PENDAHULUAN
1
pelaksanaan perawatan dan pengobatan. Berdasarkan manfaat tersebut promosi kesehatan di
rumah sakit memiliki peranan penting dalam bidang peningkatan mutu pelayanan kesehatan
serta kesehatan seseorang maupun masyarakat. Hal tersebut menekankan pengertian bahwa
promosi kesehatan merupakan proses yang memiliki tujuan untuk memungkinkan
masyarakat maupun individu dalam meningkatkan maupun mempertahankan derajat
kesehatannya. Tujuan dari promosi kesehatan di rumah sakit melalui pendekatan medik
adalah untuk memastikan pasien maupun klien sehat terbebas dari penyakit serta kecacatan
(secara medik) seperti penyakit infeksi, kanker serta jantung. Nilai yang penting dari
pendekatan medik upaya promosi kesehatan di rumah sakit adalah kepatuhan pasien terhadap
prosedur pencegahan maupun kedokteran (pengobatan). Meskipun masih banyak orang yang
berpikiran pelaksanaan upaya promosi kesehatan di rumah sakit dapat berdampak rugi pada
rumah sakit baik dari segi tenaga, waktu, biaya serta memperkecil kunjungan namun
sebenarnya promosi kesehatan di rumah sakit memberikan manfaat atau keuntungan bagi
rumah sakit. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh rumah sakit dengan melaksanakan
upaya promosi kesehatan di rumah sakit adalah rumah sakit dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit. Promosi kesehatan di rumah sakit dapat memberikan pelayanan
psikososial yang merupakan hak pasien untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Hal
tersebut dapat membuat kunjungan pasien tidak hanya kunjungan bersifat pengobatan fisik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
e. Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat
f. Menggunakan pelayanan kesehatan.
g. Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.
4
kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Menerapkan promosi kesehatan di tempat
kerja bisa memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat. Secara garis
besar, promosi kesehatan di tempat kerja adalah harus bisa memberikan perlindungan
individu,baik didalam ataupun diluar lingkungan tempat kerja untuk menciptakan proses
kesehatan yang berkelanjutan.
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus
dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “ Misi ”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya
yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.
Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1.Advokasi(Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para
penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini
kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
(decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang
ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.
2.Menjembatani(Mediate)
5
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan
program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya
suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-
sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan.Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap
masalah kesehatan tersebut.Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting
dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
3.Kemampuan/Keterampilan(Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada
masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan
dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan keluarga akan meningkat.
6
Dengan demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan di kelompok menjadi dua
yaitu:
a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif.
b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan.
7
Promosi kesehatan merupakan penunjang dari program-program kesehatan
lainnya. Artinya setiap program kesehatan, misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan
gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, program pelayanan
kesehatan, dan sebagainya perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan (di
Indonesia sering disebut penyuluhan kesehatan). Masing-masing program tersebut
mempunyai aspek perilaku masyarakat yang perlu dikondisikan dengan promosi
kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk
mendukung upaya peningkatan perilaku sehat di tetapkan Visi Nasional Promosi
Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES/SK/X/2004
yaitu “perilaku Hidup bersih dan sehat 2010” (PHBS) (Dinkes 2010). Program atau
gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan sebuah upaya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan seperti Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi
sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan dukungan promosi
kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk; bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah melalui instansi ataupun pejabat
yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Seperti pesan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang mengajak masyarakat
Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan salah satu aktivitas
Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik. Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian
dari banyak kampanye kesehatan dari pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua gerakan
tersebut memasukkan poin melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga
ataupun kegiatan bekerja yang melibatkan aktivitas fisik. Gaya hidup masyarakat modern
yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan dengan gizi kurang seimbang
menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah kesehatan berupa penyakit tidak
menular. Aktivitas promosi kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin
ajakan melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres
dan merangsang otak agar lebih bahagia dan santai.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya . Visi dari
promosi kesehatan adalah sebagai berikut : “Meningkatnya kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.” Ruang Lingkup
Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup promosi
kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
a).dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan
b).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi
keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap makalah ini
mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10