MENSTRA Viks
MENSTRA Viks
PENDAHULUAN
[Date]
1
UKM LAWANG BARAT COFFE
untuk menembus pasar internasional pun memerlukan usaha yang lebih. Oleh
karena itu, observasi yang kami lakukan pada salah satu UKM di Prigen,
Pasuruan, guna mengetahui mekanisme kerja di dalamnya serta berpartisipasi
secara aktif ataupun pasif guna membantu mengembangkan UKM tersebut.
Penelitian kami lakukan di UKM Lawang Barat Coffee yang berada di Dusun
jeruk, Desa Ledug, Kec.Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Alasan memilih UKM ini karena usaha kopi di Ledug memiliki potensi yang
besar dalam pengembangan perekonomian di Pasuruan. Selain itu, kopi khas
Ledug juga memiliki pangsa pasar yang loyal dalam segmennya. Meski demikian,
UKM tersebut masih memiliki banyak permasalahan terutama pada manajemen
internal perusahaan serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi lingkungan bisnis
dan pesain. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami berusaha untu menggali
informasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman-ancaman yang
mempengaruhi kondisi ekonomi perusahaan. Sehingga nantinya dapat diketahui
apa saja faktor kunci sukses atau Key Success Factor yang menyebabkan
perusahaan dapat bertahan pada industri tersebut.
[Date]
2
UKM LAWANG BARAT COFFE
1.3 TUJUAN
Dari pelaksanaan observasi hingga penyusunan makalah tujuan yang
diharapkan penulis sebagai berikut :
1. Mengetahui permasalahan-permasalahan utama UKM Lawang Barat Coffee
sebagai bahan evaluasi dan perumusan strategi UKM.
2. Menilai kesesuaian kondisi internal UKM Lawang Barat Coffee dengan respn
UKM yang diproyeksikan dalam implementasi strategi internal yang saat ini
digunakan.
3. Menilai kesesuaian kondisi eksternal UKM Lawang Barat Coffee dengan respn
UKM yang diproyeksikan dalam implementasi strategi eksternal yang saat ini
digunakan.
4. Mengetahui dan menilai relevansi strategi yang telah diterapkan UKM Lawang
Barat Coffee dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi UKM Lawang
Barat Coffee.
5. Merumuskan strategi-strategi yang sebaiknya dilakukan oleh UKM Lawang
Barat Coffee untuk mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan.
6. Memberikan saran terkait dengan rencana strategi untuk ekspansi usaha dimasa
depan.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari observasi manajemen strategik pada UKM
Lawang Barat Coffee yakni :
a. Segi Teoritis
Manfaat teoritis yang dapat diperoleh dengan adanya manajemen strategik ini
adalah penyesuaian langsung antara segi teori dengan keadaan riil di lapangan.
Sehingga dapat memberikan masukan-masukan untuk penyempurnaan teori dan
pedoman pengaplikasian manajemen strategik.
b. Segi Praktis
1. Bagi Pemilik Usaha
a) Dapat memberikan informasi kepada UKM Lawang Barat Coffee mengenai
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki.
[Date]
3
UKM LAWANG BARAT COFFE
b) UKM Lawang Barat Coffee akan mampu menghadapi tantangan perubahan
global yang semakin kompleks dengan aksi-aksi lokal, karena manajemen
strategik ini telah berorientasi pada masa depan.
c) Dengan adanya manajemen strategik maka diharapkan akan mampu
menuntun semua unit kerja di UKM Lawang Barat Coffee dalam
pencapaian tujuan institusi yang diinginkan secara objektif.
d) Dengan manajemen strategik yang bersifat adaptif dan fleksibel, maka
diharapkan UKM Lawang Barat Coffee dapat melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan yang muncul baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
e) Pelayanan UKM Lawang Barat Coffee akan lebih meningkat serta
komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit kerja akan semakin
lancar.
f) Diharapkan penggunaan sumber daya akan lebih efektif dan efisien
sehingga dapat meningkatkan produktivitas UKM Lawang Barat Coffee.
2. Bagi Mahasiswa
a) Tugas observasi ini sebagai ajang penyelarasan antara teori yang didapat di
bangku perkuliahan dengan keadaan UKM yang sesungguhnya.
b) Sebagai pembelajaran secara langsung bagi para mahasiswa.
c) Mahasiswa dapat berpikir kreatif untuk merumuskan strategi-strategi terbaik
untuk UKM yang mereka observasi.
[Date]
4
UKM LAWANG BARAT COFFE
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
[Date]
5
UKM LAWANG BARAT COFFE
2.3 LOKASI OBSERVASI
Sesuai dengan apa yang telah kami jelaskan pada bagian latar belakang,
bahwa tempat observasi yang kami pilih yakni UKM Lawang Barat Coffe yang
terletak di Dusun Jeruk, Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
[Date]
6
UKM LAWANG BARAT COFFE
3. Melakukan pencocokan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dengan menggunakan matriks SWOT, IE, SPACE, dan matriks
besar. Output dari tahap ini adalah alternatif strategi yang sesuai dengan
UKM Lawang Barat Coffe.
4. Memutuskan strategi yang sesuai dengan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman UKM Lawang Barat Coffe dengan menggunakan
matriks QSPM dan Strategi Generik Porter.
5. Menyimpulkan hasil observasi serta memberikan saran/rekomendasi
untuk UKM Lawang Barat Coffe.
[Date]
7
UKM LAWANG BARAT COFFE
BAB III
PEMBAHASAN
[Date]
8
UKM LAWANG BARAT COFFE
Ciri khas yang menjadikan kopi lawang barat berbeda dengan kopi yang lain
adalah gestur ketinggian tanah dan yang lebih menunjang yaitu adanya sulfur dari
belerang sehingga sangat menentukan citarasa yang berbeda dari kopi yang lain.
Target awal pemasaran Lawang Barat Coffee yakni kepada teman atau kawan
yang masih bertempat tinggal dalam lingkup wilayah Kabupaten Pasuruan. Tetapi
kemudian berhasil menambah pasar mulai dari mensuplai kebutuhan kopi untuk
warung-warung di wilayah Ledug hingga wilayah diluar kabupaten Pasuruan.
Jumlah karyawan hingga saat ini masih berjumlah 25 orang. Mayoritas
karyawannya adalah masyarakat disekitar wilayah produksi UKM.
UKM ini dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan bisnis kopi, hal ini bisa
dilihat dari banyaknya meningkatnya jumlah pesanan dari waktu ke waktu, selain
itu saat ini makin banyak merk pesaing yang kian bermunculan di wilayah Prigen,
terutama di Desa Ledug sendiri.
Cakupan wilayah pemasaran Lawang Barat Coffee masih meliputi wilayah
Lawang dan Pasuruan itu sendiri. Namun, UKM ini masih belum bisa melayani
pemesanan luar kota, karena UKM ini masih belum memiliki strategi khusus
untuk memasarkan produk kopinya hingga wilayah diluar pasuruan. Namun,
meskipun begitu Lawang Barat Coffee sudah memiliki peminat dan pelanggan
yang loyal.
Berikut adalah tabel ringkasan tiap aspek UKM Lawang Barat Coffee :
Tabel 3.1. Ringkasan per Aspek UKM Lawang Barat Coffee
1 Aspek Modal awal Rp 10.000.000
keuangan Omset (bulan) Rp 75.000.000
Laba bersih (bulan) Rp 30.000.000
2 Aspek Jumlah tenaga kerja 13 orang
SDM Pihak manajemen 2 orang
3 Aspek Ledug, Pasuruan, luar
Daerah Pemasaran
pemasaran daerah pasuruan.
Jumlah Agen -
4 Aspek 1 kwintal biji kopi petik
kapasitas produksi
produksi merah/hari
waktu produksi 8 jam
[Date]
9
UKM LAWANG BARAT COFFE
3.2 VISI LAWANG BARAT COFFEE
Visi merupakan pendorong utama dari suatu usaha yang dimana di visi
tersebut akan diketahui apa yang menjadi impian dari perusahaan tersebut atau
arah kemana jalannya perusahaan tersebut. Visi adalah suatu pandangan jauh ke
depan mengenai cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu institusi atau
organisasi pada masa yang akan datang, sehingga dapat menjawab pertanyaan
institusi atau organisasi ingin menjadi seperti apakah kita? (David, Fred R., 2012).
Maka dapat dinyatakan bahwa visi adalah pandangan jauh kedepan kemana
perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh
perusahaan. Visi perusahaan akan menunujukkan suatu keadaan masa depan
organisasi yang mungkin dan dikehendaki yang mencakup tujuan-tujuan spesifik.
Sejak berdiri pada tahun 2009, UKM Lawang Barat Coffe sudah memiliki
visi dan misi dalam menjalankan bisnis mereka. Adapun visi dan misi perusahaan
tersebut sebagai berikut:
Analisis visi
Pemilik sendiri telah melakukan berbagai inovasi untuk mempertahankan
posisinya seiring dengan banyaknya pesaing yang memasuki industri. Hal ini
dikarenakan dalam blok kebun kopi tidak ada yang namanya pesaing, melainkan
mereka adalah rival. Siapa yang kreatif dia yang unggul. Kopi di Ledung Lawang
sendiri menduduki tingkat 2 Nasional.
Visi tersebut terdengar cukup singkat dan padat. Ada dua point penting
dalam visi itu. Yang pertama yakni “Hutan tetap lestari”. Hal ini berarti UKM
harus mampu melestarikan hutan agar tetap lestari dengan adanya tanaman kopi.
Karena tanaman kopi sendiri tidak mungkin di potong, tidak mungkin di ubah dan
tidak mungkin di pindah. Tanaman kopi diharapkan dapat mendukung penguatan
[Date]
10
UKM LAWANG BARAT COFFE
kondisi lahan dari risiko ancaman bencana longsor maupun banjir, karena itulah
kopi menjadi naungan dari menghijaukan mata air dan menjadikan resapan air.
Peristiwa seperti itu sudah menjadi perhitungsn dari leluhur terdahulu, sekarang
kita yangmenjadi genurusnya tinggal melanjutkan.
Point kedua adalah “Masyarakat tetap sejahtera”. UKM ini merupakan
produksi kopi bubuk pada segmentasi kabupaten Pasuruan khususnya di daerah
Ledug. Karena UKM ini sudah berkiprah sejak tahun 2009, maka ia memiliki
banyak pelanggan loyal. Selain itu, rasa dan kualitas produk juga sudah dikenal
banyak penikmat kopi melalui word of mouth. Pemilik berharap, dengan adanya
produksi kopi bubuk ini dapat mensejahterakan masyarakat di daerah Ledug dan
bisa mengangkat naama Pasuruan.
[Date]
11
UKM LAWANG BARAT COFFE
MISI UKM LAWANG BARAT COFFE
Analisis misi
Dalam sebuah misi, harus memuat sembilan komponen misi agar misi
tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk menyusun strategi. Komponen-
komponen misi tersebut yakni terdiri dari: konsumen; produk atau jasa; pasar;
teknologi; fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas;
filosofis; konsep diri; fokus pada citra publik; dan fokus pada karyawan. Analisis
dari satu per satu komponen tersebut, sebagai berikut:
1. Konsumen siapakah konsumen perusahaan?
Komponen tersebut terjawab dalam misi UKM pada poin pertama “pangsa
pasar para penikmat kopi”. Komponen misi ini kami sesuaikan dengan
target pasar UKM Lawang Barat Coffe bahwa target pasar mereka adalah
masyarakat penikmat kopi, selain itu UKM ini juga meragetkan mulai umur
18 tahun sampai dengan umur 35 tahun bagi pemula.
[Date]
12
UKM LAWANG BARAT COFFE
2. Produk atau jasa apakah produk atau jasa utama perusahaan?
Komponen misi ini tercantum dalam poin misi pertama, yakni “produsen
kopi bubuk”. Dari misi poin satu, kita juga dapat mengetahui bahwa produk
yang dihasilkan adalah kopi bubuk.
3. Pasar secara geografis, di manakah perusahaan bersaing?
Komponen ini tercantum dalam misi poin pertama, yakni “produsen
kerupuk bawang terkemuka di Pasuruan”. Dari poin ini, kita dapat
mengetahui bahwa secara geografis, UKM ini memasarkan produknya di
daerah Pasuruan. UKM ini berharap mampu menguasai pasar kerupuk
bawang di Pasuruan.
4. Teknologi apakah perusahaan canggih secara teknologi?
Komponen ini tercantum dalam pernyataan misi poin kedua, yakni
“teknologi yang memadai”. Meski UKM ini tidak menggunakan teknologi
canggih seperti perusahaan-perusahaan besar, namun teknologi yang
digunakan telah disesuaikan dengan kapasitas UKM. Selain itu, UKM ini
juga melakukan berbagai inovasi teknologi untuk mencapai efisiensi.
5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas apakah
perusahaan komitmen dengan pertumbuhan dan kondisi keuangan yang
sehat.
Komponen misi tersebut terjawab pada poin misi ketiga, yakni
“mempertahankan kelangsungan hidup, profitabilitas, dan pertumbuhan
UKM”.
6. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas apakah
perusahaan komitmen dengan kondisi warga khususnya di desa Ledug.
Komponen misi tersebut terjawab pada poin misi keempat, yakni
“Menunjang kehidupan warga di desa Ledug lebih baik” karena UKM ini
juga menggunakan tenaga kerja dari warga desa Ledug untuk pemprosesan
pembuatan kopi bubuk.
7. Filosofis apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis dasar
perusahaan?
Komponen ini tercantum dalam dalam misi poin kelima, yakni
mengutamakan semangat berbagi ilmu, waktu dan pengetahuan. Hal ini
[Date]
13
UKM LAWANG BARAT COFFE
menjadi filosofi UKM karena sang pemilik percaya bahwa dengan berbagi
ilmu dan pengetahuan, UKM ini dapat memberikan manfaat untuk
masyarkat luas yang pada akhirnya berdampak positif pada bisnis.
8. Konsep diri apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif
utama perusahaan?
Keunggulan kompetitif perusahaan secara eksplisit tercantum dalam poin
kedua, yakni “Mempertahankan cita rasa, kualitas terbaik, dan standar
produk melalui karyawan yang terampil dan teknologi yang memadai”.
Poin ini merupakan gambaran dari konsep diri perusahaan. melalui cita rasa,
kualitas, dan produk yang terstandar, UKM ini memiliki keunggulan
kompetitif yang membuatnya berbeda dengan pesaing-pesaingnya.
9. Fokus pada citra publik apakah perusahaan responsif terhadap masalah-
masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup?
Komponen ini tercantum dalam poin kelima, yakni bahwa UKM
berkomitmen memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, termasuk
berbagi ilmu dan pengalaman. Seperti pada komponen filosofi, dengan
mengutamakan semangat berbagi, pemilik yakin hal ini akan memberikan
dampak positif pada stakeholder, termasuk masyarakat sekitar. Yang pada
akhirnya dapat meningkatkan citra UKM di masyarakat.
10. Fokus pada karyawan apakah karyawan dipandang sebagai aset
perusahaan yang berharga?
Komponen ini tercantum dalam poin kedua yakni karyawan yang terampil.
UKM berusaha untuk meningkatkan keterampilan para karyawannya
dengan mentraining setiap karyawan baru agar menguasai semua bidang
pekerjaan yang ada di UKM ini. Dengan demkian, seorang karyawan
dianggap sebagai aset perusahaan yang penting. Dalam implementasinya,
pihak manajemen UKM tidak memberlakukan aturan-aturan ketat. Ada
semacam perjanjian tak tertulis antara pihak manajemen dengan karyawan
mengenai aturan-aturan perusahaan yang dilandaskan rasa saling
menghargai dan mendukung.
[Date]
14
UKM LAWANG BARAT COFFE
3.4 TUJUAN LAWANG BARAT COFFE
Tujuan pada umumnya akan mampu memberikan arah, memberikan sinergi,
membantu dalam evaluasi, menentukan prioritas, mengurangi ketidakpastian,
meminimalkan konflik, merangsang pengerahan tenaga, dan membantu dalam
mengalokasikan sumber daya dan merancang pekerjaan. Tujuan tersebut penting
sebagai alat ukur kenerja manajerial. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi, dimana tujuan menjadi hasil akhir yang akan
dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu
pencapain tujuan adalah selama 5 tahun. Oleh karena itu penetapan tujuan harus
dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit
kerja dalam suatu organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi iklim
yang kondusif serta mendorong terjadinya sinergisme. Tujuan yang ingin UKM
Lawang Barat Coffe capai selama periode 5 tahun terakhir yaitu:
Analisis Tujuan
[Date]
15
UKM LAWANG BARAT COFFE
berkualitas dan akan semakin menambah kepercayaan konsumen terhadap
produk tersebut.
2. Memelihara relasi yang baik dengan para konsumen
Analisis sebuah usaha diperlukan untuk membangun komunikasi dan
relasi yang baik dengan para konsumen. UKM ini selalu berusaha untuk
membangun hubungan yang baik dengan konsumen dengan cara mencukupi
dan menyanggupi pesanan dari pemasar yang tentunya pesanan dari
konsumen juga. Hal ini merupakan salah satu usaha mereka agar pelanggan
ataupun konsumen tidak merasa kecewa dan tetap percaya akan kualitas
Lawang Barat Coffe tersebut.
3. Memelihara relasi yang baik dengan para pemasar.
Analisis Suatu hubungan yang baik dengan pemasar meliputi
komunikasi yang baik. Karena pemasar adalah penghubung antara produsen
dengan konsumen maka sangat dibutuhkan komunikasi yang baik untuk
mendapat informasi jumlah pesanan dari konsumen secara detail. Apabila
komunikasi dan relasi yang baik telah terjalin antara produsen dengan
pemasar maka akan terjalin juga hubungan yang baik antara produsen
dengan konsumen, dengan begitu akan menambah nilai kepercayaan
konsumen akan produksi dan kualitas dari kopi bubuk Lawang Barat ini.
4. Memperluas daerah pemasaran
Analisis apabila pemasaran semakin meningkat, maka nilai profit dari
UKM Lawag Barat Coffe juga meningkat. Hal ini tentunya akan memberi
dampak positif dan merupakan impian dari UKM. Karena pemasaran
merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam kemajuan suatu bisnis dan
tentunya juga menambah jumlah konsumen dan meningkatkan jumlah
pesanan. Maka UKM ini harusnya telah mempersiapkan jumlah produksi
apabila pemasarannya telah meningkat.
[Date]
16
UKM LAWANG BARAT COFFE
(Wikipedia). Oleh karena itu, sasaran yang baik haruslah lebih fokus, spesifik,
terperinci dan dapat diukur.
Berdasarkan pada kriteria tersebut di atas, maka kopi Lawang Barat
menetapkan sasaran yang akan dicapai, yaitu:
1) Mencapai produksi sesuai pesanan dari pasar (pemasaran) dan
konsumen.
Aktivitas produksi merupakan jantung bagi keberlangsungan hidup Lawang
Barat Coffee, untuk itu penting bagi UKM ini untuk selalu memproduksi
barang sesuai dengan permintaan dan pesanan pasar. Sehingga kecepatan
dalam proses produksi sangat penting untuk memenuhi jumlah pesanan baik
itu pesanan dari dalam wilayah Lawang, Pasuruan maupun pesanan yang
berasal dari luar daerah Pasuruan sebagai salah satu jalan untuk menambah
keuntungan UKM Lawang Barat Coffee.
2) Meningkatkan penjualan dengan menambah agen atau distributor.
Agen atau distributor merupakan hal yang sangat penting, yang dapat
memberikan pengaruh secara signifikan terhadap UKM secara langsung. Hal
ini dikarenakan agen atau distributor memiliki peran dalam pengembangan
dan pemasaran produk. Dengan adanya agen atau distributor produsen dapat
memperluas panetrasi pasar hingga ke pelosok negeri. Sehingga harapannya
dengan dibukanya agen atau distributor khusus dan resmi akan meningkatkan
laba perusahaan. UKM ini berharap dapat menarik minat konsumen hingga di
luar daerah Pasuruan.
3) Meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 2kw per hari
Kapasitas produksi UKM kopi Lawang Barat hanya berkisar 1 kw per hari.
Padahal, permintaan pasar makin lama semakin bertambah. Dalam jangka
pendek, Lawang Barat Coffee ingin meningkatkan kapasitas produksinya
untuk memenuhi permintaan pasar. Jika seluruh aspek perusahaan stabil,
maka tidak ada faktor eksternal yang mengancam kegiatan operasional, serta
laba perusahaan dipastikan akan terus meningkat, maka target kedepannya
UKM ini mampu menambah kapasitas produksi menjadi 2 kw dalam waktu 1
hari.
[Date]
17
UKM LAWANG BARAT COFFE
4) Memaksimalkan laba, serta mempertahahankan konsumen lama dan
mendapatkan konsumen baru.
Poin keempat ini akan dapat dicapai dan dilihat dari berapa banyak jumlah
agen atau distributor resmi yang yang memasarkan produk Lawang Barat
Coffee. Apabila volume penjualan dari UKM Lawang Barat kopi meningkat
maka sudah dapat dipastikan laba perusahaan juga akan mengikuti. Selain itu,
dengan banyaknya agen, UKM ini juga dapat menjangkau konsumen baru
atau konsumen lama yang berada di luar daerah Pasuruan.
5) Pasokan bahan baku agar tetap terpenuhi.
Bahan baku adalah nyawa dari proses produksi, jika pasokan bahan baku
kurang maka perusahaan tidak akan bisa menjalankan proses produksinya.
Persediaan bahan baku juga harus sesuai dengan standar kebutuhan bahan
baku setiap harinya agar tidak sampai kehabisan. Selain itu, perusahaan juga
harus memastikan bahwa pendistribusian pasokan bahan baku tidak boleh
sampai terlambat, karena itu juga akan mempengaruhi kecepatan produksi.
Sejauh ini UKM Lawang Barat tidak pernah mengalami kendala terhadap
bahan baku, karena telah memiliki pemasok yang telah bekerjasama dengan
UKM ini.
[Date]
18
UKM LAWANG BARAT COFFE
A. Identifikasi Faktor-Faktor Lingkungan Internal
1. Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses mengidentifikasi, memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial [ CITATION Kot08 \l 1057 ]. Definisi ini bisa
dipermudah menjadi pemasaran adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.
Peranan penting pemasaran bagi keberlangsungan usaha adalah sangat
penting. Karena kesuksesan suatu perusahaan bisa dilihat dari seberapa
besar permintaan oleh pasar terhadap suatu produk yang dimiliki
perusahaan. Karena tidak akan ada perhitungan laba jika tidak ada barang
yang berhasil dijual perusahaan. Seorang pemasar harus lebih jeli untuk
menangkap setiap peluang-peluang yang ada disekitar, ia juga harus
memahami karakter pasar. Sehingga perusahaan dapat bertahan ditengah-
tengah persaingan yang ketat.
UKM Lawang Barat Coffee harus mempertahankan image positif
dimata konsumen. Tujuannya agar kepercayaan konsumen yang telah
dibangun sejak awal mengenal produk dapat terjaga. Image yang positif
dapat diwujudkan oleh perusahaan dengan cara menggunakan saluran
distribusi yang kuat, memberlakukan harga bersaing yang seimbang. Maka,
semakin baik image yang dibangun perusahaan maka semakin kuat
kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.
UKM Lawang Barat Coffee melakukan promosi dengan cara melalui merek
yang tertera pada kemasan produk.
a. Segmentation, Targetting Possitioning
Lokasi pemasaran Lawang Barat Coffee tersebar pada 3 daerah utama
yakni Lawang Barat, Ledug dan Pasuruan, namun UKM ini juga
memungkinkan untuk menjual produk kopinya kepada turis yang sedang
berlibur disekitar wilayah Pintu Langit dan Prigen. Pasar potensial UKM ini
didominasi oleh daerah Ledug. Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang
memang terletak di Ledug. Selain itu, memang untuk saat ini pemilik hanya
[Date]
19
UKM LAWANG BARAT COFFE
fokus pada pemasaran di warung-warung yang berada disekitar wilayah
Ledug saja.
Diketahui bahwa Ledug memang merupakan salah satu daerah
penghasil kopi terbaik di pasuruan, kopi di Ledug Lawang mrnduduki
tingkat 2 Nasional. Sehingga kopi Ledug Lawang juga status kelasnya sudah
bisa disandingkan dengan kopi Aceh dan Kopi Gayo Toraja. Minat
masyarakat terhadap kopi murni petik merah juga sangat baik, oleh karena
itu UKM Lawang Barat Coffee menangkap respon pasar yang baik terhadap
kopi-kopi produksi rumahan di Ledug sehingga pusat pemasarannya terletak
di wilayah Ledug. Sedangkan untuk wilayah Lawang Barat dan Pasuruan
keseluruhan posisi kopi Lawang Barat cukup seimbang dengan merk kopi
yang lainnya.
b. Marketing Mix
1) Product
Produk UKM ini adalah kopi bubuk, produk dari Lawang Barat Coffee
merupakan salah satu jenis merk kopi seduh instan khas Pasuruan,
tepatnya daerah Ledug. Jenis kopi di UKM ini ada 2 yaitu kopi Robusta
dan kopi Arabicca. Produk UKM ini tahan hingga 8 bulan lebih dan
tidak menggunakan zat-zat pengawet.
2) Price
Strategi harga yang digunakan oleh UKM Lawang Barat Coffee adalah
dengan skimming price, dimana produk akan dijual dengan harga yang
lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. Harga yang ditetapkan untuk
produk UKM Lawang Barat Coffee tentunya sudah melalui penilaian
dari kondisi kualitas bahan baku dan tingkat laba yang diperoleh produk
tersebut. Berikut merupakan langkah-langkah strategi harga UKM yang
ditetapkan Lawang Barat Coffee:
a) UKM Lawang Barat Coffee menjual produk dengan harga yang
bersaing dari pada produk lain yang sejenis di pasaran.
b) Sebisa mungkin, variabel lain yang dapat mempengaruhi harga,
diminimalisasi oleh pemilik. Misalnya kenaikan harga pada
[Date]
20
UKM LAWANG BARAT COFFE
bahan baku. Dalam hal ini, pemilik tidak turut meningkatkan
harga produk, tapi lebih pada mengurangi volume produk per
kemasan.
Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk 1 unit produk kopi Robusta
dengan kemasan 200gr yakni Rp 16.000 dari petani kopi, untuk Harga
Jual Tertinggi (HJT) untuk 1 unit produk kopi Robusta yakni Rp 20.000
s.d Rp 22.000 bisa juga kisaran sampai Rp 25.000. Sedangkan harga
kopi Arabicca dengan kemasan 200gr untuk Harga Pokok Penjualan
(HPP) yakni Rp 18.000 s.d Rp 19.000 dari petani kopi, untuk Harga
Jual Tertinggi (HJT) untuk 1 unit produk kopi Arabicca sebesar Rp.
28.000 dikarenakan bahan baku untuk kopi Arabicca lebih mahal
dibandingkan dengan kopi Robusta. Untuk menjaga persaingan yang
sehat antar produsen kopi. Kelompok petani kopi sepakat untuk
menjual kopi dengan harga yang sama.
3) Promotion
Promosi yang dilakukan oleh UKM Lawang Barat Coffe ialah :
a) Teman Kawan (Word Of Mouth)
Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh UKM ini adalah
dari teman kawan atau Word Of Mouth. Sejak awal didirikan,
UKM ini aktif mempromosikan produk kopinya dari warung ke
warung melalui kenalan atau teman dari pemilik. Sehingga
produk Lawang Barat Coffee bisa besar seperti ini.
b) Advertisement
Promosi dilakukan melalui selembar kertas yang berada diluar
kemasan produk. Kertas ini berisi identitas UKM. Melalui media
ini konsumen akan lebih mengenal produsen produk UKM ini.
Selain itu, advertising juga dilakukan dengan cara memasang
banner identitas UKM yang cukup besar di depan lokasi warung-
warung yang telah diajak bekerjasama dan didepan tempat
produksi kopi Lawang Barat.
[Date]
21
UKM LAWANG BARAT COFFE
Hingga saat ini promosi hanya bisa dilakukan sampai tahap itu,
pemilik merasa kurang berani untuk melakukan promosi lebih
jauh karena keterbatasan kapasitas produksi. Selain itu, pemilik
juga masih belum memiliki pengalaman lebih untuk menjangkau
pasar diluar daerah Pasuruan sendiri padahal beberapa pesaingnya
sudah berhasil menembus pasar diluar pasuruan.
Tidak adanya bentuk promosi dalam bidang IT juga dipengaruhi
oleh minimnya pengetahuan bahwa media online juga penting
untuk pemasaran produknya lebih lanjut. Tanggapan pasar tidak
sesuai harapan. Meski banyak permintaan, namun permintaan
tersebut masih berasal dari daerah Ledug dan Pasuruan sendiri.
4) Place
Untuk pendistribusian produk, konsumen mengambil sendiri produk
tersebut ke tempat produksi. Konsumen akhir juga dapat menikmati dan
membeli produk kopi Lawang Barat melalui warung-warung atau toko
yang menyediakan merk kopi ini di tempatnya. Jadwal pengambilan
produk dilakukan pada siang hari atau setelah proses produksi selesai
sesuai perjanjian sebelumnya. Hal ini memberikan keuntungan bagi
pemilik karena mereka tidak dibebani Cost yang dibebankan untuk
pengiriman barang pada toko-toko atau warung.
[Date]
22
UKM LAWANG BARAT COFFE
Dengan menggunakan dua saluran distribusi sekaligus maka konsumen
tidak kesulitan dalam memperoleh produk kopi Lawang Barat.
c. Strategi Pemasaran
Sejauh ini, strategi pemasaran yang diterapkan UKM ini adalah direct
marketing yakni memasarkan produk kepada konsumen secara
langsung, baik itu konsumen yang sudah loyal atau konsumen baru. Hal
tersebut dilakukan untuk memperkecil biaya tenaga pemasar. Selain itu,
berbagai permasalahan yang dijumpai pemilik seperti waktu produksi
yang terbatas, jumlah tenaga kerja yang terbatas, dan minimnya tenaga
manajemen yang handal pada bidangnya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan terlibatnya secara langsung pemilik dalam proses produksi
sekaligus pengawasan dalam pemasaran.
Manfaatnya produsen dapat mengetahui mengenai respon konsumen
secara langsung. Sehingga banyak informasi yang dimiliki sebagai
bahan evaluasi untuk memperbaiki produk, dsb. Pemilik usaha juga
kurang melakukan perluasan pasar melalui promosi lewat media online
ataupun mengajak kerja sama para pemilik restoran atau tempat makan
yang berada pada kawasan tempat wisata di Pasuruan.
d. Pelayanan Pelanggan
Pemilik UKM Lawang Barat Coffee selalu bersikap ramah dan terbuka
terhadap konsumennya, sehingga membuat nyaman para pelanggannya.
Selain itu, pemilik UKM juga terbuka pada masyarakat untuk
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam berwirausaha. Karena
motto dari UKM bersama dengan para petani kopi yang lainnya ini
adalah untuk mensejahterakan masyarakat Desa Ledug Sehingga pada
akhirnya, mengangkat citra UKM ini.
[Date]
23
UKM LAWANG BARAT COFFE
e. Perkiraan Jumlah Permintaan
Perkiraan mengenai jumlah permintaan pada bulan-bulan tertentu.
Seperti pada bulan-bulan ramadhan hingga beberapa minggu setelah
hari raya atau pada hari hari besar nasional yang lain. Pada bulan-bulan
itu, permintaan cenderung meningkat secara signifikan. Sedangkan
pada hari-hari biasanya adalah normal, dasaran perkiraan jumlah
permintaan yakni menggunakan data-data di hari-hari sebelumnya.
Meskipun tanpa tenaga ahli perencanaan dan pemasaran, UKM ini
mampu mengestimasi dan meramal dengan akurat mengenai perkiraan
dan permintaan produk. Sehingga tidak ada kelebihan bahan baku yang
dapat mengganggu likuiditas UKM.
[Date]
24
UKM LAWANG BARAT COFFE
belum bisa dikatakan usaha mandiri. Nsmun alat yang digunakan sudah
memakai alat semi modern, sehingga masih menggunakan tenaga manusia
dan mesin untuk produksinya.
c. Proses produksi
Sebagai produsen, UKM Lawang Barat Coffee memperoleh bahan baku
bekerjasama dengan berbagai pemasok (suplier) yakni para petani kopi yang
ada di daerah Lawang Barat. Produk yang dihasilkan UKM Lawang Barat
Coffee yaitu kopi robusta yang berasal dari 80 jenis varietas biji kopi, dan
juga kopi Arabica yang berasal dari 40 jenis varietas biji kopi. Penentuan
harga jual UKM Lawang Barat Coffee ditentukan oleh bahan baku kopi yang
dipakai. Kualitas kopi Ledug ini memang memiliki banyak keistimewaan rasa
yang berbeda dengan kopi yang lainnya, hal itu dipengaruhi oleh kandungan
sulfur atau belerang yang ada disekitar wilayah lahan. Karena beragam
keistimewaan itu, kopi ini dijual dengan harge yang tergolong cukup mahal.
Beberapa tahapan dalam proses produksi UKM Lawang Barat Coffee yaitu :
Memetik biji kopi merah
mengupas biji kopi
Menjemur biji kopi
Mengupas kulit tanduk biji kopi
Menjemur lagi biji kopi yang sudah dikupas
Memilah biji kopi kualitas terbaik dan kualitas kedua
Mensangrai biji kopi
Menggiling biji kopi
[Date]
25
UKM LAWANG BARAT COFFE
Kemudian setelah itu bubuk kopi didinginkan
Mengemas bubuk kopi ke dalam paper ukuran 200gr.
Proses produksi dipantau langsung oleh pemilik usaha walau tidak
setiap hari, sehingga selalu menghasilkan produk-produk dengan kualitas
unggul. Selain itu, produk UKM ini juga tidak menggunakan zat-zat yang
membahayakan kesehatan, seperti bahan pengawet dan zat pewarna.
UKM ini memiliki resep yang tidak dapat ditiru oleh pesaing-
pesaingnya sehingga memberikan cita rasa tersendiri yang membuatnya
memiliki banyak pelanggan loyal. Untuk menjaga kerahasiaan resep,
pemilik menghandle bagian pemasakan dan bumbu dan hanya dipercayakan
pada orang-orang tertentu.
UKM Lawang Barat Coffee memperkirakan bahwa mereka mampu
menguasai pangsa pasar yang ada, setidaknya mengoptimalisasi pangsa
pasar lokal yang berada di sekitar lokasi wisata Pintu Langit, lebih-lebih
diluar wilayah mereka.
d. Kapasitas Produksi
Dari sini narasumber tidak memberikan keterangan jelas mengenai
kapasitas produksi perhari, namun Bapak Kasiman memberi tahukan bahwa
setiap harinya Ukm ini mampu memproduksi sebanyak 1 kwintal kopi
dengan daya pekerja sebanyak 13 orang.
[Date]
26
UKM LAWANG BARAT COFFE
f. Sistem Persediaan
UKM ini memiliki persediaan produk jadi, meskipun begitu jumlah
persediannya juga tidak terlalu banyak karena produksi yang dilakukan
berdasarkan jumlah pesanan beserta jumlah produksi harian mereka
biasanya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya produk yang
rusak dan tidak laku.
[Date]
27
UKM LAWANG BARAT COFFE
d. Gaji dan Upah
Gaji tenaga kerja oleh UKM Lawang Barat Coffee berbeda-beda setiap orang
tergantung dari kinerja yang dilakukan tenaga kerja tersebut (sistem
borongan) yang dihitung per kg biji yang dihasilkan untuk selama proses
pengupasan, penjemuran, pemilahan hingga penggilingan . Rata-rata untuk
setiap tenaga kerja, mendapatkan upah sebesar Rp 8.000/kg.
e. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan bagi tenaga kerja UKM Lawang Barat Coffee dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Deskripsi Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Deskripsi Pekerjaan
[Date]
28
UKM LAWANG BARAT COFFE
pembagian tugas yang tetap dan jelas antar karyawan membuat proses
produksi kurang efektif.
f. Struktur Organisasi
Seorang pimpinan harus membuat stuktur organisasi untuk memberikan
kemudahan dalam pembagian tugas dalam perusahaan. Dengan adanya
stuktur organisasi yang jelas, diharapkan adanya kerjasama yang baik
dimasing-masing bagian.
UKM Lawang Barat Coffee belum mempunyai struktur organisasi yang
jelas. Hal ini dikarenakan seluruh kegatan manajemen masih dihandle oleh
pemilik.
g. Kebutuhan SDM
Tabel 3.4. Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Pekerjaan Jumlah Tenaga Kerja
1 Manajemen 2 orang
2 Bag. Pengupasan 3 orang
3 Bag. pengeringan 2 orang
4 Bag. pemilahan 3 orang
5 Bag. Penyangraian 1 orang
6 Bag. Penggilingan 1 orang
7 Bag. Pengemasan 3 orang
Jumlah 15 orang
[Date]
29
UKM LAWANG BARAT COFFE
Hubungan kerja sama antara satu karyawan dengan karyawan yang lain
dibina pada saat proses produksi. Hubungan kerja dalam proses produksi
berjalan dengan sendirinya tanpa adanya pengawasan secara ketat. Agar
hubungan kerja antar karyawan tetap harmonis dilakukan dengan cara
komunikasi antar karyawan.
Analisis :
Hubungan kerja yang terjalin di UKM Lawang Barat Coffee terjalin cukup
baik. Hubungan kerja yang baik ini terjalin baik pada saat aktivitas kerja
maupun di luar jam kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar
pemilik dan karyawan bersifat kekeluargaan.
i. Disiplin Kerja
Dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, masalah
disiplin sering diartikan dengan tepat, baik dalam hal waktu maupun tempat.
Disiplin merupakan salah satu syarat kesuksesan dalam setiap usaha, selain
itu disiplin juga merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia
yang cukup penting. Semakin disiplin seorang karyawan maka semakin tinggi
pula prestasi kerja yang dicapainya. Sebalikya tanpa disiplin yang baik maka
akan sulit bagi karyawan untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan.
Analisis :
Kedisiplinan yang ditetapkan melalui hasil kebijakan pemilik UKM
Lawang Barat Coffee adalah dengan komunikasi yang baik terutama berupa
peringatan terhadap karyawan, sehingga seorang karyawan memiliki
kesadaran dengan sendirinya dalam mendisiplinkan dirinya atas pekerjaan
yang dilakukan sehingga karyawan yang bersangkutan mampu bersikap
konsekuen, konsisten dan bertanggung jawab.
4. Aspek Keuangan
Analisis :
Awalnya, UKM Lawang Barat Coffee merintis usaha bersama dengan para
petani kopi dengan modal sebesar Rp 10.000.000 pada tahun 2009, dari modal
tetap dan modal lancar. Di mana modal lancar terdiri dari sejumlah dana yang
[Date]
30
UKM LAWANG BARAT COFFE
diinvestasikan ke keuangan perusahaan dan modal tetap terdiri dari aset berupa
mesin produksi dengan penjualan pertama hanya barang-barang yang umum dan
sederhana tanpa bayak variasi dan jumlah maupun jenisnya. Omset per hari
sekitar Rp 2.500.000. Sehingga dalam 1 bulan sebanyak Rp 75.000.000 dan 1
tahun (300 hari kerja) sebanyak 750.000.000. Sedangkan laba bersih UKM
Lawang Barat Coffee yaitu Rp 1.000.000- Rp 1.500.000/hari. Sehingga Respon
pasar cukup baik, banyak permintaan untuk jenis dan varian barang baru, sehingga
UKM Lawang Barat Coffee menangkap peluang yang ada dengan melanjutkan
penjualan dan memperluas target market.
Meskipun begitu aspek keuangan UKM masih belum tertata rapi. Hal ini
dikarenakan pencatatan sama sekali tidak sesuai standar akuntansi, tidak terdapat
penyusutan, biaya lain-lain, pendapatan manajemen, dsb. Hanya sederhana pada
pemasukan dan pengeluaran. Saat ini, UKM Lawang Barat Coffee masih
terkendala oleh terbatasnya modal. Ini juga disebabkan oleh kurangnya
keberanian pemilik dalam mengambil risiko.
5. Aspek Manajemen
Salah satu yang terpenting dalam suatu usaha adalah pengelolaan manajemen
yang baik, karena pengelolaan manajemen yang baik dan terorganisir akan
memperlancar semua kegiatan usaha.
Analisis :
Pengelolaan manajemen pada UKM Lawang Barat Coffee masih kurang
terorganisir dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat ketika proses produksi yaitu
tidak adanya pembagian tugas yang jelas terhadap karyawan. Selain itu,
manajemen UKM secara keseluruhan dipegang oleh 2 orang saja (pemilik),
sehingga tidak ada spesifikasi bidang manajemen meskipun manajemen seperti ini
memberikan keuntungan tersendiri, yakni cepatnya pengambilan keputusan dan
terkendali secara keseluruhan. Pemilik juga lebih fokus terhadap usaha karena
bisnis ini merupakan penghasilan utama keluarga.
Hambatan utama dalam sistem manajemen UKM adalah kurangnya
keberanian pemilik dalam mengambil risiko. Inilah yang menjadi penyebab
terhambatnya perkembangan UKM. UKM ini juga tidak memiliki perencanaan
[Date]
31
UKM LAWANG BARAT COFFE
yang tertulis dan jelas, baik itu perencanaan jangka pendek maupun jangka
panjang.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Lemahnya pengelolahan manajemen keuangan
2. Lemah dalam manajemen SDM
3. Tidak ada variasi produk untuk menghilangkan kejenuhan
4. Pemilik usaha kurang berani dalam mengambil resiko
5. Sistem pemasaran masih sederhana
6. Kurangnya sumber dana atau modal
7. Tempat produksi masih menyewa
8. Kurangnya kapasitas produksi
9. Tidak memiliki perencanaan tertulis
[Date]
32
UKM LAWANG BARAT COFFE
3.7 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
A. Identifikasi Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
1. Analisis Lingkungan Jauh
a. Ekonomi
Faktor ekonomi yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan strategi
UKM yakni tingkat inflasi. Tingginya tingkat inflasi akhir-akhir ini, apalagi
pascakenaikan BBM, membuat produsen harus memikirkan strategi-strategi
untuk mempertahankan labanya, atau bahkan meningkatkan labanya. Tentu
saja, inflasi berdampak pada naiknya harga bahan baku dan biaya konversi
yang dibutuhkan UKM ini untuk menjalankan operasionalnya.
Faktor ekonomi lain yang berpengaruh adalah tingginya tingkat suku
bunga yang ditawarkan oleh bank. Sebagaimana yang telah kami jelaskan
dalam faktor internal, bahwa UKM ini mengalami kekurangan modal, maka
jika dilihat dari sisi eksternal, pemilik tidak berani melakukan pinjaman
bank dikarenakan suku bunga pinjaman yang tinggi. Sehingga modal
terbatas pada setoran pemilik saja.
b. Sosial
Salah satu faktor sosial yang perlu kita perhatikan adalah besarnya
jumlah wanita yang memasuki dunia kerja. Tren ini juga terjadi pada UKM
yang kami observasi. Sebagian besar tenaga kerja di UKM yang kami
observasi ialah wanita. Perubahan sosial ini membantu efisiensi produksi
UKM, karena jenis pekerjaan yang ditawarkan dalam UKM memang lebih
cocok dikerjakan seorang wanita, seperti: pengupasan kulit kopi,
penjemuran kopi yang sudah di kupas, mengupas kulit tanduk, pemilahaan
biji kopi, di masukkan ke rendaman, penggilingan dan pengemasan.
Mayoritas wanita di sekitar UKM ini juga merupakan ibu rumah tangga di
mana mereka tidak memiliki kesibukan dari pagi hingga sore hari. Sehingga
sangat mudah bagi UKM ini memperoleh tenaga kerja.
Selain itu, UKM ini memiliki relasi yang baik dengan beberapa
perguruan tinggi di Surabaya. UKM ini beberapa kali menjadi obyek
penelitian beberapa mahasiswa semester akhir dari beberapa universitas.
[Date]
33
UKM LAWANG BARAT COFFE
Mereka berkontribusi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Misalnya,
mahasiswa teknik yang berkontribusi terhadap efisiensi mesin produksi, dll.
Karena UKM ini terbuka pada masyarakat umum untuk membagi informasi,
pengalaman, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan UKM ini.
Khususnya untuk dunia pendidikan. Sehingga masyarakat sekitar menilai
bahwa UKM ini memiliki citra yang baik
d. Teknologi
Keberhasilan penerapan teknologi akan membantu produktifitas
perusahaan. UKM Lawang Barat Coffe sebagian kegiatan produksi
menggunakan setengah proses basah. Teknologi yang dimiliki UKM
Lawang Barat Coffe bukan merupakan teknologi yang paling canggih
dibanding pesaing-pesaingnya.
Sayangnya, beberapa percobaan pembaharuan dan pemanfaat
teknologi terbaru justru menimbulkan ketidakefisienan proses produksi.
UKM ini pernah mencoba menggunakan mesin semua dalam proses
[Date]
34
UKM LAWANG BARAT COFFE
pembuatannya, namun justru citarasa yang dihasilkan berbeda tidak sebaik
citarasa yang diperoleh dengan setengah proses basah. Dimana jika betik
merah kopi sudah dipanen maka harus diolah tidak boleh lebih dari 12 jam
baru diolah karena nantinya dapat merusak citarasa.
UKM ini juga memiliki beberapa oven canggih ukuran besar yang
tidak terpakai karena produk yang dihasilkan oven tersebut berkurang
kualitasnya. Kualitas produk masih lebih optimal apabila dikeringkan
dengan panas matahari dan dioven dengan mesin oven yang lama. Namun,
apabila dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang ada, teknologi yang
digunakan UKM ini cukup baik.
UKM ini pernah gagal dalam menerapkan e-commerce. Teknologi
berkembang dengan sangat cepat. Pemasaran lewat internet pernah coba di
lakukan oleh perusahaan. Namun hasilnya tidak begitu baik, karena jarak
yang jauh membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya pengiriman dan
itu akan membuat biaya semakin membesar sedangkan pemesan
menginginkan harga yang lebih murah. Gagalnya penerapan e-commerce ini
bisa menjadi ancaman apabila perusahaan pesaing berhasil menerapkannya.
e. Ekologi
Kondisi alam dapat menjadi ancaman serius bagi UKM Lawang Barat
Coffe. Pasalnya, ketika musim hujan, penjualan akan menurun. Bahkan
UKM Lawang Barat Coffe pernah mengalami kerugian karena penjualan
yang menurun cukup tajam ketika musim penghujan.
Dalam proses produksi, salah satu tahapannya yakni penjemuran yang
membutuhkan panas matahari. Ini juga merupakan ancaman UKM karena
panas matahari yang tak menentu pada musim hujan, sangat berpengaruh
terhadap lamanya proses produksi dan kualitas produk.
UKM Lawang Barat Coffe mengatakan bahwa usaha mereka tidak
memiliki limbah apapun, begitu juga dengan polusi. Karena limbah dari
kopi dapat diolah kembali menjadi cascara, pakan ternak, pupuk kompos,
dll. Jika ada sampah-sampah, seperti bungkus plastik dari bahan baku atau
[Date]
35
UKM LAWANG BARAT COFFE
sampah-sampah lainnya, maka sampah itu hanya dibuang seperti biasa pada
tempat sampah.
[Date]
36
UKM LAWANG BARAT COFFE
UKM Lawang Barat Coffe karena produk ini dapat dengan mudah
menghancurkan image dan positioning UKM yang telah lama terbangun.
[Date]
37
UKM LAWANG BARAT COFFE
mengambil kekurangan barang pada pesaingnya apabila terjadi lonjakan
permintaan.
Selain itu, meskipun industri ini tergolong industri yang memiliki
hambatan rendah bagi pesaing untuk memasuki, namun sebagian besar
pesaing UKM ini tergolong masih baru dan belum berpengalaman.
Sehingga, UKM ini masih menjadi market leader di industrinya.
Lokasi pesaing juga tidak terlalu jauh dari lokasi usaha UKM yang
kami observasi. Pesaing dari UKM Lawang Barat Coffe ini masih tergolong
baru dan masih belum begitu berkembang. Berdasarkan obervasi yang kami
lakukan, sikap positif yang ditunjukkan UKM Lawang Barat Coffe terhadap
keberadaan pesaing menunjukkan bahwa persaingan yang terjadi di antara
mereka masih tergolong persaingan yang sehat.
b. Kreditor
Meskipun UKM Lawang Barat Coffe ini sudah memenuhi persyaratan
bank untuk mengambil kredit, pihak UKM belum berani untuk meminjam
dana dari bank karena takut tidak bisa membayar pinjaman. Padahal, UKM
ini sangat membutuhkan tambahan modal bagi operasional pengembangan
usaha. Ada banyak bank / lembaga-lembaga lain yang menawarkan untuk
memberikan kredit dengan syarat-syarat yang diperlunak. Hal ini
dikarenakan UKM Lawang Barat memiliki prospek yang bagus di masa
depan. Tak heran jika banyak tawaran pemberian kredit yang datang dari
bank dan koperasi simpan pinjam. Sehingga memberi kemudahan bagi
pemilik apabila ia ingin menambah modal untuk pengembangan usaha.
Kedua entitas ini menjadi preferensi UKM apabila ia akan melakukan
pinjaman.
c. Pelanggan
UKM Lawang Barat Coffe memiliki pelanggan yang loyal.
Peningkatan permintaan pasar membuktikan bahwa pelanggan percaya
terhadap produk UKM Lawang Barat Coffe. Ada alasan mengapa konsumen
begitu percaya terhadap produk ini. Produk ini memiliki keunggulan yaitu
[Date]
38
UKM LAWANG BARAT COFFE
bebas dari bahan pengawet, pewarna buatan dan memiliki resep rahasia
yang menjadikan rasanya menjadi lebih enak.
Pangsa pasar Lawang Barat Coffe ini sudah cukup besar meskipun
masih hanya di daerah Pasuruan, mereka menjangkau kawasan Pasuruan,
Prigen dan Ledug. Hal ini bisa menjadi peluang yang cukup besar jika UKM
terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pangsa mereka.
d. Tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja yang besar juga membantu produsen dalam
efisiensi biaya recruitmen karyawan. Karyawan yang dimiliki UKM
Lawang Barat Coffe semuanya ialah penduduk sekitar lokasi usaha. Tenaga
kerja yang melimpah ini mempermudah perusahaan dalam menjalankan
usahanya.
e. Pemasok
UKM Lawang Barat Coffe menjalin kerjasama yang baik dengan
pemasok yaitu petani kopi. Pihak UKM Lawang Barat mengatakan bahwa
mereka tidak pernah mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku, jadi
kerjasama sudah diatur sedemikian rupa agar kedua belah pihak tidak ada
yang merasa dirugikan.
Tapi UKM ini hanya bergantung pada satu pemasok. Bergantungnya
UKM ini pada satu pemasok merupakan ancaman tersendiri bagi UKM
tersebut. Daya tawar pemasok yang rendah, membuat UKM tidak memiliki
pilihan lain untuk memperoleh pemasok alternatif/cadangan yang dapat
diandalkan apabila terjadi masalah pada pemasok utama yang dapat
mempengaruhi pengiriman bahan baku.
[Date]
39
UKM LAWANG BARAT COFFE
5) Teknologi
6) Pangsa pasar yang cukup besar
7) Ketersediaan tenaga kerja
8) Pesaing masih baru dan belum berpengalaman
9) UKM ini masih menjadi market leader di industrinya
10) Citra UKM yang baik di masyarakat
b. Ancaman (Threat)
1) Pesaing
2) Hadirnya produk imitasi
3) Intensitas hujan yang cukup tinggi
4) Sangat bergantung pada panas matahari
5) Berkembangnya produk substitusi
6) Potensi masuknya pesaing baru
7) Berkembangnya produk substitusi
8) Hanya bergantung pada satu pemasok
9) Gagalnya penerapan e-commerce
[Date]
40
UKM LAWANG BARAT COFFE
3.8 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI
1. Tahap Input
a. Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari
beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,
SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi/operasi.
[Date]
41
UKM LAWANG BARAT COFFE
2 Lemah dalam manajemen SDM 0,04 2 0,08
3 Tidak ada variansi produk untuk 0,08 1 0,08
menghilangkan kejenuhan
4 Pemilik usaha kurang berani dalam 0,05 1 0,05
mengambil resiko
5 Sistem pemasaran masih sederhana 0,07 1 0,07
6 Kurangnya sumber dana atau 0,06 2 0,12
modal
7 Tempat produksi masih menyewa 0,05 2 0,10
8 Kurangnya kapasitas produksi 0,07 2 0,14
9 Tidak memiliki perencanaan 0,04 2 0,08
tertulis
Total IFE 1 2,65
Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Pemberian ranking untuk faktor kekuatan adalah 3 dan 4
Pemberian rangking untuk faktor kelemahan adalah 1 dan 2
Pemberian bobot berbasis industri, sedangkan pemberian rangking
berbasis perusahaan.
Nilai rata-rata adalah 2,5. jika nilainya dibawah 2,5 menandakan
bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang
berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti
halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak
faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot
karena ia selalu berjumlah 1,0.
[Date]
42
UKM LAWANG BARAT COFFE
1. Harga bersaing (Bobot = 0,03 ; Rangking 3) :
Harga bersaing merupakan syarat wajib untuk bertahan pada
industri ini karena jumlah pesaing yang semakin banyak. Namun,
harga ini tidak semerta-merta menjadi kunci sukses untuk
memenangkan persaingan. Karena masyarakat cenderung menilai
kualitas/rasa dari produk kerupuk ini. Kemudian mereka
membandingkan dengan produk kerupuk merek lain. Sehingga kami
memberikan bobot 0,03. Kami memberi peringkat 3 karena harga
yang ditetapkan UKM ini leih tinggi dibandingkan dengan harga
produk pesaing.
[Date]
43
UKM LAWANG BARAT COFFE
Lawang Barat Coffe ini telah berdiri sejak tahun 2009 dan telah
mengalami banyak jatuh bangun dalam bisnis UKM ini.
4. Cita rasa yang tidak dapat ditiru pesaing (Bobot = 0,05 ; Rangking
= 4) :
Kami memberi peringkat 4 untuk “Cita rasa yang tidak dapat
ditiru pesaing”, karena UKM Lawang Barat Coffe ini memiliki cita
rasa yang berbeda karena menggunakan betik merah kopi dan
langsung karena waktu pnegelolaan tidak boleh lebih dari 12 jam
setelah betik merah di petik karena bisa mempengaruhi cita rasa kopi.
Kami juga memberi bobot cukup tinggi (0,05) karena UKM Lawang
Barat Coffe karena cita rasa yang tidak dapat ditiru merupakan hal
yang penting untuk bertahan pada industri ini seiring dengan
minimnya hambatan masuk industri.
[Date]
44
UKM LAWANG BARAT COFFE
merupakan pesanan para agen sehingga ketika barang tersebut jadi,
pada hari itu juga langsung habis.
[Date]
45
UKM LAWANG BARAT COFFE
9. Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (Bobot = 0,05 ;
Rangking = 0,04)
Kami memberi peringkat 4 dan bobot (0,05) untuk hubungan
yang baik dengan pelanggan, karena UKM Lawang Barat Coffe ini
memiliki hubungan yang baik terhadap pelanggannya, mereka
menggangap pelanggan selain sebagai raja pembeli mereka juga
menggangap sebagai teman. Sehingga selain cita rasa yang berbeda,
dengan adanya sikap yang diterapkan UKM Lawang Barat Coffe
membuat pelanggan merasa senang dan menjadi loyal terhadap
produk UKM ini.
[Date]
46
UKM LAWANG BARAT COFFE
12. Pemilik fokus terhadap usaha karena merupakan bisnis utama
(Bobot = 0,02 ; Ranking = 3)
Kami memberi peringkat 3 untuk pemilik fokus terhadap usaha
karena merupakan bisnis utama. Hal ini dikarena produk memiliki
pengawasan dalam manajemen yang cukup baik sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan lancar. Kami juga memberi bobot
(0,02) karena manajemen benar-benar berfokus pada usaha ini.
Kelemahan
1. Lemahnya pengelolaan manajemen keuangan (Bobot = 0,04 ;
Rangking = 2)
Kami memberi peringkat 2 untuk lemahnya pengelolahan
manajemen keuangan, karena tidak semua transaksi dibukukan karena
hampir setiap hari, semua transaksi baik masuk maupun keluar hampir
[Date]
47
UKM LAWANG BARAT COFFE
sama. Kami juga memberi bobot (0,04), karena pengelolaan
manajemen keuangan merupakan faktor penting untuk perencanaan
keuangan di masa yang akan datang.
[Date]
48
UKM LAWANG BARAT COFFE
5. Sistem pemasaran masih sederhana (Bobot = 0,07 ; Rangking = 1)
Kami memberi peringkat 1 untuk sistem pemasaran masih
sederhana, karena sistem pemasaran hanya di warung tanpa adanya
usaha untuk meningkatkan sistem pemasaran. Kami juga memberi
bobot (0,08) karena pemasaran merupakan ujung tombak dalam
keberlangsungan usaha ini. Sehingga kami menganggap bahwa faktor
ini merupakan faktor kunci yang paling signifikan dalam mencapai
keberhasilan usaha.
[Date]
49
UKM LAWANG BARAT COFFE
8. Kurangnya kapastias produksi (Bobot = 0,07 ; Ranking = 1)
Kami memberi peringkat 1 pada faktor ini karena konsumen
akhir sering mengeluhkan kurangnya produk yang dihasilkan UKM
Lawang Barat Coffe sehingga mereka harus mengambil produk pada
pesaing lain. Kapasitas produksi menjadi penting dalam industri ini
mengingat permintaan pasar yang sebenarnya terus meningkat namun
terkendala oleh kapasitas produksi. Sehingga akan sangat
menguntungkan apabila produsen dapat menambah kapasitas
produksinya untuk menguasai pangsa pasar.
Kesimpulan :
Dari hasil matrik IFE di atas, yakni 2,65 yang merupakan respon
UKM terhadap faktor internal sudah cukup baik karena standar respon
UKM yakni 2,5. Hal ini membuktikan bahwa UKM sudah cukup berhasil
untuk menggunakan kekuatan UKM serta menutupi kekurangannya yang
kemudian diimplementasikan dalam strategi UKM. Beberapa faktor penting
yang memiliki bobot tinggi bagi perumusan strategi, mampu direnspon dan
dikelolah dengan baik oleh UKM ini.
[Date]
50
UKM LAWANG BARAT COFFE
b. Eksternal Faktor Evaluation (EFE)
TOTAL 1 2.86
Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
[Date]
51
UKM LAWANG BARAT COFFE
Pemberian rangking baik pada faktor peluang maupun ancaman
menggunakan skala 1 – 4.
Pemberian bobot berbasis industri, sedangkan pemberian rangking
berbasis perusahaan.
Nilai rata-rata adalah 2,5. jika nilainya dibawah 2,5 menandakan
bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang
berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti
halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak
faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot
karena ia selalu berjumlah 1,0.
[Date]
52
UKM LAWANG BARAT COFFE
3. Teknologi (bobot = 0,06 ; rangking = 2)
UKM Lawang Barat Coffe sudah menggunakan mesin untuk
sebagian proses produksi, tetapi dalam peroses pemilahan kopi masih
menggunakan caara sederhana dan waktu yang cukup lama dan juga
mesin yang masih terbatas jumlahnya.
[Date]
53
UKM LAWANG BARAT COFFE
8. Market Leader (bobot = 0,07 ; rangking =3 )
Sejauh ini kopi ledug cukup mampu menjadi pemimpin pasar
dalam cita rasa kopi khas pegunungan dan UKM ini cukup mampu
mempertahankan posisinya dibuktikan dengan loyalitas konsumen.
Ancaman :
[Date]
54
UKM LAWANG BARAT COFFE
5. Potensi masuknya pesaing baru (bobot = 0,07 ; rangking = 3)
Masuknya pesaing baru baik dari jenis kopi lain ataupun
perusahaan cukup mengancam keberlangsungan UKM. Hal ini cukup
mampu diantisipasi mengingat UKM sudah berdiri cukup lama dan
loyalitas konsumen dinilai aman.
Kesimpulan :
Dari hasil matrik EFE di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM Lawang
Barat Coffe merespon dengan cukup baik faktor-faktor eksternal yang
penting bagi keberhasilan UKM. Hasil perhitungan sebesar 2,88 merupakan
respon yang baik di atas rata-rata (2,50). UKM ini mampu menangkap
peluang yang ada yang digunakan dalam penyusunan strategi untuk
mencapai keberhasilan usaha. Serta dapat menghindari atau meminimalkan
ancaman dengan strategi-strateginya sebagai respon UKM. Beberapa faktor
penting dalam peluang (memiliki bobot tinggi) juga sudah direspon dengan
baik meski beberapa di antaranya masih belum menjadi prioritas UKM
Lawang Barat Coffe. Sementara dari sisi ancaman, UKM ini cukup mampu
meminimalkan beberapa ancaman yang sangat signifikan.
[Date]
55
UKM LAWANG BARAT COFFE
Tabel 3.8. Matrik Profil Kompetitif Industri Lawang Barat Coffee
Faktor-faktor UKM 1 UKM 2 UKM 3
No keberhasilan Bobot
Rank skor Rank Skor Rank skor
penting
1 Harga bersaing 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28
2 Kontrol harga 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28
3 Pengalaman 0,05 3 0,15 3 0,15 3 0,15
Cita rasa yang
4 0,07 4 0,28 3 0,21 4 0,28
tidak dapat ditiru
5 Kualitas produk 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21
Kapasitas
6 0,07 1 0,07 3 0,21 2 0,14
produksi
Sistem
7 0,05 1 0,05 3 0,15 2 0,10
pemasaran
Respon terhadap
8 0,04 4 0,12 4 0,12 4 0,12
permintaan
Kontrol
9 0,05 2 0,10 3 0,15 3 0,15
manajemen
10 Variasi produk 0,05 1 0,05 1 0,05 1 0,05
Pelayanan yang
11 0,05 4 0,2 3 0,15 2 0,1
ramah
12 Teknologi 0,05 3 0,15 3 0,15 3 0,2
Kepemilikan hak
13 0,07 3 0,21 4 0,28 1 0,07
paten
Kerahasiaan
14 0,05 2 0,1 2 0,1 2 0,1
resep
15 Pangsa pasar 0,07 1 0,07 3 0,21 3 0,21
Loyalitas
16 0,04 3 0,12 3 0,12 2 0,08
konsumen
Packaging yang
17 0,04 2 0,08 2 0,08 2 0,08
baik
Bahan baku
18 0,04 4 0,16 4 0,16 4 0,16
mudah diperoleh
TOTAL 1 2,68 3,06 2,76
Keterangan :
[Date]
56
UKM LAWANG BARAT COFFE
UKM 1 : UKM Lawang Barat Coffee
UKM 2 : UKM Kopi Wak Karim
UKM 3 : UKM Kopi Suwuk
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Analisis :
Dari perhitungan matrik CPM di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM
Kopi Lawang Barat memiliki respon yang lebih rendah dibandingkan
dengan kedua pesaing lainnya. Seperti yang tercantum dalam matriks di
atas, bahwa faktor-faktor yang sangat berpengaruh (memiliki bobot
tertinggi) antara lain pengalaman, cita rasa yag tidak dapat ditiru, Kontrol
Harga, Bahan Baku, loyalitas Konsumen, Packaging, Kapasitas Produksi,
kualitas produk, sistem pemasaran, dan kepemilikan hak paten merupakan
faktor kunci untuk bertahan dan menjadi leader pada industri ini.
Jika dibandingkan dengan pesaingnya, strategi yang dilakukan sudah
cukup efektif dalam menghadapi persaingan dan mempertahankan pangsa
pasar.
[Date]
57
UKM LAWANG BARAT COFFE
2. Tahap Pencocokan
a. Teknik Pencocokan
1) Matriks Kekuatan – Kelemahan – Peluang- Ancaman (SWOT)
Matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman adalah sebuah alat
pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan
empat jenis strategi, yakni strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi
WT [ CITATION Dav15 \l 1057 ]. Mencocokan faktor-faktor eksternal dan
internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan matriks
SWOT dan membtutuhkan penilaian yang baik.
Dalam teknik ini, empat strategi yang dapat membantu UKM Lawang
Barat Coffee dalam menjalankan usahanya antara lain: SO, WO, ST, dan
WT.
1. Strategi SO (Strength-Opporunities). Strategi ini bertujuan untuk
memanfaat kekuatan internal UKM Lawang Barat Coffee agar dapat
menarik keuntungan dari peluang eksternal yang dimiliki.
2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan
dari peluang UKM Lawang Barat Coffee.
3. Strategi ST (Strength-Threats) menggunakan kekuatan UKM Lawang
Barat Coffee untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal
4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman eksternal
[Date]
58
UKM LAWANG BARAT COFFE
Tabel 3.9. Matriks Swot Ukm Lawang Barat Coffee
SWOT MATRIKS STRENGTH WEAKNESS
1. Harga bersaing
2. Adanya kontrol harga
3. Pengalaman
4. Cita rasa yang tidak dapat ditiru pesaing 1. Lemahnya pengelolahan manajemen
5. Produk dapat bertahan lama keuangan
6. Tidak perlu persediaan produk jadi 2. Lemah dalam manajemen SDM
7. Kualitas produk terjamin 3. Variasi produk kurang
8. Perkiraan permintaan produk yang tepat 4. Packaging yang kurang menarik
9. Hubungan baik dengan karyawan 5. Pemilik kurang berani mengambil risiko
10. Cepat dalam merespon permintaan 6. Sistem pemasaran masih sederhana
11. Pelayanan ramah dan terbuka 7. Kurangnya sumber dana atau modal
12. Pemilik fokus terhadap usaha karena 8. Kurangnya kapasitas produksi
merupakan bisnis utama 9. Tidak memiliki perencanaan tertulis
13. Karyawan memiliki keahlian pada semua
bagian
14. Bahan baku mudah didapat
OPORTUNITIES S-O STRATEGY W-O STRATEGY
4,0
tinggi (3,0 - 4,0)
1
Skor Bobot Total EFE 3,0
sedang (2,0 -
2,99)
2,0
rendah (1,0 - 1,99)
1,0
Intrepretasi :
Dari sini dapat disimpulkan bahwa UKM Lawang Barat Coffee berada pada sel V. Pada sel ini, strategi yang efektif adalah penetrasi
pasar dan pengembangan produk. UKM tersebut memiliki nilai IFE dan EFE yang berbeda tipis karena respon mereka terhadap faktor-
faktor ekstrenal dan internal hampir sama.
3) Matriks SPACE
Perhitungan Matriks Space UKM Lawang Barat
Elastisitas permintaan -4
Risiko bisnis -2
Tekanan kompetitif -3
Variabilitas permintaan -5
Perkembangan produk
Kapasitas produksi -5 +2
substitusi
Kerahasiaan resep -6
CA
ES
3
Keterangan :
2,5
FS : Financial Strengths
IS : Industrial Strengths
2
ES : Environtmental Stability
1,5
CA : Competitive Advantage
1
Pemberian skor :
1 hingga 6 : untuk FS dan IS (1 paling
0,5
-3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 1 1 1,5 2 2,5 3
IS buruk, 6 paling baik)
CA
-1 hingga -6: untuk ES dan CA (-6 paling
0,5
-
-6
Dari matriks di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM Lawang Barat Coffe berada pada kuadran II, di mana industri tersebut
berada pada posisi kompetitif yang lemah karena produk yang lebih bersifat komplementer. Merek tidak terlalu mempengaruhi
preferensi konsumen dalam memilih produk karena produk yang dihasilkan industri ini sangat homogen dengan packaging yang juga
sama, kecuali dalam ukuran. Hal ini membuat persaingan antar pesaing tidak terlalu tinggi. Keunggulan kompetitif yang dimiliki
UKM ini tidak lagi menjadi satu-satunya faktor yang sangat signifikan.
Namun industri ini berada pada industri yang memiliki pertumbuhan cepat. Hal ini dikarenakan minimnya hambatan masuk
pasar dan mudahnya produk untuk ditiru. Dalam tiga tahun terakhir, sudah tumbuh 2 pesaing baru yang salah satunya relatif besar.
Pengembangan pasar
Penetrasi pasar
Pengembangan produk
Integrasi horizontal
Divestasi
Likuidasai
Matriks Tahap Pencocokan
Penetrasi pasar v v v
Pengembangan pasar v v
Pengembangan produk v v v
Divestasi v
Likuidasi v
Integrasi horizontal v
Diversifikasi terkait v
Menganggarkan biaya
untuk penjualan dan
Meningkatkan kapasitas promosi dengan
Menambah variasi Mematenkan merek
produksi 2x lipat untuk mendirikan agen di
Faktor-faktor Utama produk dan untuk melakukan
memenuhi pasar dengan setiap daerah potensial
Bobot memperbaiki packaging produksi secara masal
menambah modal untuk mengurangi
ketergantungan pada
agen
Ancaman 0 0 0 0
Total 1 0 0 0 0
0 0 0 0
Kekuatan 0 0 0 0
Kelemahan 0 0 0 0
Lemahnya pengelolahan
8 0,04 2 0,08 0 0 0 0 0 0
manajemen keuangan
[Date]
80
UKM LAWANG BARAT COFFE
2) Strategi pengembangan produk
Strategi intensif yang kedua adalah pengembangan produk dengan
memperbaiki packaging, menambah kapasitas produksi, serta
menambah varian ataupun ukuran. Ini sebagai langkah antisipatif
menghilangkan kejenuhan masyarakat karena industri ini tumbuh pesat
seiring dengan bertambahanya pesaing yang memasuki pasar. Mereka
memiliki packaging, rasa, dan merek yang hampir sama, meskipun
bagi pelanggan yang sudah loyal, produk-produk mereka memiliki
perbedaan yang signifikan.
Kami menyarankan pada penambahan kapasitas produksi UKM ini
karena inilah menjadi faktor utama menurunnya hasil penjualan UKM
serta jumlah agen. Penambahan kapasitas produksi ini dapat dilakukan
dengan menambah oven. Cara mendapatkan oven tersebut tentu saja
dengan melakukan peminjaman pada lembaga keuangan yang telah
bersedia menawarkan kredit.
[Date]
81
UKM LAWANG BARAT COFFE
Lampiran
PROFIL UKM KOPI WAK KARIM (PESAING 1)
Nama Perusahaan : UKM KOPI WAK KARIM
Nama pemilik : Abdul Karim
Tahun berdiri : 2016
Alamat : Lingkungan Jeruk, Rt. 02, Rw. 07, Desa Ledug,
Kecamatan Prigen, Pasuruan
No.Telepon :-
No. P-IRT : 5103514010802-21
Nama IRT : KELOMPOK TANI MULYOREJO
Bidang Usaha : Perdagangan dan jasa
Jenis Barang : Kopi bubuk
[Date]
82
UKM LAWANG BARAT COFFE
KUNJUNGAN OBSERVASI
[Date]
83
UKM LAWANG BARAT COFFE
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
F Delmar, S. S. (2003). Retrieved Okktober 19, 2019, from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
[Date]
84
UKM LAWANG BARAT COFFE