Anda di halaman 1dari 9

Aspek Fisik

1. Pembahasan Kuisoner Fisik

4. Gumuk Pasir

Berdasarkan data yang telah terkumpulkan maka dapat diketahui kondisi fisik di
wilayah Gumuk Pasir adalah sebagai berikut :
Aspek Indikator Hasil Pengamatan
Metereologi dan Iklim Tropis
Kondisi Cuaca Cerah sedikit berawan
Klimatologi
Ketinggian Tempat 18 mdpl
Suhu 45 0C
Kelembaban 72 %
Arah Angin Barat laut
Kecepatan Angin 4.1km/jam
Jenis Awan Cirrus
Geomorfologi Bentuk Lahan Landai
Proses Pembentukan Aeolin
Topografi Landai/datar
Kemiringan lereng Terjal (25-40%)
Geologi Tenaga Geologi Eksogen
Dominan
Jenis Batuan Sedimen Pasir

Warna Batuan Cokelat

Tekstur Batuan Afanitik


Singkapan Batuan Tidak Ada
Tanah
Tekstur Tanah Pasir
Struktur Tanah Remah
Warna Tanah Grey (abu-abu)
Kenampakan erosi Ada
Kenampakan longsor Tidak ada
Upaya Konservasi Ada (Cemara Udang)
tanah
Oseanografi Jenis/tipe pantai Pantai Landai
Material pantai Pasir
Topografi Pantai Landai sedikit berkrikil
Kecepatan angin 97 km/jam
Tinggi gelombang 3-5 m
Gumuk pasir di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul
merupakan kawasan geoheritage yang harus dijaga. Keberadaan gumuk pasir
dapat dimanfaatkan sebagai pariwisata, olahraga, pertanian, edukasi, tambak,
konservasi, riset, sosial dan budaya (Hanafi, 2016). Dari segi perekonomian,
bahkan gumuk pasir menguntungkan (termasuk oknum kurang bertanggung jawab
yang menambang pasir). Lahan gumuk pasir juga dimanfaatkan untuk bertani.
Sebelum digunakan untuk kegiatan pertanian, lahan terlebih dahulu diratakan dan
ditanami tanaman penahan angin.

Rencana pemetaan gumuk pasir dari Parangtritis Geomaritime Science Park tahun
2015 menyebutkan bahwa wilayah Gumuk Pasir Parangtritis memiliki luas 413
ha, terdiri dari zona inti 141,5 ha, zona terbatas 95,3, dan zona penunjang 176,6 ha
(Hanafi, 2016). Gumuk pasir dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian
dan konservasi. Zona inti merupakan kawasan konservasi yang masih dapat
digunakan untuk kegiatan perekonomian dengan syarat tetap menjaga ekosistem
gumuk pasir. Misalnya, dapat digunakan sebagai wisata berbasis konservasi
(ekowisata). Namun, kegiatan ekowisata tersebut dapat diperbolehkan dengan
syarat pengunjung tidak boleh merusak ekosistem, pengelola harus mengontrol
sampah yang dibawa oleh pengunjung, menjadikan masyarakat sebagai pengelola
dan juga guide jika ada turis yang datang.

5.TANAH LOT

Tanah lot ini merupakan objek wisata yang terletakdi Pulau Bali, objek wisata ini
terenal karena tanah lot merupakan objek yang mempunyai bongkahan tebing
yang berada ditengah pantai yang di atasnya terdapat pura.
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan atau 25 km arah barat Kota Denpasar.
Bedasarkan hasil penelitan secara astronomi tanah lot terletak berada di
08º37’229”LS dan 115º05’226”BT.Kondisi disana cenderung panas ketika sedang
melakukan pengamatan dengan ketinggian daratan sekitar 11 M dan suhu disana
mencapai 36ºC pada pukul 13.00 WITA tingkat kelembapan udara disana juga
mencapai 75% dengan tekanan udara sekitar 1010 arah angin berasal dari Barat
Daya ke Timur Laut dengan kecepatan angin 180 m/menit dan awan disana
adalah jenis awan Comulus.

