Anda di halaman 1dari 10

A.

KEANEKARAGAMAN HAYATI AIR TAWAR


Ekosistem air tawar muncul atau dibentuk dari sumber air di bawah tanah. Dengan
karakteristik abiotik yang demikian tentu sangat menentukan komponen biotik yang mampu
bertahan hidup. Tahukah Anda apa saja ciri-ciri ekosistem air tawar?
Ilmuwan ekologi telah membuat rincian suatu bioma dikatakan bersifat tawar jika memenuhi
4 syarat di bawah ini:

 Memiliki suhu yang relatif homogen


 Suhu dan pH sangat ditentunkan oleh lingkungan
 Jika tercemar akan menyebabkan kerusakan ekosistem
 Stratifikasi lapisan akuatik sangat pendek, sehingga perbedaan pada tiap lapisan
sangat tipis.

1. Ekosistem Air Tawar: Habitat Lentik Dan Habitat Lotik

Berdasarkan pergerakan arus dan organisme yang hidup di dalamnya, ekosistem (bioma) air
tawar terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu habitat lentik dan habitat lotik.

Apa itu habitat lentik dan lotik? Habitat lentik adalah habitat (baca: tempat tinggal
organisme/mahluk) air yang tidak memiliki arus sehingga pergerakan arusnya tidak mengalir
atau diam (baca: tenang) secara terus menerus. Contoh danau dan kolam ikan.

Sedangkan habitat lotik adalah habiat air yang memiliki arus sehingga airnya terus bergerak,
tidak diam. Contoh sungai.

Kemudian pembahasan mengenai habitat lotik dan lentik tidak sebatas itu saja. Akan tetapi
para ilmuwan terus memperluas pembahasannya. Sebab ini merupakan permasalahan yang
mencakup tempat tinggal mahluk hidup.

 Habitat Lentik

Tumbuhan maupun hewan yang ada di bumi tersebar berdasarkan kedalaman dan jarak dari
tepian. Oleh karenanya startifikasi ekosistem atau bioma air tawar lentik (diam) dibedakan
menjadi 3 zona yaitu:

1. Habitat Lentik : Zona Litoral


Zona litoral adalah daerah akuatik dekat dengan tepi. Di zona ini organisme mendapatkan
banyak cahaya. Zona litoral dikenal juga dengan zona fotik (baca: foton atau cahaya).

Disebut dengan zona fotik karena di daerah ini banyak mendapatkan cahaya matahri.
Sehingga dengan demikian banyak organisme menjadikan tempat ini sebagai daerah favorit
untuk tumbuh dan berkembang, semisal tumbuhan air.

2. Habitat Lentik : Zona Limnetik

Zona limnetik adalah daerah akuatik terletak di bawah zona litoral. Maka posisi zona limnetik
lumayan dalam dari permukaan dibandikan dengan zona litoral. Meskipun letaknya di bawah
zona litoral, cahaya matahri masih sanggup menembus walaupun dengan intensitas cahaya
yang berbeda (baca: remang-remang).

Pada zona ini organisme yang mampu bertahan hidup ialah kelompok fitoplankton (alga),
zooplankton (udang-udangan). Kedua jenis organisme ini merupakann sumber makanan ikan-
ikan karnivora.

3. Habitat Lentik : Zona Profundal

Apa yang dimaksud zona profundal? Zona lang dalam di bawah zona limnetik. Karena berada
posisi paling dalam maka cahaya matahari tidak mampu menembusnya. Sehingga ilmuwan
menyebutnya dengan nama lain zona afotik.

Di zona ini banyak bangkai berjatuhan. Bangkai tersebut berasal dari 2 zona di atasnya yaitu
zona litoral dan limnetik. Di dalam zona ini juga terdapat mikroba pengurai yang
menggunakan oksigenb terlarut untuk menguraikan bangkai yang telah mati.

Berdasarkan produksi materi organiknya terbagi lagi menjadi 2 yaitu:

 Danau Oligotropik

Oligotropik ialah sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-ciri utama danau oligotropik yaitu airnya
jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.

 Danau Eutropik
Eutropik ialah sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-ciri utama danau eutropik yaitu airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme dan oksigen terdapat di daerah profundal.

 Habitat Lotik

Di atas kami telah menyinggung sedikit tentang habitat lotik. Contoh habitat lotik ialah
sungai. Ciri-ciri habitat lotik ialah perairan bergerak.

