Anda di halaman 1dari 2

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya.


Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi
larutan yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut.
(Khikmah, N. 2015)
Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain . Air merupakan
bahan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia
misalnya seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak molekul
organic. (Utomo, S. 2015)
Ethanol yang juga disebut etyl alcohol merupakan jenis pelarut yang
mudah menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna serta memiliki aroma yang
khas. Ethanol merupakan pelarut serba guna, dapat larut dengan air dan banyak
pelarut organik termasuk asam asetat, aseton, benzen, karbontetraklorida,
kloroform, dietil eter, etilen glikol,gliserol, nitrometana, piridin dan toluen.
Ethanol juga larut dengan hidrokarbon alifatik ringan sepertipentana dan heksana,
dan alifatik klorida seperti tricloroetana dan tetracloroetilen.(Subriyer. 2009)
Perbedaan jenis pelarut mempengaruhi jumlah ekstrak yang dihasilkan,
ekstrak menggunakan pelarut pelarut metanol (polar) memiliki rendemen paling
tinggi, diikuti rendemen ekstrak dengan menggunakan pelarut etil asetat (semi
polar) dan rendemen ekstrak dengan menggunakan pelarut n-heksana (nonpolar).
Metanol memiliki gugus polar yang lebih kuat daripada gugus nonpolar, hal ini
dapat terlihat dari struktur kimia metanol yang mengandung gugus hidroksil
(polar) dan gugus karbon (nonpolar) (Ukhty, 2011).
Kalium dikromat (30-34) adalah zat dalam bentuk kristalin berwarna
jingga kemerahan. Kalium dikromat(68) memiliki titik leleh 398 oC, titik didih
5000C, kelarutan dalam air pada suhu 0oC dan 100 0C masing-masing yaitu 4,9
g/100 ml dan 102 g/100 ml, densitas pada kalium dikromat sebesar 2.676 g/cm3
dalam bentuk padatan, dan kalium dikromat tidak larut dalam pelarut alkohol
(38). kalium dikromat dibentuk berdasarkan reaksi oksidasi yang terjadi antara
kromium (III) oksida dan kalium hidroksida. Kalium Dikhromat (K2Cr2O7)

3
4

bukan zat pengoksidasi kuat seperti Kalium Permanganat (KMnO4) (70, 71),
tetapi pada kalium dikromat mempunyai beberapa keuntungan yaitu dapat
diperoleh murni, stabil sampai titik leburnya dan standar primer yang sangat baik.
Rumus kimia : K2Cr2O7
Massa molar : 294.185 g/mol
Penampilan : padatan kristalin merah-jingga
Bau : tak berbau
Densitas : 2.676 g/cm3, padat
Titik lebur : 398 °C (748 °F; 671 K)
Titik didih : 500 °C (932 °F; 773 K) terdekomposisi
Kelarutan dalam air : 4.9 g/100 mL (0 °C)
102 g/100 mL (100 °C)
Kelarutan : tidak larut dalam alkohol
Indeks bias (nD) : 1.738.(Monita,2018)
Konsetrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan
kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.

a. Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan volum (besaran intensif)

b. Larutan encer : jumlah zat terlarut sangat sedikit


c. Larutan pekat : jumlah zat terlarut sangat banyak o Cara menyatakan
konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta (ppm), dll
Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Rumus
Molaritas adalah : M= Mol zat terlarut
Liter larutan (Tatik, 2018)

Anda mungkin juga menyukai