PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis
dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya
sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.
Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik pada
saatnya, dan tidak terdeteksi secara nyata mendapatkan perawatan yang bersifat purna yaitu
promotif, preventif, dan rehabilitatif akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya (Sunarwati, 2007).
Pernyataan ini menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting bagi
kelangsungan bangsa, dan perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pendidikan anak usia
dini merupakan strategi pembangunan sumber daya manusia harus dipandang sebagai titik
sentral mengingat pembentukan karakter bangsa dan kehandalan SDM ditentukan bagaimana
penanaman sejak anak usia dini. Pentingnya pendidikan pada masa ini sehingga sering disebut
dengan masa usia emas (the golden age). Oleh karena itu psikologi pendidikan anak juga perlu
diperhatikan dan dikembangkan sedini mungkin.
B. Tujuan
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada pada buku Psikologi Pendidikan
4. Melatih untuk berfikir kritis dalam mencari informasi dalam buku Psikologi Pendidikan
C. Manfaat
2. Menambah ilmu tentang ilmu-ilmu sains serta praktiknya dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas Buku
2
B. Ringkasan Isi Buku
BAB I
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi Secara harfiah (Syah, 1997 )
Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa. Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal.
10)Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya
memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses
perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
BAB II
3
PERANAN ILMU JIWA PENDIDIKAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
4
memberikan mobil-mobilan, bercakap-cakap dengan bahsa anak dan
mencocntohkan perilaku yang baik pada anak (peniruan
3. Tahap Konkrit Operasional (usia7-11 tahun) Tahap ini individu
memperoleh pengtahuan dan perkembangan intelektual dengan
menggunakan pikiran secara sistematis terhadap hal-hal (objek) yang
konkrit. Mencapai kemampuan berfikir, dan kemampuan mengkonvervasikan
(memilah-milah). Misalnya, anak melihat api, anak mencoba memikirkan dan
mulai menggunakan akal untuk membedakan/memilah bahwa api itu panas
atau dingin, dan sebagainya.
4. Tahap Formal Operasional (usia 11- ke atas). Fase ini individu
mendapatakan pengatahuan (dan perkembangan intelektual) dengan cara
Berfikir dan pengananlisaan; baik yang abstrak dan hipotesis. Contohnya,
seorang anak melihat seekor anak ayam yang baru lahir (menetas),
kemudian besok mati. Timbul Pertanyaan dalam pikiran anak, kenapa harus
mati? Mengapa tidak bergerak lagi? Terus ia terfikir lagi, oh, tidak ada
denyut apa-apa, dan coba dibantu untuk menggerakan, tidak bergerak juga,
oh, sudah mati. Jadi, anak berkesimpulan bahwa yang bernyawa akan mati.
B. Teori Pertumbuhan Intelektual Kognitif Menurut Brunner
Menurut Brunner, perkembangan kognitif (intelektual)seseorang
individu berkembnagn karena adanya peningkatan ketidaktergantungan
respons (reaksi) dari stimulus (rangsangan). Pertumbuhan bergnatung pada
perkembangan sistem pemrosesan informasi secara intelektualitas dan
sistem penyimpanan yang menggambarkan suatu realitas. Brunner mencoba
membagi tiga tahapan perkembangan intelektual sebagai suatu dalam alam
pikirannya, yakni :
1. Tahap Enactive, yaitu tahap dimana si anak memahami lingkungannya
melalui aksi; perbuatan,kegiatan,tingkah laku, dsb. Misalnya, anak bermain
telepon-teleponan atau belajar menulis (coret-coret). Dan pada akhir nya
dalam diri anak tercemin suatu keberhasilan.
2. Tahap Iconic, yakni tahap di mana anak mendapatkan informasi imageri
(pesan). Ingatan visual berkembang, tapi siswa tetap membuat keputusan
5
berdasarkan kesan sensoris yang di perolehnya, bukan lewat bahasa.
Contoh, seorang anak menonton film telatabis, anak akan memperhatikan
secara seksama perab apa yng dimaikan oleh aktor/aktris cilik dalam film
tersebut.
3. Tahap symbolic, adalah tahap dimana individu memperoleh pengetahuan
dan perkembangan intelektual lewat pengenalan akan simbol-simbol atau
gambar-gambar dan sebagainya. Disini bahasa matematika dan logika mulai
berperan aktif.
BAB IV
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri
dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh.
Zat gizi yang diperlukan manusia adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Semua zat ini diperoleh dari makanan.
b. Suhu
Suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk
hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. c. Cahaya
6
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat
diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.
1. Tahap Prenatal
Periode prenatal merupakan periode sebelum terjadinya proses kelahiran, dimana periode ini
dimulai ketika terjadinya proses konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dengan sperma, yang
membentuk zigot, dan akan menjadi janin.
2. Masa Bayi
Periode berikutnya dalam perkembangan manusia adalah periode bayi (Infancy and Toddler).
Yang termasuk ke dalam periode perkembangan ini adalah usia 0 hingga 3 tahun. Dalam periode
ini, seluruh refleks dan juga perkembangan otak manusia mulai berkembang.
Periode kanak-kanak awal ini dimulai dari usia kurang lebih 3 tahun hingga kurang lebih 6
tahun. Pada periode ini, anak-anak akan belajar mengenai kemampuan motorik, seperti berlari,
menggambar, menulis, bermain, dan sebagainya.
Merupakan lanjutan dari periode kanak-kanak awal, dimana pada periode ini (6 hingga 11 / 12
tahun) anak-anak mulai mengembangkan kemampuan kognitifnya. Kemampuan ini
dikembangkan dengan cara menempuh pendidikan dasar di sekolah. Pada periode ini, teman
sepermainan atau peers memilki peran yang penting, dan menjadi salah satu fokus dari anak-
anak pada periode ini.
5. Masa Remaja
Masa remaja (11/12 hingga 20 tahun) merupakan masa transisi dari masa kanak – kanak menuju
masa dewasa. Dalam periode ini, remaja akan mengal\a\mi pubertas, dan mulai mampu untuk
tertarik dengan lawan jenis. Pola pikir dan kemampuan untuk berpikir secara abstrak mulai
berkembang dengan baik.
7
6. Periode Dewasa Awal
Periode dewasa awal dimulai pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Dalam periode ini, masa
remaja sudah terlewati, dan kebanyakan pada periode ini sudah banyak yang berhasil
menemukan identitas mereka, mulai dari passion, serta keinginan.
Periode Dewasa Madya berlangsung pada rentang usia 40 hingga 65 tahun. Pada periode ini,
biasanya karir dan juga kemampuan finansial berada pada masa puncaknya. Banyak yang
mencapai jabatan tinggi, serta kesuksesan dalam bisnis pada usia ini.
Selepas usia 65 tahun, maka masuk pada periode dewasa akhir dan juga lansia. Masa-masa
pensiun dan menikmati hasil yang sudah dicapai selama periode dewasa adalah salah satu hal
yang umum dilakukan oleh mereka yang sudah berada pada periode ini. Berkumpul bersama
keluarga, menekuni hobi yang mungkin sudah lama tidak dilakukan, serta berjalan – jalan
dengan keluarga, teman atau komunitas adalah salah satu hal yang bisa dilakukan pada periode
ini.
BAB V
1. Pembawaan
a. Pembawaan Jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia.
Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya semua
itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
8
b. Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan yang juga
termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-
masing.
d. Pembawaan Perseorangan
Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan)
yang tipikal, banyak ditentukan oleh pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.
2. Lingkungan
a. Keluarga
Pendidikan keluarga berfungsi:
Sebagai pengalaman pertama masa anak anak, menjamin kehidupan emosial anak, menanamkan
dasar moral dan memberikan dasar pendidikan social.
b. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut:
Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik, memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang sukar
dan tidak dapat diberikan di rumah dan sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-
kecakapan seperti membaca, menulis,berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
c. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkungan-lingkungan keluarga dan
sekolah.Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari lingkungan.Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tampaknya lebih luas.
