Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN SANTRI TENTANG PERBANKAN

SYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH

MANDIRI YOGYAKARTA

(Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta)

A. Latar belakang Masalah

Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai

Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking.1 Seperti

halnya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi utama yaitu

menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut

ke masyarakat serta memberi jasa bank lainnya. 2

Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Qur'an

dan Hadits Nabi SAW.3 Bank syariah ini lahir sebagai salah satu solusi

alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba.

Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok

secara bathil, dan menurut jumhur ulama riba hukumnya haram. Sesuai

firman Allah SWT yang berbunyi:

1
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi Ke-2 (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2011), hlm 15.
2
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: Rajawali Pers. 2011), hlm
11.
3
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi ke-2 (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2011), hlm 15.

1
2

‫الّذين يأكلون الرّبا اليقومون إالّ كما يقوم الّذي يتخبّطه ال ّشيطان من المسّ ط ذالك بأنّهم قالوا إنّما‬
‫ط‬
‫البيع مثل الرّبا م وأح ّل هللا البيع وحرّم الرّبا ط فمن جاءه موعظة من ربه فا نتهى فله ماسلف‬

‫وأمره إلى هللا ج ومن عاد فأولئك أصحاب النّار ج هم فيها خالدون‬

Dalam praktik perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan

yang dilarang syariat Islam, seperti praktik riba, membiayai produksi dan

perdagangan barang-barang yang dilarang, misalnya minuman keras.

Untuk menghindari pengoperasian sistem bunga, lahirlah perbankan

syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Hal yang membedakan antara lembaga keuangan non-Islam dan

Islam adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang

diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat

istilah bunga dan bagi hasil.

Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan dengan maksud untuk

mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah

kedalam transaksinya. Bank Syariah Mandiri juga hadir, tampil, dan

berkembang, sebagai sebuah bank yang dapat menggabungkan idealisme

usaha dengan nilai-nilai agama. Nilai-nilai inilah yang dijadikan dasar

kegiatan operasionalnya.

Santri pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif dalam lembaga

pendidikan Islam dan sekaligus mewakili kelompok agamis, dan tentunya

mereka pernah dengar tentang perbankan syari’ah atau bahkan pernah

menggunakan jasa lembaga keuangan syari’ah khususnya bank syari’ah


3

maupun non syari’ah untuk kepentingan pribadi, karena hal ini

mempermudah melakukan transaksi atau untuk menjaga amannya

keuangan. Dengan adanya perkembangan bank syari’ah yang sangat pesat,

bagaimanakah respon santri tentang adanya perbankan syariah dan apakah

mereka berminat untuk mempraktikan konsep syariah secara kaffah. Jika

melihat status santri yang banyak mempelajari ilmu agama, fiqh dan

bagaimana bermuamalah dengan syar'i, maka sebagian besar peluang bagi

BSM untuk mempromosikan produknya kepada mereka. Akan tetapi

permasalahannya disini adalah semakin melekat konsep bank

konvensional dikalangan santri dan masuk ke kalangan pesantren,

sehingga masih banyak santri yang menggunakan jasa bank konvensional.

Salah satu faktor yang paling mendasar dalam mengembangkan

produk-produk perbankan syariah di kalangan santri adalah pengetahuan.

Pengetahuan merupakan pengalaman aktual yang tersimpan dalam

kesadaran manusia. Pengetahuan adalah informasi, informasi bisa

diperoleh melalui berbagai media, seperti iklan pada majalah, televisi,

koran, radio, pamflet, bahkan bisa juga melalui pengalaman seseorang.

Di sinilah peran BSM untuk melakukan sosialisasi kepada

kalangan santri terkait tentang pengetahuan perbankan syariah, baik itu

dari definisinya, lokasinya, prinsip-prinsipnya, dan macam-macam

produknya. Agar santri tahu bahwa perbankan syariah adalah bank yang

menggunakan prinsip syar'i sesuai dengan al-Qur'an dan Hadits.


4

Penelitian tentang pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih

produk pada perbankan syariah telah banyak dilakukan sebelumnya, antara

lain:

1. Penelitian Muhammad Irfan yang meneliti pengetahuan masyarakat

akan produk-produk BRI Syariah terhadap minat belinya. Populasi

yang diambil adalah masyarakat Ngampilan, Yogyakarta. Pengambilan

sampel ini dikarenakan letak secara geografis, yang mana jaraknya

sangat dekat dengan unit kantor BRI Syariah. Pada penelitian ini

dihasilkan kesimpulan, bahwa pengetahuan tentang produk-produk

perbankan syariah berpengaruh signifikan terhadap minat produk BRI

Syariah cabang Yogyakarta.4

2. Penelitian Dwi Ratih Kholishah dalam menganalisis minat konsumen

menggunakan produk shar-e dengan menggunakan dugaan kuat

adanya atribut "bebas riba dan investasi halal" paling berpengaruh

terhadap minat konsumen dalam memilih produk shar-e pada Bank

Muamalat Indonesia. Dalam penelitiannya, ia memberikan kesimpulan

bahwa minat konsumen dalam memilih produk shar-e dapat dijelaskan

oleh variabel sikap konsumen dan norma subyektif sebesar 50,2%, dan

sisanya 49,8% dijelaskan oleh variabel lain.5

4
Muhammad Irfan,"Pengaruh Pengetahuan Masyarakat tentang Perbankan Syariah
terhadap Minat Memilih Produk-produk BRI Syariah Cabang Yogyakarta (Studi Kasus pada
Masyarakat Ngampilan Yogyakarta)", Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta (2006), hlm. 99-100.
5
Dwi Ratih Kholishah,"Analisis Minat Konsumen Memilih Produk Shar-E pada Bank
Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta", Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta (2007), hlm. 110.
5

3. Penelitian Irfan Hidayat yang meneliti tentang analisis minat beli

produk gadai emas syariah Bank BPD DIY Syariah ditinjau dari

pengetahuan terhadap produk dan prinsip operasional gadai emas

syariah. Dalam penelitiannya, ia memberikan kesimpulan yaitu

pengetahuan produk GES Bank BPD DIY Syariah dan pengetahuan

prinsip operasional GES Bank BPD DIY Syariah, berpengaruh

signifikan terhadap minat beli produk tersebut.6

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain.

Pertama, dari segi sampelnya yaitu santri Al Munawwir Krapyak

Yogyakarta. Adapun alasan mengambil sampel Santri Pondok Pesantren

Al-Munawwir dikarenakan santri di anggap memahami masalah hukum

Islam dan mengetahui masalah Perbankan Syariah, tetapi di antara mereka

jarang sekali santri yang menggunakan layanan Perbankan Syari'ah,

melainkan sebaliknya, mereka kebanyakan menggunakan layanan

Perbankan Konvensional, untuk itu penulis ingin mengetahui sejauh mana

pengetahuan santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

Terhadap Perbankan Syariah. Kedua, dari segi variabel yaitu pengetahuan

santri tentang definisi, lokasi, prinsip, dan produk-produk perbankan

syariah. Ketiga, dari segi objeknya yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang

Yogyakarta.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud

untuk mengkaji pengaruh pengetahuan santri tentang perbankan syariah


6
Irfan Hidayat,"Analisis Minat Beli Produk Gadai Emas Syariah Bank BPD DIY Syariah
ditinjau dari Pengetahuan terhadap Produk dan Prinsip Operasional Gadai Emas Syariah", Skripsi
S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2012), hlm. 86.
6

terhadap minat memilih produk yang akan kami susun dalam skripsi yang

berjudul Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah

Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta

(Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak

Yogyakarta)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan definisi perbankan syariah

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam memilih

produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta?

2. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan lokasi perbankan syariah

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam memilih

produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta?

3. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan prinsip-prinsip perbankan

syariah terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta?

4. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan produk-produk perbankan

syariah terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini antara lain adalah:


7

a. Menganalisis pengaruh pengetahuan definisi perbankan syariah

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

b. Menganalisis pengaruh pengetahuan lokasi perbankan syariah

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

c. Menganalisis pengaruh pengetahuan prinsip-prinsip perbankan

syariah terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir

dalam memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

d. Menganalisis pengaruh pengetahaun produk-produk perbankan

syariah terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir

dalam memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

2. Manfaat Penelitian ini antara lain adalah:

a. Kegunaan Ilmiah

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi

pemikiran dan dapat dijadikan sebagai rujukan tentang pengaruh

pegetahuan tentang perbankan syariah terhadap minat akan

produk-produk BSM cabang Yogyakarta.

b. Kegunaan Terapan

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya bagi penyusun,

umumnya bagi instansi yang bersangkutan dan lembaga-lembaga

yang berkecimpung dalam ekonomi dan bisnis islami.


8

D. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu berkaitan pengaruh pengetahuan

definisi perbankan syariah terhadap minat akan produk-produk perbankan

syari'ah, antara lain:

Pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan syariah

terhadap minat menabung di perbankan syariah di Yogyakarta (Studi di

UPN, UII, UGM), oleh Rachmad Agung Sulistyo yang mengambil

kesimpulan bahwa:

1. Minat menabung Mahasisiwa sangat tinggi, terutama mahasiswa UGM

dan UII karena secara kultur, mempunyai background keagamaan yang

tinggi terutama UII dan mempunyai Kelompok Study Ekonomi Islam

serta adanya pelajaran tentang Ekonomi Islam, sehingga memacu

pengetahuan Mahasiswa, dan pembayaran Mahasiswa melalui Bank

Syari'ah sehingga secara langsung memacu minat menabung

Mahasiswa, sedangkan UPN minat menabung tidak setinggi UII dan

UGM, dikarenakan sistem didalamnya masih memakai konvensional.

2. Berdasarkan uji F variabel X (pengetahuan Mahasiswa) dan Y (minat menabung)

secara bersama-sama, hal ini di buktikan dengan hasil F hitung lebih besar dari

Ftabel hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan Mahasiswa

mempengaruhi minat menabung yaitu sebesar 0,748 atau 74,8 % dan sisanya atau

sebesar 25,2 % dipengaruhi variabel lain, pengetahuan yang berpengaruh adalah

pengetahuan internal yang ada dikampus, dikarenakan pengetahuan Mahasiswa

lebih cepat, melalui pelajaran maupun study yang ada dikampus, meskipun
9

pengetahuan diluar Kampus berpengaruh tetapi tidak setinggi didalam Kampus,

sehingga pengetahuan memacu atau merangsang minat menabung di Perbankan

Syari’ah, dibuktikan dengan adanya study tentang Ekonomi Islam.

3. Dari sekian produk-produk Bank Syari’ah yang diminati oleh Mahasiswa adalah

tabungan, dikarenakan tabungan untuk transaksi transfer yang dibutuhkan

untuk mengirim uang, sehingga produk ini yang paling diminati, dan serta

didukung adanya bagi hasil dari Bank.7

Irfan Hidayat, skripsi dengan judul "Analisis minat beli produk

gadai emas bank BPD DIY Syariah ditinjau dari pengetahuan produk dan

prinsip operasional gadai emas syariah". Didapatkan kesimpulan bahwa

kedua faktor, yaitu pengetahuan produk GES Bank BPD DIY Syariah dan

pengetahuan prinsip operasional GES Bank BPD DIY Syariah,

berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk.8

Kemudian penelitian Ghozali Maski yang berjudul "analisis

keputusan nasabah menabung: pendekatan komponen dan model logistik

(studi pada Bank Syariah di Malang)", Berkesimpulan bahwa dari hasil

estimasi logis dapat dikemukakan bahwa keputusan nasabah dalam

memilih atau tidak memilih bank syariah dalam menabung dipengaruhi

oleh variabel karakteristik bank syariah, variabel pelayanan dan

7
Rachmad Agung Sulistyo, "Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perbankan
Syari'ah Terhadap Minat Menabung Di Perbankan Syari'ah Di Yogyakarta (Study Di UPN, UII,
UGM 2008-2009)", Skripsi Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta, 2010, hlm. 94.
8
Irfan Hidayat, "Analisis Minat Beli Produk Gadai Emas Syariah Bank BPD DIY SYariah
Ditinjau Dari Pengetahuan Terhadap Produk Dan Prinsip Operasional Gadai Emas Syariah",
skripsi tidak diterbitkan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2012, hlm.86.
10

