POST OP
MATA KULIAH PERI-OP
HERRY PRASETYO
PRODI D III KEPERAWATAN
PURWOKERTO
PENGANTAR
• Nyeri pasca operasi
merupakan efek klinis
yang biasa dijumpai
pada pasien yang
menjalani operasi.
• Nyeri yaitu suatu
pengalaman sensorik
dan emosional yang
tidak menyenangkan,
berkaitan dengan
kondisi aktual atau
potensial kerusakan
jaringan atau luka
sayatan.
NYERI POST OPERASI
• Tipe nyeri ada dua jenis:
• Nyeri nosiseptif yang
disebabkan oleh aktivasi
nosiseptor (reseptor
nyeri) sebagai respon
terhadap stimuli yang
berbahaya;
• Nyeri neuropatik yang
disebabkan oleh sinyal
yang diproses di sistem
saraf perifer atau pusat
yang menggambarkan
kerusakan sistem saraf.
NYERI POST OP
• Dengan penilaian nyeri yang
lengkap dapat dibedakan antara
nyeri nosiseptif (somatik dan
visera) dengan nyeri neuropatik.
• Nyeri somatik dapat
dideskripsikan sebagai nyeri
tajam, panas atau menyengat
yang dapat ditunjukan lokasinya
serta diasosiasikan dengan
nyeri tekan lokal disekitarnya.
• Nyeri visera dideskripsikan
sebagai nyeri tumpul, kram atau
kolik yang tidak terlokalisir yang
dapat disertai dengan nyeri
tekan lokal, nyeri alih, mual,
berkeringat dan perubahan
kardiovaskular
NYERI POST OP
• Nyeri neuropatik
memiliki ciri khas:
a. Deskripsi nyeri
seperti terbakar,
tertembak / tertusuk
b. Nyeri terjadi secara
paroksimal (sering
waktu singkat).
c. Spontan serta tanpa
terdapat faktor
NYERI NEUROPATIK POST OP
• Diastesia (sensasi
abnormal yang tidak
menyenangkan yang
timbul spontan).
• Hiperglasia ( peningkatan
derajat respon terhadap
stimulus nyeri normal).
• Alodinia (nyeri yang
dirasakan akibat stimulus
yang pada keadaan
normal tidak menyebabkan
nyeri).
• Hipoestesia (turunnya
sensitivitas rangsang
terhadap nyeri).
PENILAIAN DAN PENGUKURAN NYERI
• Penilaian dan
pengukuran derajat nyeri
sangat penting dalam
proses diagnosis
penyebab nyeri.
• Dengan penilaian dan
pengukuran derajat nyeri
dapat dilakukan
tatalaksana nyeri yang
tepat,
• Evaluasi dan perubahan
tatalaksana nyeri sesuai
dengan respon pasien.
PENILAIAN DAN PENGUKURAN NYERI
• Nyeri harus diperiksa
dalam suatu kerangka
biopsikososial.
• Penilaian nyeri harus
memperhatikan faktor
fisiologis, psikologis
serta lingkungan
PENILAIAN DAN PENGUKURAN NYERI MELIPUTI:
1. Anamnesis umum:
- Nyeri merupakan
keluhan subyektif
yang bersifat pribadi.
2. Pemeriksaan fisik
- Teknik head to toe.
- Diperiksa dengan
inspeksi, palpasi,
perkusi & auskultasi.
PENILAIAN DAN PENGUKURAN NYERI MELIPUTI: