Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis
dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya
sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.
Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik pada
saatnya, dan tidak terdeteksi secara nyata mendapatkan perawatan yang bersifat purna yaitu
promotif, preventif, dan rehabilitatif akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya (Sunarwati, 2007).

Pernyataan ini menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting bagi
kelangsungan bangsa, dan perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pendidikan anak usia
dini merupakan strategi pembangunan sumber daya manusia harus dipandang sebagai titik
sentral mengingat pembentukan karakter bangsa dan kehandalan SDM ditentukan bagaimana
penanaman sejak anak usia dini. Pentingnya pendidikan pada masa ini sehingga sering disebut
dengan masa usia emas (the golden age). Oleh karena itu psikologi pendidikan anak juga perlu
diperhatikan dan dikembangkan sedini mungkin.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

2. Mengulas isi buku Psikologi Pendidikan

3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada pada buku Psikologi Pendidikan

4. Melatih untuk berfikir kritis dalam mencari informasi dalam buku Psikologi Pendidikan

C. Manfaat

1. Terpenuhinya kewajiban dalam mengerjakan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

2. Menambah ilmu tentang ilmu-ilmu sains serta praktiknya dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II

ISI BUKU
A. Identitas Buku

Buku Utama Buku Pembanding

Judul : Psikologi Judul : Psikologi


Pendidikan Pendidikan

Pengarang : Drs. M. Dalyono Pengarang : Drs. M. Dimyati


Mahmud
Penerbit : Rineka cipta
Penerbit : Cv Andi Offset
Tahun terbit : 2015
ISBN : 978-979-29-6725-8

Tahun terbit : 2017

2
B. Ringkasan Isi Buku

BAB I

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU JIWA PENDIDIKAN

1. Pengertian Ilmu Jiwa Pendidikan

Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi Secara harfiah (Syah, 1997 )
Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa. Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal.
10)Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya
memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses
perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.

a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas

b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum

c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan

d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah


kognitif

e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

2. Ruang lingkup ilmu jiwa pendidikan

Soerjabrata (1974:6-13) mengemukakan ruang lingkup bidang kajian psikologi pendidikan


dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya yaitu kajian
psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis dan dinamis serta
kajian hal-hal lain yang erat kaitannya dengan situasi dan proses pendidikan di kelas. Dalam
peninjauan secara statis, kajian psikolog tentang siswa dalam situasi pendidikan mencakup kajian
tentang gejala-gejala jiwa atau aktivitas dan tingkah laku yang umum yang terdapat pada
manusia umumnya, yaitu perhatian, pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, berfikir sikap,
minat, motivasi, inteligensi, dan sebagainya dan kajian tentang perbedaan-perbedaan individual
antar individu-siswa yang mencakup perbedaan dari segi kepribadian, inteligensi, bakat, minat,
dan sebagainya. "Sedangkan dalam peninjauan secara dinamis, yaitu mencakup kajian psikologi
tentang individu siswa dalam proses pendidikan, yakni perubahan tingkah laku dan cara¬ cara
penilaiannya di dalam pendidikan yang mencakup : perubahan perilaku karena pertumbuhan dan
perkembangan, perubahan perilaku karena belajar, cara-cara mengukur atau mengevaluasi
pencapaian.

BAB II

3
PERANAN ILMU JIWA PENDIDIKAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

1. Psikologi pendidikan akan berperan dalam mempersiapkan para guru


(calon) guru yang propesional yang berkompetensi dalam bekajar dan
mengajar.
2. Psikologi pendidikan mempengaruhi perkembangan, perbaikan dan
penyempurnaan kurikukum sekolah sesuai dengan tuntutan
perkembangan pendidikan sebagai pedoman bagi para guru dalam
membimbing proses belajar mengajar para siswa nya yang memadai.
3. Psikologi pendidikan dapat memperngaruhi ide dan pelaksanaan
admisnistratif dan supervisi pendidikan yang akan dilaksanakan oleh
para pimpinan dan pemilik sekolah dalam mengelola kelancaran
proses pendidikan di sekolah seiring dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku
4. Psikologi pendidikan mencoba mengarahkan guru fan calon guru untuk
tahu mengapa suatu hal tertentu itu terjadi, bagaimana problem
solving nya dan juga diharuskan mengetahui aktivitas-aktivita yang di
anggap penting bagi pendidikan
BAB III

TEORI-TEORI PSIKOLOGI BELAJAR

A. Teori Perkembangan Intelektual ( Kognitif) Dari Jean Piaget


1.      Tahap Sensorik/Motorik (usia 0-2 tahun ): Tahap ini individu memperoleh
pengetahuan perkembangan intelektual melalui refleks – refleks untuk
mengetahui dunianya dengan cara itu individu bisa mencapai kemapuan
dalam merpersepsi ketetapan objek. Misalnya, orang tua memperlihatkan
suatu (benda) pada bayinya dengan bercanda ria dan dengan menimang-
nimang agar anak tidak menangis lagi
2.      Tahap Pra-Operasional dan atau intuisi ( usia 2-7 tahun) : dalam pase ini
individu akan mendapatkan pengetahuan dan perkembangan intelektual
melalui penggunaan simbol dan penyusunan tenggapan internal (mencoba
memicu gerakan-gerakan anak lewat emosi/perasaan). Contohnya,

4
memberikan mobil-mobilan, bercakap-cakap dengan bahsa anak dan
mencocntohkan perilaku yang baik pada anak (peniruan
3.      Tahap Konkrit Operasional (usia7-11 tahun) Tahap ini individu
memperoleh pengtahuan dan perkembangan intelektual dengan
menggunakan pikiran secara sistematis terhadap hal-hal (objek) yang
konkrit. Mencapai kemampuan berfikir, dan kemampuan mengkonvervasikan
(memilah-milah). Misalnya, anak melihat api, anak mencoba memikirkan dan
mulai menggunakan akal untuk membedakan/memilah bahwa api itu panas
atau dingin, dan sebagainya.
4.      Tahap Formal Operasional (usia 11- ke atas). Fase ini individu
mendapatakan pengatahuan (dan perkembangan intelektual) dengan cara
Berfikir dan pengananlisaan; baik yang abstrak dan hipotesis. Contohnya,
seorang anak melihat seekor anak ayam yang baru lahir (menetas),
kemudian besok mati. Timbul Pertanyaan dalam pikiran anak, kenapa harus
mati? Mengapa tidak bergerak lagi? Terus ia terfikir lagi, oh, tidak ada
denyut apa-apa, dan coba dibantu untuk menggerakan, tidak bergerak juga,
oh, sudah mati. Jadi, anak berkesimpulan bahwa yang bernyawa akan mati.
B. Teori Pertumbuhan Intelektual Kognitif Menurut Brunner
Menurut Brunner, perkembangan kognitif (intelektual)seseorang
individu berkembnagn karena adanya peningkatan ketidaktergantungan
respons (reaksi) dari stimulus (rangsangan). Pertumbuhan bergnatung pada
perkembangan sistem pemrosesan informasi secara intelektualitas dan
sistem penyimpanan yang menggambarkan suatu realitas. Brunner mencoba
membagi tiga tahapan perkembangan intelektual sebagai suatu dalam alam
pikirannya, yakni :
1.      Tahap Enactive, yaitu tahap dimana si anak memahami lingkungannya
melalui aksi; perbuatan,kegiatan,tingkah laku, dsb. Misalnya, anak bermain
telepon-teleponan atau belajar menulis (coret-coret). Dan pada akhir nya
dalam diri anak tercemin suatu keberhasilan.
2.      Tahap Iconic, yakni tahap di mana anak mendapatkan informasi imageri
(pesan). Ingatan visual berkembang, tapi siswa tetap membuat keputusan

5
berdasarkan kesan sensoris yang di perolehnya, bukan lewat bahasa.
Contoh, seorang anak menonton film telatabis, anak akan memperhatikan
secara seksama perab apa yng dimaikan oleh aktor/aktris cilik dalam film
tersebut.
3.      Tahap symbolic, adalah tahap dimana individu memperoleh pengetahuan
dan perkembangan intelektual lewat pengenalan akan simbol-simbol atau
gambar-gambar dan sebagainya. Disini bahasa matematika dan logika mulai
berperan aktif.
BAB IV

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Faktor Dalam (Internal)

a. Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri
dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh.

2. Faktor Luar (Eksternal)

a. Makanan atau Nutrisi

Zat gizi yang diperlukan manusia adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Semua zat ini diperoleh dari makanan.

b. Suhu

Suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk
hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. c. Cahaya

d. Air dan Kelembapan

6
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.

Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat
diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.

B. Tahap perkembangan manusia

1. Tahap Prenatal

Periode prenatal merupakan periode sebelum terjadinya proses kelahiran, dimana periode ini
dimulai ketika terjadinya proses konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dengan sperma, yang
membentuk zigot, dan akan menjadi janin.

2. Masa Bayi

Periode berikutnya dalam perkembangan manusia adalah periode bayi (Infancy and Toddler).
Yang termasuk ke dalam periode perkembangan ini adalah usia 0 hingga 3 tahun. Dalam periode
ini, seluruh refleks dan juga perkembangan otak manusia mulai berkembang. 

3. Masa Kanak-Kanak Awal

Periode kanak-kanak awal ini dimulai dari usia kurang lebih 3 tahun hingga kurang lebih 6
tahun. Pada periode ini, anak-anak akan belajar mengenai kemampuan motorik, seperti berlari,
menggambar, menulis, bermain, dan sebagainya.

4. Masa Kanak – Kanak

Merupakan lanjutan dari periode kanak-kanak awal, dimana pada periode ini (6 hingga 11 / 12
tahun) anak-anak mulai mengembangkan kemampuan kognitifnya. Kemampuan ini
dikembangkan dengan cara menempuh pendidikan dasar di sekolah. Pada periode ini, teman
sepermainan atau peers memilki peran yang penting, dan menjadi salah satu fokus dari anak-
anak pada periode ini.

5. Masa Remaja

Masa remaja (11/12 hingga 20 tahun) merupakan masa transisi dari masa kanak – kanak menuju
masa dewasa. Dalam periode ini, remaja akan mengal\a\mi pubertas, dan mulai mampu untuk
tertarik dengan lawan jenis. Pola pikir dan kemampuan untuk berpikir secara abstrak mulai
berkembang dengan baik.

7
6. Periode Dewasa Awal

Periode dewasa awal dimulai pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Dalam periode ini, masa
remaja sudah terlewati, dan kebanyakan pada periode ini sudah banyak yang berhasil
menemukan identitas mereka, mulai dari passion, serta keinginan.

Kemampuan berpikir semakin membaik, dengan kemampuan menggabungkan penilaian


subjektif dan juga objektif dalam menghadapi suatu masalah. Pernikahan dan juga hubungan
dengan orang lain, seperti lawan jenis dan rekan kerja menjadi lebih intens pada periode ini, dan
kemampuan fisik dari dewasa awal berada pada puncaknya

7. Periode Dewasa Madya

Periode Dewasa Madya berlangsung pada rentang usia 40 hingga 65 tahun. Pada periode ini,
biasanya karir dan juga kemampuan finansial berada pada masa puncaknya. Banyak yang
mencapai jabatan tinggi, serta kesuksesan dalam bisnis pada usia ini.

8. Periode Dewasa Akhir dan Lansia

Selepas usia 65 tahun, maka masuk pada periode dewasa akhir dan juga lansia. Masa-masa
pensiun dan menikmati hasil yang sudah dicapai selama periode dewasa adalah salah satu hal
yang umum dilakukan oleh mereka yang sudah berada pada periode ini. Berkumpul bersama
keluarga, menekuni hobi yang mungkin sudah lama tidak dilakukan, serta berjalan – jalan
dengan keluarga, teman atau komunitas adalah salah satu hal yang bisa dilakukan pada periode
ini.

BAB V

PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN

1. Pembawaan

Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi)


yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat
diwujudkan (direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak mempunyai kesanggupan untuk
dapat berjalan, potensi berkata-kata, potensi untuk belajar ilmu pasti, pembawaan untuk bahasa,
untuk menggambar, intelegensi yang baik dan lain-lain.

Beberapa Macam Pembawaan Adalah Sebagai Berikut:

a. Pembawaan Jenis

Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia.
Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya semua
itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.

8
b. Pembawaan Ras

Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan yang juga
termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.

c. Pembawaan Jenis Kelamin

Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-
masing.

d. Pembawaan Perseorangan

Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan)
yang tipikal, banyak ditentukan oleh pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.

2. Lingkungan

a.    Keluarga
Pendidikan keluarga berfungsi:
Sebagai pengalaman pertama masa anak anak, menjamin kehidupan emosial anak, menanamkan
dasar moral dan memberikan dasar pendidikan social.

b.      Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut:
Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik, memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang sukar
dan tidak dapat diberikan di rumah dan sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-
kecakapan seperti membaca, menulis,berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.

c.      Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkungan-lingkungan keluarga dan
sekolah.Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari lingkungan.Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tampaknya lebih luas.

d.      Keadaan alam sekitar


Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sebagai contoh anak-anak di desa lebih suka terhadap keadaan yang tenang,
sedangkan anak-anak kota lebih senang dengan keramaian.

BAB VI

CIRI-CIRI KEMATANGAN

9
Mengetahui adanya tahap kematangan suatu sifat sangat penting artinya bagi seorang pendidik
atau pengasuh, karena pada tingkat itulah si anak akan memberikan reaksi yang sebaik-baiknya
tehadap semua usaha bimbingan atau pendidikan yang sesuai bagi mereka.

Adanya ciri-ciri adanya kematangan tersebut pada diri si anak adalah ditandai dengan adanya:

a. Perhatian si anak

b. Lamanya perhaian berlangsung

c. Kemajuan jika diajar atau dilatih.

Telah banyak percobaan-percobaan diadakan untu mengetahui sampai dimana seorang anak
dapat berkembang hanya atas dasar kodrat dan sejauh mana atas dasar pengajaran ataupun
pengalaman. Hasilnya antara lain:

a. Pada tahun-tahun pertama “kematangan” ini penting karena memungkinka pengajaran atau
latihan.

b. Dalam perkembangan phylogenetic tidak terdapat perbedaan diantara anak kembar dan anak
yang berbeda rasanya.

c. Berlangsungnya secara bersama-sama antarpertumbuhan kodrat (kematangan) dengan


pengajaran atau latihan adalah sangat menguntungkan bagi perkembangan anak.

BAB VII

KEMAMPUAN DAN INTELEGENSI

Kemampuan dan intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap insan. Intelegensi
ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, keberhasilan, dan kesuksesan. Namun
tingkat intelegensi yang dimiliki setiap orang pastilah berbeda. Ini dikarenakan bahwa
intelegensi seseorang memang tergantung pada faktor-faktor yang membentuk intelegensi itu
sendiri. Dalam kenyataan sebenarnya sulit untuk menentukan korelasi antara intelegensi
seseorang dengan kehidupannya. Memang kecerdasan atau intelegensi seseorang memainkan
peran yang penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat kompleks.
Intelegensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang,
banyak lagi faktor yang lain.

Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-
sakitan saja meskipun intelegensinya tinggi dapat gagal dalam berusaha mengembangkan dirinya
dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas tapi tak ada kesempatan mengembangkan
dirinya dapat gagal pula. Juga watak (pribadi) seseorang sangat berpengaruh dan turut
menentukan. Banyak orang-orang yang sebenarnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi,
tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini disebabkan karena misalnya

10
kekuranganmampuan bergaul dengan orang-orang lain dalam masyarakat, atau kurang memiliki
cita-cita yang tinggi sehingga tidak atau kurang adanya untuk mencapainya.

Sebaliknya adapula yang sebenarnya memiliki intelegensi yang sedang saja, tetapi dapat maju
dan mendapat kehidupan lebih layak berkat ketekunan dan keuletannya dan todak banyak faktor-
faktor yang mengganggu atau merintanginya. Akan tetapi intelegensi yang rendah menghambat
pula usaha seseorang untuk maju dan bekembang, meskipun orng gigih dan tekun dalam
usahanya.

Sebagai kesimpulan dapat kita katakan kecerdasan atau intelegensi seseorang memberi
kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai
dimana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi
serta kesempatan yang ada.

BAB VIII

TIPS-TIPS DAN KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar adalah dimana seseorang sulit memahami, mengerti, dan mengingat suatu hal
baru yang sedang ia pelajari dalam proses belajar walaupun sudah diulang beberapa kali.

Faktor-faktor yang menyebabkan Kesulitan Belajar:

1. Faktor Internal antara lain:


a. Kondisi tubuh sedang tidak sehat atau tidak fit
b. Kondisi PSikis sedang tidak Fit
c. Sedang Stress
d. Lagi Banyak pikiran
e. IQ yang agak renah
f. Kurang Berminat dengan pelajarannya
g. Kurang berbakat di bidang tersebut

2. Faktor Eksternal antara lain:


a. Lingkungan yang berisik
b. Tuntutan yang sangat Tinggi dari Keluarga (orang tua)
c. Ada di keluarga yang kurang kasih sayang, misalnya broken Home, dll
d. Lingkungan sekolah yang sering tawuran
e. Guru yang kurang perhatian akan perkembangan muridnya
f. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Ada beberapa cara untuk mengatasi kesulitan belajar, yaitu :

a. Pastikan kondisi badan sedang fit, tidak seang kelaparan, dan tidak sedang sakit sebelum
mulai belajar

11
b. Cari tempat yang tenang jika lingkungan anda berisik dan bising, atau bisa diganti dengan
sambil mendengarkan musik kesayangan anda menggunakan earphone.
c. Fokus dalam belajar paling tidak selama 30 menit pertama, setelah itu bisa istirahat
sebentar untuk minum atau menghirup udara segar sebelum melanjutkan lagi. Jangan
terlalu diforsir otak anda untuk terus-terusan belajar, istirahatlah sejenak jika suah merasa
penat dan pusing.
d. Bicarakan dengan orang tua atau keluarga agar jangan terlalu menuntut anda, agar anda
bisa belajar dengan tenang dan bisa lebih berprestasi.
e. Kalau lingkungan sekolah tiak mendukung karena sering tawuran dan gurunya kurang
mendukung, bisa anda bicarakan pada orang tua anda, mungkin bisa diperoleh solusi
yang baik.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Kelebihan :

 Aspek-aspek pengetahuan psikologi pendidikan dijelaskan secara detail, mulai dari


pengertian psikologi pendidikan itu sendiri, teori-teori psikologi belajar, perkembangan
dan pertumbuhan serta hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik psikologi anak serta
kesulitan-kesulitan dalam belajarnya.
 Materi dijelaskan secara runtut sehingga keterkaitan antara materi pada bab berikut
dengan bab sebelumnya sangat berkaitan dan mudah dimengerti.
 Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah: dari
segi layout sudah sesuai, peletakan halaman juga sudah benar begitu juga dengan tata
tulis dari judul hingga isi materinya. Jika dilihat dari segi fontnya juga sesuai ukuran
normal sehingga membuat pembaca nyaman membaca buku tersebut.

B. Kelemahan :

 Tidak disajikan contoh dalam buku ini yang menjelaskan materi tentang sesuatu yang
aplikatif sehingga tidak tampak efek dari pengetahuan psikologi itu. Sebagai contoh
tentang kesulitan belajar, akan lebih baik jika diiringi dengan contoh sekaligus beberapa
alternative pemecahannya.

12
 Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki siswa yang mengalami kesulitan
belajar, misalnya instrument untuk observasi.

C. Perbandingan :

1. Isi Buku

Isi buku utama materinya disampaikan secara sistematis dan saling berhubungan antar bab,
namun buku utama tersebut belum ber-isbn. Buku kedua mengacu pada satu focus pembahasan
yang kadang terdapat bagian bab yang diulang kembali dibab selanjutnya. Namun buku
pembanding ini sudah memiliki isbn yang terbilang bukunya sudah cukup diakui teori dan
penerapannya.

2. Tata Bahasa

Tata bahasa yang digunakan dalam buku utama lebih mudah dimengerti dibandingkan
dengan buku pembanding yang banyak menggunakan bahasa asing yang sulit dipahami dan juga
tidak disertai terjemahan

3. Sampul buku

Sampul buku utama dan buku pembanding sangatlah bagus, keduanya menampilkan gambar
ibu yang sedang menyusui. Tapi jika dibandingkan, sampul buku utama menggunakan cover
yang lebih terbuka dibanding buku kedua yang lebih tertutup dan nyaman dilihat.

4. Kekinian Buku

Buku ini berasal dari penerbut dan tahun yang berbeda. Buku utama diterbitkan pada tahun
2015, sedangkan buku yang kedua lebih kekinian yaitu tahun 2017. Sehingga pandangan-
pandangan yang disampaikan oleh buku kedua lebih mengena pada apa yang terjadi saat ini.

13
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan :

Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Ilmu jiwa pendidikan menitikberatkan kepada proses
pendidikan yang efisien, dimana aspek-aspek psikologi di perhatikan. Sudah tiba masanya
sekarang pendidikan di Indonesia hendaknya lebih melayani kebutuhan dan hakekat psikologis
anak didik. Pendidikan harus mempunyai kreasi-kreasi baru yang berorientasi kepada sifat dan
hakekat anak didik. Pengetahuan tentang teori-teori psikologi belajar akan sangat bermanfaat
bagi guru dalam membantu anak didik dalam menemukan cara yang terbaik bagi dirinya unruk
melakukan pembelajaran yang lebih baik.

Secara keseluruhan buku ini materi yang dijelaskan jelas dan dari bab pertama hingga
selanjutnya sangat berkaitan, bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan dimengerti
oleh pembacanya. Kekurangan pada buku ini hanya kurang pada contohnya saja, selebihnya
buku ini sudah baik. Buku Psikologi Pendidikan ini sangat baik untuk dibaca bagi mahasiswa
yang terutama untuk calon guru, karena dalam buku ini juga bisa membantu agar siswa dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, jadi secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca.

14
B. Saran :

Buku psikologi pendidikan karangan M Dalyono ini sangat baik dimiliki oleh calon guru,
guru untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang jelas mengenai pentingnya psikologi
pendidikan dalam upaya membantu siswa untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dari
seluruh aspek psikologi. Dengan mempelajari buku ini kita akan dapat memiliki pengetahuan
tentang dasar-dasar psikologi dalam pendidikan. Oleh karena dari segi konten dan cara
penyajiannya cukup baik, maka buku ini banyak memberikan manfaat bagi pengajar sehingga
dicari.

15

Anda mungkin juga menyukai