kepercayaan pada bank, variabel pengetahuan dan variabel objek fisik

bank dan berdasarkan koefisien regresi logistik, variabel pelayanan dan

kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang paling besar (â =

4,489), hal ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan dan kepercayaan

memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam

menabung.9

Dan penelitian dari Hendi Irawan dengan judul "Analisi Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memutuskan

Menabung di Bank Syariah Mandiri cabang malang". Hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel motivasi (X1), variabel belajar (X2),

variabel sikap (X3), variabel persepsi (X4), variabel tingkat keuntungan

nisbah dan perhitungan bisnis (X5), secara bersama-sama mempunyai

hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memilih

sistem bagi hasil produk funding Bank Syariah Mandiri Cabang Malang

(Y) dengan koefisien regresi berganda (R) 0,648 (64,8%) dan tingkat

signifikan 0,000 serta nilai F hitung sebesar 13,635. Selain itu nilai

Adjusted R Square yang diperoleh adalah 0,390 (39,0%). Variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah memilih sistem bagi

hasil produk funding Bank Syariah Mandiri Cabang Malang (Y) yaitu

variabel tingkat keuntungan nisbah dan perhitungan bisnis (X5) dengan

angka koefisien regresi (B) sebesar 0,534 dan nilai t hitung sebesar 6.852.

9
Ghozali Maski. "Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen Dan
Model Logistik (Studi Pada Bank Syariah Malang)", Jurnal Ekonomi, Volume 4, No. 1, (Mei
2010), hlm. 14.
11

kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel tingkat

keuntungan nisbah dan perhitungan bisnis (X5) mempunyai pengaruh

yang dominan terhadap keputusan nasabah memilih sistem bagi hasil

produk funding Bank Syariah Mandiri Cabang Malang (Y).10

E. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah11

a. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi sesuai prinsip-prinsip

syariah. Bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil secara adil,

prinsip dan operasionalnya sesuai dengan nilai-nilai yang

terkandung dalam al Qur'an dan Hadist.

Adapun ciri-ciri bank syariah adalah:

1) Menjadikan uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang

diperdagangkan.

2) Menggunakan cara bagi hasil dari keuntungan jasa atas

transaksi riil bukan sistem bunga sebagai imbalan terhadap

pemilik uang yang besarnya ditetapkan dimuka.

3) Resiko usaha dihadapi bersama antara nasabah dengan bank

syariah.

10
Hendi Irawan, "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam
Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri cabang malang" skripsi Universitas Islam
Negeri Malang, 2008
11
Buchari Alma dkk., Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 6.
12

4) Terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai pengawas

kegiatan operasional bank syariah agar tidak menyimpang dari

nilai-nilai syariah.

b. Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Bank Syariah menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten

berdasarkan tuntutan al Qur'an dan Hadist. Prinsip-prinsip bank

syariah menyangkut beberapa permasalahan pokok, antara lain:

1) Prinsip titipan atau simpanan (wadi'ah)

2) Prinsip bagi hasil (profit sharing)

3) Prinsip jual beli (tijarah)

4) Prinsip sewa (ijarah) dan

5) Prinsip jasa (fee based service)

c. Kegiatan Operasional Bank Syariah

Perbankan adalah lembaga keuangan yang memiliki tiga

fungsi utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana dan

memberikan jasa bank lainnya. Semua kegiatan tersebut dalam

hukum islam kita disebut dalam muamalah. Muamalah ekonomi

mengatur tentang kegiatan konsumsi, simpanan, dan investasi.

Islam mengajarkan kita pola konsumsi yang moderat, yaitu tidak

berlebihan dan tidak kekurangan yang diatur dengan batasan

barokah dan masalahah. Karena jika apa yang kita konsumsi

sesuai dengan ajaran syara' maka semua akan terasa berkeci

berkecukupan.
13

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi

berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem

perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank,

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang

beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan

dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam

transaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta

layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan

yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem

masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

d. Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

Bank syariah dan bank konvensional dalam beberapa hal

memiliki persamaan, terutama dalam teknis uang, mekanisme

transfer, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya.

Akan tetapi faktor yang menjadikan pembedaan antara keduanya

adalah dalam hal aspek legal, struktur organisasi, usaha yang

dibiayai, dan lingkungan kerja. Secara lebih rinci akan dijelaskan

pada tabel berikut.

Tabel 1.1
Perbedaan Bank Syariah Dan Konvensional12

Bank Syariah Bank Konvensional


Melakukan investasi- Investasi yang halal dan haram
investasi yang halal saja

12
M. Syafi'i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
hlm. 34
14

Berdasarkan prinsip bagi Memakai perangkat bunga


hasil, jual beli, atau sewa

Profit dan falah oriented Profit oriented


Hubungan dengan Hubungan dengan nasabah dalam
nasabah dalam bentuk bentuk hubungan debitor-debitor
hubungan kemitraan
Penghimpunan dan Tidak terdapat Dewan Pengawas
penyaluran dana harus Syariah
sesuai fatwa Dewan
Pengawas Syariah

2. Pemasaran

Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula

strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya strategi pemasaran.

