Anda di halaman 1dari 4

PENGAUDITAN II

RESUME MATERI
PEMERIKSAAN ASET TAK BERWUJUD
Dosen Pengampu: Sri Astuti, SE., M.Si., Ak.,

Disusun oleh:
Riris Wening Kisworowati
(EA-C/ 142170099)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
SIFAT DAN CONTOH AKTIVA TAK BERWUJUD
Pengertian Aktiva Tidak Berwujud Menurut PSAK No. 19 IAI, 2002:19.5 (Revisi 2000)
adalah:
- Aktiva non meneter
- Dapat diidentifikasikan
- Tidak mempunyai wujud fisik
- Dimiliki untuk digunakan dalam rangka menghasilkan/menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lain, untuk tujuan administratif
- Sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, mengembangkan, memelihara,
atau memperkuat sumberdaya tidak berwujud, seperti ilmu pengetahuan dan
teknologi, desain dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan
intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang (termasuk merek
produk/brand names)
Contoh : software, hak paten, hak cipta, film gambar hidup, daftar langganan, HPH, kuota
impor, waralaba, hubungan dengan pemasok/pelanggan, kesetiaan pelanggan, hak pemasaran
dan pangsa pasar
Syarat aktiva tetap tidak berwujud, adanya :
- Keteridentifikasian
- Pengendalian sumber daya
- Manfaat ekonomis dimasa depan
Jika tidak memenuhi syarat tersebut, maka pengeluaran untuk memperoleh/ menciptakan
sendiri aktiva, diperlakukan sebagai Beban pada saat terjadinya
Contoh (untuk keteridentifikasian) : adanya hasil dari penggabungan usaha (akuisisi)
diperlakukan sebagai bagian dari muhibah (goodwill) yang diakui pada saat tanggal akuisisi
Muhibah (goodwill) dari akuisisi adalah : Pembayaran yang dilakukan oleh pihak yang
mengakuisisi dengan harapan akan memperoleh manfaat ekonomis dimasa depan, timbul
dari:
- Sinergi antara aktiva yang diperoleh dan dapat diindentifikasi
- Aktiva yang secara individual tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan
keuangan walaupun yang mengakuisisi bersedia untuk membayar aktiva tersebut
Untuk membedakan antara muhibah (goodwill) dengan jenis aktiva tak berwujud lainnya :
aktiva harus dapat dipisahkan, dengan cara menyewakan, menjual, menukarkan, atau
mendistribusikan manfaat ekonomis masa depan yang terdapat pada aktiva tersebut tanpa
melepaskan manfaat ekonomis dimasa depan yang timbul dari aktiva lain yang digunakan
dalam aktivitas yang sama dalam menghasilkan pendapatan
Manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aktiva tidak berwujud mencakup :
pendapatan dari penjualan barang/jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain yang berasal
dari penggunaan aktiva tersebut oleh perusahaan, seperti penggunaan hak kekayaan
intelektual tidak meningkatkan pendapatan masa depan, tetapi menekan biaya produksi masa
depan
Syarat pengakuan pos aktiva tidak berwujud, jika :
- Memenuhi definisi aktiva tidak berwujud
- Memenuhi kriteria pengakuan sebagaimana diatur dalam pernyataan ini (PSAK No.
19)
- Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari
aktiva tersebut, dengan cara :
1. Menggunakan asumsi yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Mempertimbangkan bukti yang tersedia pada saat pengakuan awal aktiva tidak
berwujud dengan menekankan bukti ekstern
- Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal
Aktiva tidak berwujud diakui pada saat awal, sebesar : Biaya Perolehan
Menurut Sukrisno Agoes (2004) :
Sifat Aktiva Tak Berwujud, adalah :
- Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
- Tidak mempunyai bentuk, sehingga tidak bisa dipegang/diraba atau dilihat
- Diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang jumlahnya cukup
material
Contoh :
1. Goodwill : timbul ketika perusahaan mengakuisisi diatas harga yang berlaku (karena
perusahaan yang dibeli mempunyai keunggulan tertentu) untuk aktiva bersihnya
(setelah dikurangi biaya-biaya)
2. Hak Patent : timbul ketika perusahaan/seseorang menemukan sutu produk baru
setelah melakukan riset selama beberapa waktu dengan mengeluarkan biaya yang
cukup besar. Pemilik hak paten akan mendapat royalti jika orang lain membuat
produk yang sama dan membeli hak paten tersebut
3. Hak Cipta (Copy Right) : diberikan kepada orang yang mencipta lagu atau mengarang
buku
4. Franchise : timbul ketika seseorang membeli makanan/ minuman dengan rasa, bentuk,
penyajian dan dekorasi yang sama (KFC, McD, Es Teler 77)

TUJUAN PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD


1. Memeriksa keberadaan internal control aktiva tak berwujud
2. Memeriksa validitas,kelengkapan bukti dan otorisasi perolehan, penambahan dan
penghapusan aktiva tak berwujud
3. Memeriksa masa manfaat aktiva tak berwujud (lebih 1 tahun)
4. Memeriksa kesesuaian amortisasi aktiva tak berwujud dengan PSAK/PABU
5. Memeriksa apakah hasil/pendapatan yang diperoleh dari aktiva tak berwujud sudah
dicatat dan diterima perusahaan
6. Memeriksa kesesuaian penyajian aktiva tak berwujud dalam laporan keuangan dengan
PABU/PSAK
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tak berwujud (lihat Exhibit 14-1)
2. Minta perincian aktiva tak berwujud (saldo awal, penambahan, amortisasi dan
penghapusan serta saldo akhir) per tanggal neraca (lihat Exhibit 14-2)
3. Cocokkan saldo awal dan akhir ke buku besar, lalu periksa footing dan cross footing
4. Periksa penambahan aktiva tak berwujud (otorisasi, notulen rapat, validitas dan
kelengkapan)
5. Periksa kesesuaian amortisasi dengan PSAK/PABU dan penghapusan (jika ada)
aktiva tak berwujud
6. Periksa perjanjian dan pendapatan dari perjanjian dengan pihak ke tiga yang ingin
menggunakan hak patent, hak cipta dan franchise (dalam bentuk royalty fee)
7. Periksa kesesuaian penyajian aktiva tak berwujud dengan PSAK/PABU

Anda mungkin juga menyukai