Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelayanan public oleh aparatur pemerintah dewasa ini banyak dijumpai kelemahan sehingga

belum dapat memenuhi kualitas diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

berbagai keluhan masyarakat disampaikan. Kantor desa merupakan tempat di mana karyawan

bekerja untuk melayani segala kebutuhan yang diperlukan masyarakat, seperti pembuatan KTP

( Kartu Tanda Penduduk ), Permintaan Surat kelahiran, Dokumen Kartu Keluarga dan lain-lain.

Penelitian ini dihrapkan akan lebih menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kualitas

pelayanan untuk memberikan yang terbaik terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan

sekaligus dasar dari pengembanagn kualitas pelayanan masyarakat tidak pernah berhenti. Untuk

mengetahui apakah kepuasan masyarakat sudah terpenuhi, maka perlu diadakan suatu riset untuk

mengidentifikasi kepuasan masyarakat adalah Service Quality ( ServQual ). Konsep ServQual di

kembangkan untuk memenuhi harapan-harapan masyarakat akan kualitas.

Atribut pelayanan yang harus diperhatikan pihak desa dan menjadi prioritas utama untuk

dibenahi di seluruh Desa dan atribut prosedur dan kecepatan, atribut pelayanan yang menjadi

prioritas kedua untuk dibenahi adalah atribut transparansi biaya, kemampuan petugas,

pemahaman, dan kesungguhan, sedangkan atribut ketelitian dan atribut keakuratan menjadi

atribut prioritas ketiga yang harus dibenahi, prioritas keempat yang harus dibenahi adalah atribut

realisasi, kesediaan membrikan infomasi, kesediaan membantu, keramahan petugas dan atribut

kepercayaan terhadap petugas, sedangkan atribut yang pada saat ini tidak terlalu menjadi

prioritas disebabkan atribut pelayanan ini sudah memenuhi tingkat kepentingan masyarakat,

proritas rendah dan bahkan berlebihan adalah atribut lokasi, penampilan kantor, kebersihan,
penampilan aparat, keberadaan pimpinan, kesediaan menanggapi, pengetahuan petugas dan

atribut keakraban.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa perlunya peningkatan pelayanan Pegawai Kantor

Desa terhadap masyarakat. Olehnya itu peneliti berinisiatif untuk mengangkat sebuah judul

Karya Tulis Ilmiah Yaitu “ ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT

TERHADAP PELAYANAN PEGAWAI KANTOR DESA OGOBAYAS ” .

1.2 Rumusan Masalah

1.         Bagaimana tingkat kepuasan masyrakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa

Ogobayas.

2.           Faktor-faktpr apa yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap

pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.

3.           Apa dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa

Ogobayas.

1.3 Tujuan Penelitian

1.           Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai

kantor Desa Ogobayas.

2.           Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas

terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.

3.           Untuk mengetahui dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan

pegawai kantor Desa Ogobayas.

1.4 Manfaat Penelitian

1.              Memberikan informasi mengenai tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap

pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.


2.             Memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa

Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.

3.             Memberikan informasi mengenai dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap

pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.

BAB II

LANDASAN TEORI

                    Pelayanan Menurut Para Ahli

Menurut Moenir ( 2000 : 26.27 ) pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seseoarang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui system, prosedur dan

metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Sedangkan menurut Warella (1997 : 18 ) pelayanan adalah suatu perbuatan ( daed ), suatu kinerja

( performance ) atau suatu usaha ( effort ), jadi menunjukkan secara inheren pentingnya

penerima jasa pelayanan terlibt secara aktif didalam produksi atau penyampaian proses

pelayanan itu sendiri. Thoha ( 1989 : 78 ) menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan

suaty usaha yang di lakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun susatu instansi

tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka mencapai

tujuan tertentu.

Pelayanan yang diberikan kantor Desa tergolong dalam jenis pelayanan politik.

Pelayanan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah :

1.      Perihal atau cara melayani

2.      Servis Jasa

3.      Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
Menurut Pamudji (1994 : 21 ) mengemukakan “ pelayanan public adalah berbagai kegiatan yang

bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa-jasa “. Hal yang sama

di kemukakan Widado ( 2001 : 269 ) bahwa “ pelayanan public sebagai pemberian layanan

( melayanai ) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu

sesuai denagan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan”. Djaenuri (1999 : 15 )

mendefinisikan tentang pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan yang merupakan

perwujudan dari tugas umum pemerintah mengenal bidang tugas pokok suatu instansi untuk

dapat melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal. Dalam konteks hubungan pemerintah

dengan masyarakat, menurut Saefullah ( 1999 : 5 ) pelayanan public ( public service ) adalah

pelayanan yang diberikan kepada masyrakat umum yang menjadi warga Negara atau secara sah

menjadi penduduk Negara yang bersangkutan karena birokrasi public ( pemerintah ) b

erkewajiban untuk memberikan layanan public yang baik dan professional.

