Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Imunitas

Topik             :  HIV/AIDS stadium akhir

Sub topik      : Pasien HIV stadium akhir

Sasaran          :  Keluarga Pasien

Hari /tanggal : Kamis, 2 Mei 2019

Waktu           : 20 menit

Tempat          : Ruang Kelas

A. Tujuan Intuksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit, teman sejawat dapat mengetahui

komunikasi denganpasien AIDS.

B. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)

Setelah mengukuti kegiatan selama 20 menit diharapkan teman sejawat dapat memahami

tentang:

1. Memberikan pemaparan secara jelas mengenai penyampaian berita buruk terhadap

pasien AIDS kronis

C. Materi

Menjelaskan bagaiman berkomonikasi dengan penderita penyakit AIDS kronis dengan

benar

D. Metode :

1. Ceramah

2. Tanya jawab
E. Media

1. Slide

2. Leaflet

F. Kegiatan

No Waktu Kegiatan role play model Kegiatan peserta


1. 3 menit Pembukaan 1.      Menjawab salam

1.      Memberikan salam 2.      mendengarkan dan

2.      Perkenalan memperhatikan

3.      Menjelaskan tujuan pembelajaran

           Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang

di sampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan materi Menyimak dan

Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan

dan terartur
Materi:

Berkomonikasi dengan penderita penyakit

AIDS kronis dengan benar

3. 4 menit Evaluasi : Bertanya dan

1.      menyimpulkan isi penyuluhan menjawab

2.      menyampaikan secara singkat materi pertanyaan

  penyuluhan

3.      memberi kesempatan kepada audience

  untuk bertanya

          memberikan kesempatan kepada audience


untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

4. 3 menit Penutup Menjawab salam

          menyimpulkan materi yang telah disampaikan

          menyampaikan terima kasih tas waktu yang

telah diberikan oleh peserta

          mengucapkan salam

G. Evaluasi

 Metode evaluasi          : Diskusi tanya jawab

   Jenis pertanyaan          : lisan

   Jumlah soal                  : 2 soal

H. Lampiram materi

1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah pertukaran informasi, pikiran, ide, dan perasaan diantara dua atau

lebih individu. Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara

sadar, bertujuan dan kegiantannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Menjelang

ajal atau sakaratul maut adalah suatu keadaan dimana menurut akal sehat tidak ada

harapan lagi bagi klien untuk sembuh “terminal illings” (wolf/witzel/furngs. 1984 :

661).

2. Cara Komunikasi

a. Komunikasi Verbal

Menggunakan kata-kata yang diungkapkan atau ditulis.

Hal yang harus diperhatikan :

 Kesederhanaan : Kalimat yang digunakan harus sederhana, mudah dimengerti,

singkat dan jelas.

 Kejelasan : Komunikasi bias lebih jelas apabila ada kecocokan dengan apa

yang diungkapkan dan yang diekspresikan oleh wajah serta gerakan tubuh.

 Tepat waktu dan relevan : Perawat harus peka terhadap kebutuhan yang

sedang dirasakan oleh pasien.

b. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi yang menyangkut ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sikap tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan :

 Sikap tubuh dan cara berjalan : Sikap tubuh dan cara berjalan dapat

menunjukan suasana hati dan kondisi fisik seseorang. Sikap tubuh yang tegak,

aktif, dan jalannya mempunyai tujuan menunjukan bahwa orang tersebutu

merasa nyaman dan aman secara fisik maupun emosionalnya.


 Ekspresi wajah : Wajah, terutama mata, otot-otot disekitar mata dan mulut

dapat mengekspresikan macam-macam emosi seperti kegemberiaan,

kesedihan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan, malu, dan seterunya.

 Gerakan Tangan

Gerakan tangan adalah suatu komunikasi yang penuh arti. Gerakan tangan bisa

mengkomunikasikan macam-macam perasaan. Tehnik komonikasi Dalam Keadaan-

keadaan khusus : Komunikasi pada klien dengan gangguan penglihatan

.Komunikasi pada klien dengan gangguan pendengaran Komunikasi pada klien

dengan gangguan wicara .Komunikasi pada klien yang tidak sadar Komunikasi pada

klien yang berbahasa asing Komunikasi pada klien dengan tingkat pengetahuan

rendah / gangguan kematangan kognitif.

3. Pengertian penyakit kronis

Penyakit kronis di definisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang

berkaitan dengan gejala gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan

jangka panjang, sebagian dari penatalaksanaan ini mencakup belajar untuk hidup

dengan gejala kecacatan, sementara itu pula ada yang menghadapi segala bentuk

perubahan identitas yang di akibatkan oleh penyakit.

