Anda di halaman 1dari 5

SISTEMATIKA PELAPORAN PEMETAAN GEOLOGI

Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Latar belakang Pemetaan Geologi Pendahuluan, merupakan fenomena atau gambaran
geologi secara umum, yang bersumber dari pengamatan sepintas atau berasal dari hasil
kajian literatur atau hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian latar belakang
laporan PGP bukan sebagai kewajiban menempuh mata kuliah, tapi latar belakang
mengapa di daerah tersebut, alasan dari kacamata kondisi geologi (harus sebutkan
sumbernya).

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


Berisi penyampaian identifikasi berbagai permasalahan kondisi geologi yang akan
dijumpai di lapangan, setelah melihat referensi dari geologi regional serta dari Peta
Geomorfologi tentatif yang dibuat pada Pra- Lapangan. Setelah itu dirumuskan
permasalahannya dalam sebuah atau beberapa pointer secara sistematis.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud, merupakan ungkapan secara umum yang akan dikaji termasuk harapan apa
yang dicapai oleh hasil pemetaan geologi ini. Sedangkan tujuan adalah menjawab
permasalahan, yang dikemukakan secara pointer dan sistematis.

1.4 Metodologi Pemetaan Geologi


Berisi penyampaian metode pemetaan geologi yang dipakai dalam pemetaan ini, tidak
perlu seluruh metode pemetaan geologi di sampaikan.

1.5 Geografi Umum;


Berisi kondisi umum daerah pemetaan, jumlah penduduk dan pendidikannya, mata
pencaharian, agama, sekolah, budaya kepercayaan dan adat istiadat yang khas
(TERUTAMA DIDAPAT DARI DATA PRIMER BERUPA PENGAMATAN SERTA
DILENGKAPI DENGAN DATA SEKUNDER)

1.6 Kesampaian Daerah


Berisi cara mencapai daerah pemetaan, serta base camp, lamanya pekerjaan lapangan
(DATA PRIMER)

Bab 2. Geomorfologi

2.1 Regional : bahasan fisiografi maks 1 halaman sudah berikut peta

2. 2 Lokal : bahas per-satuan geomorfologi : karakter geomorfologi yang secara nyata dapat
dilihat dari Peta Topografi: kerapatan kontur, bentuk kontur, kemiringan lereng, pola
pengaliran sungai, kerapatan sungai, kelurusan sungai maupun kelurusan topografi.

2.3 Fakta lapangan yang dapat diamati proses geomorfologi (tingkat/tebal pelapukan,
eksogen/banjir/erosi/longsor/kelokan sungai dsb)/ primer/pengamatan

Bab 3 Geologi

3.1 Stratigrafi

3.1.1. Stratigrafi Regional

Membahas secara singkat stratigrafi regional di dalam rangka menggambarkan


stratigrafi yang mungkin akan mirip stratigrafi di daerah pemetaan. Tetapi pembahasan
ini tidak menjadi kondisi stratigrafi pengikat yang harus mutlak diikuti oleh kondisi
stratigrafi lokal di daerah pemetaan

3.2.2. Stratigrafi Daerah Pemetaan

Dibahas sedetail mungkin berdasarkan fakta yang didapat dari lapangan, bukan
deskripsi regional yang dipindahkan menjadi lokal. Pahami terlebih dahulu apa itu
Satuan Batuan. Kelompokan Unit Stratigrafi berdasarkan Litostratigrafi Tidak Resmi
yang mengacu kepada Sandi Stratigrafi Indonesia.

Pembahasan stratigrafi diurut mulai dari satuan batuan (litostratigrafi tidak resmi) yang
berumur tua ke satuan batuan yang berumur muda. Isi bahasan tiap satuan batuan
merupakan bahasan yang saling terkait atau satu kesatuan (tidak perlu di pisah
menjadi sub-bab) antara karakteristik batuan secara megaskopis maupun mikroskopis
tiap batuan, proses sedimentasi, lingkungan pengendapan, dan umur pengendapan atau
umur satuan batuan, meliputi :

 dimulai dengan bahasan penyusun atau isi atau karakeristik satuan batuan
tersebut secara umum. dilanjutkan dengan bahasan / penjelasan dari tiap jenis
batuan secara detail baik megaskopis maupun mikroskopis sebagai penyusun
satuan batuan;
 Keterdapatan di lapangan, proses pengendapan, sebaran dan ketebalan batuan
maupun satuan batuan di peta;
 Lingkungan pengendapan dan umur satuan batuan, serta sudah terkena tektonik
atau belum.
 Kesebandingan satuan batuan dengan peneliti terdahulu. Membandingkan
karakteristik satuan batuan (hasil pemetaan) dengan isi formasi (peneliti
terdahulu), mana karakteristik satuan batuan yang sama dengan bagian dari
formasi yang ada (ambil publikasi yang terbaru)

3.2 Struktur Geologi

3.2.1. Geologi Struktur Regional (singkat)

3.2.2. Geologi Struktur

Pembahasan sedetailnya menyampaikan analisis dan rekontruksi dengan memaparkan


fakta yang ditemukan di lapangan. Ketika menyebutkan fakta lapangan harus dapat
ditelusuri dalam peta Kerangka yang dibuat.

3.3 Geologi Sejarah

Geologi sejarah adalah analisis dari Peta Geologi yang dihasilkan untuk merekontruksi
keadaan dan proses geologi masa lampau secara bertahap sampai proses geologi saat ini
yang berlangsung di daerah yang dipetakan.

Dengan demikian pembahasannya meliputi kondisi lingkungan geologi pada waktu


lampau, proses geologi yang terjadi, sampai membentuk kondisi geologi masa kini.

3.4 Sumberdaya Geologi


Berisi hasil pengamatan lapangan yang melaporkan adanya sumberdaya geologi di
daerah pemetaan. Yang dimaksud sumberdaya geologi yang berupa mineral
(logam/industri), batuan, batubara, sumberdaya air termasuk air permukaan dan
mataair/debit air, panas bumi, migas. Termasuk yang harus dilaporkan adalah
gejala2nya misalkan kehadiran mineral ubahan, urat2 kwarsa, status Sumberdaya
geologi tersebut baik yang sudah dilakukan pengusahaannya maupun belum. Seluruh
informasi ini lokasinya diplot di Peta Kerangka dan dilaporkan dalam Bab 3. Laporan
disertai foto.

Bab 4 Rangkuman

Rangkuman berisi menyingkat laporan Pemetaan Geologi sehingga keadaan Geologi


(stratigrafi, geologi struktur, sejarah geologi dan bahan galian) yang ada di daerah
pemetaan tersaji dalam bentuk pointer-pointer.

Daftar Pustaka

Penulisan pustaka berdasarkan format yang berlaku dalam penyusunan skripsi S 1

Lampiran Laporan Pemetaan Geologi Pendahuluan terdiri atas :

Peta Kerangka

Peta Pola Jurus

Peta Geologi

Jurnal Harian termasuk data mentah Geologi Struktur

Lampiran Laporan Pemetaan Geologi Lanjut terdiri atas :

Peta Kerangka

Peta Pola Jurus

Peta Geologi
Jurnal Harian termasuk data mentah Geologi Struktur

Hasil Analisis Morfografi

Hasil Analisis Morfometri

Hasil Analisis Morfogenetik

Hasil Analisis Geomorfologi

Hasil Analisis Petrografi

Hasil Analisis Paleontologi

Hasil Analisis Geologi Struktur

Anda mungkin juga menyukai