Tanah Lot merupakan pantai yang ada dibagian selatan Pulau Bali dengan tebing-
tebing pantai yang curamdengan wilayah yang memiliki gelombang air yang
tinggi di sekitar tebing. Kenampakan morfologi di daerah ini tergolong bentuk
lahan asal marine. Daerahnya terpengeruh air permukaan yang bersifat asin secara
langsung ataupun daerah daerahnya mengalami pasang surut.

Kondisi tersebut terjadi karena adanya proses abrasi yang sangat aktif, sebagai
akibat kekuatan gelombang yang besar dan intensitas yang tinggi. Bukti abrasi
yang kuat dapat diamati dari hasil proses yang terdapat pada tebing dan pada dasar
di tepi laut. Disalah satu bagian tebing pantai saat ini kadang-kadang terpisah dari
daratan Bali. Pada tebing tersebut terdapat bangunan Pura Tanah Lot. Semula,
Pura Tanah Lot dengan daratan Bali merupakan satu daratan, namun saat ini
terpisah oleh celah hasil abrasi. Akibat proses abrasi yang kuat, maka keberadan
Pura Tanah Lot dikhawatirkan akan runtuh. Untuk itu telah diusahakan konsrvasi
dengan pembuatan pemecah gelombang yang terbuat dari balok-balok beton, yang
biasa disebut tetrapot. Secara geologis batuan penyusun di Tanah Lot adalah
batuan Laharik yang tersusun oleh batu pasir, batulanau dan breksi. Dibeberapa
tempat pada dasar tepi laut tersebut terdapat batuan yang menyerupai arang
(terbakar).

Vegetasi di tanah lot banyak didominasi oleh tumbuhan yang biasanya sering
dijumpai di Pantai seperti Pohon kelapa,randu dll.

Tanah Lot merupakan salah satu obyek wisata di bali. Selain terkenal dengan
keindahan alam serta terdapatnya Pura yang berada di tengah laut, di Tanah Lot
juga digunakan sebagai tempat konservasi makhluk yang hidup di laut. Seperti
ikan, terumbu karang, kura-kura serta tidak ketinggalan ular yang dipercaya
penduduk sekitar sebagai penjaga pura. Oleh karena itu ular tersebut sangat
dihormati oleh penduduk sekitar.

6. GARUDA WISNU KENCANA (GWK)

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencanadisingkat GWK, adalah sebuah taman


wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di Desa Ungasan,
camatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah
selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali.Di areal taman budaya ini, direncanakan
akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa
Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 120
meter.
Bedasarkan hasil pengamatan letak astronomis dari GWK sendiri berada di
08º48’610”LS dan 115º10’082” BT dengan letak wilayah berada pada ketinggian
145 m dibawah permukaan laut. Kondisi iklim disana tropis dengan cuaca sedang
ketika pengamatan berlangsung suhu disana 27ºC pada pukul 09.33 WITA dengan
kelembapan udara 85% dengan tekanan udara sekitar 1011 kecepatan angin disana
adalah 6 km/jam dan jenis awan disana adalah Comulus.

Dahulu di kawasan GWK tersebut hanya terdapat hamparan perbukitan karst yang
gersang, namun kini telah berubah menjadi sebuah kawasan wisata eksotik yang
banyak ditumbuhi tanaman hijau terbuka.Kawasan Garuda Wisnu Kencana yang
terletak di kawasan perbukitan karst telah memberikan banyak perubahan pada
kondisi hidrologis daerah tersebut. Dengan kondisi yang sedemikian gersang dan
letaknya yang relatiif tinggi dari permukaan lautDengan kondisi yang sedemikian
gersang dan letaknya yang relatiif tinggi dari permukaan laut, menyebabkan di
daerah tersebut tidak dijumpai sungai-sungai maupun danau.Di kawasan ini tidak
dijumpai adanya hutan maupun kawasan pertanian atau pun perkebunan. Hal ini
bisa dimaklumi mengingat daerah tersebut merupakan daerah gersang, sehingga
tidak memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian maupun perkebunan.
Namun dari kondisi alam yang kurang mendukung untuk kegiatan bercocok
tanam tersebut dapat dimanfaatkan menjadi kawasan pariwisata yang sangat
menarik dan indah.

