Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Kewarganegaraan

Aloysius William Siswanto


Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang


berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-
unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan
sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan
norma.

Adapun Pengertian Integrasi Sosial menurut para ahli, sebagai


berikut.

 Abu Ahmadi

Integrasi Sosial merupakan integrasi yang memiliki kerjasama dari


seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga,
lembaga, dan masyarakat sehingga menghasilkan sebuah
kesepakatan nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

 Michael Banton

Integrasi Sosial merupakan suatu pola hubungan yang mengakui


adanya perbedaan ras dalam masyarakat tetapi tidak memberikan
fungsi yang penting pada perbedan ras tersebut.

 Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat


terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut:

1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi


kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus)
bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan
dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak
mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh
anggota masyarakat

 
Faktor-faktor suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau
lambat. Berikut ini faktor-faktornya:

1. Homogenitas kelompok
2. Besar kecilnya kelompok
3. Mobilitas geografis
4. Efektivitas komunikasi

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang


terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu


dalam masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-
masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

2. Integrasi koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki


penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif
(kekerasan).

Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:

1. Proses Interaksi

Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun


suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-
kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.
2. Proses Identifikasi

Proses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi


manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami
keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses
identifikasi adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan
orang lain.

3. Kerjasama (Kooperation)

Menurut Charles H Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul


apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai
cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja
sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama
dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam
kerja sama yang berguna.

4. Proses Akomodasi

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan


pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan
tersebut kehilangan kepribadiannya

5. Proses Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan


yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental
dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama.

6. Proses Integrasi

Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur


masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan
pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian
fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan
keteraturan sosial dalam masyarakat.
 

Syarat – syarat kebudayaan asing agar mudah diterima


Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit di jangkau
2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar
bila dibandingkan dengan kebudayaan yang lama.
3. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama
4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu
5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial

1. Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan


kebudayaan yang berbeda
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi
berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda
3. Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar sehingga dapat memperkuat
kesatuan masyarakat atau kelompok yang mengalami ancaman
musuh tersebut

Pengertian Reintegrasi Sosial

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun


kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini
bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan
waktu yang lama

Disintegrasi atau disorganisasi adalah perubahan yang terjadi pada


lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-
norma dan nilai-nilai dalam masyarakat
Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat
dibutuhkan oleh masyarakat yang berkonflik dengan tujuan untuk
menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak
konflik.

Contohnya:

 Melalui  kompromi antara perwakilan


 Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari
kesalahan-kesalahan tindakan yang telah diperbuatnya

Anda mungkin juga menyukai