Sungai terbentuk dari air mata air yang mengucur deras dari bawah tanah atau dari tetesan air
hujan atau dari mencairnya es pada daratan yang melengkung. Sungai disebut juga dengan
muara dari aliran anak-anak sungai (hulu). Biasanya anak sungai identik memiliki air yang
jernih, dingin dan sangat sedikit membawa sedimen (baca: erosi bebatuan dan tanah).

Bagi organisme yang hidup pada habitat lotik memiliki tantangan yang cukup besar. Pasalnya
ekosistem ini merupakan daerah yang mengalir air cukup deras. Sehingga dengan demikian
biota air harus berjuang lebih keras agar mampu bertahan hidup. Komposisi komunitas
hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Biota air tawar sering dijumpai
pada anak sungai, sedangkan ikan gurami sering dijumpai di hilir. Beberapa sungai besar
dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular.

Namun khusus sungai di wilayah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. Organisme
sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner, misalnya
bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Ada 2 bentuk adapatasi yang dapat dilakukan oleh biota air pada zona lotik, diantaranya:

 Apabila ia tumbuhan air maka tumbuhan air tersebut harus memiliki akar rekat yang
kuat semacam penghisap sehingga mampu bertahan ketika arus sungai mengalir
sangat deras.
 Akar tumbuhan tersebut setidaknya mampu menempel pada subtrat di dasar perairan
atau batu.

Kedua ialah jika ia hewan air maka hewan tersebut mempunyai alat penghisap dan sirip yang
handal agar mampu bertahan ketika arus sangat deras.

Macam Macam Organisme Yang Hidup Di Air Tawar Berdasarkan Cara Hidupnya
Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan air tawar dterbagi menjadi 5
kelompok, yaitu sebagai berikut.

 Plankton: mikroorganisme yang terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Kedua jenis
organisme ini dapat bergerak maupun berpindah tempat secara pasif karena pengaruh
arus air, misalnya ganggang uniseluler dan Protozoa.
 Nekton: merupakan jenis organisme yang bergerak aktif (berenang), contohnya ikan
dan katak.
 Neuston: adalah jeni organisme yang mengapung di permukaan air, contohnya
serangga air, teratai, eceng gondok dan ganggang.
 Bentos merupakan jenis organisme yang berada di dasar perairan, contohnya udang,
kepiting, cacing, dan ganggang.
 Perifiton adalah jenis organisme melekat pada organisme lain, misalnya ganggang dan
siput.

Hampir 90% mahluk hidup ekosistem air tawar tinggal di air yang bergerak (sungai) dan
mengandung banyak jenis ikan maupun makhluk hidup lainnya.

Dalam hal pembagian jenis organisme antara ekosistem darat dengan ekosistem air tidak ada
perbedaannya. Yakni juga memiliki komponen produses, konsumen, pengurai (dekomposer)
dan abiotik. Di bawah ini akan kami jelaskan satu per satu.

 Produsen

Dalam ekosistem perairan yang bertugas sebagai produsen (baca: penghasil makanan) ialah
kelompok alga atau ganggang. Kehadiran ganggang atau alga kerap kali menyebabkan warna
air danau atau kolam berubah. Misalnya berubah warna jadi hijau pekat; hitam dan lainnya.

Jenis mikroorganisme yang hidup di permukaan air lalu kemudian terbawa arus air dikenal
dengan istilah plankton. Kehadiran plankton di kolam, danau atau sungai sangat bermanfaat
bagi hewan air tawar. Pasalnya ia merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan.

Jenis plankton yang tergolong tumbuh-tumbuhan yang memiliki klorofil ialah fitoplankton.
Dan jenis plankton yang tergolong hewan dan dapat bergerak sendiri dikenal dengan
zooplankton. Akan tetapi, zooplankton bukanlah termasuk produsen karena ia tidak mampu
mengasilkan makanan sendiri.
Fitoplankton dapat dikatakan sebagai produsen, sebab ia mampu membuat makanan sendiri
melalui fotosintesis (autotrof).

 Konsumen

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa komponen konsumen ekosistem


perairan adalah zooplankton. Selain zooplankton, konsumen pada ekosistem abiotik berupa
ikan-ikan kecil dan besar. Contoh konsumen perairan adalah keong, cscing dan semua jenis
hewan bertulang belakang.

 Pengurai

Komponen pengurai (baca: dekomposer) dalam sistem ekosistem perairan berupa bakteri dan
jamur. Jadi, Semua bahan sisa dari tumbuhan atau hewan mati akan diuraikan oleh bakteri
dan jamur yang hidup di perairan.

Bahan-bahan tersebut diuraikan kembali menjadi zat anorganik. Zat ini nantinya digunakan
kembali oleh produsen (zooplankton) untuk mengolah makanan.

 Komponen Abiotik

Abiotik adalah komponen non organisme. Jadi unsur yang bekerja dalam ekosistem perairan
ini yaitu air, sinar matahari, udara, dan suhu. Kehadiran komponen abiotik memiliki andil
yang sangat besar dalam lingkungan abiotik sebab syarat tumbuh dan berkembangnya
organisme adanya cahaya dan air.

Ekosistem Air Tawar dibagi menjadi tiga kelompok: danau dan kolam, sungai atau anak
sungai, dan lahan basah.

Ada empat fitur utama yang menentukan ekologi sungai dan anak sungai = aliran air, jumlah
cahaya, suhu atau iklim, dan kimia sungai.

Badan yang lebih kecil dari air seperti selokan dan genangan air juga dianggap ekosistem air
tawar karena mereka membantu beberapa bentuk kehidupan untuk bertahan hidup.

Ekosistem Air Tawar sangat penting bagi kelangsungan hidup kita karena mereka
menyediakan orang dengan lebih dari setengah dari air minum mereka.

Air dalam ekosistem air tawar mengandung kurang dari 1% dari air garam. Setiap badan air
yang mengandung sedikit atau tidak ada garam dianggap air tawar.
Ekosistem Air Tawar mengandung banyak rumput dan tanaman, tetapi pohon-pohon yang
sangat langka.

Ada banyak serangga yang hidup di ekosistem air tawar yang beberapa mungkin
mempertimbangkan menjadi hama termasuk nyamuk dan lalat. Serangga ini sangat penting
dalam bahwa mereka merupakan sumber makanan bagi banyak mamalia, burung, dan amfibi.

Setiap ekosistem air tawar unik karena mereka semua mengandung berbagai spesies hewan
dan tumbuhan, iklim yang berbeda, dan berbagai jumlah air. Tidak ada dua ekosistem air
tawar yang persis sama.

Nil, sungai terpanjang di dunia, merupakan bagian dari ekosistem air tawar.

Karena berbagai hewan yang hidup di ekosistem air tawar, ada banyak hubungan predator-
mangsa.

2. Ekosistem Air Laut

Salah satu awal ketika kita membicarakan sesuatu, maka kita perlu mengenal apa yang kita
bicarakan tersebut. Maka dari itu kita sebaiknya mengenal apa itu ekosistem air laut terlebih
dahulu. Ekosistem air laut merupakan salah satu jenis ekosistem di Bumi yang dikenal juga
dengan ekosistem bahari. Ekosistem air laut ini merupakan ekosistem yang berada di perairan
laut (baca: macam- macam laut). Ekosistem air laut ini terdiri atas beberapa ekosistem
lainnya yakni ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan
ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut ini didominasi oleh perairan asin yang sangat luas
dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan
ber sel satu, mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu
karang.

 Ciri- ciri Ekosistem Air Laut


a) Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut
dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
b) Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis
khatulistiwa maka salinitas semakin tinggi.
c) Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca (baca: iklim di
Indonesia).
d) Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.
 Bagian- bagian Ekosistem Air Laut

Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian. Secara umum,
bagian- bagian dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak dari pantai dan juga
kedalamannya. Dilihat dari sudut tersebut, ekosistem air laut dibedakan menjadi zona litoral,
zona neritik, dan juga zona oseanik.

a) Zona litoral

Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pasang surut, yakni merupakan zona yang paling
atas atau paing dangkal dari lautan. Zona litoral ini merupakan zona dari laut yang berbatasan
langsung dengan daratan. zona litoral ini juga merupakan zona yang terendam ketika air laut
mengalami pasang, dan akan terlihat seperti daratan ketika air laut surut. Di zona litoral ini,
kita akan menemukan banyak hewan atau sekelompok hewan, diantaranya adalah bintang
laut, udang, kepiting, bulu babi, hingga cacing laut.

b) Zona neritik

Zona yang kedua adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga dengan ekosistem pantai
pasir dangkal. Zona neritik ini merupakan bagian dari laut yang mempunyai tingkat
kedalaman sekitar 200 meter, sehingga masih dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga ke
bagian dasar. zona neritik ini merupakan zona yang banyak dihuni oleh berbagai jenis
tumbuhan ganggang lalu atau rerumputan laut dan juga berbagai jenis ikan. Do zona neritik
ini kita akan menemukan suatu ekosistem lainnya yang lebih kecil, yakni ekosistem terumbu
karang, ekosistem pantai batu, dan ekosistem pantai lumpur. Ketiga ekosistem tersebut
disebut juga sebagai jenis- jenis dari ekosistem pantai pasir dangkal atau zona neritik ini.