Dalam hubungan dengan hal tersebut, maka diskusi tentang pelayanan kepada masyarakat akan

melibatkan 4 ( empat ) unsure yang terkait, yaitu :

1.      Pihak pemerintah atau birokrasi yang melayani ;

2.      Pihak masyarakat yang di layani;

3.      Terjalin hubungan antara yang melayani dan yang dilayani, hubungan ini sangat menetukan

tingkatan-tingkatan pelayanan pemerintah dan pemanfaatan pelayanan tersebut oleh masyarakat;

4.      Adanya pengaruh lingkungan diluar birokrasi dan masyarakat, seperti : politik, social

budaya, ekonomi, dan sebagainya.

Perkembangan konsep pelayanan, sering dengan reformasi disektor public atau pemerintah yang

mulai mengadopsi pendekatan-pendekatan pelayanan yang dilakukan sector privat atau bisnis

dalam rangka kompetisi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat mulai ditempatkan
bukan hanya sebagai penerima pelayanan mengikuti kemauan yang memberi pelayanan, tetapi

masyarakat ditempatkan sebagi pelanggan atu konsumen, yang menjadi penetu tingkat pelayanan

yang diberikan.

Berdasarkan berbagai batasan konsep tersebut diatas, menunjukkan bahwa pelayanan public

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

masyarkat secara baik dan berkualitas sebagai konsekuensi dari tugas dan fungsi pelayanan

diembannya, berdasarkan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam rngka mencapai tujuan

pemerintah dan pembangunan.


BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
3.1 Sejarah Singkat Desa Ogobayas
Ogobayas menurut bahasa lauje (bahasa Lokal) terbagi dua arti yaknni “ogo” artinya Air
Sedangkan “bayas” berarti pasir. Jadi Ogobayas dapat di artikan Air pasir, dan lebih dimaknai
sebagai Air yang keluar dari Pasir (Data Pemerintah Desa,2009).
Sekitar tahun 1920 Desa Ogobayas masih di kenal dengan nama “Boya Ogobayas” yang
masih di huni oleh suku yang di kenal dengan suku Tambalate, mereka berasal dari wilayah
gorontalo. Tujuan mereka adalah ingin menguasai wilayah Boya Ogobayas sebagai tempat
tinggal untuk mencari hidup dengan bekerja sebagai buruh. Namun suku Tambalang ini dalam
kurun waktu awal belum menetap (masi berpindah-pindah) dari Boya Ogobayas ke daerah asal
mereka. Dalam kurun waktu sekitar tahun 1923 tujuan suku Tambalate ini dihambat oleh Suku
lauje dan kaili yang tidak setuju dengan misi mereka, sehinga terjadi sengketa antara dua suku ini
sampai mengakibatkan perang Tambalate. Suku Tambalate menyerah dengan membuat
perjanjian di suatu tempat dan bersumpah untuk tidak melakukan perang lagi, dan tempat itu
mereka namai dengan nama bolagan, yang sekarang sudah menjadi bagian Desa Moubang. Dan
sebagai batas Desa Ogobayas bagian timur (Data Pemerintah Desa,2009).
Menurut riwayat, setelah pasca perang Tambalate ini sekitar kurang lebih 20 tahun
Ogobayas tidak ada penghuninya, mereka mengungsi untuk menghindari gangguan keamanan di
alam lingkungan mereka (Data Pemerintah Desa,2009).
Sekitar tahun 1942 Ogobayas mulai di masuki lagi sekolompok masyarakat suku kaili
yang pada saat itu di pimpin oleh salah seorang tokoh petani sebagai kepala suku bernama
lamakasi yang berasal dari tanah kaili Boyoge palu untuk bermaksud membuka hutan rimba di
Ogobayas guna di jadikan lahan perkebunan sampai pada tahun 1096. Namaun keberadaan para
petani saat itu belum menetap karena kondisi Ogobayas pada saat itu masi terlalu sepih, dan
merasa sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup lainya (Data Pemerintah Desa,2009).
Pada tahun 1957 Masyarakat penduduk Ogobayas mengungsi meninggalkan Desa dan
Melarikan Diri karena takut ancaman Gerombolan dan tentara Permesta sampai Tahun 1960.
Setelah berlalu gangguan Gerombolan dan Permesta, sejak Tahun 1960-1970 Desa Ogobayas
masih tetap dikenal dengan Nama Boya Ogobayas dan pada Tahun itu juga Masyarakat mulai
berdatangan untuk membuka lahan Perkebunan dan telah menjadi petani tetap Sehingga pada
tahun Tahun 1973 Penduduk Ogobayas baru berjumlah 37 Kepala Keluarga, selaku Kepala Boya
pada Waktu itu Almarhum MK Kamis sampai Tahun 1982, dan Tahun 1982 berbualah Status
Boya menjadi Rukun Keluarga (RK), selanjutnya pada Tahun tersebut juga di Mekarkan menjadi
Dua RK, yaitu RK 4 dan RK 5 pada Wilayah Desa Mepanga. Selaku Kepala RK 4 Bapak MK
Kamis dan Kepala RK 5 Bapak Kabilanga di bawah Pemerintahan Kepala Desa Mepanga
Latondo Nanga. Tahun 1985 berubalah Nama RK menjadi Status Dusun Sehinga Tahun 1986-
1999 Kepala Dusun 5 pada Waktu itu di jabat oleh Abdun Hanau. Pada Tahun 2007 Pasca
Pemerintah Desaa Mepanga dengan Kepala Desa Nasrun Hamsa, Ogobayas di Mekarkan
menjadi Satu Desa, hasil Pemekaran Desa Mepanga (Data Pemerintah Desa,2009).
Tanggal 21 Januari tahun 2008 secara Defenitif Desa Ogobayas resmi sebagai sebuah
Desa baru di Wilayah Kecamatan Mepanga dengan Kepala Desa Bapak Abdun Hanau, S.HI
melalui Ketetapan Surat Keputusan Bupati Parigi Moutong Nomor Tahun 2008 (Data
Pemerintah Desa,2009).
3.2 Kondisi Geografis
Secara geografis, Desa Ogobayas merupakan Desa yang berada di kaki gunungan
Tinombala denga ketinggian dari permukaan laut - + 50 m dan terletak 3,5 Km dari bibir pantai
Teluk Tomini. Sebagian besar permukaan tanahnya berbentuk dataran dan sebagian lereng
pegunungan. Dan sebagian Wilayah hutan pegunungan merupakan hutan Cagar Alam. Adapun
detail geografis Desa Ogobayas adalah sebagai berikut :
1.      Batas Wilayah
-          Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Toli-Toli.
-          Sebelah Timur berbatasan denga Desa Mensung dan Moubang.
-          Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mepanga dan Malalan.
-          Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bugis.
2.      Luas Wilayah
Luas Wilayah Desa Ogobayas - + 1077 ha. Terdiri dari :
-          Tanah perkebunan 347.5 ha
-          Tanah pekarangan 100,5 ha
-          Tanah perkantoran 4 ha
-          Tanah prasarana Umum 5 ha
-          Hutan konservasi 370 ha
-          Hutan produksi 250 ha
3.      Iklim
Keadaan iklim Desa Ogobayas secara umum dapat disimpulkan sangat dipengaruhi oleh letak
wilayah yang berada antara daerah pegunungan dan laut, dimana perubahan iklim cukup teratur
antara musim hujan dan musim panas. Curah hujan berkisar 12,5 Mm dan suhu rata-rata 25,6 °C.
4.      Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Ogobayas cukup Heterogen bila dilihat dari banyaknya suku yang tinggal
menetap di Desa Ogobayas antara lain suku Jawa, Bugis, Bali, Kaili, Gorontalo, dan tentunya
penduduk asli, dalam hal ini suku Lauje dan Tialo yang merupakan penduduk asli dan mayoritas
di Desa Ogobayas (Data Pemerintah Desa,2009).
3.3 Kondisi Demografis
Penduduk Desa Ogobayas pada tahun 2009 Perintis Pemekaran Desa berjumlah 2.088
jiwa yang terdiri atas 1.091 jiwa laki-laki dan 944 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala
Keluarga (KK) sebanyak 438 yang tersebar di 5 (lima) dusun. Dengan tingkat distribusi menurut
umur mencakup antara lain:

Tabel 3.1 Potensi Sumber Daya Manusia Menurut Umur.


