Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efektivitas pengobatan tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa ampuh obat yang diberikan
pada pasien. Hal tersebut dipengaruhi pula oleh pola pelayanan kesehatan. Pola pelayanan
yang diberikan tidak hanya mengenai alur pelayanan kesehatan namun juga mencakup
lingkungan pelayanan, kerja sama positif tenaga kesehatan dengan keluarga serta partisipasi
dari masyarakat. Dalam melakukan pelayanan kesehatan diperlukan upaya promosi
kesehatan. Promosi kesehatan menjadi hal yang penting dalam membangun paradigma sehat.
Menurut Green dan Kreuter, 2000 promosi kesehatan dapat tercapai dengan adanya kerja
sama antara lembaga pendidikan serta lingkungan sekitar untuk meningkatkan kemandirian
dan memberdayakan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Promosi kesehatan merupakan proses dalam memampukan individu maupun masyarakat
untuk menyeimbangkan seluruh faktor yang berpengaruh pada kesehatannya sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan dirinya (WHO, 2007). Jadi kesimpulan dari beberapa
pengertian promosi kesehatan diatas adalah proses memampukan, memberdayakan dan
memandirikan masyarakat maupun individu dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
Rumah sakit merupakan sebuah tempat pelayanan kesehatan yang sering diidentikkan dengan
tingkat kuratif. Semakin modernnya zaman, rumah sakit berperan pula dalam memberikan
pendidikan bagi orang-orang yang kurang mampu. Rumah sakit merupakan suatu institusi
yang menyediakan layanan seperti rawat inap, rawat jalan serta pendidikan kesehatan secara
perorangan (Kemenkes, UU no 44 tahun 2009). Rumah sakit tidak hanya diselenggarakan
bagi upaya promosi dan preventif namun juga dapat menjadi
sarana penyelenggaraan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pelaksanaan promosi kesehatan juga
memiliki manfaat dalam menumbuhkan motivasi bagi pasien yang sedang melakukan
perawatan baik rawat jalan maupun rawat inap. Pelaksanaan promosi kesehatan dapat
mendorong seorang pasien termotivasi untuk kesembuhan dirinya serta meningkatkan mutu
hidupnya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh keberadaan keluarga yang mendukung dalam

1
pelaksanaan perawatan dan pengobatan. Berdasarkan manfaat tersebut promosi kesehatan di
rumah sakit memiliki peranan penting dalam bidang peningkatan mutu pelayanan kesehatan
serta kesehatan seseorang maupun masyarakat. Hal tersebut menekankan pengertian bahwa
promosi kesehatan merupakan proses yang memiliki tujuan untuk memungkinkan
masyarakat maupun individu dalam meningkatkan maupun mempertahankan derajat
kesehatannya. Tujuan dari promosi kesehatan di rumah sakit melalui pendekatan medik
adalah untuk memastikan pasien maupun klien sehat terbebas dari penyakit serta kecacatan
(secara medik) seperti penyakit infeksi, kanker serta jantung. Nilai yang penting dari
pendekatan medik upaya promosi kesehatan di rumah sakit adalah kepatuhan pasien terhadap
prosedur pencegahan maupun kedokteran (pengobatan). Meskipun masih banyak orang yang
berpikiran pelaksanaan upaya promosi kesehatan di rumah sakit dapat berdampak rugi pada
rumah sakit baik dari segi tenaga, waktu, biaya serta memperkecil kunjungan namun
sebenarnya promosi kesehatan di rumah sakit memberikan manfaat atau keuntungan bagi
rumah sakit. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh rumah sakit dengan melaksanakan
upaya promosi kesehatan di rumah sakit adalah rumah sakit dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit. Promosi kesehatan di rumah sakit dapat memberikan pelayanan
psikososial yang merupakan hak pasien untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Hal
tersebut dapat membuat kunjungan pasien tidak hanya kunjungan bersifat pengobatan fisik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Konsep Promosi Kesehatan?
2. Apa Program Promosi Kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Promosi Kesehatan
2. Mengetahui Program Promosi Kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Promosi Kesehatan

Soekidjo Notoatmojo (2005), Pertama : promosi kesehatan dalam


konsep Level  and Clark (4 tingkat pencegahan penyakit) berarti peningkatan kesehatan. Kedua:
upaya memasarkan, menyebarluaskan, memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-
upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima pesan-pesan tersebut.
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk
meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi
kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan
kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas
mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009). Ada berbagai konsep promosi
kesehatan yang dapat dilibatkan dalam upaya menyebarkan informasi dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat terkait peningkatan kualitas kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat.
Aktivitas promosi kesehatan di sekolah dapat menjadi bagian dari kegiatan menyebarkan
informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pesan – pesan tertentu. Salah
satu promosi kesehatan yang dapat digulirkan di sekolah adalah ajakan untuk meningkatkan
konsumsi ikan. Terdapat beberapa pesan penting dari gerakan tersebut yang berkaitan dengan
gizi tinggi yang bisa diperoleh dari konsumsi ikan dan tentu saja rasa yang enak. Dalam konsep
promosi kesehatan terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan baik itu untuk promosi
kesehatan di tempat kerja, promosi kesehatan di sekolah ataupun promosi kesehatan di
masyarakat. Dan berikut adalah kegiatan promosi kesehatan.

Apa Saja Konsep Promosi Kesehatan?


a. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
c. Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
d. Tidak membuang sampah sembarangan

3
e. Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat
f. Menggunakan pelayanan kesehatan.
g. Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.

Promosi Kesehatan Di Sekolah

Promosi kesehatan di sekolah menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan


masyarakat. Hal tersebut karena promosi kesehatan melalui komunitas sekolah cukup efektif
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Usia sekolah sangat baik untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS).

