Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2301-797X

Volume: 6 No. 2 - Desember 2017


 
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. TIRTA RAYA ABADI MEDAN
Putra Chairy
Fakultas Ekonomi Universitas Amir Hamzah Medan

ABSTRACT

This study aims to determine wether the work environment and the individual characteristics affect the
performance of employees at PT. Tirta Raya Abadi , Medan Branch. This type of research is
associative causal. The population in this study are employees 200 people, using a sampling technique
is probability sampling, the samples taken are as many as 52 people. The data used in this study is the
engineering documentation and questionarries. Data analysis using SPSS 17.0 software (Statistical
Product and Services Solution) for windows and independent testing classic. Variable assumptions
used in this study is the work environment and individual characteristics, while the performance of
employees as the dependent variable. The results showed that partially, work environment variables
significantly influence employee performance, partial variable individual characteristics have no
significant effect on employee performance. The coefficient of determination between the work
environment and the individual characteristics of the performance of employees amounted to 0,199 or
19,9% meaning that 19,9% of employee performance is influenced by the work environment and
individual characteristics, while the remaining 80,1% is influenced by other variables not study
author.
Keywords: Work Environment, Individual Characteristics and Performance Employees

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia dalam organisasi seperti tingkat motivasi, kesehatan fisik
sangat penting bagi keberhasilan mencapai dan mental, keahlian pengetahuan, kemampuan
tujuan suatu organisasi. Pegawai tidak dipandang berpikir dan sebagainya. Juga terdapat faktor
hanya sebagai modal atau biaya, tetapi juga sistem yaitu semua faktor yang berada dan
dianggap sebagai salah satu bentuk bagian bersumber diluar kendali para karyawan secara
organisasi yang dapat meningkatkan nilai individual atau yang timbul dari perusahaan,
kompetitif organisasi. Oleh karena itu, agar sebagai contoh : lingkungan kerja yang kurang
pegawai dapat menjadi sumber daya utama nyaman, prosedur kerja yang buruk, organisasi
dalam mensukseskan tugas-tugas, maka yang gemuk, komunikasi yang jelek, sarana dan
kinerjanya harus ditingkatkan. prasarana yang kurang memadai, sistem rewards
Menurut Sembiring (2012:84) kinerja dan punishment, dan sebagainya. Berbagai faktor
organisasi pada dasarnya merupakan tanggung tersebut bisa terjadi diperusahaan manapun, baik
jawab setiap anggota organisasi. Apabila kinerja perusahaan swasta maupun instansi pemerintah.
anggota organisasi baik maka diharapkan kinerja Menurut Basuki dan Susilowati (2005:40)
organisasi juga baik. Menurut Sutrisno lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
(2010:172) kinerja karyawan adalah hasil berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi
kerja karyawan dilihat dari aspek kualitas, baik secara langsung maupun tidak langsung
kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk seseorang atau sekelompok orang di dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh melaksanakan aktivitasnya.
organisasi. PT. Tirta Raya Abadi Medan adalah perusa-
Peningkatan ataupun penurunan kinerja haan yang bergerak di bidang pendistribusian
karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, alat-alat kesehatan yang dalam operasinya
bisa dari dalam diri pekerja maupun dari dalam mengalami kemajuan aktivitas perusahaan yang
perusahaan tempatnya bekerja. Sembiring semakin pesat. Dengan pesatnya kemajuan
(2012:83) mengatakan bahwa semua faktor dari tersebut menuntut perusahaan untuk mengem-
individu karyawan termasuk pimpinan sebagai bangkan sistem yang mengkedepankan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, peningkatan kinerja karyawan. Untuk mencapai