Untuk itu perusahaan perlu memahami dan mempelajari strategi

pemasaran perbankan yang inovatif dan kreatif dalam hubungannya

dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Strategi pemasaran

dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki

anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa, dam merek tertentu.

Menurut Yazid "pemasaran merupakan penghubung antara

organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila

semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar. Keterlibatan semua

pihak, dari manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam

merumuskan maupun mendukung pelaksanaan pemasaran yang

berorientasi kepada konsumen tersebut merupakan hal yang tidak bisa

ditawar-tawar lagi.13

13
Yazid, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta; Ekonisia, 2003), hlm. 13.
15

Promosi adalah faktor yang menjembatani pemasaran produk

menuju pengetahuan kepada konsumen dan menghasilkan pemahaman.

Promosi adalah informasi yang bertujuan untuk mempengaruhi dan

mengajak untuk menggunakan produk yang disampaikan. Promosi akan

menghasilkan suatu pengetahuan. Pengetahuan yang tersimpan didalam

ingatan jelas merupakan determinan utama dalam pemahaman.

Pengetahuan juga meningkatkan konsumen untuk mengerti suatu pesan.14

Disinilah pemasaran akan berperan penting dalam promosi produk.

Sejalan dengan pendapat diatas, bank harus menyusun strategi

pemasaran yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang dinamis atau

selalu bergerak sepanjang waktu. Dan untuk menghadapi kelompok

nasabah yang berbeda, diperlukan strategi pemasaran yang berbeda pula.

Untuk mempelajari nasabah dengan strategi pemasaran yang efektif maka

bank harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognitif) dan mereka

rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta

dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh

apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan nasabah.

3. Pemasaran Perspektif Syariah

Syariah marketing adalah strategic bisnis, yang harus memayungi

seluruh aktifitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses,

menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen atau

satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai ajaran Islam.15


14
James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen Jilid 2,
alih bahasa Budijanto, Edisi ke-6, (Jakarta: Karisma publishing, 2012), hlm. 25.
15
Buchari Alma dkk., Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 258.
16

4. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk

dan jasa.16 Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1) Tahap perolehan: mencari dan membeli

2) Tahap konsumsi: menggunakan dan mengevaluasi

3) Tahap tindakan pasca beli: apa yang dilakukan konsumen

setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi

b. Faktor-Faktor Pengaruh Perilaku Konsumen

Menurut Kotler, Philip , Keller Lane & Amstrong faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada empat, yaitu:

1) Faktor Budaya (budaya, sub budaya, kelas sosial)

2) Faktor Sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status

sosial)

3) Faktor Kepribadian (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya

hidup, kepribadian)

4) Faktor Kejiwaan/ Psikologi (motivasi, persepsi, pengetahuan,

keyakinan)

Dalam penelitian ini faktor yang dianalisis adalah

pengetahuan. Pengetahuan adalah salah satu bab dari faktor

psikologi yang dapat mempengaruhi konsumen. Pengetahuan

16
ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam pemasaran,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm 357.
17

konsumen yang dibahas dalam penelitian ini dibagi dalam empat

variabel, diantaranya:

1) Pengetahuan definisi perbankan syariah

2) Pengetahuan lokasi perbankan syariah

3) Pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah

4) Pengetahuan produk-produk perbankan syariah

5. Perilaku Konsumen Islami

Teori perilaku konsumen dalam perspektif dibangun atas dasar

syariah Islam, yang ternyata memiliki perbedaan mendasar dengan teori

konvensional. Perbedaan ini menyangkut nilai dasar yang menjadi fondasi

teori, motif dan tujuan konsumsi, hingga teknik pilihan dan alokasi

anggaran untuk berkonsumsi. Terdapat tiga prinsip dasar yang menjadi

fondasi bagi teori perilaku konsumsi, yaitu:17

1) Keyakinan akan hari kiamat

2) Konsep sukses

3) Fungsi dari kedudukan harta (Teori Kafh)

Berdasarkan ketiga prinsip dasar di atas jelaslah bahwa konsumsi

seorang muslim tidak ditujukan untuk mencari kepuasan maksimum

sebagaimana dalam terminologi teori ekonomi konvensional. Tujuan

konsumsi seorang muslim adalah untuk mencari kesuksesan dan

17
Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta: Ekonosia, 2003), hlm.
123.
18

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat dalam bingkai moral Islam atau

falah (hasanah fi al dunya wal akhirah).

6. Minat

a. Pengertian Minat

Dalam kamus besar bahasa indonesia minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah, keinginan.18

Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih suatu

aktifitas diantara beberapa aktifitas yang lainnya.

b. Ciri-Ciri Minat

Ada beberapa ciri-ciri minat yang disadur oleh Harmanto

dari pendapat Abu Ahmadi dan Widodo antara lain:19

1) Cara mengikuti aktifitas pada dunia yang diminati

2) Serius atau tidaknya dalam mengikuti aktifitas

c. Penentuan Minat

Ada berbagai macam ekspresi dalam pelaksanaan minat,

diantaranya:

1) Pengungkapan dengan kata-kata tertentu

2) Pengungkapan melalui tindakan atau perbuatan

d. Minat Santri

Minat santri dapat diartikan sebagai kecenderungan

terhadap sesuatu yang muncul dari dalam individu. Untuk melihat

18
Anton M. Moeliono dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),
hlm. 225.
19
Harmanto, "Survai Minat Siswa SLTP Negeri dan Swasta Kecamatan BantarKawung
Kabupaten Brebes Terhadap Akstra Kulikuler Bola Voli Tahun Ajaran 2004", skripsi, semarang:
Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ilmu Kelolahragaan, 2006, hlm. 8.
19

seorang santri itu berminat atau tidak maka dibutuhkan deskripsi

yang jelas mengenai keberminatan santri. Hal ini bisa kita lihat

darikeaktifan santri dalam mencari informasi terkait BSM,

mengidentifikasinya, menganalisis, lalu memilih produk-produk

yang ditawarkan.

