Anda di halaman 1dari 30

Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI UMUM DAN SPESIFIKASI TEKNIK


DAFTAR PASAL-PASAL

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Pendahuluan

B. SPESIFIKASI TEKNIK
4. Dinding
5. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela
6. Pekerjaan Penutup Atap
7. Pekerjaan Lantai
8. Pekerjaan Plafond & Rangka Metal Furing
9. Pekerjaan Pengecatan
10. Pekerjaan Instalasi Plumbing/Sanitasi
11. Pekerjaan Elektrikal
12. Penutup

1
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN


A. SPESIKASI UMUM
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN : PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR


DINAS PERHUBUNGAN KAB. PELALAWAN
LOKASI : JL. SIMPANG LANGGAM KM 4,5
PANGKALAN KERINCI
TAHUN ANGGARAN : 2019

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB dan
spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat
ini.

PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

2.1 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) NI.2


2.2 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
2.3 Peraturan Muatan Indonesia NI.8
2.4 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
2.5 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994
2.6 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
2.7 Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991
2
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

2.8 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja


2.9 Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1972
2.10 Peraturan Bata Merah sebagai bagunan bangunan NI.10
2.11 Peraturan Plumbing Indonesia
2.12 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991
2.13 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03- 2410-1991
2.14 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan

Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana
ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka KSM wajib mengikuti ketentuan
peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

PASAL 3
PEKERJAAN PENDAHULUAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi Pekerjaan
3.1.1. Izin mendirikan bangunan
3.1.2. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
3.1.3. Pembongkaran gedung lama
3.1.4. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1. pengurusan IMB
3.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus
memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971

3
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

3.2.3. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak
dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat

3.3. Pedoman Pelaksanaan


3.3.1. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air
terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disedia
kan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup
selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang
tercantum dalam PBI 1971 NI.2.
3.3.2. Pembongkaran gedung lama
- Peralatan bongkar menjadi tanggung jawab kontraktor
- Kontraktor harus memperhatikan keadaan sekeliling lokasi pekerjaan
serta keselamatan pengguna lahan tempat bongkaran.
- Kontraktor harus menginventarisasi komponen-komponen yang akan
digunakan kembali sebelum dibongkar dan sesudah dibongkar dan
memberi catatan tentang cacat dan rusak atas persetujuan direksi teknis
(pengawas/konsultas pengawas)
- Penyedia harus mengamankan barang yang akan digunakan kembali
dan menyimpannya pada tempat yang aman
- Penempatan hasil bongkaran / puing-puing tidak boleh mengganggu
tahapan pekerjaan selanjutnya dan lingkungan sekitar
- Apabila ada kerusakan maupun barang yang hilang menjadi tanggung
jawab kontraktor

4
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN DINDING

4.1. Lingkup Pekerjaan


4.1.1. Dinding Partisi Gipsum board
Pemasangan dinding partisi gypsum board meliputi seluruh pekerjaan
dinding partisi gypsum board rangka baja ringan sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar
4.1.2. Dinding Alumunium Composite
Pemasangan dinding alumunium composite (ACP) panel dilaksanakan
pada tempat-tempat seperti yang dianjurkan dalam gambar dan
dijelaskan dalam gambar detail

4.2. Persyaratan Bahan


4.2.1. Alumunium Composite (ACP)
Bahan : Alumunium Composite Panel
Tebal : 4mm terdiri dari 0,5mm Alumunium, 3mm
Polyetlene dan 0.5 mm Alumunium.
Length (mm) : 2440, 4880 or custom
Width (mm) : 1220 or custom
Bending strength : 45-50 kg/4mm
Heat deformation : 200oC
Sound insulation : 24-39 Db
Finished : Flouracarbond factory firished/PVdF
Coating
Warna : Lihat gambar, Bahan composite harus
dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian
5
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