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 253


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
hasil kerja yang optimal maka karyawan dipacu pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana
untuk terus memeberikan yang terbaik pada dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah
perusahaan. sistem reward kepada karyawan ditempat kerjanya untuk melakukan aktivitas
yang berhasil menyelesaikan pekerjaannya sehingga waktu kerja dipergunakan secara
dengan baik, dan rendahnya kesadaran serta efektif dan optimis prestasi kerja karyawan juga
budaya kerja pegawai yang selalu menunggu tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup
perintah dari atasan. Pegawai juga kurang hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan
pekerjaannya, yang dikarenakan sistem atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai
pengawasan yang rendah terhadap cara kerja bekerja.
pegawai dan minimnya perhatian dari pimpinan.
Dan dari pegawai sendiri juga cenderung tidak B. Karakteristik individu
memiliki kesadaran atau tanggung jawab dalam Perbedaan karakteristik individu yang tidak
menyelesaikan pekerjaannya sama antara satu karyawan dengan karaywan
yang lainnya menurut Ratih Hurriyanti (2005:81)
B. Rumusan Masalah yang termasuk karakteristik individu yaitu :
Atas dasar pertimbangan permasalahan serta 1. Usia
asumsi-asumsi tersebut diatas, maka rumusan Sebagian besar penelitian menunjukkan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini hubungan positif antara usia dan kepuasan,
yaitu: ”Apakah ada pengaruh lingkungan kerja sekurangnya sampai usia 60 tahun. Ada dua
dan karakteristik individu secara parsial atau tipe karyawan yaitu karyawan professional dan
secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. karyawan non professional. Kepuasan
Tirta Raya Abadi Medan Cabang Medan”. cenderung terus menerus meningkat pada para
professional dengan bertambahnya usia
C. Hipotesis mereka, sedangkan pada non professional
“Hipotesis adalah merupakan jawaban kepuasan itu merosot selama usia tengah baya
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun
Berdasarkan rumusan masalah yang telah sealnjutnya.
dikemukakan, maka penulis merumuskan 2. Jenis kelamin
hipotesis sebagai berikut : Ada pengaruh positif Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis
dan signifikan antara lingkungan kerja dan kelamin karyawan mempengaruhi kepuasan
karakteristik individu terhadap kinerja karyawan kerja. Jenis kelamin tidak mempengaruhi
PT. Tirta Raya Abadi Medan. kepuasan kerja maupun tingkat produktivitas
pekerjaannya melainkan mempengaruhi
II. LANDASAN TEORI tingkat turn over dan tingkat absensi
A. Lingkungan Kerja karyawan.
Lingkungan kerja dari para karyawan akan 3. Status kawin
mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap Perkawinan menyebabkan meningkatnya
jalannya operasi perusahaan. Lingkungan kerja tanggung jawab seseorang. Ha ini pada
ini yang akan mempengaruh para karyawan gilirannya membuat karyawan yang sudah
perusahaan, sehingga dengan demikian baik berkeluarga melihat pekerjaannya lebih
langsung maupun tidak langsung akan bernilai dan penting, serta ikut menentukan
mempengaruhi produktivitas perusahaan. bagaimana tingkat kepuasan kerja mereka.
Lingkungan kerja yang baik dan memuaskan 4. Masa kerja
para karyawan tentu akan meningkatkan Senioritas atau masa kerja berkaitan positif
produktivitas kerja daripada karyawan. dengan kepuasan kerja. Apabila masa kerja
Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak baik tinggi maka kepuasan kerja tinggi, sedangkan
akan menurunkan produktivitas perusahaan. apabila masa kerja rendah maka kepuasan
Menurut Mardiana (2005:15) lingkungan kerja juga akan rendah. Apabila seorang
kerja adalah lingkungan dimana pegawai karyawan mendapatkan kepuasan atas
melakukan pekerjaannya sehari-hari. pekerjaannya, maka karyawan tersebut akan
Lingkungan kerja yang kondusif memberikan merasa senang untuk tetap tinggal bekerja
rasa aman dan memungkinkan para pegawai ditempat kerjanya.
untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja
dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 254


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
C. Perilaku individu seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
Karakteristik kepribadian mencerminkan dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
beberapa kolompok perbedaan individual paling kecakapan , pengalaman dan kesungguhan serta
mendasar dalam organisasi. Kepribadian adalah waktu.
atribut psikologis dan perilaku yang relative Menurut Mink (2008:76) mengemukakan
stabil, yang membedakan satu orang dengan pendapatnya bahwa individu yang memiliki
orang lain. Manajer harus berusaha memahami kinerja yang tinggi memiliki beberapa
atribut kepribadian dasar dan bagaimana atribut karakteristik, yaitu diantaranya (a) berorientasi
tersebut mempengaruhi perilaku individu dalam pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c)
situasi organisasional, serta mencoba memahami berpengendalian diri, (d) kompetensi. Kinerja
persepsi dan sikap individu terhadap organisasi. merupakan suatu kondisi yang harus diketahui
Lima dasar karakteristik kepribadian dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk
Dalam beberapa tahun terakhir para peneliti mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu
mengidentifikasi lima karakteristik kepribadian instansi dihubungkan dengan visi suatu
fundamental yang sangat relevan bagi organisasi. organisasi atau perusahaan serta mengetahui
Kelima karakteristik ini secara umum adalah : dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan
- Keakuran. operasional.
- Kesungguhan.
- Emosionalitas. III. METODOLOGI PENELITIAN
- Ekstoversi. A. Jenis Lokasi, objek, waktu penelitian, dan
- Keterbukaan. sampel penelitian
Selain dari lima karakteristik tersebut, Jenis penelitian ini adalah asosiatif,
masih ada beberapa karakteristik kepribadian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tirta Raya
yang mempunyai perilaku di dalam organisasi Abadi Medan, berada di Jl. Bromo – Komplek
diantaranya : Bromo Bintang Regency No. A-12 Medan.
- Locus of control Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini
- Self efficacy adalah seluruh karyawan PT. Tirta Raya Abadi
- Otoritarianisme Medan. Waktu penelitian yang direncanakan dan
- Machiavellianisme akan dilaksanakan adalah pada bulan Mei 2017
- Self esteem s/d juli 2017. Sampel dalam penelitian ini
- Risk propencity adalah sejumlah 52 karyawan.