7. Minat Perspektif Syariah20

Karena pentingnya minat dalam kehidupan sehari-hari, maka minat

perlu sekali ditemukan atau dipupuk. Sebagaimana yang dituturkan dalam

Al Qur'an, berkaitan dengan minat terdapat pada surat yang perintahnya

membaca. Bukan sekedar membaca buku atau secara tekstual, tetapi dalam

semua aspek. Termasuk mencari informasi dan pengetahuan serta

membaca potensi diri sehingga kita dapat memahami minat kita dalam

kehidupan ini. Firman Allah Swt:

‫ علم اإلنسان ما لم يعلم‬.‫ الّذي علم بالقلم‬.‫إقرأ وربك األكرمز‬

Jadi minat merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan Allah

SWT kepada kita semua. Namun demikian bukan berarti kita hanya

berpangku tangan, pasrah dan berserah diri saja, akan tetapi minat tersebut

hendaknya berkembang dengan sendirinya dengan mengupayakan apa

yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada kita.

F. Hipotesis

Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

20
M. Ainun Nafis, "Pengaruh Pelayanan Islami Karyawan, hlm. 31.
20

1. Pengetahuan Definisi Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih

Produk

Definisi adalah pembatasan (pengertian); batasan atau ketentuan.21

Perbankan syariah hadir untuk merubah sistem bunga menjadi bagi hasil,

namun untuk merubah persepsi yang beredar luas di kalangan masyarakat

dan bahkan sudah mempengaruhi para santri, persepsi yang menyatakan

bahwasanya perbankan syariah sama seperti perbankan konvensional itu

tidaklah gampang. Socrates menganggap definisi sebagai persyaratan

untuk memiliki pengetahuan yang sempurna. Maka dari itu persaingan

pemasaran perbankan syariah dengan konvensional sangatlah ketat,

perbankan syariah dituntut lebih aktif dan kreatif dalam bersaing serta

berdakwah untuk merubah persepsi santri. Semakin banyak informasi

tentang perbankan syariah yang muncul diberbagai media maka akan

merubah persepsi santri dan meningkatkan minat memilih produk

perbankan syariah. Oleh karena itu pengetahuan defenisi perbankan

syariah akan menimbulkan minat santri terhadap memilih produk BSM

cabang Yogyakarta. Untuk membuktikan hal tersebut dapat ditarik

hipotesa (H1):

H1 : Pengetahuan definisi perbankan syariah berpengaruh positif signifikan

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam memilih

produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta.

21
Pius Partanto dan M. Dahlan A, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 2001), hlm.
102.
21

2. Pengetahuan Lokasi Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih

Produk

Pengetahuan pembelian mencakupi bermacam potongan informasi

yang dimiliki konsumen terutama lokasi yang berhubungan erat dengan

memperoleh produk. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi

keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki pengetahuan lebih

banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, ia akan

lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah informasi dan mampu

mencari informasi dengan lebih baik Lokasi adalah tempat. Para agen Real

Estat mempunyai peraturan yang menyatakan bahwa faktor-faktor utama

yang mempengaruhi nilai suatu properti adalah lokasi, lokasi, dan lokasi.22

Oleh karena itu lokasi sangat berpengaruh terhadap minat pembeli.

Semakin efisien dan dekat lokasi suatu bank maka akan semakin banyak

nasabah yang akan menggunakan jasanya dengan pertimbangan hemat

biaya transport, hemat tenaga, dan hemat waktu. Pengetahuan lokasi BSM

akan sangat berpengaruh terhadap minat santri dalam menggunakan

jasanya. untuk membuktikan hal tersebut maka dapat ditarik hipotesa (H2):

H2 : Pengetahuan lokasi perbankan syariah berpengaruh positif signifikan

terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam memilih

produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

22
John C. Mowen, Perilaku Konsumen, alih bahasa Dwi Kartini, Edisi Ke-5, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 137.
22

3. Pengetahun Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah Terhadap Minat

Memilih Produk.

Prinsip adalah asas, pokok, penting, permulaan, fundamen, aturan

pokok.23 Sehingga prinsip sebagai kebenaran yang menjadi pokok dasar

berfikir dan bertindak. Prinsip-prinsip dalam perbankan syariah adalah

aqad, secara garis besar hubungan ekonomi berdasarkan syariat Islam

ditentukan oleh aqad oleh karena itu jika asas suatu transaksi belum sesuai

syariat maka pelaksanaanya juga melanggar syara'. Untuk itulah

pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah memiliki peran yang utama

dalam mempengaruhi minat santri yang mana mereka telah banyak

memahami aspek-aspek syar'i secara detail. Untuk membuktikan hal

tersebut dapat ditarik hipotesa (H3):

H3 : Pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah berpengaruh positif

signifikan terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

4. Pengetahuan Produk-Produk Perbankan Syariah Terhadap Minat

Memilih Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan dan yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen. Sedangkan pengetahuan Produk

adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.24

23
Pius Partanto dan M. dahlan A, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 2001), hlm.
632.
24
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 148.
23

Pengetahuan Produk diharapkan mampu mempengaruhi konsumen melalui

keunggulan produk dan kelebihan produk melalui media informasi yang

sampai kepada nasabah, sehingga pengetahuan produk menjadi faktor

keputusan pembelian. Oleh sebab itu semakin banyak pengetahuan tentang

produk-produk BSM mampu memunculkan minat santri dalam memilih

produk-produk BSM. Untuk membuktikan hal tersebut dapat ditarik

hipotesa (H4):