Jumlah penduduk menurut usia Laki-laki Perempuan
Penduduk usia 18-56 Thn 500 Orang 483 Orang
Penduduk usia 0-6 Thn 193 Orang 166 Orang
Penduduk usia 7-18 Thn 321 Orang 269 Orang
Penduduk usia 56 Thn keatas 300 Orang 271 Orang
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut umur 2.088
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
Didukung dengan potensi alam yang ada, kebanyakan masyarakat Desa Ogobayas
bermata pencaharian sebagai petani. Cengkeh, Coklat dan kopra menjadi pilihan dari jenis
tanaman yang menghasilkan keuntungan (Data Pemerintah Desa,2009).
Keadaan penduduk desa Ogobayas masuk dalam golongan kelas menengah, ini dapat
dilihat dari sumber penghasilan masayarakat setempat. Jumlah penduduk desa Ogobayas secara
keseluruhan + 1107 jiwa yang terdiri dari + 333 Kepala Keluarga (KK). Potensi dan sumber
daya alam yang sangat mendukung, karena letak desa yang sangat strategis dan berdekatan
dengan salah satu anak perusahaan yaitu PT Mamuang, sehingga sumber daya alam yang
dihasilkan berupa kelapa sawit yang merupakan penghasilan utama masyarakat desa Ogobayas
dan adapun sungai di dusun kampung Baru yang dijadikan Sebagi sumber penghasilan yaitu
Tambang Pasir Yang dikelolah Masyarakat setempat (Data Pemerintah Desa,2009).
Keadaan perekonomian penduduk di desa Ogobayas hampir 80% berkecukupan,
Pekerjaan penduduk di desa Ogobayas pada umumnya Petani kelapa sawit, namun ada juga yang
berprofesi lain, seperti bertani jagung,sayur sayuran, kakao dan pekerja Tambang Pasir (Data
Pemerintah Desa,2009).
Di Desa Ogobayas Kecamatan Pedongga Selain tempatnya yang strategis juga
mempunyai lahan pertanian yang di prioritaskan pada perkebunan kelapa Sawit yang sangat
menguntungkan bagi para masyarakat yang ada di Desa Ogobayas ini, namun dari pembangunan
desa masing sangat kurang. Ini dapat dilihat dari kesibukan warga yang keseharian mereka
bekerja, untuk itu program yang akan kami laksanakan bersifat membangun dan hasilnya nanti
bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya Desa Ogobayas (Data Pemerintah Desa,2009).
Tabel 3.2 Potensi sumber daya manusia berdasarkan mata pencaharian.
MATA PENCAHARIAN L P JUMLAH
Tani 350 orang
Nelayan 2 - 2 orang
Wiraswasta/Pedagang 6 4 10 orang
Sopir 2 - 2 orang
Buruh tani 356 orang
PNS 3 - 3 orang
TNI - - -
POLRI - - -
Swasta 2 3 5 orang
Pertukangan 9 - 9 orang
Industri - -
Montir 2 - 2 orang
Pensiun PNS - -
Total 739 orang
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).

Dari beberapa kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Desa Ogobayas, Islam menjadi agama
yang mendominasi dari agama yang lain.
Tabel 3.3 Potensi sumber daya manusia berdasarkan agama.

Jenis Kelamin
Agama
L P Jumlah
Islam 1257 816 2073
Kristen Protestan 9 5 15
Katholik - - -
Hindu - - -
Budha - - -
Jumlah 1266 822 2088
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
Tabel 3.4 Potensi sumber daya manusia berdasarkan usia kelompok pendidikan.
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 12 Orang 32 Orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/PAUD 46 Orang 21 Orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 4 Orang 2 Orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 211 Orang 199 Orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 35 Orang 21 Orang
Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD tetapi tidak 57 Orang 49 Orang
tamat
Tamat SD atau sederajat 217 Orang 198 Orang
Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 149 Orang 106 Orang
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 131 Orang 164 Orang
Tamat SMP/sederajat 245 Orang 215 Orang
Tamat SMA/sederajat 50 Orang 25 Orang
Tamat D1/sederajat 1 Orang -
Tamat D2/sederajat 3 Orang 2 Orang
Tamat D3/sederajat - -
Tamat S1/sederajat 3 Orang 3 Orang
( Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
1.      Bidang kemasyarakatan
A.     Keagamaan
a.       Majelis ta’lim : 20 anggota
b.      Majelis gereja : -
c.       Remaja mesjid : 35 anggota
Remaja gereja : 4 anggota
B.     Kesehatan
a.       Puskesmas
Tenaga bidan : 1 orang
C.     Olahraga
a.       Sepak bola : 2 perkumpulan
b.      Volley ball : 2 perkumpulan
c.       Tenis meja : 1 perkumpulan
3.4 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
3.4.1 Sosial Budaya
Keadaan sosial masyarakat Desa Ogobayas ditinjau dari segi mata pencaharian adalah
sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani kebun dan sebagian lagi buruh tani,
pengusaha kecil dan menengah. Adapun kategori kesejahteraan berdasarkan kondisi ekonomi
adalah:
Tabel 3.5 Kategori Kesejahteraan Berdasarkan Ekonomi
Kaya Sedang Kurang Mampu
Tidak Ada 211 KK 227 KK
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009 )
Dan berdasarkan kepemilikan lahan perkebunan sebagai mata pencaharian utama
masyarakat adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kepemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah Keluarga Memiliki Lahan Perkebunan 416 Keluarga
Tidak Memiliki 9 Keluarga
Memiliki Kurang dari 5 ha 407 Keluarga
Memiliki 10 – 50 ha Tidak Ada
Memiliki 50 – 100 ha Tidak Ada
Memiliki 100 – 500 ha Tidak Ada
Memiliki 500 – 1000 ha Tidak Ada
Jumlah Total Keluarga Perkebunan 416keluarga
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009 ).

3.4.2 Kondisi Ekonomi


Masyarakat Desa Ogobayas pada Umumnya adalah Petani kebun yang mengelolah
tanaman kelapa dan kakao sebagai jenis utama tanaman perkebunan masyarakat. Dalam konteks
sumber daya alam,desa Ogobayas memiliki potensi besar terutama dari sektor perkebunan dan
sebagian kecil dari pertanian, hasil utama perkebunan adalah kelapa dan kakao/coklat serta
tanaman palawija, misal jagung dan kacang-kacangan. Luas areal perkebunan secara keseluruhan
kurang lebih 3725 Ha dan pertanian 22,9 Ha dengan penghasilan rata-rata tanaman kelapa
12.000 biji/hektaore/pertahun dibuat menjadi kopra 3 ton/tahun, dan tanaman Coklat dengan
penghasilan rata-rata 500kg/tahun dan selebihnya adalah hutan konservasi 4.200,4 Ha, hutan
Produksi 1.951,3 Ha, perkantoran 6,5 Ha, pekarangan 100 Ha, dan prasarana lainya 3,4 Ha. Dan
merupakan sumber penghasilan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga
kondisi perekonomian masyarakat banyak bergantung pada hasil tanaman kelapa yang diolah
menjadi kopra dan tanaman kakao yang diolah menjadi biji kakao kering. Selain petani sebagian
kecil anggato masyarakat berprofesi sebagai pedagang campuran hasi bumi(Data Pemerintah
Desa,2009).
Potensi infrastruktur desa Ogobayas, sarana umum: Kantor desa 1 unit,sekolah dasar 2
unit, sekolah Pendidikan dasar anak usia dini ( PAUD) 2 Unit, Mesjid 3 unit, Musholah 1 Unit,
Madrasah Ibtidaiyah Al-khairaat 2 Unit, SMP satu atap, jembatan desa dan sarana umum
lainnya, jalan desa menuju kantong produksi, jalan menuju kecamatan(Data Pemerintah
Desa,2009)..
Dan secara geografis posisi desa Ogobayas berhadapan dengan desa Mepanga yang
merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan Mepanga, sehingga seara
langsung memberikan dampak bagi keadaan ekonomi masyarakat di desa Ogobayas, dimana
masyarakat lebih muda memperoleh kebutuhan rumah tangga dan akses terhadap pelayanan jasa.
Termasuk distribusi hasil-hasil pertanian, sehingga sangat membantu meningkatkan pendapatan
Masyarakat(Data Pemerintah Desa,2009).
Pada umumunya masyarakat jika melihat proses pengolahan hasil pertanian yang
dilakukan, cara penanganannya masih tradisional. Misalnya diolah hanya untuk dijadikan kopra
dan kurang memanfaatkan potensi lain dari biji kelapa tersebut yang dapat bermanfaat secara
ekonomis untuk jenis produk lainnya. Begitupun dengan pengolahan tanaman kakao, masyarakat
belum begitu memehami teknik budidaya kakao, khususnya pada metode perawatan tanaman
kakao produktif. Kenapa demikian, karena tingkat produksi hasil kakao dari tahun ke tahun terus
menurun hasilnya dan ini sangat signifikan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan
menurunkan daya beli masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya produksi
pertanian adalah serangan hama tanaman kakao dan fluktuasi harga kopra(Data Pemerintah
Desa,2009).
Ada beberapa hal yang perlu dicermati berkaitan dengan permasalahan ekonomi masyarakat
antara lain
Tabel 3.7 Data Pengangguran
Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 1800 Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang masih sekolah dan tidak 121 Orang
bekerja
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah tangga 604 Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 677 Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu 142 Orang
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009)
Tabel 3.8 Kesejahteraan Keluarga
Jumlah keluarga prasejahtera 204 keluarga
Jumlah keluarga sejahtera 1 112 keluarga
Jumlah keluarga sejahtera 2 121keluarga
Jumlah keluarga sejahtera 3 Tidak ada keluarga
Jumlah keluarga sejahtera 3 + Tidak ada keluarga
Total jumlah kepala keluarga 436KeLuarga
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009)

3.4.3 Kondisi Pemerintahan Desa


Pemerintahan Desa Ogobayas secara kelembagaan dapat dipisah menjadi Pemerintah
Desa, badan perwakilan desa ( BPD) dan lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD).
Pemerintah Desa hasil pemilihan dilantik pada bulan Januari tahun 2009 Perintis Pemekaran
Desa, dan menyusul lembaga-lembaga Desa lainya. Artinya usia pemerintah Ogobayas sekatang
ini baru berjalan 4 tahun se telah sejak dimekarkan dari desa Mepanga sebagai desa induk
sebelumya. Desa Ogobayas merupakan wilayah dari kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi
Moutong(Data Pemerintah Desa,2009).
Sejak dilantiknya pemerintah Desa Ogobayas, dengan menghasilkan komposisi aparat
desa dan lembaga-lembaga desa lainya, yang dapat dikatakan secara personil kelembagaan desa
Ogobayas telah terpenuhi. Dan telah melaksanakan tugas-tugas pemerintaha dan pembangunan
serta pelayanan kepada masyarakat, walaupunmasih banyak kendala dan kelemahan-kelemahan
yang tampak seperti : belum maksimalnya peran aparatur pemerintah dan desa khususnya
pelaksanaan tugas kepala-kepala Urusan, juga maksimalnya pelaksanaan dari BPD dan LPMD.
Selain itu kepala dusun sebagai pejabat desa di tingkat dusun belum terlalu berperan dalam
pelaksanaan roda pemerintahan desa. Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam rangka
menumbuhkan kinerja aparat pemerintahan desa Ogobayas diantaranya, pelatihan pelaksanaan
roda pemerintahan desa kepada semua aparat untuk meningkatkan ketrampilan administratif
maupu yang sifatnya penguasan informasi secara berkelanjutan.
a)             Pembagian Wilayah Desa.
Wilayah dasa Ogobayas terdiri dari 5 ( lima) dusun dengan jumlah RT sebanyak 15 yang
tersebar di tiap-tiap dusun. Kelima dusun tersebut adalah : Dusun I, Dusun II, Dusun III, Dusun
IV,dan Dusun V.
3.4.4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
1.             VISI dan MISI
a)             VISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan
dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan desa Ogobayas di lakukan dengan
pendekatan partifatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa. Dengan
pertimbangan kondisi internal desa, harapan-harapan masyarakat serta mempertimbangkan
kondisi eksternal baik itu kebijakan daerah dan khususnya satuan kerja wilayah pembangunan di
kecamatan Mepanga yang mempunyai titik berat pembangunan disektor perkebunan dan
pertanian sebagai daya ungkit peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka berdasarkan
pertimbangan diatas desa Ogobayas mencanangkan visi pemerintahan selama 5 tahun kedepan
adalah:
“ MEWUJUDKAN TATANAN MASYARAKAT MADANI MELALUI FORMAT
BARU DESA OGOBAYAS”
b)            MISI
Selain visi, juga telah ditetapkan misi yang memuat suatu pernyataan yang harus
dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Pernyataan visi kemudian dijabarkan
kedalam misi agar dapat di oprasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun
dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisifatif dan pertimbangan potensi dan
kebutuhan desa Ogobayas sebagaimana yang dilakukan, maka misi desa Ogobayas adalah:
  Peningkatan sarana dan prasarana
  Menjaga kelestarian lingkungan
  Meningkatkan sumber daya manusia
  Peningkatan kesehatan masyarakat
  Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
  Membangun kehidupan sosial dan keagamaan
  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.             Kebijakan Pembangunan
a.             Arah kebijakan pembangunan desa
Langkah awal yang dilakukan adalah melaksanakan pertemuan-pertemuan tingkat Desa
untuk melaksanakan pembangunan Desa Ogobayas akan pentingnya peran dan partipasi penuh
masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan kemandirian Desa. Proses untuk mencapai
kemandirian Desa harus berdasarkan perencanaan Desa secara partipatif dan rencana
pembangunan Desa yang disesuaikan dengan potensi sumber daya Desa(Data Pemerintah
Desa,2009).
Sisi perubahan yang ingin dicapai dari hasil perumusan masalah yang dituangkan dalam
bentuk program pembangunan jangka menengah Desa selanjutnya menjadi arah kebijakan
pembangunan Desa Ogobayas diantaranya:
a)      Bidang sarana dan prasarana : terbukanya akses jalan ke kantong produksi, perbaikan jalan-jalan
desa, pengendalian bencana alam, tersedianya fasilitas-fasilitas dasar masyarakat ( sarana
pendidikan dan kesehatan)
b)      Bidang pendidikan : peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar (honor), mengurangi angka anak
putus sekolah, dan terwujudnya wajib belajar 9 tahun.
c)      Bidang kesehatan : masyarakat memiliki kebiasaan hidup sehat, terpenuhi pelayanan kesehatan
masyarakat.
d)     Bidang lingkungan hidup : pemeliharaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, pelestarian
lingkungan.
e)      Bidang sosial budaya : meningkatnya fungsi aparatur pemerintahan desa dalam pelayanan
administrasi.
f)       Bidang koperasi dan Usaha Masyarakat: Meningkatkan taraf hidup masyarakat, tersedia modal
usaha, peningkatan pendapatan masyarakat dan terbukanya peluang lapangan kerja baru.
g)      Bidang pertanian : peningkatan produksi hasil pertanian dan pemanfaatan lahan tidur.
h)      Bidang kehutanan : pelestarian dan pemanfaatan hutan dalam mendukung ekonomi masyarakat.
i)        Bidang pariwisata : bterkelolahnya potensi wisata menjadi sumber pendapatan desa.
b.             Strategi Pencapaian
Untuk mencapai arah kebijakan pembangunan Desa, Pemerintah Desa Ogobayas
menetapkan beberapa strategi pencapaian yang diharapkan mampu mendukung terselenggaranya
program pembangunan seperti yang telah direncanakan bersama. Strategi pencapaian itu antara
lain:
1.      Penguatan aparatur pemerintah Desa
2.      Penguatan lembaga-lembaga Desa
3.      Penguatan Organisasi/kelompok masyarakat
4.      Penyelenggaraan pemerintah yang transparan dan akuntabel
5.      Memaksimalkan pemanfaatan potensi Desa
6.      Penyelenggaraan pembangunan secara partisipatif
7.      Penentuan skala prioritas pembangunan sesui kebutuhan masyarakat
8.      Menentukan program tahunan
9.      Merumuskan rencana lima tahun
10.  Ekspos program ke lembaga-lembaga terkait.
BAB IV