10. COBAN RONDO

Air Terjun Coban Rondo merupakan air terjun yang terletak di Kecamatan Pujon,
Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Air terjun ini mudah dijangkau oleh
kendaraan umum. Akses yang paling mudah adalah melalui jalan raya dari
Malang ke Batu dari sebelah timur atau dari Kediri ke Pare menuju Malang dari
arah barat.

Letak astronomis wilayah ini terletak di 7°53′5.86″S dan 112°28′38.28″E. Kondisi


Iklim dari Air terjun Coban Rondo adalah tropis dengan cuaca yang sejuk Air
terjun Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 84m. Secara geografis Air Terjun
ini berada pada ketinggian 1.420 m diatas permukaan laut dengan suhu 22º C pada
pukul 09.42 WIB.

Akses menuju lokasi ini sangat mudah karena merupakan objek wisata yang
sudah dikelola secara profesional. Di lokasi ini dapat dijumpai air terjun dan
batuan beku terutama batuan breksi. Batuan beku ini terbentuk dari aktivitas
vulkanisme dari Gunung Butak dan Gunung Anjasmoro. Potensi geowisata di
lokasi ini yaitu objek geologi struktur berupa patahan Terbentuknya air terjun
Coban Rondo dapat mengindikasikan bahwa dahulu pernah terjadi patahan.
Awalnya, di daerah ini belum terdapat air terjun, hanya sungai biasa yang
mengalir diatas batuan beku. Kemudian, terjadi patahan yang megakibatkan
sungai yang tadinya mengalir lurus menjadi jatuh ke bawah dan mengalir menerus
membentuk sungai lagi. Batuan yang berada di tebing-tebing air terjun dari arah
selatan hingga utara memiliki lithologi atau jenis batuan yang sama. Patahan yang
terjadi diduga merupakan jenis patahan turun atau normal.

Vegetasi di Coban Rondo didominasi oleh tanaman lonceng ,tumbuhan paku dll
yang bisa dijumpai disepanjang jalan menuju kompleks air terjun coban rondo.

11. Pantai Kuta

Berdasarkan data yang telah terkumpulkan maka dapat diketahui kondisi fisik
di wilayah Pantai Kuta adalah sebagai berikut :
Aspek Indikator Hasil Pengamatan
Metereologi dan Iklim Tropis
Kondisi Cuaca Cerah sedikit berawan
Klimatologi
Ketinggian Tempat
Suhu 370C
Kelembaban 66 %
Arah Angin Barat Ke Timur
Kecepatan Angin
Jenis Awan Kumulus
Geomorfologi Bentuk Lahan Landai
Proses Pembentukan Aeolin
Topografi Landai/datar
Kemiringan lereng Terjal (25-40%)
Geologi Tenaga Geologi Eksogen
Dominan
Jenis Batuan Sedimen Pasir
Warna Batuan Putih

Tekstur Batuan
Singkapan Batuan
Tanah
Tekstur Tanah Pasir
Struktur Tanah Remah
Warna Tanah Grey (abu-abu)
Kenampakan erosi
Kenampakan longsor
Upaya Konservasi
tanah
Oseanografi Jenis/tipe pantai Pantai Landai
Material pantai Pasir
Topografi Pantai Landai sedikit berkrikil
Kecepatan angin
Tinggi gelombang

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di kecamatan


Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan
sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan
Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai
pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain
itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar
(surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan, wisata pantai Kuta
juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, hotel,
dan toko-toko kelontong, serta pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju
Pantai Legian.

Anda mungkin juga menyukai