H4 : Pengetahuan produk-produk perbankan syariah berpengaruh positif

signifikan terhadap minat santri Pondok Pesantren Al Munawwir dalam

memilih produk Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus dan lapangan

(Case and Field Research), merupakan penelitian dengan karakteristik

masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari

subjek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.25

Adapun penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa angka-angka atau besaran tertentu

yang sifatnya pasti, sehingga data seperti ini memungkinkan untuk

dianalisis menggunakan pendekatan statistik.26

2. Populasi dan Sampel

25
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2011), hlm.26.
26
Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Manajemen dan
Akuntansi, Edisi ke-1 (Yogyakarta: EKONISIA, 2009), hlm. 68.
24

Populasi penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Al

Munawwir. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Santri Pondok

Pesantren Al Munawwir Putra dan Putri. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Kriteria santri Pondok

Pesantren Al Munawwir yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah Santri yang tinggal di Pondok Pesantren Al Munawwir lebih dari

satu tahun.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel diatas, santri yang

memenuhi kriteria untuk menjadi sampel adalah 100 Santri.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Mei - 01 Juni 2014, di

Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.

4. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

penyusun mengumpulkan data dengan cara membagikan kuisioner.

Kuisioner diberikan kepada santri-santri Pondok Pesantren Al Munawwir

Krapyak Yogyakarta.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuisioner

atau angket. Angket (Kuisioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara

pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada


25

responden untuk diisi.27 Hasil dari kuisioner yang terkumpul, kemudian

dijadikan bahan untuk dianalisa secara kuantitatif.

6. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi variabel independen.28 Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah minat memilih produk Bank Syariah Mandiri

cabang Yogyakarta.

Minat itu sendiri dipengaruhi oleh adanya informasi dan

pemahaman yang sampai kepada para konsumen. Di dalam minat

terdapat proses selektif produk, dimana konsumen akan memilih

antara mengadopsi atau menolak inovasi produk. Semakin banyak

informasi tentang perbankan syariah yang sampai kepada

konsumen maka semakin persepsi pengetahuan yang didapat yang

pada akhirnya akan menimbulkan minat memilih produk

perbankan syariah.

2. Variabel Independen

27
Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian Kuantitatif, hlm. 96.

28
Ibid., Hlm. 63.
26

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel lain.29 Variabel-variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Pengetahuan Tentang Perbankan Syariah

Perbankan syariah hadir untuk merubah sistem bunga

menjadi bagi hasil, namun untuk merubah persepsi yang beredar

luas dikalangan masyarakat dan bahkan sudah mempengaruhi para

santri, persepsi yang menyatakan bahwasanya perbankan syariah

sama seperti perbankan konvensional itu tidaklah gampang. Maka

dari itu persaingan pemasaran perbankan syariah dengan

konvensional sangatlah ketat, perbankan syariah dituntut lebih aktif

dan kreatif dalam bersaing serta berdakwah untuk merubah

persepsi santri. Semakin banyak informasi tentang perbankan

syariah yang muncul diberbagai media maka akan merubah

persepsi santri dan meningkatkan minat memilih produk perbankan

syariah.

b. Pengetahuan Tentang Lokasi Perbankan Syariah

Lokasi adalah faktor terpenting yang akan dipertimbangkan

konsumen dalam memilih produk setelah harga dan kualitas.

Semakin efisien, mudah diakses, aman parkir, dekat dengan area

pembelanjaan maka akan semakin menarik minat beli konsumen.

c. Pengetahuan Tentang Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah

29
Ibid., hlm. 63.
27

Prinsip-prinsip perbankan syariah berbeda dengan prinsip-

prinsip perbankan konvensional. Santri akan cenderung berminat

untuk memilih perbankan syariah jika mereka mengetahui dan

memahami prinsip apa saja yang diterapkan, maka dari itu

pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah penting untuk

memicu minat memilih produk.

d. Pengetahuan Tentang Produk-Produk Perbankan Syariah

Produk merupakan objek yang menjadi bahan informasi.

Pengetahuan tentang produk yang semakin luas akan menimbulkan

daya tarik beli konsumen. Dimulai dari penilaian karakteristik

produk, manfaat, dan kepuasan setelah menggunakan produk

tersebut.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada penelitian ini

instrumen yang diukur adalah kuisioner yang berupa butir-butir pertanyaan

untuk diberi tanggapan oleh responden yaitu santri Pondok Pesantren Al

Munawwir Krapyak Yogyakarta.

1. Pengembangan Instrumen

Agar memperoleh pemahaman tentang kuisioner variabel yang

akan diteliti, maka pengembangannya diperlukan kisi-kisi sebagai berikut:


28

Tabel 1.2
Kisi-Kisi Pembuatan Dan Pengembangan Kuisioner Untuk Tingkat
Minat Memilih Produk Perbankan Syariah

Variabel Indikator No Item


Minat Memilih Produk Pengetahuan Tentang Perbankan 1
Bank Syariah Mandiri Syariah
Pengetahuan Lokasi Perbankan 2
Syariah
Pengetahuan Prinsip-Prinsip 3
Perbankan Syariah
Pengetahuan Produk-Produk 4
Perbankan Syariah
Minat Memilih Produk BSM 5

Tabel 1.3
Kisi-Kisi Pembuatan Dan Pengembangan Kuisioner Untuk Variabel
Pengetahuan Definisi, Lokasi, Prinsip, Dan Produk Perbankan
Syariah