4.2.2. Rangka metal hollow 40.40.2 mm


4.2.3. Gypsum board (120x240x9)mm, tebal 9mm
Standard ASTM : C126-Aplication and Finishing of Gypsum Board

4.3. Pedoman Pelaksanaan


4.3.1. Dinding Partisi Gypsum board
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangaan
(ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
b. Diwajibkan Kontraktor untuk membuat shop drawing sesuai
ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh
Perencana.
c. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up
sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
d. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain
ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
e. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-
klos, baut, angker-angker dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
f. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat
persetujuan dari Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
g. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan
gambar rencana untuk itu.
6
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

h. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan


ketentuan Perencana / Konsultan Management Konstruksi.
i. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam
gambar dan lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan
yang diizinkan dari masing-masing bahan yang digunakan.
j. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan
dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada
Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
k. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai
dan langit-langit.
l. Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type
dan lay out.
m. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain
dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai
pekerjaan selesai.
4.3.2. Dinding Alumunium Composite
a. Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
alumunium composite panel.
• Approval material yang akan digunakan
• Persiapan lahan kerja
• Persiapan material kerja, antara lain : alumunium composite
panel, rangka laumunium, baut dynabolt, sekrup, sealant, dll.

7
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolite, waterpass,


meteran, benang, selang air, cutting whell, gerinda, bor, gun
sealant, streigher, dll.
b. Pengukuran
• Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area)
untuk area yang akan dipasang alumunium composite panel.
c. Pelaksanaan Pekerjaan Alumunium Composite
• Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran
gambar kerja
• Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium
composite panel
• Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut
dynabolt.
• Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka
• Cek kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang
• Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium
dengan perkuatan sekerup
• Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite
panel
• Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant
• Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada
alumunium composite panel.

4.4. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan

8
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

PASAL 5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA

5.1. UMUM
5.1.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai
pekerjaan yang baik dan sempurna.
Lingkup pekerjaan A.
1. Pekerjaan meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca
Lingkup pekerjaan B.
1. Pintu kayu panil
2. Pintu rangka kayu dengan penutup plywood
3. Pekerjaan kusen kayu, yaitu kusen pintu dan daun pintu

5.1.2. Pekerjaan Yang Berhubungan


Pekerjaan yang berhubungan A
a. Pekerjaan kaca dan cermin
b. Pekerjaan alat penggantung dan pengunci
c. Pekerjaan sealant.
Pekerjaan yang berhubungan B
a. Pekerjaan ironmengery
b. Pekerjaan pengecatan

5.1.3. Standard
Standard A
ANSI (American National Standard Institute, USA)
A 134.1 – Specification for alumunium window
ASTM : E330
9
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

SII : Standard Industri Indonesia


Standard B
a. PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
b. AWI : Architectural Wood Work Institute, USA.

5.1.4. Penyimpanan
Penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban

5.1.5. Persetujuan
Persetujuan A
a. Shop drawing
harus memperhatikan dengan jelas dimensi, system konstruksi,
hubungan-hubungan antara komponen, cara pengangkuran dan
lokasinya, penempatan hardware, dan detail-detail pemasangan.
Harus memperhatikan kesesuainnya dengan gambar rencana dan
specifikasi.
Shop drawing harus di koordinasikan dengan “ironmongery”guna
ketepatan perkuatan-perkuatan yang diperlukan serta lokasi dari
hardware terebut
Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail pemasangan
kaca, gasket serta sealant.

b. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
memperlihatkan tekstur, finishing dan warna

10
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

Sampul profil-profil extruded panjangnya minimum 300mm. untuk


alumunium sheet, ukuran 300x300mm2, ketebalan sesuai
dengan yang akan dipakai.
Semua sampul harus diberi tanda yang memperlihatkan ketebalan, jenis
alloy, warna dan pekerjaan dimana bahan tersebut akan dipakai

Persetujuan B
a. Shop drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan cara konstruksi, cara-cara
hubungan, lokasi hardware, lokasi vision, dan lokasi louver.

b. Contoh Bahan
semua bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan untuk disetujui
Direksi dan Perencana

5.2. BAHAN/PRODUK
Bahan/Produk A
a. Bahan Rangka
Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang ex YKK, Alcan
setara disetujui perencana/Konsultan Management Konstruksi .
Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah di setujui
Perencana/Konsultan Managemen Konstruksi.
Pewarnaan natural alumunium anodize sesuaikan dengan ketentuan pabrik, atau
kalau diperlukan warna harus dikoordinasikan dengan Perencana dan Konsultan MK.
Nilai batas deformasi yang diijinkan 2mm.
Bahan yang diproses dipabrik harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan
yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan MK.

