Disusun oleh :
Tito Robby Paryogo
3332170072
SKD-06
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TUGAS
1 − 𝑒 𝑇 𝑧 −1 − (1 − 𝑧 −1 ) 𝑧 −1 − 𝑒 −𝑇 𝑧 −1 𝑧2
= ×
(1 − 𝑧 −1 )(1 − 𝑒 𝑇 𝑧 −1 ) 1 − 𝑧 −1 (1 + 𝑒 −𝑇 ) + 𝑒 −𝑇 𝑧 −2 𝑧 2
𝑧 − 𝑒 −𝑇 𝑧
𝑋(𝑧) = 2
𝑧 − 𝑧(1 + 𝑒 −𝑇 ) + 𝑒 −𝑇
𝑋(1) = 10
𝑋(2) = 30
𝑋(3) = 70
𝑋(4) = 150
7
BAB III
ANALISIS
a) ROC dari X(z) adalah daerah yang dibatasi lingkaran pada bidang z yang
berpusat pada titik nol.
b) Transformasi Fourier dari x(n) adalah konvergen jika dan hanya jika ROC dari
x(n) mencakup lingkaran satuan.
c) Pada ROC tidak boleh terdapat pole.
d) Bila x(n) adalah deret dengan panjang terbatas maka ROC adalah seluruh
bidang z ,dengan kemungkinan pengecualian pada z=0 atau z=∞.
e) Bila x(n) adalah deret sisi kanan yaitu deretan yang bernilai nol untuk n <N1
<∞, ROC adalah daerah dibagian luar dari pole terluar X(z) hingga
(kemungkinan) mencakup z==∞.
f) Bila x(n) adalah deret sisi kiri yaitu deretan yang bernilai nol untuk n>N2>-
takhingga , ROC adalah daerah dibagian dalam dari pole terdalam X(z) hingga
(kemungkinan) mencakup z=0.
g) Bila x(n) adalah deretan dua sisi maka ROC akan berbentuk cincin yang
dibatasi oleh pole terluar dan terdalam dan tidak mengandung satu pun pole
pada daerah konvergensinya.
h) Daerah konvergensi harus merupakan daerah yang terhubung [4].
Berdasarkan hasil yang didapat pada Gambar 3.1 yang merupakan langkah yang
harus dilakukan dan hasil yang didapatkan dengan menggunakan fungsi residuez.
Dalam program, variabel B dan A yang merupakan proses inisialisasi yang merupakan
tugas pemberian nilai awal yang dilakukan saat deklarasi variabel atau obyek dari suatu
persamaan fungsi transfer berikut.
2𝑧(3𝑧 + 7) (1-1)
𝐻(𝑧) =
(𝑧 − 1)(𝑧 2 − 6𝑧 + 25)
Berdasarkan persamaan (1-1) dilakukan penyederhanaan melalui perhitungan
manual agar dapat dituliskan pada editor MATLAB sehingga menjadi.
6𝑧 −1 + 14𝑧 −2 (3-1)
𝐻(𝑧) =
1 − 7𝑧 −1 + 31𝑧 −2 − 25𝑧 −3
Tetapi persamaan fungsi alih yang dimasukkan kedalam editor MATLAB ialah
persamaan yang terdapat pada prosedur percobaan yaitu persamaan (1-2) sebagai
berikut.
6𝑧 −1 + 34𝑧 −2 (1-2)
𝐻(𝑧) =
1 − 7𝑧 −1 + 31𝑧 −2 − 25𝑧 −3
Variabel B menandakan koefisien numerator (pembilang), sedangkan variabel
A menandakan koefisien denumerator (penyebut), yang dilanjutkan dengan melakukan
proses [R,P,K] yang dimana bilangan kompleks yang berisi bilangan real dan imajiner
dengan nilai RPK seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.1.
Berdasarkan nilai yang didapat dan posisi pole dan zero pada Gambar 3.2 dan
Gambar 3.3 yang merupakan hasil dari posisi pole dan zero pada bidang z dengan
memanfaatkan fungsi transfer. Dalam program, variabel B dan A yang merupakan
proses inisialisasi yang merupakan tugas pemberian nilai awal yang dilakukan saat
deklarasi variabel atau obyek melalui persamaan fungsi alih berikut.
6𝑧 −1 + 34𝑧 −2 (1-2)
𝐻(𝑧) =
1 − 7𝑧 −1 + 31𝑧 −2 − 25𝑧 −3
3.4 Analisis Mendapatkan Nilai Fungsi Transfer dari Pole dan Zero.
Percobaan ketiga yang berusaha untuk mendapatkan nilai-nilai pembilang dan
penyebut untuk dapat menyusun sebuah fungsi transfer, untuk itu langkah yang harus
dilakukan dan hasil hasil yang ditampilkan adalah sebagai berikut.
Percobaan ketiga yang telah dilakukan seperti pada gambar 3.4 yang merupakan
hasil dari nilai-nilai pembilang dan penyebut untuk menyusun suatu fungsi transfer.
Langkah pertama melakukan proses inisialisasi untuk mempermudah jalannya
pemrograman, Z merupakan nilai didalam suatu vector dan P merupakan poles didalam
suatu vector, dan K digunakan untuk gain pada numerator. Poles atau pole
menyebabkan nilai suatu fungsi menjadi tak terhingga. Dilanjutkan dengan perintah
zp2tf(Z,P,K) digunakan untuk mengkonversikan persamaan zero-pole ke suatu fungsi
transfer atau bisa disebut sebagai proses perhitungan, yang kemudian nilainya akan
ditampilkan pada common windows.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan analisis terhadap data atau hasil
yang didapat dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) MATLAB menyediakan beberapa fungsi (M-files) untuk dapat digunakan dalam
proses transformasi z. dalam hal ini 5 fungsi tersebut adalah residue, residuez,
tf2zp, zp2tf, dan zplane.
2) Transformasi z adalah suatu transformasi yang mengubah sinyal waku diskrit ke
dalam bentuk kompleks dalam domain frekuensi, dan berguna untuk
menyelesaikan suatu persamaan (difference equation).
3) Secara umum transformasi-Z dan transformasi Laplace memiliki beberapa
kesamaan, keduanya melakukan transformasi dengan tahapan sebagai berikut:
pengamatan respon impulse dengan sinusoida dan eskponensial untuk
mendapatkan nilai-nilai pole dan zero sistem tersebut. Transformasi-Z berkaitan
dengan persamaan beda difference, domain-z, dan bidang–z (z-plane).
13
DAFTAR PUSTAKA