyempitan jalan, jembatan rusak, jalan yang
berlubang dan lain-lain adalah hal yang menghambat proses ekonomi secara merata dan
cepat. Dengan adanya pembangunan ini maka akan terjadi perubahan kondisi sosial
ekonomi masyarakat.
Seiring dengan berjalannya waktu, pembebasan lahan sudah mulai beres dan
pembangunan jalan tol sudah hampir rampung. Pembangunan pesat di daerah pedesaan
ini diharapkan memberikan dampak terhadap masyarakat desa itu sendiri. Pembangunan
jalan tol Trans Sumatera harapannya akan bisa memberikan dampak positif dan bagi
masyarakat yang ada disekitar 15 pembangunan jalan tol. Masyarakat yang lahannya
dibebaskan berdampak pada mata pencaharian masyarakat pemilik lahan sehingga
berubahnya mata pencaharian tersebut akan mempengaruhi pendapatan yang akan
diterima, maka dengan ini penulis mengambil judul
6
1.3. TUJUAN
Tujuan penulis Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
tujuan yang mendasari penulis ini adalah sebagai berikut:
1.4. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penulis ini baik secara langsung maupun tidak
langsung adalah:
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. kondisi ekonomi
Menurut Sumardi dan evers keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang
secara rasional dan menetapkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat.
8
3. Kondisi sosial ekonomi
Menurut sumardi dan evers kadaan sosial ekonomi yaitu sebagai berikut.
a) Lebih berpendidikan
b) Mempunyai status sosial
c) Mempunyai mobilitas ke atas lebih besar
d) Mempunya ladang luas
e) Lebih berorientasi pada ekonomi komersil
f) Pekerjaan lebih spesifik.
Ada beberpa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya sosial ekonomi
orang tua di masyarakat.di antaranya, tingkat pendidikan,jenis pekerjaan,tingkat
pendapatan,kondi lingkunan tempat tinggal, pemilikan kekayaan dan partisipasi dalam
aktivitas kelompok.
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya di wajibkan untuk membayar pajak. Jalan tol
sebagai bagian dari jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif, namun dalam
keadaan tertentu jalan tol dapat tidak merupaka lintas alternatif.
9
Pengguna jalan tol di kenakan kewajiban membayar tol yang di gunakan untuk
pengembalian investasi, pemeliharan dan pengembangan jalan tol. Penggunaan jalan tol
akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan ( BOK )
dan waktu, di bandingkan apabila melewati jalan non tol. Sementara badan usaha
mendapatkan pengembalian investasi melalui tarif tol yang di bayarkan pengguna jalan
tol.
Manfaat strategis lainnya dari pembangunan jalan tol yakni, membuka lapangan
kerja skla besar, meningkatkan penggunaan sumber daya dalam negeri seperti industri
semen, baja dan jasa kontruksi, mendorong fungsi intermendiasi bank, meningkatkan
daya tarik investasi, meningkatkan ekonomi daerah yang di lalui jalan tol sebagai
pendorong PDRB ( Produk domestik regional bruto) memperlancar ekspor.
Jadi dapat di simpulkan, jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya
di kenakan kewajiban membayar dan merupakan jalan alternatif untuk jalan lintas dan
jalan umum yang telah ada. Jalan tol di selenggarakan dengan tujuan meningkatkan
efisiensi pelayanaan distribusi barang dan jasa guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana jaringan jalan.
Sesuai denga peraturan pemerinta Republik Indonesia No. 15 tahun 2005, jalan
tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan jalan dan
sebagainyajalan nasional yang penggunanya di wajibkan membayar. Penyelenggaran
jalan tol bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat
perkembanganya. Adapun tujuan dan manfaat strategis pembangunan tol diantaranya
adalah sebagai berikut :
10
2.3. DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL MASYARAKAT
11
dan toleran dalam hidup bermasyarakat. Sesungguhnya yang menjadi dasar
dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk
sosial (Gerungan, 1978).
Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan menuju
kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat merealisasikan
kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal
balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan potensi-
potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi
sosialnya (Aziz, 2013).
Jadi dapat disimpulkan, peran masyarakat terhadap pembangunan jalan
tol Trans Sumatera Besar sangat diperlukan. Jika masayarakat individualis
maka dapat menghambat peran serta masyarakatdalam pembangunan jalan
Besar, sebagaimana telah diatur peran masyarakat berfungsi sebagai
peraturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan secara langsung
maupun tidak langsung. Peran masyarakat menjadi sangat penting dalam
keberlangsungan pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Sehingga masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
sekitarnya dan tidak berperilaku individualis sehingga peran masyarakat
dapat berjalan dengan baik.
12
mengalamiperubahan kebiasaan (dari desa ke kota) berkaitan erat dengan
masyarakat transisi. Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami
perubahan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya, misalnya
masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu
pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk kesektor industri
(Ahmad, 2011).
Jadi dapat disimpulkan, pembangunan jalan tol Trans Sumatera Besar
dapat memudahkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lainnya karena
kemudahan akses jalan tersebut. Daerah di sekitar jalan tol akan sangat
cepat mendapat dampak budaya asing dari luar daerah karena wilayahnya
yang sangat berdekatan dengan pintu gerbang menjadi tempat pertama yang
dikunjungi masyarakat pendatang sehingga akan membawa dampak
pertukaran budaya yang lebih cepat dibandingkan dengan wilayah lainnya.