4. Penyebab penyakit kronis

Penyakit kronis dapat di derita oleh semua kalangan maupun kelompok usia, tingkat

sosial,ekonomi dan budaya. Kemajuan dalm teknologi perawatan dan farmakologi

telah memperpanjang rentan kehidupan tanpa harus menyembuhkan penyebab

penyakit kronis yang mendasari. Peningkatan dalam metode skrining dan diagnosa

memungkinkan deteksi dini penyakit, sementara kondisi tersebut masih dapat di obati,

dengan demikian juga meningkatkan umur panjang. Meskipun merupakan penyakit


infeksi AIDS merupakan penyakit kronis karna perkembangan dan penggunaan

medikasi baru untuk mengobati infeksi opotunistik.

Meskipun teknologi dapat menyelamatkan hidup, teknologi juga dapat mengakibatkan

masalah masalah kronis yang hampir sama melemahkannya seperti yang di rancang

untuk menyembuhkannnya. Sebagai cintoh teknologi sangat meningkatkan angka

bertahan hidup bayi bayi yang sangat premature namun pada saat yang sama

teknologi tersebut juga membuat mereka rentan terhadap komplikasi seperti

ketergantungan terhadap ventilator dan kebutaan.

5. Pengertian AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency

Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)

yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus

HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,

FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau

disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang

yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun

mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju

perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

6. Tekhnik komonikasi

Teknik komonikasi yang di gunakan perawat adalah meluangkan waktu untuk klien

dan sediakan waktu untuk mendiskusikan perasaan keluarga terhadap kematian pasien

7. Menyampaikan berita buruk


langkah langkah nya adalah :

a. Persiapan

Pahami anda sendiri sebagai perawat dan siapkan diri anda dengan

berbagai macam informasi Yang paling baik dalam menyampaikan berita buruk

adalah dengan bertemu langsung dengan orang yang kita tuju. Menyampaikan

denagn tidak jelas dan menakutkan hendaknya di hindari seperti : “ ibu sri,

datanglah segera, saya mempunyai sesuatu yang harus saya katakan kepada anda

“. Selain itu alangkah lebih baiknya jika perawat menyediakan tempat duduk bagi

perawat, dokter dan orang yang akan di ajak bicara, duduk dan tampakkan bahwa

anda memberikan perhatian dan tidak dalam keadaan tergesa gesa. Cegah

berbicara sambil berlari atau di tempat yang tidak semestinya misal : koridor

rumah sakit yang banyak ornag. Beritahukan rekan anda bahwa anda tidak bisa di

ganggu selagi anda menyampaikan berita kepada pasien. Atur suara agar anda

terlihat normal, tidak erogi atau bergetar

b. Membuat hubungan

Buatlah percakapan awal, walaupun anda mengira bahwa orang yang akan anda

ajak bicara sudah memiliki firasat apa yang akan anda sampaikan.

Beberapa tugas penting di awal ;

Perkenalkan diri anda dan orang ornag bersama anda, jika di sana

terdapat ornag yang elum di ketahui oleh perawat maka cari tahu siapa dia. Kaji

status resipien ( orang yang anda tuju untuk di kabrkan dengan kabr buruk)

Tanyakan kabar atau kenyamanan dan kebutuhannya. Anda harus mengkaji

tentnag pemahaman resipien terhadap situasi. Hal ini akan membantu perawat

dalam membuat transisi dalam menyampaikan kabar buruk dan akan membantu
perawat dalam mengkaji persepsi pasien terhadap keadaan. Perawat dapat

mengutarakan pertanyaan seperyi “ mengapa tes itu di lakukan?”

c. Berbagi cerita

Ada kiasan bahwa kabar buruk adalah seperti bom. Yang radiasinya akan

mengenai semua yang ada lingkungannya. Bicara pelan

Berikan peringatan awal “ saya takut saya mempunyai kabar yang kuran baik

untuk anda....

Sampaikan berita yang akan di sampaikan, jika itu adalah suatu diagnosa, minta

dokter untuk menyampaikannya langsung. Kalimat hendaknya singkat dan

beberapa kalimat pendek saja.

d. Akibat dari berita

Tunggu reaksi dan tenang

Misal : menangis, pingsan dll

Liat dan berikan respon sebagai tanda empati

Dan perawat bisa menyampaikan “ saya paham, hal ini sulit bagi anda. Apa yang

ada dalam pikiran anda saat ini?

Ikuti dan perhatikan resipien selanjutnya

Anda dapat membantu resipien agar dapat menguasai kontrol dengan

menanyakan

“ apakah anda membutuhkan informasi baru atau kita bisa bicara di kemudian? “

Berikan perhatian dan hormati perasaan dan kebutuhan diri perawat

Sering kali perwat merasa berat hati dan merasa stres ketika menyampikan brita

buruk. Oleh karna itu berbagi pengalaman dan perasaan terhadap teman sejawat
sangat di perlukan dan bisa sebagai support system bagi diri anda sendiri unntuk

menenangkan diri dengan bermeditasi dan berdoa.

Anda mungkin juga menyukai