11
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu)
sambungan serta harus kedap air.

c. Bahan Panil Daun Pintu, Jendela, Partisi


Semua bahan untuk pintu kaca interior frame less menggunakan :
Tempered glass tebal 10 mm
Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida
maupun bercak-bercak lainnya, dari produk PT. Asahimas Jaya Safety Glass.

Bahan/Produk B
a. Rangka Kayu
Kayu yang digunakan seluruh pekerjaan pintu panel adalah kayu Kampermuu
terbaik.
Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PPKI tahun
1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.
Kayu yang di pakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari
cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12%-14%
Tebal daun pintu minimum 4,00 cm

12
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

b. Bahan Perekat
Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik merk Aica Aibon atau dengan
merek lain yang setara
Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku

c. Bahan Daun Pintu


Plastic laminate 1,2 mm, HPL. (merk : Wilson art, formica, decopal)
Plywood ketebalan 12mm produk dalam negeri
Semua permukaan rangka kayu harus diserut rata, lurus dan siku

5.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan A
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan),
termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas
penyetelan.
3. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

Daun Pintu
a. jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana/Konsultan MK tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan
yang tampak.
b. untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.

13
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

Pelaksanaan B
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu ditempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
4. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan /
pemasangan
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat
pekerjaan/pemasangan
6. Daun Pintu :
a. daun pintu dilapis HPL yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara lem
tanpa pemakuan, jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanished atas
persetujuan Perencana/Konsultan MK tanpa meninggalkan bekas cacat pada
permukaan yang tampak.
b. pada bagian daun pintu lapis plywood HPL, harus dipasang rata, tidak
bergelombang dan meerkat dengan sempurna.
c. permukaan plywood tidak boleh didempul

14
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

5.4. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan

PASAL 6
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

6.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan Penutup Atap Longspan
Kontraktor harus menyediakan material, peralatan dan tenaga yang cakap untuk
dapat menjamin kelancaran keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Alat
pengangkat (crane), katrol atau sejenisnya yang akan digunakan harus disetujui
Konsultan Pengawas.

6.2. Persyaratan Bahan Yang di Gunakan Harus Berkualitas Baik


Persyaratan Umum
• Semua peraturan - peraturan / normalisasi - normalisasi harus yang berlaku di
Indonesia.
• Atap longspan tebal 0.40mm
• Semua pekerjaan baut ( bolt ) harus memenuhi syarat AISC, Spesification for
Struktural Joint Bolt.
• Mengeluarkan perhitungan struktur ( engineering Report)
• Perhitungan software sudah memasukan beban gempa.
• Bersertifikat SNI dan sertifikat ISO
• Bergaransi anti karat minimal 25 tahun

15
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

6.3. Pedoman Pelaksanaan


1. Pemasangan atap langsung pada reng dengan menggunakan baut/screw
2. Tiap sambungan pemasangan atap diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi
pabrik atau petunjuk pengawas dan direksi, sehingga hasil akhir pasangan akan
rapi dan tidak bocor.
3. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya,
maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru

6.4. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan

PASAL 7
PEKERJAAN LANTAI

7.1. Lingkup Pekerjaan


Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, dan dinyatakan dalam
gambar bestek. Finishing lantai dipakai Granite 60x60 cm atau ukuran disesuai kan
dengan gambar bestek atau ditentukan lain oleh direksi/pengawas lapangan

7.2. Persyaratan Bahan


1. Keramik Lantai KM/WC ukuran 30x30cm
2. Dinding Keramik KM/WC 30x60cm
3. Untuk penempatan/pemasangan material tersebut diatas disesuaikan dengan
gambar bestek serta petunjuk direksi dan pengawas lapangan.

