Analisis Laporan Keuangan Bab 2 Pelapora
Analisis Laporan Keuangan Bab 2 Pelapora
Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak sempurna
menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus kas. Akuntansi
akrual merupakan pengalih pehatian, gangguan, yang merusak distribusi informasi ungkapan ini
mrupakan kritik yang paling ekstrem.
Konsep Akrual
Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai kosekuensi
aktivitas usaha terhadap arus kas prusahaan dimasa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian
yang layak. Jenis arus kas antara lain: Arus kas bebas mencermikan dampak tambahan investasi dan
divestasi terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan dengan bebas untuk
membayar kewajiban.
1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian yang membuat
laba bersih berbeda dari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang
mempengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan. Akuntansi
akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu terdapat pda
akuntansi kas. Masalah tepat waktu mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi
bersamaan dengan aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual — Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses akrual sampai
pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua prinsip dasar sampai pengakuan
pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh maupun saat
direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan, proses ini berbeda
untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal dari produksi atau jasa dan diakui saat
produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek mengacu pada
perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual jangka panjang disebabkan oleh
kapitalisasi.
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan
suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan
2. Kondisi keuangan
3. Prediksi arus kas masa depan
Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan aktivitas usaha, laba
akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat.
Mitos akrual dan Arus kas
1. Mitos: karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini
yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahan hanya tergantung dari arus kas masa
depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos: semua arus kas memiliki nilai relevan.
3. Mitos: semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos: arus kas tidak dapat dimanipulasi.
5. Mitos: semua laba dimanipulasi.
6. Mitos: tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang
panjang.
KONSEP LABA
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam istilah keuangan.
Teknik Valuasi
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu teknik
dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang
mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar yaitu pendekatan
pasar, pendekatan laba, dan pendekatan biaya.
Implikasi Analisis
Masalah penting yang perlu dipertimbangkan:
1. Fokus pada neraca
2. Menyatakan kembali laba
3. Menganalisis kegunaan input
4. Menganalisis kewajiban finansial
Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan
keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi:
1. Standar Akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok
pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan mereka, adanya prinsip-prinsip
akuntansi dalam standar akuntansi, dan konservatisme.
2. Kesalahan Estimasi
3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda
pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
4. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual mengizinkan
manajer untuk menggunakan informasi untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun
beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka akuntansi, terutama
laba untuk keuntungan pribadi.
Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen dengan sengaja dalam
proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi” (Schipper, 1989).