Variabel Indikator No Item


Pengetahuan tentang Nilai Islam Bank Syariah 1
perbankan syariah DPS 2
Kontrak 3
Sistem Penyaluran Dana 4
Bagi Hasil 5
Pengetahuan lokasi Efisien Waktu 1
perbankan syariah Dekat Area Pembelanjaan 2
Parkir Nyaman 3
Parkir Aman 4
Banyak Lokasi/ Cabang 5
Pengetahuan prinsip- Akad Pembiayaan 1
prinsip perbankan Simpanan Murni 2
syariah Penyaluran Dana Zakat, Infak, dan
Sodaqoh
Akad Investasi
Bebas Riba, Spekulasi, dan Gharar
29

4
5
Pengetahuan produk- Tabungan dan Deposito 1
produk perbankan Giro 2
syariah Pembiayaan Edukasi 3
BSM Net-Banking 4
Produk Jasa 5

2. Teknik Pengukuran Instrumen

Pengukuran adalah penggunaan angka-angka objek atau peristiwa

menurut aturan tertentu.30 Dalam penelitian ini, cara untuk mengukur

variabel-variabel menggunakan Skala Likert.31 Dengan Skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang berupa pertanyaan. Penelitian dengan

menggunakan Skala Likert menggunakan lima jawaban alternatif yaitu

sangat tidah tahu (STT), tidah tahu (TT), netral (N), tahu (T), sangat tahu

(ST). Dan dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban yaitu

sangat tidah tahu (STT), tidah tahu (TT), netral (N), tahu (T), sangat tahu

(ST) dan sangat tidak minat (STM), tidak minat (TM), netral (N), minat

(M), sangat minat (SM).

30
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
hlm. 75.
31
Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang
terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu objek
tertentu. Di kutip dari ade bagus saputra, "skala likert", http://adebagussaputra.wordpress.com/
akses pada 28 Februari 2014.
30

Tabel 1.4
Variabel, Alternatif Jawaban Dan Skor Skala Likert Instrumen

Variabel Alternatif Jawaban Skor


Pengetahuan tentang perbankan syariah Sangat Tahu 5
Tahu 4
Netral 3
Tidak Tahu 2
Sangat Tidak Tahu 1
Pengetahuan lokasi perbankan syariah Sangat Tahu 5
Tahu 4
Netral 3
Tidak Tahu 2
Sangat Tidak Tahu 1
Pengetahuan prinsip-prinsip perbankan Sangat Tahu 5
syariah Tahu 4
Netral 3
Tidak Tahu 2
Sangat Tidak Tahu 1
Pengetahuan produk-produk perbankan Sangat Tahu 5
syariah Tahu 4
Netral 3
Tidak Tahu 2
Sangat Tidak Tahu 1
Minat memilih produk-produk Sangat Minat 5
perbankan syariah Minat 4
Netral 3
Tidak Minat 2
Sangat Tidak Minat 1
31

Instrumen kuisioner harus diukur validitas dan reliabilitas datanya

sehingga penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliabel.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka perlu

diajukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel atribut.

a. Uji Validitas

Validitas kuesioner adalah kemampuan pertanyaan dalam

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Dalam hal ini

digunakan rumus korelasi Pearson Product-Moment.32 Yaitu

dengan membandingkan hasil koefisien korelasi r hitung dengan nilai

kritis r tabel.

Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan menggunakan

bantuan komputer program SPSS for windows release. Suatu

pengujian dikatakan valid atau shahih apabila:33

1) Jika r hasil positif, setara r hasil > r tabel, maka variabel valid.

2) Jika r hasil negatif, setara r hasil < r tabel, maka variabel tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

32
Sugiono, Metode Penelitian Metode Penelitian Bisnis, (bandung: Alfabeta, 2007), hlm.
182.
33
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT. Elex Media
Computindo, 2000), hlm. 277.
32

waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha.34

Untuk mengetahui hasil uji reliabilitas, maka dilakukan

dengan cara membandingkan antara nilai alpha (α) dengan nilai r

tabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,06.

8. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaskud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum dan generalisasi.35 Analisis deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran demografi responden penelitian (jenjang

pendidikan yang ditempuh dan usia responden)

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apaka tiap-tiap

variabel saling berhubungan secara linear. Uji multikolinearitas

dapat dilihat dari Variance Inflation Faktor (VIF) dan nilai

tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan sikap variabel

independen manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya.


34
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang Badan
Penerbit Undip, 2005), hlm. 48.
35
Sugiono, Metodologi Penelitian Metodologi, hlm. 206.
33

Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0.10 atau sama

dengan VIF >10. Jika nilai VIF dan tolerance tidak ada yang

melebihi 10, maka dapat dikatakan bahwa multikolinearitas yang

terjadi tidak berbahaya (lolos uji multikolinearitas).36

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil.37

Dalam uji normalitas ini dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titil) pada sumbu diagonal dari grafik data

dengan melihat histogram dan residualnya. Dasar pengambilan

keputusan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika dapat menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

36
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, hlm. 95.
37
Ibid, hlm. 160.
34

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

c. Uji Heteroskedastisitas38

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varience dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.39

Hasil yang diharapkan adalah jika terjadi heteroskedasitas.

Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titk yang ada membentuk

pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedasitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedasitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis data yang digunakan adalah regresi linear

berganda. Analisis regresi linear berganda adalah sebuah teknik

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari satu atau dua

variabel bebas (independen) dan variabel terikat.40 Analisis regresi


38
Ibid, hlm. 139.
39
Ibid, hlm. 139.
40
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, hlm. 81-110.
35

berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel

dependen dapat dipredeksi melalui variabel independen atau

prediktor, secara parsial maupun simultan. Adapun rumusnya

adalah:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e

Keterangan:

Y = Minat Santri Memilih Produk BSM cabang

Yogyakarta

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Pengetahuan Definisi Perbankan Syariah

X2 = Pengetahuan Lokasi Perbankan Syariah

X3 = Pengetahuan Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah

X4 = Pengetahuan Produk-Produk Perbankan Syariah

e = Standar Kesalahan

a. Uji F (Uji Secara Bersama-Sama)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.41 Pengujian dilakukan dengan cara

membandingkan nilai probabilitas dengan α.