16
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

7.3. Pedoman Pelaksanaan


7.3.1. Pada lantai baru dihampar Pasir urug setebal 10 cm disiram dengan air
dan dipadatkan pakai stamper pemadat.
7.3.2. Pemeriksaan Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa
semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang
harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai
dimulai.
7.3.3. Adukan
- Adukan untuk homogenius dan keramik yaitu 1 PC : 3 Ps
- Adukan untuk pemasangan granite yaitu semen dicampur air,
sehingga didapat campuran yang plastis.
7.3.4. Pemasangan
- Adukan perekat untuk granite harus betul-betul padat/penuh
agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah keramik tersebut
yang dapat melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik
dengan keramik lainnya harus sama lebarnya, lurus dan harus
diisi dengan air semen (tepung AFA) yang warnanya disesuaikan
dengan warna granite atau ditentukan kemudian oleh direksi
teknis. Hasil pasangan akhir harus rata dan waterpass dan tidak
bergelombang
- Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan
cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka
bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbetuk bujur
sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.
- Permukaan pasangan granite harus datar dan waterpass.

17
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

7.4. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan

PASAL 8
PEKERJAAN PLAFOND & RANGKA METAL FURING/HOLLOW

8.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup plafond pada seluruh ruangan
termasuk teras keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah
semua pekerjaan rangka langit-langit disesuaikan dengan gambar bestek.

8.2. Umum
8.2.1 Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan
yang terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap/selesai dikerjakan.
8.2.2 Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Penggantung (rangka) plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga
diperoleh bidang plafond yang rata, datar dan tidak melengkung.
Penggantung plafond dari baja hollow 2/4 dan 4/4
Pemasangan plafond harus rata. Kontraktor bertanggung jawab atas
segala akibat yang mungkin terjadi :
a. Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian
partisi yang harus disangga oleh rangka plafond,
b. Kemungkinan dibuatnya lubang untuk pemeriksaan,

c. Kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat penggantung,


sehingga plafond menjadi bergelombang karenanya.
18
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

d. Kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond


di luar bangunan. Kontraktor wajib membuat shop drawing yang
memperlihatkan pola, sistem ukuran-ukuran yang sesuai dengan
kondisi lapangan dan sebagainya.
e. Rangka metal/Hollow yang terdiri dari rangka utama
(main runner), rangka pembagi (cross runner), klip pengikat
(joint clip) dan kawat pengantung (rod hanger). Hubungkan
main runner dan rod runner dengan menggunakan C- joint.
Jarak antara metal furing maksimal 1200 mm. Kemudian
hubungkan main runner dengan cros runner dengan
menggunakan joint clip dengan jarak maksimal 600 mm.
f. Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar
tepat pada as sambungan
g. Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai
dengan peil yang dikehendaki

8.3. Pekerjaan Penutup Plafond Gypsum, PVC, Alumunium Linear dan Ceiling
Acoustic Gyptile
a. Persyaratan Bahan
Material : Gypsum board, tebal 9mm
: PVC (setara shunda kelapa)
: Alumunium Linear
: Ceiling Acoustic Gyptile ukuran (60x120)cm
Ukuran : Sesuai gambar rencana
Persyaratan lain : Permukaan tidak retak, melengkung, pecah pada
sudutnya
b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan pemasangan menggunakan plafond gibsum, plafond PVC
dan plafond alumunium linear pada ruangan-ruangan yang sudah

19
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

ditentukan pada gambar bestek, pemasangan harus ditangani oleh


orang yang benar- benar ahli dalam bidang ini.
2. Pemasangan antara sambungan Gibsum harus tepat di as rangka
metal.
3. Penempelan Gibsum pada rangka menggunakan skrup berkualitas.

8.4. List Plafond


a. Persyaratan Bahan.
• List profil plafond pada pinggir-pinggir pemasangan material plafond Gypsum
Board 9 mm adalah dari material Gypsum.
• List profil plafond pada pinggir-pinggir pemasangan material plafond PVC
adalah dari material PVC
b. Syarat Pelaksanaan.
List plafond dipasang pada bagian-bagian sudut pertemuan antara dinding dan
bidang plafond, dengan finishing cat emulsion

8.5. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

20
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

PASAL 9
PEKERJAAN PENGECATAN

9.1. Lingkup Pekerjaan


1. Catt air/tembok interior dan exterior untuk dinding yang diplester, bidang-
bidang beton dan plafond.
2. Cat air ceiling gipsumboard + list.