F. Kinerja kayawan B. Definisi operasional variabel


Kinerja dalam merupakan jawaban dari Definisi operasional adalah variabel
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang penelitian dimaksudkan untuk memahami arti
telah ditetapkan . para atasan atau manajer sering setiap variabel penelitian sebelum dilakukan
tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk analisis. Dibawah ini definisi operasional dari
atau segala sesuatu jadi serba salah . terlalu penelitian yang akan dilakukan :
sering manajer tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga Tabel 3.1. Definisi operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
perusahaan/instansi menghadapi krisis yang
serius. Kesan-kesan buruk oraganisasi yang Lingkungan Segala sesuatu yang ada 1.Penerangan
mendalam berakibat dan mengabaikan tanda- kerja disekitar karyawan dan cahaya
tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. (X1) yang dapat 2. Suhu udara
mempengaruhi dirinya 3. Suara bising Likert
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam menjalankan 4. Keamanan kerja
(2010:67) “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil tugas-tugas yang
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai diberikan.
Karakteristik Sumber daya yang1. Usia
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan individu terpenting dalam suatu2. Jenis kelamin
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang (X2) organisasi adalah sumber3. Status kawin
diberikan kepadanya”. daya, orang-orang yang4. Masa kerja Likert
memberikan tenaga,
Menurut Ambar Sulistiyani (2013:223) bakat, kreatifitas dan
“kinerja seseorang merupakan kombinasi dari usaha merekakepada
organisasi agar suatu
kemampuan , usaha dan kesempatan yang dapat organisasi dapat tetap
dinilai dari hasil kerjanya“ kinerja (prestasi eksistensinya.
kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 255


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Kinerja Kesediaannya untuk1. Ketepatan waktu korelasi > dari r tabel sehingga instrumen layak
karyawan mengeluarkan tingkat2. Kreatifitas
(Y) upaya yang lebih tinggi3. Tanggung jawab digunakan.
kearah tercapainya4. Kualitas Likert
sasaran. Tabel IV.2. Hasil Uji Validitas Variabel
Karakteristik Individu (X2)
No. Koefisien Korelasi r table Status
C. Teknik pengumpulan data Butir
Data penelitian adalah semua informasi 1. 0,342 0,2732 Valid
yang diperlukan untuk memecahkan masalah 2. 0,547 0,2732 Valid
penelitian. Teknik pengumpulan data yang 3. 0,750 0,2732 Valid
4. 0,691 0,2732 Valid
dilakukan oleh penulis pada penelitian ini 5. 0,598 0,2732 Valid
adalah: Sumber : Hasil Penelitian (data diolah 2017)
1. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan sebagai Berdasarkan pengujian dari butir pertanyaan
pengumpul data apabila informasi yang untuk variabel kualitas pelayanan semua
dikumpulkan bersumber dari dokumen, seperti pertanyaan mempunyai status valid karena nilai
buku, jurnal, surat kabar, majalah, notulen rapat, korelasi > dari r tabel sehingga instrumen layak
dan sebagainya. digunakan.
2. Teknik kuisioner
Kuisioner adalah teknik penelitian yang Tabel IV.3
dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No. Butir Koefisien Korelasi r table Status
dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau
banyak responden. Secara garis besar ada dua 1. 0,593 0,2732 Valid
2. 0,717 0,2732 Valid
cara penggunaan, yaitu disebarkan kemudian 3. 0,742 0,2732 Valid
diisi oleh respons dan digunakan sebagai 4. 0,630 0,2732 Valid
pedoman wawancara dengan responden yang 5. 0,475 0,2732 Valid
menggunakan Skala Likert. 6. 0,470 0,2732 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah 2017)