BAB VI
CIRI-CIRI KEMATANGAN
9
Mengetahui adanya tahap kematangan suatu sifat sangat penting artinya bagi seorang pendidik
atau pengasuh, karena pada tingkat itulah si anak akan memberikan reaksi yang sebaik-baiknya
tehadap semua usaha bimbingan atau pendidikan yang sesuai bagi mereka.
Adanya ciri-ciri adanya kematangan tersebut pada diri si anak adalah ditandai dengan adanya:
a. Perhatian si anak
Telah banyak percobaan-percobaan diadakan untu mengetahui sampai dimana seorang anak
dapat berkembang hanya atas dasar kodrat dan sejauh mana atas dasar pengajaran ataupun
pengalaman. Hasilnya antara lain:
a. Pada tahun-tahun pertama “kematangan” ini penting karena memungkinka pengajaran atau
latihan.
b. Dalam perkembangan phylogenetic tidak terdapat perbedaan diantara anak kembar dan anak
yang berbeda rasanya.
BAB VII
Kemampuan dan intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap insan. Intelegensi
ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, keberhasilan, dan kesuksesan. Namun
tingkat intelegensi yang dimiliki setiap orang pastilah berbeda. Ini dikarenakan bahwa
intelegensi seseorang memang tergantung pada faktor-faktor yang membentuk intelegensi itu
sendiri. Dalam kenyataan sebenarnya sulit untuk menentukan korelasi antara intelegensi
seseorang dengan kehidupannya. Memang kecerdasan atau intelegensi seseorang memainkan
peran yang penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat kompleks.
Intelegensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang,
banyak lagi faktor yang lain.
Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-
sakitan saja meskipun intelegensinya tinggi dapat gagal dalam berusaha mengembangkan dirinya
dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas tapi tak ada kesempatan mengembangkan
dirinya dapat gagal pula. Juga watak (pribadi) seseorang sangat berpengaruh dan turut
menentukan. Banyak orang-orang yang sebenarnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi,
tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini disebabkan karena misalnya
10
kekuranganmampuan bergaul dengan orang-orang lain dalam masyarakat, atau kurang memiliki
cita-cita yang tinggi sehingga tidak atau kurang adanya untuk mencapainya.
Sebaliknya adapula yang sebenarnya memiliki intelegensi yang sedang saja, tetapi dapat maju
dan mendapat kehidupan lebih layak berkat ketekunan dan keuletannya dan todak banyak faktor-
faktor yang mengganggu atau merintanginya. Akan tetapi intelegensi yang rendah menghambat
pula usaha seseorang untuk maju dan bekembang, meskipun orng gigih dan tekun dalam
usahanya.
Sebagai kesimpulan dapat kita katakan kecerdasan atau intelegensi seseorang memberi
kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai
dimana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi
serta kesempatan yang ada.
BAB VIII
Kesulitan belajar adalah dimana seseorang sulit memahami, mengerti, dan mengingat suatu hal
baru yang sedang ia pelajari dalam proses belajar walaupun sudah diulang beberapa kali.
a. Pastikan kondisi badan sedang fit, tidak seang kelaparan, dan tidak sedang sakit sebelum
mulai belajar
11
b. Cari tempat yang tenang jika lingkungan anda berisik dan bising, atau bisa diganti dengan
sambil mendengarkan musik kesayangan anda menggunakan earphone.
c. Fokus dalam belajar paling tidak selama 30 menit pertama, setelah itu bisa istirahat
sebentar untuk minum atau menghirup udara segar sebelum melanjutkan lagi. Jangan
terlalu diforsir otak anda untuk terus-terusan belajar, istirahatlah sejenak jika suah merasa
penat dan pusing.
d. Bicarakan dengan orang tua atau keluarga agar jangan terlalu menuntut anda, agar anda
bisa belajar dengan tenang dan bisa lebih berprestasi.
e. Kalau lingkungan sekolah tiak mendukung karena sering tawuran dan gurunya kurang
mendukung, bisa anda bicarakan pada orang tua anda, mungkin bisa diperoleh solusi
yang baik.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan :
B. Kelemahan :
Tidak disajikan contoh dalam buku ini yang menjelaskan materi tentang sesuatu yang
aplikatif sehingga tidak tampak efek dari pengetahuan psikologi itu. Sebagai contoh
tentang kesulitan belajar, akan lebih baik jika diiringi dengan contoh sekaligus beberapa
alternative pemecahannya.
12
Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki siswa yang mengalami kesulitan
belajar, misalnya instrument untuk observasi.
C. Perbandingan :
1. Isi Buku
Isi buku utama materinya disampaikan secara sistematis dan saling berhubungan antar bab,
namun buku utama tersebut belum ber-isbn. Buku kedua mengacu pada satu focus pembahasan
yang kadang terdapat bagian bab yang diulang kembali dibab selanjutnya. Namun buku
pembanding ini sudah memiliki isbn yang terbilang bukunya sudah cukup diakui teori dan
penerapannya.
2. Tata Bahasa
Tata bahasa yang digunakan dalam buku utama lebih mudah dimengerti dibandingkan
dengan buku pembanding yang banyak menggunakan bahasa asing yang sulit dipahami dan juga
tidak disertai terjemahan
3. Sampul buku
Sampul buku utama dan buku pembanding sangatlah bagus, keduanya menampilkan gambar
ibu yang sedang menyusui. Tapi jika dibandingkan, sampul buku utama menggunakan cover
yang lebih terbuka dibanding buku kedua yang lebih tertutup dan nyaman dilihat.
4. Kekinian Buku
Buku ini berasal dari penerbut dan tahun yang berbeda. Buku utama diterbitkan pada tahun
2015, sedangkan buku yang kedua lebih kekinian yaitu tahun 2017. Sehingga pandangan-
pandangan yang disampaikan oleh buku kedua lebih mengena pada apa yang terjadi saat ini.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Ilmu jiwa pendidikan menitikberatkan kepada proses
pendidikan yang efisien, dimana aspek-aspek psikologi di perhatikan. Sudah tiba masanya
sekarang pendidikan di Indonesia hendaknya lebih melayani kebutuhan dan hakekat psikologis
anak didik. Pendidikan harus mempunyai kreasi-kreasi baru yang berorientasi kepada sifat dan
hakekat anak didik. Pengetahuan tentang teori-teori psikologi belajar akan sangat bermanfaat
bagi guru dalam membantu anak didik dalam menemukan cara yang terbaik bagi dirinya unruk
melakukan pembelajaran yang lebih baik.
Secara keseluruhan buku ini materi yang dijelaskan jelas dan dari bab pertama hingga
selanjutnya sangat berkaitan, bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan dimengerti
oleh pembacanya. Kekurangan pada buku ini hanya kurang pada contohnya saja, selebihnya
buku ini sudah baik. Buku Psikologi Pendidikan ini sangat baik untuk dibaca bagi mahasiswa
yang terutama untuk calon guru, karena dalam buku ini juga bisa membantu agar siswa dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, jadi secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca.
14
B. Saran :
Buku psikologi pendidikan karangan M Dalyono ini sangat baik dimiliki oleh calon guru,
guru untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang jelas mengenai pentingnya psikologi
pendidikan dalam upaya membantu siswa untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dari
seluruh aspek psikologi. Dengan mempelajari buku ini kita akan dapat memiliki pengetahuan
tentang dasar-dasar psikologi dalam pendidikan. Oleh karena dari segi konten dan cara
penyajiannya cukup baik, maka buku ini banyak memberikan manfaat bagi pengajar sehingga
dicari.
15