9.2. Persyaratan Bahan


Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
1. Plamur
2. Cat Dasar
3. Cat Penutup (cat air) setara Dulux Weatershield, Jotun, Kimtone

9.3. Pedoman Pelaksanaan


1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
2. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah
itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah
betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat dasar sampai rata dan kering.
- Pekerjaan dengan cat penutup/cat tembok emulsion sampai rata ,
minimal 2(dua) kali.
- Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata dan sama
3. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :
- Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.

21
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

- Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang


pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau
noda-noda mengelupas.
4. Warna yang digunakan
- Ditentukan oleh pemberi tugas atau pemilik dari bangunan tersebut

9.4. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

PASAL 10
PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING / SANITASI

10.1. Umum
a. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh kontraktor/ pemborong harus
baru (New product) dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah
tropis serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
b. Kontraktor/ pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak
disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana
penggantian tersebut tanpa biaya tambahan/ extra cost dari pemilik.
c. Komponen-komponendari material yang mungkin sering diganti harus dipilih
yang mudah diperoleh di pasaran bebas.

10.2. Lingkup Pekerjaan


a. Pengadaan dan pemasangan instalasi air bersih, air buangan, air bekas dan
instalasi air kotor.
22
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

b. Bahan/material yang dipakai/digunakan adalah produk/merek Wavfin, Rucika


kelas AW.
c. Pengadaan bahan dan pemasangan seluruh sanitair dan aksesoris serta tenaga
kerja komplit beserta alat-alat pendukungya.
d. Kontraktor/ pemborong wajib membuat shop drawing untuk instalasi
plumbing dan harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.

10.3. Ajuan
Pengajuan contoh warna sanitair yang akan dipakai sesuai dengan tipe yang telah
ditentukan oleh Konsultan pengawas pada detail gambar perencanaan

10.4. Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganan Barang


a. Semua barang yang dikirim harus dalam keadaan baik, bebas dari cacat pabrik
yang diakibatkan yang diakibatkan waktu pembuatan maupun cacat lain
seperti robek, kotor atau menunjukkan noda lainnya.
b. Semua barang yang dikirim harus dibungkus dengan rapi, komplit dengan label
atau keterangan lainnya termasuk dengan segel asli dari pabrik.
c. Penyimpanan barang/ bahan harus ditempatkan pada tempat khusus tidak
tercampur dengan barang-barang lain yang dapat mengakibatkan kerusakan
seperti cat, minyak kayu, besi, atau barang cair/ padat lainnya.
d. Kondisi tempat penyimpanan harus dalam keadaan bersih dan kering

10.5. Bahan/Material
a. Tipe lihat gambar detail perencanaan.
b. Bahan yang dipakai Pipa PVC tipe AW, perlengkapan sanitasi setara TOTO (lihat
gambar detail perencanaan).
c. Bahan perekat sesuai dengan yang direkomenasikan dari pabrik

23
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

10.6. Pelaksanaan
a. Kontrol/ pemeriksaan.
b. Pemerikasaan lokasi/ bidang yang akan dipasang harus dilakukan oleh
kontraktor sebelum pekerjaan pemasangan dilakukan.
c. Bila dalm pemeriksaan diketemukan bidang yang tidak memenuhi syarat untuk
dipasang, Kntraktor dapat memperbaiki sendiri atau melaporkan kepada
Konsultan Pengawas

10.7. Pemasangan
a. Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasangan harus lebih bersih dan
terhindar dari debu yang berlebihan.
b. Pemasangan sanitair dan aksesoris harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan
harus dihindari kebocoran pada lantai dan dinding yang dapat mengakibatkan
rembesan air kelantai di bawahnya.
c. Setelah selesai terpasang maka kontraktor/ pemborong wajib mencoba
beberapa waktu/ periode dan memastikan peralatan yang terpasang tersebut
berfungsi dengan baik

10.8. Kebersihan
a. Kontraktor/ pemborong harus selalu menjaga kebersihan lokasi pemasangan
dari sisa hasil pemasangan.
b. Sisa sampah bekas pemasangan harus dibuang sendiri setiap hari oleh
kontraktor/ pemborong atas biaya sendiri.