c) Zona oseanik

Dari kedua zonae sebelumnya, yakni zona litoral dan zona neritik, zona oseanik merupakan
zona yang paling dalam dari ekosistem air laut. Zona oseanik ini merupakan wilayah
ekosistem air laut yang lepas, yang mana kedalamannya sangat dalam. Saking dalamnya,
zona ini sampai terlihat gelap. Zona oseanik ini dibedakan menjadi dua macam, yakni zona
batial dan juga zona abisal. Zona batial merupakan zona yang memiliki kedalaman sekitaran
200 hingga 2000 meter. Zona batial mempunyai keadaan yang remang- remang karena
cahaya matahari yang masuk hanya sidkit sekali, sehingga tanpak remang- remang.

Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni oleh nekton
(sejenis organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal merupakan zona yang
memiliki kedalaman yang lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000 meter. Zona abisal ini
merupakan zona yang sama sekali tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Zona abisal ini
dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor atau pemakan sisa organisme, dan juga
pengurai. Secara umum, air di zona oseanik ini tidak dapat bercampur dengan dengan air di
permukaan air laut, hal ini karena keduanya memiliki perbedaan suhu. Batas dari kedua
bagian ini dinamakan daerah termoklin.

 Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu jika
dilihat berdasarkan intesitas cahaya matahari (baca: bagian- bagian matahari) yang
bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan atas zona- zona sebagai berikut:
 Zona fotik, yakni merupakan zona yang mudah ditembus cahaya matahari dan
mempunyai kedalaman air kurang dari 200 meter. Di zona fotik ini kita akan
menemui organisme yang melakukan fotosintesis.
 Zona twilight, yakni zona yang mempunyai kedalaman air antara 200 hngga 2000
meter. Di zona ini, cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, oleh karena itu bersifat
remang- remang.
 Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sama sekali,
yakni di kedalam lebih dari 2000 meter.

Kemudian berdasarkan wilayah permukaan secara vertikal, laut dibedakan atas


bebera zona berikut ini:

 Epipelagik, yakni daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman sekitar
200 meter.
 Mesopelagik, yakni daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.
 Batiopelagik, yakni daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200 hingga
2500 meter.
 Abisalpelagik, yakni daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.
 Hadal pelagik, yakni daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih dari
6000 meter.

Itulah bagian- bagian dari ekosistem air laut apabila dilihat dari beberapa kriteria. Selanjutnya
akan dijelaskan mengenai macam- macam ekosistem air laut.

 Jenis-jenis Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini adalah macam-
macam dari ekosistem air laut:

1. Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling dalam
atau palung laut. Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Organisme
yang hidup di ekosistem ini adalah predator dan ikan yang dapat memancaran
cahayanya sendiri.
2. Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang jernih.
Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain adalah terumbu karang,
hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan, dan juga ganggang. Ekosistem terumbu
karang ini mempunyai manfaat ekosistem terumbu karang bagi biota laut dan manusia
yang beraneka ragam.
3. Ekosistem estuari. Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut dengan air
sungai. Di ekosistem estuari ini terdapat ekosistem yang khas, yakni ekosistem
padang lamun dan ekosistem hutan mangrove (baca: ciri-ciri hutan mangrove).
4. Ekosistem pantai pasir. Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang berada di
pesisir pantai dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena deburan ombak dan
cahaya matahari yang kuat pada siang harinya.
5. Ekosistem pantai batu. Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem yang meiliki
banyak bongkahan batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme yang hidup di
ekosistem ini, misalnya ganggang cokelat, kepiting, kerang, siput, dan juga burung.

 Manfaat Ekosistem Air Laut

Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bgai kehidupan
manusia. beberapa manfaat dari ekosistem air laut antara lain:

 Sebagai sumber makanan bagi manusia, baik hewani muapun nabati.


 Sebagai pengontrol iklim di dunia
 Sebagai pembengkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga pasang surut.
 Tempat rekreasi dan hiburan
 Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan lainsebagainya.
 Tempat barang tambang berada
 Tempat penelitian dan juga riset
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/ekosistem-air
http://hariannetral.com/2014/10/pengertian-keanekaragaman-hayati-atau-
biodiversitas.html#
http://elinhdstava.blogspot.com/2015/01/makalah-keanekaragaman-hayati.html
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/keanekaragaman-hayati

Anda mungkin juga menyukai