D. Teknik analisis data Berdasarkan pengujian dari butir pertanyaan


Setelah data diperoleh baik saat pengum- untuk variabel kualitas pelayanan semua
pulan data di lapangan maupun setelah pertanyaan mempunyai status valid karena nilai
terkumpul, maka data tersebut diolah agar korelasi > dari r tabel sehingga instrumen layak
sistematis. Adapun teknik analisis data dalam digunakan.
penelitian ini adalah :
1. Uji validitas dan uji reliabilitas b. Uji Reliabilitas
2. Uji Asumsi Klasik Uji reliabilitas data dalam penelitian ini
3. Analisis Regresi Linier Berganda menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Suatu
4. Uji Hipotesis variabel dikatakn reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006:42).
IV. PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN Tabel IV.4. Hasil Uji Reliabilitas
1). Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Nilai Status
a. Uji Validitas Reliabilitas
Lingkungan Kerja (X1) 0,665 Reliabel
Tabel IV.1 Karakteristik Individu (X2) 0,504 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,650 Reliabel
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1) Sumber : Hasil Penelitian (data diolah 2017)
No. Butir Koefisien Korelasi r table Status

1. 0,655 0,2732 Valid Jika nilai reliabilitas semakin mendekati 1,


2. 0,692 0,2732 Valid
3. 0,562 0,2732 Valid
maka instrumen penelitian semakin baik. Nilai
4. 0,690 0,2732 Valid reliabilitas instrumen di atas menunjukkan
5. 0,524 0,2732 Valid tingkat reliabilitas instrumen penelitian sudah
6. 0,557 0,2732 Valid memadai karena sudah mendekati 1 (> 0,5).
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah 2017)

Berdasarkan pengujian dari butir pertanyaan 2). Uji Statistik


untuk variabel kualitas pelayanan semua Uji statistik menggunakan metode analisis
pertanyaan mempunyai status valid karena nilai regresi linear berganda dengan menggunakan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 256


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
alat bantu aplikasi Software SPSS 17.0 for
Windows
Tabel IV.5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffi Collinearit
Coefficients cients y Statistics
Std. Tole
Model B Error Beta t Sig. rance VIF

1 (Constant) 7.873 3.758 2.095 .041 Gambar IV.1. Histogram


Lingkungan .376 .129 .372 2.906 .005 .999 1.001
Kerja Berdasarkan gambar IV.1 memperlihatkan
Karakteristik .287 .144 .254 1.988 .052 .999 1.001 bahwa pada grafik histogram, distribusi data
Individu
mengikuti kurva berbentuk lonceng yang sem-
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
urna, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2017) tersebut terdistribusi nomal.

Berdasarkan hasil analisis data diatas,maka


diperoleh persamaan model regresi linear
berganda sebagai berikut :
Y = 7.873 + 0.376X1 + 0.287X2
Persamaan diatas mengandung makna :
1. Konstanta (a) sebesar 7,873 menyatakan
bahwa jika variabel independen dianggap
konstan, maka kinerja karyawan adalah
sebesar 7,873, dengan asumsi bahwa variabel
bebas tetap atau sama dengan nol. Gambar IV.2. Normal P-Plot
2. Koefisien Lingkungan Kerja (b1) sebesar
0,376 hal ini menunjukkan apabila Grafik p-plot pada gambar IV.2 memperli-
terjadipeningkatan variabel lingkungan kerja hatkan penyebaran data (titik) disekitar garis
sebesar 1%, maka akan meningkatkan kinerja regresi (diagonal) dan penyebaran titik-titik data
karyawan sebesar 0,376 , dengan asumsi search mengikuti garis diagonal, maka dapat
variabel lainnya dianggap tetap atau sama disimpulkan bahwa model regresi layak
dengan nol. digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
3. Koefisien Karakteristik Individu(b2) sebesar
0,287 hal ini menunjukkan apabila terjadi b. Uji Heteroskedastisitas
peningkatan variabel karakteristik individu Diagnosis adanya heteroskedastisitas dapat
sebesar 1%, maka akan meningkatkan kinerja dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola
karyawansebesar 0,287, dengan asumsi tertentu pada grafik scatterplot. Apabila grafik
variabel lainnya dianggap tetap atau sama penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-
dengan nol. nilai prediksi tidak membentuk suatu pola
tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka
3). Uji Asumsi Klasik tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi
klasik yang dimaksudkan untuk memastikan
bahwa model regresi linear berganda dapat
digunakan atau tidak.
a. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data dalam
penelitian ini dideteksi melalui analisa grafik
dan statistik yang dihasilkan melalui perhi-
tungan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada Gambar IV.1 Gambar IV.3. Scatterplot
berikut:

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 257


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Gambar IV.3 memperlihatkan pola yang signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
jelas dimana titik-titik menyebar dan titik-titik (0,005< 0,05).
tersebut tidak membentuk pola tertentu. Oleh
karena itu,dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Tabel IV.7. Hasi Uji Parsial
persoalan heteroskedastisitas. Coefficientsa
Standar
dized Collinea
c. Uji Multikolinieritas Unstandardized Coeffi rity
Uji multikolinieritas bertujuan untuk Coefficients cients Statistics
menguji apakah pada model regresi ditemukan Std. Tole
Model t Sig. rance VIF
adanya korelasi antar variabel independen. Jika B Error Beta
terjadi korelasi, maka terdapat masalah 1 (Constant) 7.873 3.758 2.09 .041
multikolinieritas. Pada model regresi yang baik 5

tidak terjadi korelasi diantara variabel Lingkungan .376 .129 .372 2.90 .005 .999 1.00
Kerja 6 1
independen. Hasil pengujian multikolinieritas
Karakteristik .287 .144 .254 1.98 .052 .999 1.00
data dalam penelitian ini menggunakan alat Individu 8 1
bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
IV.6 berikut : Sumber : Pengolahan Data SPSS (2017)

Tabel IV.6. Hasil Uji Multikolieritas Untuk variabel karakteristik individu


Coefficientsa diperoleh t hitung < t tabel (1,988<2,0095) dan nilai
Standar signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas
dized Colline
Unstandardized Coeffi arity
(0,052>0,05). Dengan demikian dapat disimpu-
Coefficients cients Statistics lkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
Std. Tole signifikan terhadap kinerja karyawan dan
Model t Sig. rance VIF
B Error Beta variabel karakteristik individu tidak berpengaruh
1 (Constant) 7.873 3.758 2.095 .041 signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lingkungan .376 .129 .372 2.906 .005 .999 1.00
Kerja 1 b. Uji Simultan (F)
Karakteristik .287 .144 .254 1.988 .052 .999 1.00
Individu 1 Tabel IV.8. Hasil Uji Simultan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan ANOVAb
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2017) Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Berdasarkan Tabel IV-6 diatas terlihat 1 Regression 131.878 2 65.939 6.069 .004a
bahwa variabel lingkungan kerja (X1) memiliki Residual 532.353 49 10.864
angka Variance Inflation Factor (VIF) sebesar Total 664.231 51
1,001. Variabel karakteristik individu (X2) a. Predictors: (Constant), Karakteristik Individu, Lingkungan
bernilai 1,001.Berdasarkan hasil tersebut maka Kerja
dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
yaitu lingkungan kerja, karakteristik individu, Sumber : Pengolahan Data SPSS (2017)
memiliki angka Variance Inflation Factor (VIF)
kurang dari 10, sedangkan nilai Tolerance Dari tabel diatas, nilai F hitung adalah
mendekati 1, dengan demikian dapat disim- sebesar 6,069 sedangkan nilai F tabelnya adalah
pulkan bahwa pada model regresi tersebut bebas sebesar (df = 52 – 2= 50). Selain itu, nilai
dari asumsi multikolinearitas. signifikannya adalah sebesar 0,000 lebih besar
daripada taraf signifikan 0,05. Karena nilai F
4). Uji Hipotesis hitung > F tabel (6,069>3,18) dan nilai
a. Uji Parsial (t) signifikan lebih kecil daripada taraf signifikan
Dalam peneltiian ini sampel yang digunakan (0,004< 0,05),artinya lingkungan kerja dan
oleh penulis adalah sebanyak 52 orang. Untuk karakteristik individu secara simultan
mengkaji signifikan hubungan yang sudah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ditemukan dapat dilihat pada tabel IV>7. kinerja karyawan.
Berdasarkan persamaan regresi diperoleh
hasil untuk variabel lingkungan kerja diperoleh c. Uji Koefisien Determinasi
nilai t hitung > t tabel (2,906> 2,0095) dan nilai Pengujian koefisien determinasi (R2) diguna-
kan untuk mengukur proporsi atau persentase

