Anda di halaman 1dari 6

BAB 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


4.1.1. Kelarutan
Tabel 4.1. Kelarutan Kristal Kalium Permanganate
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Air 2 ml - -
Petroleum benzin - 2 ml -
Kloroform - - 2 ml
1 kristal kalium
+ + +
permanganate
Kristal larut/tidak Tidak larut
Larut (Polar) Larut (Polar)
setelah dikocok (Non Polar)

Tabel 4.2. Kelarutan Kristal Iod


Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Air 2 ml - -
Petroleum benzin - 2 ml -
Kloroform - - 2 ml
1 Kristal Kalium iod
+ + +
Kristal larut/tidak Tidak larut Tidak larut
Larut (Polar)
setelah dikocok (Non Polar) (Non Polar)

4.1.2. Pencampuran
Tabel 4.3. Pencampuran
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Air 2 ml 2 ml 2 ml
Ethanol 2 ml - -
Petroleum benzin - 2 ml -
Aseton - - 2 ml
Cairan saling
Tidak
bercampur/tidak, Bercampur Bercampur
bercampur
setelah dikocok
7
8

4.1.3. Kecepatan Kelarutan


Tabel 4.4. Kecepatan Kelarutan
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4
Dipanaskan 3 ml 3 ml 3 ml
Tidak
- - - 3 ml
dipanaskan
1 butir Kristal + (aduk terus-
+ - +
garam menerus)
Kristal garam
- - + (aduk) -
yang di haluskan
Waktu sampai
2 menit 1 menit 1 menit 15 menit
Kristal larut
46,9 detik 38,04 detik 37 detik 20 detik
(detik)

4.1.4. Konsentrasi Larutan Kalium Dikromat


Tabel 4.5. Konsentrasi Larutan Kalium Dikromat
Berat cawan Berat cawan + Massa kalium Berat cawan Massa
penguap kalium dikromat setelah kalium
kering (g) dikromat (g) dalam 5 ml diuapkan (g) dikromat
yang tersisa
dicawan (g)
47,67 gram 57,72 gram 5,05 gram 47,9 gram 0,23 gram

Menghitung persen massa:


Diketahui 5 ml g larutan kimia dikromat memiliki massa 5,05 g. setelah
diuapkan sampai kering, sisanya tinggal 0,23 g. Berapakah konsentrasi persen
massa larutannya ada ?
Jawaban:
massa zat terlarut
Rumus: % massa = X 100 %
massa larutan
0,23 g K 2 Cr 2 O 2
= X 100 %
5,05 g
= 4,55 %
9

Menghitung Kemoloran:
Diketahui massa kalium dikromat yang tersisa dicawan adalah 0,23 g.
Massa molekul relatif kalium dikromat (K2CrO7) adalah 294 g. Maka berapakah
konsentrasi molar yang ada ?
Jawaban:
mol zat terlarut
Rumus: M=
liter larutan
0,23 g K 2 Cr 2 O2 5 ml
= :
294 K 2 Cr2 O2 1000ml
0,00078 mol
=
0,005 L
=¿ 0,156 M

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pelarut polar dan zat terlarut polar


1. Kelarutan
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada praktikum kelarutan polar dan
zat terlarut polar. Percobaan pertama kelarutan kristal kalium permanganate pada
tiga tabung reaksi. Tabung reaksi pertama dimasukkan kristal kalium
permanganate yang dicampur dengan air sebanyak 2 ml setelah dikocok hasilnya
adalah larut (polar). Hal ini terjadi karena kalium permangate mempunyai sifat
yang mudah larut dalam air, sehingga percobaan pada tabung reaksi pertama
hasilnya adalah larut. Tabung reaksi kedua dimasukkan kristal kalium
permanganate yang dicampur dengan petroleum benzin sebanyak 2 ml setelah
dikocok hasilnya adalah larut (polar). Sedangkan pada tabung reaksi ketiga yang
diisi khlorofom sebanyak 2 ml setelah dikocok hasilnya adalah tidak larut (non
polar). Pada percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kalium permanganate
dapat larut pada air dan petroleum benzin , sedangkan pada kloroform tidak dapat
larut. Karena kalium permanganate merupakan senyawa polar, sedangkan air dan
petroleum benzin merupakan pelarut polar, dimana dalam teorinya like dissolves
like yang artinya senyawa ion dan polar larut dalam pelarut polar sedangkan
senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.
Percobaan kedua, kelarutan kristal iod pada tiga tabung reaksi. Tabung
reaksi pertama dimasukkan kristal iod yang dicampur dengan air sebanyak 2 ml,
10

setelah dikocok hasilnya adalah tidak larut (non polar). Tabung reaksi kedua,
kristal iod di campur dengan petroleum benzin sebanyak 2 ml setelah dikocok
hasilnya adalah tidak larut (non polar). karena kristal Iod adalah senyawa non
polar. Tabung reaksi ketiga kristal iod yang dicampur dengan khlorofom setelah
dikocok hasilnya adalah larut (polar), karena kristal Iod adalah senyawa polar dan
khlorofom adalah pelarut polar. Sehingga dapat diketahui bahwa pada percobaan
kelarutan dengan menggunakan kristal iod pada ketiga tabung reaksi, kristal iod
hanya bisa larut dengan khlorofom. Hal ini dikarenakan khlorofom merupakan
salah satu pelarut yang ideal.
Pada kedua percobaan tersebut baik menggunakan Kristal kalium
permanganate maupun kristal iod dapat diketahui bahwa kristal kalium
permanganate merupakan senyawa polar, karena senyawa polar adalah senyawa
yang dapat larut di dalam air, sedangkan kristal iod merupakan senyawa non polar
karena senyawa ini tidak dapat larut dalam air.