2. Dampak Ekonomi
13
jalan tol tersebut akan melintasi kawasan pertanian dan perkebunan yang
dikelola oleh masyarakat. Secara tidak langsung pembangunan tersebut
mengakibatkan lahan pertanian dan perkebunan menjadi tidak produktif lagi
dan dapat mempengaruhi penghasilan mereka. Karena itu, pengelola jalan tol
diwajibkan untuk mengganti kerugian para petani yang terkena dampak
penggusuran jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar dengan layak sehingga
petani tidak dirugian secara materi dengan keberadan jalan tol tersebut
(Murdaningsih, 2015). Berkaitan dengan permasalahan diatas terdapat teori
yang dapat digunakan untuk menjelaskannya, yaitu teoripengembangan
wilayah. Secara garis besar, teori perkembangan wilayah dibagi atas 4
(empat) kelompok. Kelompok pertama adalah teori yang memberi penekanan
kepada kemakmuran wilayah (local prosperity). Kelompok kedua
menekankan pada sumberdaya lingkungan dan faktor alam yang dinilai
sangat mempengaruhi keberlanjutan sistem kegiatan produksi di suatu daerah
(sustainable production activity). Kelompok ini sering disebut sebagai
tahapan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Kelompok
ketiga memberikan perhatian kepada kelembagaan dan proses pengambilan
keputusan di tingkat lokal sehingga kajian terfokus kepada governance yang
bisa bertanggungjawab (resposnsible) dan berkinerja bagus (good).
Kelompok keempat perhatiannya tertuju kepada kesejahteraan masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi (peopleprosperity) (Siswadi, 2010).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, alih fungsi lahan yang terjadi karena
adanya pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar membawa
dampak yang cukup besar bagi para petani, karena kebun dan sawah mereka
digusur untuk kepentingan pembanguan tersebut. Dari teori pengembangan
wilayah, pembangunan tersebut merupakan kemajuan yang dapat dirasakan
oleh para petani. Nantinya dengan adanya akses jalan yang baik, para petani
dapat dengan mudah mengirim hasil taninya ke pihak kedua atau pengolah
bahan mentah menjadi setengah jadi dan bahkan menjadi bahan setengah jadi
menjadibahan jadi atau siap dijual kekota dan daerah lain sehingga tercipta
kemakmuran dari wilayah tersebut.
14
Analisi Ketimpangan Sosial ekonomi antar
wilayah tol sumatera
Sosial Ekonomi
Ketimpangan sosial
ekonomi
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
yang diperoleh dari sumber dokumentasi maupun pengamatan akan dikorelasikan guna
menghasilkan gagasan baru.
Gagasan baru yang dihasilkan akan dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan
secara rinci sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada rumusan
masalah sebelumnya. Gagasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi
dalam aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
2. Bobot pengaruh tertinggi terhadap ketimpangan sosial, survei tahun 2017 dan
2018 memiliki penilaian yang sama bahwa ranah yang dinilai paling besar
pengaruhnya terhadap ketimpangan sosial adalah penghasilan dan
kesempatan mendapatkan Pekerjaan.
3. .Secara umum warga menilai daerah mereka cenderung timpang. Ini berarti
ketimpangan yang terjadi lebih cenderung menyebar di berbagai ranah tetapi
untuk setiap ranahnya derajat ketimpangan itu tidak begitu tinggi. Artinya,
kesenjangan di setiap ranah antara masyarakat yang banyak memiliki sumber
daya dan masyarakat yang sedikit memiliki sumber daya tidak ekstrem.
Secara umum, karakateristik ketimpangan di Indonesia cenderung menyebar
dan meluas ke berbagai ranah, bukan mendalam secara ekstrem dalam satu
ranah.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Terkait dampak pembangun tol trans sumatera terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar dapat di simpukan sebagai berikut :
Dampak sosial penurunan pendapatan warga di seitar pembangunan tol, membeli
pakaian di hari-hari besar keagamaan tahun lalu dan tahun ini. Kepemilikan kendaraan
roda dua tahun lalu dan tahun ini mengalami peningkatan, masyarakat cenderung
memilih kendaraan roda dua dibandingkan kendaraan umum saat berpergian
Sedangkan dampak ekonomi, Warga yang semula bekerja sebagai petani
kehilangan mata pencarian akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi jalan tol dan
banyaknya warga yang berpendidikan rendah menyebabkan mayoritas responden
bekerja sebagai pekerja kasar
5.2. SARAN
Pembangunan jalan tol seharusnya tidak menggunakan lahan pertanian begitu
banyak karena sektor pertanian merupakan penopang ekonomi negara. Sehingga
diharapkan pembangunan jalan tol itu tidak banyak melintasi lahan-lahan subur yang
menjadi lumbung pangan. Akan lebih baik bila jalan tersebut melintas di lahan-lahan
kering yang selama ini tidak produktif. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan
cermat untuk bisa menentukan alur jalan paling memungkinkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Afriyadi, Achmad Dwi. 2014. Pemerintah Masih Tunggu Perpres Tol Trans
Sumatra. Http://bisnis.liputan6.com/read/2015759/pemerintah-masih-tungguperpres-
tol-trans-sumatra. Akses tanggal 25/01/2017.
21