10.9. Perlindungan
Perlindungan harus diberikan pada sanitair dan aksesoris yang sudah terpasang
dengan baik. Kerusakan yang diakibatkan karena kontraktor/ pemborong menjadi
tanggungan kontraktor/ pemborong atas biaya sendiri.

24
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

10.10. Perbaikan/Garansi/Masa Pemeliharaan


a. Kontraktor/ pemborong diharuskan mengadakan perbaikan jika ada
kerusakan/ kebocoran yang diakibatkan dari kelalaian dalam pemasangan/
kerusakan lain atas biaya sendiri.
b. Selama pemeliharaan dimulai sesuai dengan perjanjian dengan pemberi tugas.
c. Selama itu pula kontraktor/ pemborong berkewajiban untuk merawat dan
memperbaiki kerusakan dengan biaya sendiri

PASAL 11
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

11.1. Umum
11.1.1. Pelaksanaan Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh instalatur yang
telah meiliki surat izin (PAS) Instalatur golongan A dari PLN setempat,
dan meiliki SIKA (Surat Izin Kerja) instalasi listrik yang masih berlaku,
serta Anggota AKLI setempat.
11.1.2. Standar dan Referensi.
Dalam pelaksanaan instalasi listrik, selain RKS ini, berlaku juga
ketentuan standar/ referensi berikut :
a. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh
Yayasan Normalisasi Indonesia tahun 1977, yang mana telah
diperbaiki oleh panitia PUIL 1987.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor:
023/PRT/1978 tentang syarat-syarat penyambuangan listrik .
c. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi nomor :
02/PERTAMBEN/1983 tentang Standar Listrik Indonesia.

25
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

d. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan


Kerja Depnaker
e. Standar yang dikeluarkan oleh Association Of Germany Electrical
Engineers (VIDE), JIS, British Standard Associates dan
Electrotechnical Commission (EIC), sepanjang tidak
bertentangan dengan PUIL 1987.
f. Peraturan/persyaratan dari pabrik pembuat peralatan yang
dipergunakan dalam pekerjaan ini.

11.2. Gambar Kerja.


Kontraktor sebelum memulai pekerjaan harus membuat gambar kerja, untuk
dimintakan persetujuan kepada pengawas.

11.3. Sub Kontraktor.


11.3.1. Penunjukan sub kontraktor harus mendapat persetujuan tertulis dari
pemberi tugas dan konsultan pengawas terlebih dahulu.
11.3.2. Dalam hal ini tanggung jawab pekerjaan tetap pada kontraktor utama.
11.3.3. Sub kontraktor yang ditujuk harus merupakan anggota AKLI setempat.

11.4. Pengawasan.
11.4.1. Kontraktor utama bertanggung jawab penuh atas hasil keseluruhan dari
pekerjaan.
11.4.2. Kontraktor wajib menempatkan tenaga ahli (engineer) untuk
mengawasi pelaksanaan setiap bagian pekerjaan.
11.4.3. Tenaga ahli tersebut harus selalu berada di tempat pekerjaan dan diberi
wewenang untuk mengambil keputusan demi kelancaran pekerjaan.

26
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

11.5. Pengujian.
11.5.1. Sebelum serah terima seluruh pekerjaan instalasi dan perlengkapannya
harus diuji/ testing dengan hasil yang baik, aman, dan handal.
11.5.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga
untuk pengujian yang akan dilaksanakan.
11.5.3. Pengujian harus disaksikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan pelaksanaan pengujian kepada pengawas paling lambat
2 (dua) hari sebelumnya.
11.5.4. Pengawas berhak memerintahkan lepada kontraktor untuk
melaksanakan pengujian disetiap saat, apabila diperlukan atau
diperkirakan pekerjaan sudah dapat diuji.
11.5.5. Pengujian dilakukan meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi,
b. Pengujian instalasi keseluruhan
c. Pengujian tahanan pentanahan,
d. Uji operasi 3 x 24 jam dengan beban penuh.
11.5.6. Bila terdapat hasil pengujian yang tidak baik maka kontraktor harus
segera memperbaiki dan kemudian melakukan pengujian ulang atas
beban kontraktor.