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 258


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
atas persentase kemampuan model dalam DAFTAR PUSTAKA
menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antar nol sampai satu Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis
(0<R2<1). Jika R2 semakin besar (mendekati untuk Akuntansi dan Manajemen.
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Medan. USU Press.
variabel bebas (X) adalah besar terhadap Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek & Psikologi
variabel terikat (Y). Hal ini model yang Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta.
digunakan semakin kuat menarangkan pengaruh Freddy Rangkuti, 2002. The Power of Brands :
variabel bebas terhadap variabel terikat dan Teknik Mengelola Brand Equity dan
demikian sebaliknya. Strategi Pengembangan Merek +
Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta :
Tabel IV.9 PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hasil Uji Koefisien Determinasi Gibson, James L.et.al .2005. organizations,
Model Summaryb
behavior, structure, process 4 th ed,
R Adjusted R Std. Error of Durbin- Richard D. Irwin inc.
Model R Square Square the Estimate Watson
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
1 .446a .199 .166 3.296 1.741
Multivarite dengan SPSS. Semarang:
a. Predictors: (Constant), Karakteristik Individu, Lingkungan Kerja
Universitas Diponegoro.
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2017)
___________. 2009. Aplikasi Analisis
Berdasarkan perhitungan koefisien deter- Multivarite dengan SPSS.
minasi, dapat dilihat nilai R Square yang Semarang:Universitas Diponegoro.
diperoleh adalah 0,199 atau 19,9%. Hal ini Griffin, Jill, 2003. Customer Loyalty : How To
berarti 19,9% kinerja karyawan dipengaruhi Earn it, How To Keep It. Yahya,
oleh variabel lingkungan kerja dan karakteristik Dwi Kartini. (Terjemahan). Customer Loyalty :
individu, sedangkan sisanya sebesar 80,1% Menumbuhkan dan Mempertahankan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti Kesetiaan Pelanggan, Penerbit
oleh penulis. Erlangga, Jakarta
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta :
V. KESIMPULAN Media Pressindo.
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
hasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : _________, 2010, Marketing dari Mulut ke
1. Bahwa secara parsial variabel lingkungan kerja Mulut, Cet 1, Yogyakarta, Media
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pressindo
karyawan, variabel karakteristik individu tidak Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Loyalitas Konsumen. Bandung.
karyawan di PT. Tirta Raya Abadi Medan . Alfabeta.
2. Secara simultan bahwa variabel lingkungan Iqbal, Muhammad dan Yulfrita Adami, 2013.
kerja dan karakteristik individu berpengaruh “Analisis Brand Image Pasta Gigi Merek
signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Close Up Terhadap Loyalitas Pelanggan
Tirta Raya Abadi Medan . di Kota Banda Aceh”. Jurnal Ekonomi
3. Dari hasil koefisien determinasi antara variabel dan Bisnis, Volume 1 Nomor 1 hal 85-
lingkungan kerja dan karakteristik individu 98.
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,199 Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di
atau19,9%, artinya sebesar19,9% kinerja Indonesia. Buku 2. Terjemahan
karyawan dipengaruhi oleh variabel AB.Susanto. Jakarta: Salemba Empat.
lingkungan kerja dan karakteristik individu, Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran,
sedangkan sisanya 80,1% dipengaruhi oleh PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
variabel lain yang tidak diteliti penulis. Kunto Ari, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Cetakan ketigabelas. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Kurniawan, Albert. 2015. Metode Riset Untuk
Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 259


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Majalah SWA Sembada Indonesia. Digital
Preneur 100” 04/XXVII/17 Feb-2 Mar
2011
Mardalis, Ahmad, 2005. Meraih Loyalitas
Pelanggan, Balai Pustaka, Jakarta.
Mouren, Margaretha. 2009, “Studi Mengenai
Loyalitas Pelanggan Pada Divisi
Asuransi Kumpulan AJP Bumi Putra”,
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia,
vol.iii, No.3
Nazir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta: Grahalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy.2003. Teknik Mengukur dan


Strategi Meningkatkan Kepuasan
Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Rismiati, Catur dan Bondan Sutrisno. 2001.
Pemasaran Barang dan Jasa. Jakarta :
Kanisius.
Rosen,Emanuel. 2004. Kiat Pemasaran Dari
Mulut Ke Mulut. Jakarta : Alex Media
Komputindo
Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen dan
Implikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Cetakan
Pertama. Jakarta : Prenada Media.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian.
Bandung : CV Alfabeta.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 260

Anda mungkin juga menyukai