Tugas Alat - Alat Berat ALAT PEMROSES BET
Tugas Alat - Alat Berat ALAT PEMROSES BET
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
BAB I
1. Pendahuluan
Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran semen
“
dan air disebut pasta. Agregat yang biasa digunakan untuk membuat beton adalah
agregat halus dan agregat kasar. ”
Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai
“
agak padat, dan bersifat termoplastis. Jadi, aspal akan mencair jika dipanaskan
sampai temperatur tertentu, dan kembali membeku jika temperatur turun. Bersama
dengan agregat,aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan.
( Sukirman,S., 2003) ”
rasio air-semen berkisar antara 0,4 – 0,7 berdasarkan berat. Dalam campuran
khusus terdapat Plasticizer digunakan untuk memudahkan proses pembuatan,
retarder yang digunakan untuk memperlambat pengerasan dan setting &
hardening yang digunakan untuk memperkuat penguatan pada beton. (Beton, n.d.)
”
Beton merupakan campuran dari semen, agregat (halus dan kasar) dan air.
Campuran semen dan air disebut pasta.
1. Semen
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton akan
meningkat
2. Air
Jika kadar air yang dinaikkan maka akan mengurangi kekuatan dari
beton dan membuat campuran beton menjadi kohesif tapi mudah
dikerjakan.
3. Agregat
Jika kadar agregat halus terlalu banyak, maka campuran akan menjadi
encer (lunak), jika kadar agregat kasar terlalu banyak campuran akan
menjadi kasar, berbatu dan getas
Rasio antara air - semen (w/c ratio), jika w/c ratio semakin besar kekuatan
dan daya tahan beton akan berkurang, batas maksimal dari w/c ratio 0.40-0.50
tergantung kadar sulfat atau korosif yang ada di lingkungan tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan saat pengangkutan beton adalah waktu dan jarak
tempuh pengangkutan.
Setelah beton sampai ditempat proyek beton akan dicor ke dalam cetakan.
Pompa beton digunakan agar proses pengecoran ke dalam cetakan lebih mudah
dengan cara menggunakan pipa sebagai saluran pemindahan yang diletakan secara
vertical, horizontal atau miring. Pompa beton terdiri dari 2 macam yaitu truck
mounted concrete pump dan portable mast and boom dengan menggunakan
metode hidrolis. Dalam proses pemompaan beton yang harus diperhatikan adalah
kekentalan/kelecakan dari beton, semakin kental beton maka kerja pompa akan
semakin berat. Kekentalan beton yang normal berkisar 12+/-2 cm. Pompa beton
dapat memindahkan beton sampai dengan 120 m3/jam dan jarak hantarnya untuk
horizontal dapat mencapai 300 m, untuk vertical dapat mencapai 100 m.
Dalam proses pengecoran alat ini adalah crane yang dilengkapi dengan
bucket yang berisi beton. Sebagaimana fungsi dari crane adalah mengangkut
material (bucket yang berisi beton) secara vertical kemudian memindahkanny
secara horizontal, setelah beton sampai pada cetakan beton akan dikeluarkan
melalui pintu bagian bawah pada bucket.
massa
Vol =
1000 x Berat Jenis
Dimana=
gram
BJ = Berat jenis material beton ( )
cm3
60 x V x E
Prod =
T
Dimana =
m3
Prod = Produktivitas alat ( )
jam
E = Efisiensi.
T = Waktu siklus.
BAB III
Campuran ini bisa disebut (Hot Mix Asphalt). Filler merupakan abu batu bara
yang ukuran partikelnya sangat halus (75 micron) dan mengandung unsure
pozzolan, sehingga dapat berfungsi sebagai bahan pengisi rongga dan pengikat
pada aspal beton (Adibroto et al, 2008).
Aspal pada campuran aspal berfungsi sebagai pengikat antar agregat untuk
mengisi rongga – rongga yang terdapat pada agregat. Mulanya aspal berbentuk
padat (Asphalt Cement) kemudian dipanaskan supaya mencair. Agar campuran
aspal kuat dan sesuai yang dibutuhkan maka perlu dihitung berdasarkan asphalt
mix design yaitu antara lain;
1. Stabil
Ditentukan oleh friksi internal dan kohesi.
2. Tahan lama
Ditentukan oleh jumlah aspal dalam campuran dan gradasi agregat.
3. Tahan air
Ditentukan dari proses pemadatan dan mix design yang baik.
4. Flexible
Ditentukan dari proses pengerasan yang terjadi.
5. Tidak menyebabkan selip
Ditentukan dari pengeresan pada permukaan aspal.
6. Tidak mengalami kelelahan
Ditentukan dari kualitas campuran aspal.
7. Mudah dikerjakan.
Asphalt Plant merupakan alat pemroses aspal yakni dengan cara campuran
aspal diaduk, kemudian dipanaskan lalu dicampur. Asphalt plant yang umum
digunakan ada 2 macam diantaranya adalah batch plant dan drum mix plant.
1. Cold feed system atau cold bin (sebagai tempat penyimpanan dan
pengatur aliran agregat saat pencampuran).
2. Drum dryer (sebagai drum pengering dan pemanas agregat).
3. Hot elevator (untuk mengalirkan agregat panas).
4. Screen (untuk menyaring gradasi agregat).
5. Hot bin (sebagai bak penampung agregat yang telah disaring).
6. Pugmil mixer.
3.4.3. Silo
Simanjuntak, I. S., Riris, Y., & Saragi, R. (2013). Analisa Perbandingan Kualitas
Aspal Beton Dengan Filler Bentonite.