METODE PENELITAN

4.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2013 – 06 Mei 2013. Sedangkan,

tempat penelitian yaitu di Desa Ogobayas.

4.2 Metode yang digunakan

Metode yang di gunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu

cara mengumpulkan data melalui metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena

atau gejala dari suatu keadilan social, sikap, pendapat, maupun cara pelaksanaannya.

4.3 Sumber data dan teknik pengumpulan data

4.3.1 Sumber data

Data yang digunakan dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang langsung diambil dari responden dalam penelitian ini adalah Desa Ogobayas.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, dokumen atas laporan-laporan

tertulis lainnya dan majalah yang berhubungan dengan topic yang dibahas.

4.3.2 Teknik pengumpulan Data

         Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan untuk memperoleh informasi tentang Analisis

Tingkat Kepuasan Masyarakat Desa Ogobayas Terhadap Pelayanan Pegawai Kantor Desa

Ogobayas.

   Wawancara

Wawancara atau Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab

secara langsung dengan responden atau informan kunci. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh

informasi secara mendalam terhadap variabel – variabel maupun indikator – indikator yang

diteliti.

         Kuesioner

Melalui metode kuesioner dikumpulkan keterngan-keternagan yang diketahui oleh responden

terhadap masalah yang dihadapi.

4.4 Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang factual dan akurat maka digunakan metode analisis data dengan

system tabulasi, selanjutnya di sediakan dalam bentuk uraian.

4.5 Populasi dan Sampel

        Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah yang akan diteliti yang menjadi

populasi disini adalah masyarakat Ogobayas.

        Sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan dari hasil dianggap mewakili seluruh populasi.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

TENTANG ANALISIS TINGAT KEPUASAN MASYARAKAT DESA OGOBAYAS


TERHADAP PELAYANAN PEGAWAI KANTOR DESA OGOBAYAS
Hasil yang di peroleh dari wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap sejumlah responden

akan dipaparkan pada tabel berikut :

Tabel 5.1 Tingkat kepuasan dan faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat

Tingkat Faktor yang mempengaruhi Jumlah


No.
Kepuasan Ada Sedikit Kadang - kadang Tidak ada
1 Sangat puas  5  25 2  -  32 
2 Puas  5  11  1  4  21
3 Kurang puas  2  3  2  -  7
4 Tidak Puas  2  5  2  -  9
Jumlah  14  44  7  4  69
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013

Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih sangat puas 32

orang, 21 orang yang memilih puas, 7 orang yang memilih kurang puas, dan 9 orang yang

memilih tidak puas, sedangkan faktor yang mempengaruhi 14 orang yang memilih ada, 44 orang

yang memilih sedikit, 7 orang yang memilih kadang-kadang dan 4 orang yang memilih tidak ada.

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat puas terhadap

pelayanan pegawai kantor Desa.

Tabel 5.2 Dampak dan kendala yang dirasakan masyarakat

Dampak yang Kendala yang dirasakan masyarakat Jumlah


No. dirasakan
Ada Sedikit Kadang - kadang Tidak ada
masyarakat
1 Ada 6 3  3  -  12 
2 Sedikit  6  7  -  -  13
3 Kadang - kadang  -  10  11  5  26
4 Tidak ada  7  -  5  6  18
Jumlah  19  20  19  11  69
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013

Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih ada 12 0ramg, 13

orang yang memilih sedikit, 26 orang yang memilih kadang-kadang, 18 orang yang memilih
tidak ada, sedangkan kendala yang dirasakan masyarakat 19 orang yang memilih ada, 20 orang

yang memilih sedikit, 19 orang yang memilih kadang-kadang, 11 orang yang memilih tidak ada.

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat kadang-kadang merasakan

dampak terhadap pelayanan pegawai kantor desa.

Tabel 4.3 Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

N Faktor yang dapat frekuensi Persentase

O mempengaruhi
1 Pelayanan yang memuaskan 12 17,39%
2 Pelayanan yang baik 35 50,72%
3 Kepedulian pegawai 12 17.39%
4 Kejujuran pegawai 10 14,49%
Jumlah 69 100%

Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013

Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih pelayanan

memuaskan 12 orang atau 17,39%, 35 atau 50,72% yang memilih pelayanan yang baik, 12 orang

atau 17,39% yang memilih kepedulian pegawai, 10 orang atau 14,49% yang memnilih kejujuran

pegawi.

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasakan pelayanan yang

baik terhadap faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan.

Tabel 4.4 Dampak yang dapat dirasakan masyarakat


NO Dampak yng dapat dirasakan Frekuensi Persentase
1 Pelayanan yang kurang memuaskan 35 50,70%

2 Pelayanan yang kurang baik 6 8,69%


3 Pegawai yang tidak jujur 1 1,44%
4 Pegawai yang cuek 27 39,13%

Jumlah 69 100%

Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013

Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih pelayanan yang

kurang memuaskan 35 orang atau 50,70%, 6 orang atau 8,69% yang memilih pelayanan yang

baik, 1 orang atau 1,44% yang memilih pegawai yang tidak jujur, dan 27 orang atau 39,13%

yang memilih pegawai yang cuek.

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasakan pelayanan yang

kurang memuaskan terhadap pelayanan pegawai kantor Desa.

Tabel 4.5 Pelayanan masyarakat mmemungut biaya atau tidak

NO Memungut biaya ato tidak Frekuensi Persentase

1 Ada 34 49,27%

2 Sering 23 33,33%

3 Kadang-kadang 12 17,39%

4 Tidak ada - -

Jumlah 69 100%

Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013


Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih ada 34 atau

49,27%, 23 orang atau 33,33% yang memilih sedikit, 12 orang atau 17,39% yang memilih

kadang-kadang, dan tidak ada responden yang menjawab tidak ada.

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan masyarakat ada memungut

biaya.

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan karya ilmiah tentang analisis tingkat kepuasan masyarakat

desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor desa Ogobayas, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1.      Kebanyakan masyarakat sangat puas terhadap pelayanan pegawai kantor desa.

2.      Sebagian besar masyarakat kadang-kadang merasakan dampak yang dirasakan masyarakat

terhadap pelayanan pegawai kantor desa.

3.      Kebanyakan msayarakat merasakan pelayanan yang baik terhadap pelayanan pegawai kantor

desa.

4.      masyarakat merasakan pelayanan yang kurang memuaskan terhadap pelayanan pegawai kantor

desa.

5.      Dalam melakukan pelayanan masyarakat di kenakan biaya oleh perangkat desa.

B.     Saran-saran

Diharapkan kepada pegawai kantor desa agar lebih memperhatikan dan memberikan

pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.


Masih ada pegawai kantor desa yang datang terlambat mengakibatkan pelayanan kepada

masyarakat menjadi kurang maksimal. Maka itu perlu ditingkatkan kedisiplinan pegawai agar

pelayanan masyarakat semakin meningkat.


DAFTAR PUSTAKA
Djaenuri (1999 : 15 ) Definisi Pelayanan Masyarakat
Moenir, H.A.S. (2002).Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia
Thoha ( 1989 : 78 ) menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan suaty usaha
Dwiyanto, Agus. 2003. Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang harus dilakukan?, Policy Brief. Pusat
Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.
.Warella (1997 : 18 ) pelayanan adalah suatu perbuatan ( daed ), suatu kinerja ( performance ) atau suatu
usaha ( effort ).
Pamudji (1994 : 21 ) mengemukakan “ pelayanan public adalah berbagai kegiatan yang bertujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa-jasa
Widado ( 2001 : 269 ) bahwa “ pelayanan public sebagai pemberian layanan ( melayanai ) keperluan
orang atau
Saefullah ( 1999 : 5 ) pelayanan public
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
|

Anda mungkin juga menyukai