11.6. As Built Drawing/Manual/Sertifikat.


Setelah selesai seluruh pekerjaan, kontraktor harus membuat dan menyerahkan
gambar As Built Drwaing kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Konsultan
Pengawas.

11.7. Masa Pemeliharaan dan Garansi.


11.7.1. Kontraktor wajib melaksanakan masa pemeliharaan selama 30 (tiga
puluh) hari kalender terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan.

27
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

11.7.2. Pada masa pemeliharaan, pengawas membuat daftar cacat yang


memuat semua kerusakan/cacat atau tidak berfungsinya bagian
pekerjaan dan memerintahkan kepada kontraktor untuk segera
memperbaikinya.
11.7.3. Apabila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh kesalahan
kontraktor, maka kontraktor harus menerima pembayaran atas
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan tata cara pembayaran pekerjaan
ini.
11.7.4. Kontraktor masih tetap bertanggung jawab atas segala kerusakan
peralatan listrik yang dipasang selama masa garansi 1 (satu) tahun,
terhitung sejak serah terima kedua pekerjaan.

11.8. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pemasangan dan perletakan peralatan,
perlengkapan dan bahan yang disebutkan dalam gambar atau RKS ini, serta
melaksanakan pengujian sehingga sistim elektrikal secara keseluruhan dapat
berjalan dengan baik.
Lingkup pekerjaan tersebut terdiri dari :
11.8.1. Penyambuangan daya listrik dari PLN.
11.8.2. Pengadaan dan pemasangan system penerangan secara lengkap
didalam ataupun diluar gedung, termasuk didalamnya pengkabelan,
titik nyala lampu TL, lampu Pijar, Saklar dan seluruh stop kontak serta
instalasi untuk peralatanperalatan yang membutuhkan tenaga listrik.
11.8.3. Pengadaan dan pemasangan sistim pentanahan
11.8.4. Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu, baik yang disebutkan
dalam RKS dan gambar, namun secara teknis diperlukan untuk
memperoleh suatu sistim yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.

28
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

11.8.5. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian dan pengesahan seluruh


instalasi listrik yang terpasang oleh instalatur yang berwenang/PLN
setempat.
11.8.6. Menyediakan gambar instalasi yang terpasang, surat jaminan instalasi
dalam rangkap 3 (tiga).

11.9. Pengkabelan.
11.9.1. Instalasi titik lampu/penerangan dan instalasi stop kontak digunakan
jenis kabel NYY 3x2,5mm2 dalam conduit 20.
11.9.2. Instalasi kabel penghantar penangkal petir digunakan jenis kabel NYA x
170mm2.
11.9.2. Pemasangan dan ukuran serta jenis kabel yang digunakan harus sesuai
gambar.
11.9.3. Tidak diperkenankan mengganti jenis, ukuran dan jumlah terkecuali
atas persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

11.10. Pelindung/Konduit
11.10.1. Untuk pelindung kabel yang tertanam dalm tembok digunakan pipa
konduit merk EGA, CLIPSAL atau setara dengan ukuran diameter pipa
minimum 1 x 5 diameter kabel atau sesuai dengan gambar.
11.10.2. Harus dilengkapi dengan peralatan bantu yang sesuai dan dipasang
dengan cara yang benar.
11.10.3. Penggantian merk harus dengan persetujuan konsultan perencana dan

29
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

PASAL 12
PENUTUP

12.1. Semua sisa-sisa bahan bangunan dan alat-alat bantu harus dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan segera setelah pekerjaan selesai atas biaya kontraktor. Untuk itu
kontraktor harus memperhitungkannya dalam penawaran khusus mengenai
mobilisasi/demobilisasi peralatan dan material.
12.2. Bila terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam RKS ini dan memerlukan
penyelesaian dilapangan, akan dibicarakan kemudian oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor dan Konsultan Perencana dan diketahui/disetujui oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan

30

Anda mungkin juga menyukai