2. Pencampuran

Hasil yang didapatkan pada praktikum percobaan pencampuran yang


dilakukan pada tiga tabung reaksi. Tabung reaksi pertama, dimana air 2 ml
dicampurkan dengan ethanol 2 ml, maka setelah dikocok didapatkan hasil yaitu
air dan ethanol tercampur dan terdapat gelembung udara. Tabung reaksi kedua,
dimana air 2 ml dicampurkan dengan petroleum benzin 2 ml, setelah dikocok
beberapa menit hasilnya air dan petroleum benzin adalah tercampur. Artinya
massa jenis air dan massa jenis petroleum benzin sama besarnya. Tabung reaksi
ketiga, dimana air 2 ml dicampurkan dengan aseton 2 ml, setelah dikocok
beberapa menit hasilnya air dan aseton tidak tercampur dan mengendap, ini
dikarenakan massa jenis aseton lebih besar dibandingkan massa jenis air.
4.2.2. Kecepatan kelarutan
Hasil yang didapatkan pada pengamatan kecepatan kelarutan garam
dapur (NaCl) dalam 4 buah tabung reaksi dengan diisi air suling 3 ml.
Pengamatan pertama, dilakukan pada tabung reaksi nomor empat yang
dimasukkan garam dapur tanpa diaduk dan dipanaskan. Waktu kelarutan garam
yang diperoleh adalah 15 menit 20 detik. Tabung reaksi nomor 3 dimasukkan
11

garam dapur sambil diaduk, tetap dipanaskan pada hot plate melalui gelas piala
yang sudah diisi air suling. Waktu yang diperlukan garam untuk larut adalah 1
menit 37 detik. Tabung reaksi nomor 2 dimasukkan garam dapur, lalu diaduk
hingga garam tersebut larut. Catatan waktu kelarutan yang diperoleh adalah 1
menit 38,04 detik. Tabung reaksi nomor 1, dimasukkan garam, lalu dipanaskan
sambil diaduk sampai garam tersebut larut. Waktu yang diperoleh pada
pengamatan tabung nomor 1 adalah 2 menit 46,9 detik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada tabung reaksi nomor 1, 2, 3 dan 4, memperoleh catatan
waktu yang berbeda , karena cara dan proses kerja pada masing-masing tabung
reaksi berbeda-beda. Pada hakikatnya, garam adalah senyawa polar yang larut
dalam air, selain itu faktor-faktor lain seperti pengadukan, pemanasan akan
mempercepat kelarutan garam dan faktor lainnya yaitu :
1. Suhu
Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat pelarut. Pelarut
dengan suhu lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan
pelarut dengan suhu renda. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi
bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya kontak antara zat
terlarut dengan zat pelarut menjadi efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut
menjadi lebih cepat larut pada suhu tinggi.
2. Ukuran zat terlarut
Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah larut dibandingkan
dengan zat terlarut yang berukuran besar. Pada zat terlarut berbentuk serbuk,
permukaan sentuh antar zat terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya,
zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut daripada zat terlarut berukuran
besar.
3. Volume pelarut
Volume pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
4. Pengadukan
Pengadukan menyebabkan pertikel-partikel antara zat terlarut dengan zat
pelarut akan semakin bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi
semakin cepat.
12

4.2.3. Konsentrasi larutan kalium dikromat


Berdasarkan hasil didapatkan berat cawan penguap yang bersih dan
kering sebelum ditimbang adalah 47,67 gram. Kemudian pipet yang berisi larutan
kalium dikromat sebanyak 5 mililiter dimasukkan ke cawan penguap. Cawan
penguap yang diisi kalium dikromat ditimbang kembali dan beratnya adalah 52,72
gram. Selanjutnya, cawan penguap yang berisi larutan kalium dikromat tersebut
dikeringkan atau diuapkan diatas pengangas air. Setelah kering, cawan penguap
dilap dan didinginkan lalu ditimbang lagi. Hasil penimbangan menunjukan
beratnya menjadi 47,9 gram. Untuk mengetahui massa kalium dikromat yang
tersisa pada cawan penguap, maka berat cawan setelah diuapkan dikurangi dengan
berat cawan kering. Sehingga diperoleh massa kalium dikromat yang tersisa di
cawan adalah 0,23 gram. Kemudian dengan menggunakan rumus persen massa
dan kemolaran, persen massa kalium dikromat yang tersisa di cawan adalah
4,55%. Selain itu hasil kemolaran dapat diketahui dengan mengunakan rumus
konsentrasi molar, maka hasil yang didapatkan adalah 0,156 M.

Anda mungkin juga menyukai