Anda di halaman 1dari 3

SESI 1

1. Apa tanggapan mengenai kerugian obat kadaluarsa yang dimusnahkan oleh

apotek? Sementara obat bisa di retur 3 bulan sebelum obat kadaluarsa

2. Pertanyaan: Bagaimana cara pemusnahan obat di apotek jika di apotek itu sendiri

tidak ada tempat yang memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat

pemusnahan obat?

Jawaban: Menurut kelompok kami, pemusnahan obat tidak harus dilakukan di

alamat apotek berada. Pemusnahan dapat dilakukan ditempat tertentu asalkan

dicantumkan alamat lengkap dimana tempat yang digunakan sebagai tempat

pemusnahan obat tersebut. Disamping itu, pemusnahan juga tidak perlu dilakukan

ditempat yang luas bisa dilakukan diapotek dengan menggunakan alat seperti

drum besi atau alat lain yang tahan panas.

3. Pertanyaan: Bagaimanakah pendapat tentang berita 15 kota di Indonesia yang

ditunjuk sebagai tempat buang sampah obat?

Jawaban: 15 kota yang dijadikan sebagai tempat buang sampah obat merupakan

kebijakan yang diambil kepala BPOM untuk mengurangi penyalahgunaan obat

dan pemberantasan obat ilegal di Indonesia. Tempat buang sampah obat

dimaksudkan untuk obat-obat yang masih dalam kondisi baik dan tidak digunakan

lagi oleh masyarakat sehingga bisa diberikan ke apotek-apotek yang kemudian

apotek-apotek tersebut akan mengumpulkan ke BPOM. Sehingga BPOM akan

mendata obat-obatan tersebut meliputi nama obat, jumlah obat dan tanggal

kadaluarsa obat tersebut.

4. Bagaimanakah tanggapan tentang kondisi dilapangan yang kita lihat tidak adanya

berita acara dan disaksikan oleh DINKES dalam proses pemusnahan obat?

5. Pertanyaan: Jika suatu obat ditarik dari peredaran namun sebelum penarikan ada
pasien yang membeli obat tersebut ke apotek. Bagaimana cara melakukan

penarikan obat tersebut kepada pasien yang tidak diketahui alamatnya. Dan jika

ada keluhan setelah pasien menggunakan obat tersebut siapa yang bertanggung

jawab?

Jawaban: Ada beberapa kemungkinan tindakan yang akan dilakukanjika kejadian

tersebut terjadi

a. Tidak menjual lagi obat-obat yang telah dicabut izin edarnya tersebut.

Mengedukasi pasien jika akan membeli obat tersebut dan pasien yang sedang

menggunakan obat tersebut agar tidak digunakan lagi.

b. Jika obat terlanjur diberikan ke pasien setelah surat izin edar dikeluarkan, jika

obat tersebut dibeli menggunakan resep bisa menghubungi kontak pasien yang

tertera pada resep atau kunjungi alamat pasien untuk memberi tahu informasi

tersebut kepada pasien.

c. Jika obat tersebut merupakan obat swamedikasi yang bisa didapatkan tanpa

resep, maka dibutuhkan peran pemerintah untuk memberikan informasi melalui

media-media yang ada seperti iklan, media sosial resmi, akun pemerinthan dan

media berita lainnya.

SESI 2

6. Obat apa saja yang disumbangkan kepada rumah sakit dan puskesmas dan jika

obat tersebut kadaluarsa bagaimana cara pemusnahannya?

7. Pertanyaan: Konsinyasi adalah barang/produk yang masih dalam tahap promosi

yang dititipkan di apotek. Jika barang tersebut rusak apakah itu termasuk

tanggung jawab dari apotek tersebut? Dan berapa lama barang tersebut

dititipkan?

Jawaban: Apabila terjadi kerusakan pada barang titipan, maka kerusakan barang
tersebut tidak menjadi tanggung jawab pihak apotekdan begitu juga

pemusnahannya. Tapi sebaiknya barang konsinyasi tersebut dijaga dengan baik

oleh pihak apotek agar tidak terjadi kerusakan seperti diletakkan di etalase kaca

dan terhindar dari cahaya matahari langsung.

Anda mungkin juga menyukai