8.1.2. PERITONITIS
PENGERTIAN
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga
perut (peritoneum).
Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut
sebelah dalam
PENYEBAB
a. Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi
b. Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual
c. Infeksi dari rahim dan saluran telur yang mungkin disebabkan oleh bebrapa jenis kuman
(termasuk yang menyebabkan gonorrhea dan infeksi klamidia)
d. Kelainan hati atau gagal jantug dimana cairan bisa berkumpul diperut dan mengalami infeksi
e. Adanyan pembedahan yang mengakibatkan cedera pada kandung empedu, ureter, kandung
kemih atau usus.
f. Dialisa peritoneal.
g. Iritasi tanpa infeksi
GEJALA
a. Gejala tergantung jenis dan penyebaran infeksinya
b. Muntah
c. Demam tinggi
d. Nyeri tumpul pada perut
e. Muncul abses
PENATALAKSANAAN
Biasanya yang pertama dlakukan adalah pembedahan eksplorasi darurat, terutama bila
terdapat appendicitis, ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau diver tikulitis.
Pada peradangan pancreas (pancreas akut) atau penyakit radang panggul pada wanita,
pembedahan darurat biasanya tidak dilakukan. Diberika antibiotic yang tepat, bila perlu
diberikan beberapa macam antibiotic diberikan bersamaan.
8.1.3. BENDUNGAN ASI
PENGERTIAN
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktoferin atau
oleh kelenjar – kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada
putting susu.
PENYEBAB
a. Pengosongan mammae yang tidak sempurna
b. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif
c. Posisi ibu menyusui yang tidak benar
d. Peuting susu terbenam
e. Putting susu terlalu panjang
GEJALA
a. Payudara terlihat bengkak
b. Payudara terasa keras
c. Payudara terasa panas
d. Terdapat nyeri tekan pada payudara
PENATALAKSANAAN
a. Bila ibu menyusui
Susukan sesering mungkin dan susui dengan kedua payudara secara bergantian
Kompres payudara dengan ir hangat sebelum menyusui
Bantu dengan memijat payudara sebelum memulai menyusui
Sangga payudara
Kompres payudara dengan air dingin diantara menyusui
Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya
b. Bila ibu tidak menyusui
Sangga oayudara
Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri
Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
Jangna dipijat atau kompres hangat pada payudara
KLASIFIKASI
a. MASTITIS
PENGERTIAN
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Kejadian ini biasanya terjadi 1-3 minggu setelah
post partum
PENYEBAB
Staphylococcus aureus
Sumbatan saluran susu yang berlanjut
KOMPLIKASI
Mammae yang membesar, nyeri, merah dan membengkak
Temperature badan ibu tinggi kadang disertai menggigil
Bila mastitis berlanjut dapat menyebabkan abses payudara
PENATALAKSANAAN
Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk
abses biasanya keluhannya akan berkurang
Sangga payudara
Kompres dingin
Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
Ibu harus didorong menyusui walau ada pus
Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
PENATALAKSANAAN
Diperlukan anestesi umum (ketamin)
Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola ke pinggir, supaya tidak memotong saluran ASI
Pecahkan kantong pus
Pasang tampon dan drainase kemudian angkat setelah 24 jam
Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam sekali bila diperlukan
Sangga payudara
Kompres dingin
Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada pus
Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari
8.1.5. TROMBOFLEBITIS
PENGERTIAN
Trombofeblitis adalah invasi/ perluasan mikroorganisme pathogen yang mengikuti alira darah
disepanjang vena dan cabang – cabangnya. Trombofeblitis didahului dengan thrombosis,
dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada masa nifas
PENYEBAB
a. Perubahan susunan darah
b. Perubahan laju peredaran darah
c. Perlukaan lapisan interna pembuluh darah
FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat bedah kebidanan
b. Usia lanjut
c. Multi paritas
d. Varises
e. Infeksi nifas
KLASIFIKASI
a. PELVIO TROMBOFEBLITIS
Pelvio trombofeblitis mengenai vena – vena dinding uterus dan ligamentum latum yaitu vena
ovarika, vena uterine dan vena hipogastika. Vena yang paling sering terkena adalah vena
ovarika dextra, perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ke vena renalis, sedangkan
perluasan infeksi dari vena ovarika dextra adalah ke vena kava inferior.
GEJALA
Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul hari kedua sampai
hari ke tiga masa nifas dengan atau tanpa panas.
Menggigil
Suhu badan naik
Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan
Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana – mana terutama paru-paru
KOMPLIKASI
Komplikasi pada paru – paru infark, abses pneumonia
Komplikasi pada ginjal sinistra yaitu nyeri mendadak yang diikuti proteinnuria dan
hematuria
Komplikasi pada mata, persendian dan jaringan subkutan
PENATALAKSANAAN
Rawat inap, penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah
terjadinya emboli pulmonal
Terapi medic pemberian antibiotika atau pemberian heparin jika terdapat tanda – tanda atau
dugaan emboli pulmonal
Terapi operatif peningkatan vena cava inferior dan vena ovarika jika emboli septic terus
berlangsung sampai mencapai paru – paru meskipun sedang dilakukan heparisasi
TANDA GEJALA
a. Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebri 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik
kira kira pada hari kesepuluh yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
b. Pada salah satu kaki yang terkena akan memberikan tanda – tanda sebagai berikut:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki yang lain
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dank eras pada paha bagian atas
Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
Reflektorik akan terjadi spasmus areteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang dan nyeri
Edema kadang – kadang terjadi selalu atau setelah nyeri
Nyeri pada betis
PENATALAKSANAAN
a. Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema lakukan kompres pada kaki.
b. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastic atau memakai kaos kai yang panjang
elastic selama mungkin
c. Jangan menyusui bayinya, meningkat kondisi ibu yang sangat jelek
d. Terapi pemberian antibiotic dan anti analgesic
PENATALAKSANAAN
a. Memberi dukungan psikologis dan bantuan nyata pada bayi dan asuhan di rumah
b. Memberikan dukungan dan mendengarkan keluhan ibu
c. Meyakinakn pada ibu bahwa pengalaman tersebut merupakan hal biasa
d. Membantu ibu dan suaminya untuk memikirkan peran masing – masing sebagai orang tua
e. Pertimbangkan pemberian obat – obatan anti depresan jika tidak ada
GEJALA
a. Iritabilitas (mudah tersinggung)
b. Menangis dengan tiba – tiba
c. Cemas yang berlebihan
d. Mood yang labil
e. Gangguan selera makan
f. Merasa tidak bahagia
g. Tidak mau bicara
h. Gangguan tidur
i. Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
PENATALAKSANAAN
Asuhan dan dukungan yang lebih aal dari bida sangat penting dalam membantu orang tua
memahami bahwa kondisi post partum blues anya bersifat sementara. Asuhan kebidanan
yang diberikan kepada ibu yang mengalami post partum blues bersifat holistic, meliputi:
perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersamaan dengan melibatkan
lingkunagn yaitu suami, keluarga, dan juga teman dekat si ibu.