b. Koefisien Determinasi

41
Ibid, hlm. 88.
36

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi R2

memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

satu variabel maka R2 meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau

tidak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan nilai

Adjusted R2.42

c. Uji t (Uji Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen.43

Pengambilan kesimpulannya adalah dengan melihat nilai

signifikansi yang dibandingkan dengan nilai α (5%) dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig < α maka H0 ditolak

2) Jika nilai Sig > α maka H0 diterima

H. Sistematika Pembahasan

Penyusun skripsi ini akan disajikan dalam sistematika penyusunan

dan pembahasan yang terdiri atas lima (5) bab. Bab 1 adalah pendahuluan,

menguraikan argumentasi terhadap pentingnya peneliti ini. Bab ini

42
Ibid, hlm. 87.
43
Ibid, hlm. 89.
37

mencakup latar belakang masalah sebagai landasan pembahasan lebih

lanjut, rumusan masalah yang berguna untuk memfokuskan pembahasan,

tujuan dan manfaat penelitian yang mengetengahkan alasan pentingnya

penelitian ini dilakukan, serta sistematika pembahasan untuk memudahkan

pengecekan bagian-bagian penelitian pendahuluan.

Bab II adalah telaah pustaka yang menjelaskan penelitian-

penelitian terdahulu yang dijadikan acuan penulis dalam penulisan

penelitian ini, kerangka teoritik yang membahas mengenai tinjauan

teoritis, hubungan antara teori-teori yang digunakan dalam penelitian

dengan pengembangan hipotesis, kerangka pemikiran berisi kesimpulan

dari telaah literatur yang digunakan untuk menyusun asumsi dan hipotesis

yang selanjutnya disambung hipotesis yang dirumuskan, informasi

mengenai variabel-variabel penelitian, dan kerangka berpikir.

Bab III adalah metodologi penelitian yang menjelakan mengenai

jenis dan sifat penelitian, populasi dan sample penelitian, metode

pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data

sebagai alat pisau analaisis yang digunakan untuk melakukan penelitian.

Bab IV adalah gambaran umum Bank Syariah Mandiri Cabang

Yogyakarta dan Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta

yang mendiskripsikan dan menceritakan biografi dari kedua lembaga

tersebut, analisis data dan pembahasan yang berisi tentang hasil analisis

dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif maupun analisis

hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya, dilakukan


38

pembahasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen yang diteliti selama periode penelitian.

Bab V adalah penutup, bab ini memaparkan kesimpulan,

keterbatasan dan saran dari hasil analisis data yang berkaitan dengan

penelitian.

Daftar Pustaka

Al-Qur'an

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Penerbit J-

ART, 2005

Jurnal dan Karya Ilmiah

Irfan Muhammad,"Pengaruh Pengetahuan Masyarakat tentang Perbankan

Syariah terhadap Minat Memilih Produk-produk BRI Syariah

Cabang Yogyakarta (Studi Kasus pada Masyarakat Ngampilan

Yogyakarta)", Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta (2006)

Kholishah Ratih Dwi ,"Analisis Minat Konsumen Memilih Produk Shar-E

pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta", Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(2007)

Sulistyo Agung Rachmad, "Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tentang

Perbankan Syari'ah Terhadap Minat Menabung Di Perbankan


39

Syari'ah Di Yogyakarta (Study Di UPN, UII, UGM 2008-2009)",

Skripsi Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2010

Hidayat Irfan, "Analisis Minat Beli Produk Gadai Emas Syariah Bank

BPD DIY SYariah Ditinjau Dari Pengetahuan Terhadap Produk

Dan Prinsip Operasional Gadai Emas Syariah", skripsi S1 jurusan

Keuangan Islam UIN SUKA Yogyakarta (2012)

Ghozali Maski. "Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan

Komponen Dan Model Logistik (Studi Pada Bank Syariah

Malang)", Jurnal Ekonomi, Volume 4, No. 1, (Mei 2010)

Irawan Hendi, "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Nasabah Dalam Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri

cabang malang" skripsi Universitas Islam Negeri Malang, 2008

Irfan Muhammad, “Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang perbankan

Syariah Terhadap Minat Memilih Produk-Produk BRI Syariah

cabang Yogyakarta”, skripsi tidak diterbitkan Fakultas dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2006

Statistik

Ghazali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, cet.

IV, Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2005

Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja

Rosdakarya,2000
40

Indriantoro Nur, Metode Penelitian Bisnis “Untuk Akuntansi dan

Manajemen”, Yogyakarta:BPFE, 2011

Hadi Syamsul, Metodologi Penelitian untuk manajemen dan Akuntansi,

Yogyakarta: Ekonisia, 2009

Sulaiman Wahid, Jalan Pintas Menguasai SPSS 10, Yogyakarta: Andi,

2002

Manajemen Syariah

Alma Buchari dkk., Manajemen Bisnis Syariah, Bandung: Alfabeta, 2009

Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi Kesepuluh, Jakarta:

Rajawali Pers, 2011

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi ke-2,Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2011

Antonio, M. Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani, 2001

Yazid, Pemasaran Jasa, Yogyakarta; Ekonisia, 2003

Perilaku Konsumen

Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, Yogyakarta: Ekonisia,

2003

James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, Perilaku

Konsumen jilid 2 , alih bahasa Budijanto, edisi ke-6, Jakarta :

Karisma Publishing, 2012


41

Sumarwan Ujang, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam

Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2012

Lampiran 1

Terjemahan Al-Qur'an

HLM FNT TERJEMAHAN


2 4 "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang

kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual

beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus

berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang

Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-

penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".


42

18 15 "Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah"

"Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam"

"Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya".

Anda mungkin juga menyukai