 Tujuan Promosi Kesehatan Di Sekolah


 Menciptakan siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk menerapkan PHBS.
 Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan nyaman.
 Mampu meningkatkan pendidikan di sekolah.
 Menciptakan pelayanan kesehatan di sekolah yang bisa dimanfaatkan dengan baik
 Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk mempromosikan
kesehatan.

Kegiatan promosi kesehatan terkait meningkatkan konsumsi ikan ini juga dapat


digulirkan di tempat lain seperti fasilitas umum hingga kegiatan promosi kesehatan di
tempat kerja baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Ada cukup banyak pesan yang
dapat dikomunikasikan melalui promosi kesehatan ajakan mengkonsumsi ikan, salah
satunya adalah informasi mengenai manfaat konsumsi ikan. Beberapa informasi penting
dalam kaitan ajakan menambah jumlah konsumsi ikan dapat berupa informasi mengenai
fakta bahwa ikan merupakan sumber protein dan vitamin yang baik.

Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja

Upaya promosi kesehatan yang dilaksanakan di tempat kerja, selain bisa


mengatasi,memelihara, meningkatkan serta melindungi kesehatannya sendiri. Dengan
menerapkan promosi kesehatan di tempat kerja hal ini akan bisa meningkatkan produktivitas

4
kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Menerapkan promosi kesehatan di tempat
kerja bisa memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat. Secara garis
besar, promosi kesehatan di tempat kerja adalah harus bisa memberikan perlindungan
individu,baik didalam ataupun diluar lingkungan tempat kerja untuk menciptakan proses
kesehatan yang berkelanjutan.

Tujuan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja

 Mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja


 Bisa menurunkan angka absensi tenaga kerja
 Mengurangi angka penyakit baik dalam lingkungan kerja atau diluar lingkungan kerja
 Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Sebagai sebuah program promosi kesehatan di tempat kerja dengan target orang dewasa;


beberapa poin seperti manfaat konsumsi ikan yang dapat mencegah penuaan dini dan
melemahnya ingatan serta menjaga kesehatan penglihatan dapat diutamakan. Kini ada berbagai
jenis media promosi kesehatan yang dimanfaatkan untuk menyebar informasi dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang meningkatkan kualitas kesehatan.

Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus
dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “ Misi ”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya
yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.
Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :

1.Advokasi(Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para
penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini
kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
(decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang
ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.

2.Menjembatani(Mediate)

5
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan
program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya
suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-
sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan.Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap
masalah kesehatan tersebut.Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting
dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.

3.Kemampuan/Keterampilan(Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada
masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan
dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan keluarga akan meningkat.

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang


lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
a).dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan
b).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.

a.  Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan.


Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok, yakni:
1. promotif,
2. preventif,
3. kuratif, dan
4. rehabilitatif.

Sedangkan ahli lainnya membagi menjadi dua aspek, yakni :


a. Aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan
b. Aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran kelompok
orang yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.

6
Dengan demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan di kelompok menjadi dua
yaitu:
a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif.
b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan.

b.  Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan.


Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :
a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga).
b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.
c. Pendidikan kesehatan di tempat kerja.
d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum.
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan.
Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark.
a. Promosi Kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection).
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
e. Rehabilitasi (rehabilitation).

2.2 Program Promosi Kesehatan


Program kesehatan dasar Puskesmas yang dikembangkan di era desentralisasi ini
meliputi program: Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dan Keluarga Berencana (KB),
Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit
Menular, Pengobatan, Penyuluhan, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perawatan
Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Kesehatan Kerja, Kesehatan Gigi Dan Mulut,
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Kesehatan, Pencatatan Dan Pelaporan,
Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dan Pembinaan Pengobatan Tradisional (Triwibowo
dan Pusphandani, 2015).

7
Promosi kesehatan merupakan penunjang dari program-program kesehatan
lainnya. Artinya setiap program kesehatan, misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan
gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, program pelayanan
kesehatan, dan sebagainya perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan (di
Indonesia sering disebut penyuluhan kesehatan). Masing-masing program tersebut
mempunyai aspek perilaku masyarakat yang perlu dikondisikan dengan promosi
kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk
mendukung upaya peningkatan perilaku sehat di tetapkan Visi Nasional Promosi
Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES/SK/X/2004
yaitu “perilaku Hidup bersih dan sehat 2010” (PHBS) (Dinkes 2010). Program atau
gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan sebuah upaya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan seperti Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi
sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan dukungan promosi
kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk; bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah melalui instansi ataupun pejabat
yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Seperti pesan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang mengajak masyarakat
Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan salah satu aktivitas
Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik. Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian
dari banyak kampanye kesehatan dari pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua gerakan
tersebut memasukkan poin melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga
ataupun kegiatan bekerja yang melibatkan aktivitas fisik. Gaya hidup masyarakat modern
yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan dengan gizi kurang seimbang
menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah kesehatan berupa penyakit tidak
menular. Aktivitas promosi kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin
ajakan melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres
dan merangsang otak agar lebih bahagia dan santai.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya . Visi dari
promosi kesehatan adalah sebagai berikut : “Meningkatnya kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.” Ruang Lingkup
Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup promosi
kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
a).dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan
b).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.

Advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program


kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu
strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO
   Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam
tiga kelompok sasaran, yaitu :
1. Sasaran Primer ,
2. Sekunder,
3. tersier

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi
keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap makalah ini
mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC


Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.
Rachmat, K. 2003. Advokasi Marketing Public Relations untuk Mengurangi Kematian Ibu dan
Bayi Baru Lahir di Beberapa Kab. di Jawa Tengah. (online)
(http://www.promosikesehatan.com/?act =article&id=144).

Maulana, H. D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Kementerian Kesehatan, RI. 2011. Tentang Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah


Kesehatan. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai