PENDAHULUAN
1
memandang seluruh perusahaan barang/ jasa dalam beradaptasi terhadap
lingkungannya secara kreatif dan menguntungkan.Karena keberhasilan suatu
bisnis olahraga bukan ditentukan oleh produsen saja, melainkan oleh
pelanggannya.
Indonesia yang memiliki potensi luar biasa dalam Industri Olahraga
seharusnya dapat dimaksimalkan potensi tersebut dengan menggunakan strategi –
strategi pemasaran produk industry olahraga. Istilah pemasaran olahraga di
Indonesia akhir – akhir ini mulai banyak terdengar, khususnya untuk beberapa
cabang olahraga yang popular di masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri
masih sulit ditemukan teori mengenai manajemen pemasaran olahraga, bahkan
untuk menemukan buku manajemen pemasaran olahraga di Indonesia sangat sulit
sekali. Memang banyak buku manajemen pemasaran olahraga yang berbahasa
asing, tapi belum bisa ditemukan di Indonesia. Belum lagi sampai saat ini belum
ada satu pun penulis Indonesia yang mengeluarkan atau menerbitkan buku tentang
manajeman pemasaran olahraga, kalaupun ada biasanya materi Manajemen
Pemasaran olahraga dimasukkan ke dalam materi Manajemen olahraga. Untuk itu
untuk kali ini saya akan membahas mengenai manajemen pemasaran olahraga
sesuai dengan ilmu yang saya peroleh selama ini. Pada tulisan kali ini akan
dibahas mengenai sejarah singkat pemasaran olahraga, definisi dan ruang lingkup
pemasaran olahraga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam buku – buku Manajeman Olahraga di Indonesia yang mengulas
tentang Manajeman Pemasaran Olahraga, banyak yang mendefinisikan Pemasaran
hanya sebagai proses Perencanaan, Pemberian Harga, Promosi dan
Pendistribusian Ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan individu dan Tujuan Organisasi. Bila melihat definisi tersebut adalah
definisi Pemasaran Yang Dikeluarkan American Marketing Association yang
dikeluarkan pada tahun 1994. Sementara dunia pemasaran adalah dunia yang
memiliki perubahan yang sangat cepat. Pada Paragraf ke-dua sudah dijelaskan
tentang perubahan yang terjadi dalam dunia pemasaran. Sehingga dalam tulisan
ini, penulis cenderung menggunakan definisi pemasaran yang dikeluarkan oleh
Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan pada tahun 2010. Dimana
mereka mendefinisikan pemasaran sebagai harmonisasi identity,
integrity dan image, dengan kata lain Pemasaran adalah perihal mendefinisikan
dengan jelas identitas unik Anda dan memperkuatnya dengan integritas yang
otentik untuk membangun citra yang kuat .(2010 ; 47).
4
Identitas merek berkisar mengenai positioning merek Anda di dalam benak
konsumen. Positioning haruslah unik, sehingga merek Anda didengar dan
diperhatikan oleh pasar. Positioning juga harus relevan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dilain pihak, integritas merek berkisar mengenai menepati
apa yang dinyatakan melalui positioning dan diferensiasi merek. Itu adalah
tentang bagaimana menjadi kredibel, menepati janji dan menciptakan kepercayaan
konsumen terhadap merek Anda. Target dari brand integrity adalah spirit
konsumen. Terakhir Brand Image adalah tentang mendapat bagian yang kuat dari
emosi konsumen. Brand Value Anda harus menarik bagi kebutuhan dan keinginan
emosional, melebihi fungsi dan fitur produk itu sendiri.
5
Indonesia berhasil didengar dan diperhatikan para konsumennya, NBL Indonesia
berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumennya dan akhirnya
NBL Indonesia mampu menentukan identitas mereknya. Dari itu semua dapat
disimpulkan bahwa NBL Indonesia memiliki kredibilitas, Menepati Janji dan
Menciptakan kepercayaan konsumen. Brand Value berhasil memenuhi kebutuhan
dan keinginan emosional para konsumennya bukan hanya sekedar melihat
pertandingan basket semata.
6
diikuti oleh PB PBVSI dengan kompetisi LIGAPRO Bola Voli yang diberikan
pada marketing agency PT M-LING, dan sampai saat ini PB PBVSI dengan
Livoli dan Proliga nya tetap menggunakan kegiatan pemasaran olahraga. Kegiatan
pemasaran olahraga tersebut kemudian diikuiti oleh cabang – cabang olahraga
lainnya meskipun belum sebesar sepakbola, basket dan bola voli.
Olahraga adalah sesuatu yang tidak nyata dan sangat subyektif, oleh
karena kesan, pengalaman, dan penafsiran terhadap even olahraga
beragam dari orang per orang.
7
Olahraga adalah sesuatu yang tidak konsisten dan tidak dapat
diramalkan, karena kemungkinan cederanya atlet, keadaan emosi
pemain, momentum regu, dan keadaan cuaca.
Olahraga adalah barang yang cepat usang, oleh karena even olahraga
yang sedang dipertandingkan adalah apa yang penonton ingin lihat.
Olahraga melibatkan emosi.
8
3. Value Pemasaran Olahraga
Value adalah kemapuan yang dapat diberikan Produsen kepada Konsumen
untuk memuaskan konsumen itu sendiri. Dalam ruang lingkup Value yang
harus diperhatikan antara lain Character , Care dan Collaboration.
Bila kita dari sudut pandang Produk Industri Olahraga, maka yang menjadi
ruang lingkup pemasaran olahraga antara lain : sarana dan prasarana yang
diproduksi, diperjual belikan dan/atau disewakan, barang – barang
olahraga seperti peralatan dan perlengkapan olahraga, dan Jasa penjualan
kegiatan olahraga.
9
6. Kepemimpinan multi-kultural
Sesuai namanya, gaya kepemimpinan ini biasanya diaplikasikan di kantor
atau perusahaan yang stafnya berlatar lintas budaya. Multinational
company misalnya, akan memakai gaya kepemimpinan multi-kultural agar
bisa menjangkau anak buahnya.
7. Tiada hari tanpa strategi
Seluruh bagian dari suatu organisasi atau perusahaan bisa ikut
menyumbangkan kinerja terbaiknya jika gaya kepemimpinan yang dipakai
berpusat pada strategi. Tidak hanya top management yang punya kuasa
dan peranan penting, sebagai pekerja, kamu yang mau meningkatkan mutu
kehidupan atau perusahaan juga bisa ambil peran.. Gaya kepemimpinan ini
tentu dibutuhkan oleh tim riset dan strategi di berbagai jenis perusahaan,
khususnya dalam merancang pola yang dinamis untuk mengikuti
perkembangan pasar atau target.
Dengan gaya kepemimpinan ini, seharusnya tiap orang di perusahaan
punya peluang untuk menyumbangkan ide dan gagasannya. Apalagi jika
memang ada peluang baru yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar,
ini akan jadi kesempatan besar suatu perusahaan berkembang.
8. Memimpin sambil mengajar
Anak buah akan dilatih langsung sambil mendapat supervisi dari para
pimpinannya. Gaya kepimimpinan ini tentu butuh leader yang punya dan
mau meluangkan waktu untuk mendamping para anak buahnya. Jenis
kepemimpinan ini dibutuhkan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan
berkala supaya perkembangan staf juga dapat terpantau. Selain waktu, para
pemimpin juga akan mencurahkan motivasi dan dukungan bagi para ‘anak
didik’ yang ada di bawah supervisinya. Divisi HRD dan pusat pelatihan di
kantor-kantor adalah salah satu tempat yang perlu menerapkan gaya
kepemimpinan ini dalam setiap kegiatannya, karena tujuannya yang
relevan.
10
9. Pemimpin sebagai fasilitator
Sifat gaya kepemimpinan ini mirip dengan gaya kepimpinan yang sambil
mengajar, tapi tetap berbeda pada aplikasinya. Pimpinan tipe ini biasanya
fokus sama hasil, tidak terlalu ambil pusing dengan peningkatan skill anak
buahnya.
Selama alur pekerjaan masih aman, kemungkinan besar si atasan tidak
akan ikut campur terlalu banyak. Tapi jika ada bagian atau anak buah yang
tidak bisa berfungsi sebagaimana tugas kerjanya, si pimpinan tidak akan
ragu untuk turun tangan langsung memantau proses. Gaya kepemimpinan
ini biasanya dilakukan pebisnis yang usahanya sudah beranak pinak dan
tidak perlu pantauan terlalu intens karena sudah ada SOP atau standard
yang perlu dipenuhi para staf.
10. Gaya kepemimpinan yang berpusat pada tim
Bekerja dengan sepenuh hati dan pikiran harus diterapkan oleh setiap yang
terlibat dalam lingkungan kerja dengan gaya kepimimpinan yang
orientasinya kerja tim. Sayangnya, sikap saling percaya dan sikap
kooperatif antar anggota tim jadi tidak terlalu penting karena fokusnya
adalah mencapai misi. Gaya kepemimpinan ini sebenarnya cukup efektif
digunakan jika tiap staf tidak punya banyak kewajiban atau target pribadi,
jadi bisa fokus untuk mencapai target timnya.Orientasi kepemimpinan
yang terfokus pada tim juga butuh visi yang jelas.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemasaran pada pendidikan olahraga, kepelatihan olahraga, sekolah olahraga,
klinik kebugaran, dan klub-klub olahraga berbeda dengan pemasaran barang
(raket, bola, sepatu dan lain-lain). Supaya pemasaran dapat memenuhi
target market management, maka manajer perlu memperhatikan alat
pemasaran yaitu bauran pemasaran jasa yang meliputi : 1) produk jasa, 2) harga,
3) tempat pemasaran, 4) promosi 5) dukungan fasilitas, 6) proses, dan 7)
partisipasi pelanggan/ member atau anak didik. Dalam pemasaran jasa olahraga
terdapat persaingan diantara perkumpulan/ klub-klub olahraga, oleh karena itu
manajer perlu memperhatikan kualitas jasa yang dihasilkan. Untuk mengukur
kualitas jasa perlu memperhatikan : 1) alat/ fasilitas yang dimiliki, 2)
kemudahan mengkonsumsi, 3) keajegan dalam pelayanan, 4) tanggap
terhadap keluhan dari pelanggan/ member atau anak didik, dan 5) memberi
jaminan keamanan dan keselamatan. Kualitas jasa yang baik adalah dapat
memenuhi harapan pelanggan/ member atau anak didik dibandingkan dengan
kenyataan yang diperoleh. Semakin kecil gap antara harapan yang diinginkan
dengan kenyatan yang diperoleh dari pelanggan/ member atau anak didik, maka
terjadilah kepuasan konsumen.
3.2 Saran-saran
Dalam pemasaran olahraga diperlukan metode dan penerapan gaya kepemimpinan
yang tepat, sehinggadalam memasarkan olahraga ke masyarakat dapat berjalan
dengan lancer atau mudah.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://poernomojoko.blogspot.com/2012/08/manajemen-pemasaran-olahraga-i-
sport.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2-00253-MNSI%20Bab1001.pdf
https://dokumen.tips/documents/tugas-sport-marketing-pemasaran-olahraga.html
13