kuala BATEE
INDONESIA
METODE
PELAKSANAAN
Pengembangan Jaringan di Kawasan Perkotaan
KEGIATAN :
Terfasilitasi
PEKERJAAN : Optimalisasi SPAM IKK Kabanjahe Kab. Karo
LOKASI : IKK Kabanjahe Kab. Karo
PAKET : PSPAM.KT.19.09
SUMBER DANA : APBN 2019
RUANG LINGKUP
Metode pelaksanaan adalah merupakan acuan untuk melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang ditetapkan
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen lelang. Pekerjaan yang
akan dilaksanakan Optimalisasi SPAM IKK Kabanjahe Kab. Karo, jangka waktu
Pelaksanaan Pekerjaan adalah 120 (seratus Dua Puluh hari) Hari Kelender Tujuan
pekerjaan tersebut untuk Kebutuhan akan air bersih pada masyarakat Kabanjahe
Kab. Karo. Setelah meneliti gambar rencana serta mepelajari kondisi lapangan
baik secara Teknis maupun non teknis, kami membuat suatu metode Pelaksanan
untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagai berikut.
1|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
PENGADAAN PERALATAN
Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan peralatan
milik sendiri,sehingga dalam pengadaan peralatan tidak mengalami kesulitan.
TENAGA AHLI
Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami menyediakan
tenaga ahli di lapangan sesuai dengan keahlianya masing-masing yang telah
mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan pemasangan pipa air bersih
(SPAM), sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
KONDISI CUACA
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca hujan dan
kemarau akan datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan akan didominasi
hujan.
JAM KERJA
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Dalam hal
terdapat kebutuhan khusus yang tidak dapat ditunda pada esok harinya, maka
diadakan kerja lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin Pengawas Lapangan.
Berikut ini uraian metode pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jaringan Air Bersih :
2|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
3|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
a. Pengadaan Pipa
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan pipa
bisa dilakukan. Dimana nati pipa akan dikirim secara simultan dengan pelaksanaan
pekerjaan mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga demi menjaga
keamanan material pipa. Yang mana pada pekerjaan ini pipa yang dipakai adalah
Pipa HDPE 100 PN-10 315mm (12") SNI dengan volume 522 m’. Pekerjaan ini akan
dilaksanakan mulai hari ke 8 selama 30 hari.
b. Pengadaan Accessories
Seiring dengan pelaksanaan pengadaan pipa, pelaksanaan pengadaan
accessories pipa juga sudah harus dimulai sebelum pelaksanaan pemasangan
dikerjakan. Adapun accessories yang dibutuhkan adalah :
- Stube Flange Ø 315mm (4 buah)
- Flange Adaptor Ø 315mm (2 buah)
- Bend Segmented Ø 315mm x 90⁰ (1 buah)
- Flange Lass Ø 315 mm (1 buah)
4|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
5|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
6|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- OD 200
- OD 160
- OD 110
- OD 90
- OD 63
9 Pemasangan Gate Valve :
- ND 250
- ND 150
- ND 100
- ND 75
- ND 50
10 Pencucian/Pengetesan Pipa :
- Pipa HDPE OD 250 mm (10")
- Pipa HDPE OD 200 mm (8")
- Pipa HDPE OD 160 mm (6")
- Pipa HDPE OD 110 mm (4")
- Pipa HDPE OD 90 mm (3")
- Pipa HDPE OD 63 mm (2")
11 Biaya Pengangkutan Pipa dan Aksesoris Pipa :
- Pipa HDPE OD 250 mm (10")
- Pipa HDPE OD 200 mm (8")
- Pipa HDPE OD 160 mm (6")
- Pipa HDPE OD 110 mm (4")
- Pipa HDPE OD 90 mm (3")
- Pipa HDPE OD 63 mm (2")
Alat Pertukangan
Alat Ukur Elevasi dan Jarak (1Unit)
2. TIMBUNAN
Penimbunan kembali parit-parit dilakukan sesuai dengan gambar-gambar
rencana dan spesifikasinya serta disebutkan didalam “pekerjaan tanah”.Semua
bahan timbunan/urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lainnnya
yang menurut Direksi sesuai dengan bahan urugan.
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam,
dengan butiran dari halus sampai kasar, dan bebas dari kotoran-kotoran, debu-debu
atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi/Pengawas Lapangan dapat diangap
tidak dikehendaki/tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh
melebihi 10% berat keseluruhannya.
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini harus
dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang nyata. Setiap
dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin
berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-
sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau kerikil
halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil
halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar
sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm diatas
pipa, galian harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus dan dipadatkan secara
merata, dalam penempatan timbunan ini dengan hati-hati, untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan atau pergeseran pipa.
Cara atau metode penimbunan kembali yaitu dilakukan lapis demi lapisan,
dipadatkan sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana
dengan cara yang tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus
dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 15 cm dari yang pertama diatas
pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang
digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan pada pipa-pipa dan
alat-alat penyambung harus diperbaiki oleh Pemborong dengan biaya sendiri.
8|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Semua bahan galian tanah dan batu yang dapat dipakai bilamana
memungkinkan harus
digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
• Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut
(peat), sejumlah
besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang akan
menyulitkan
pemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan
atau penurunan
(settlement) yang tidak dikehendaki, harus tidak digunakan sebagai timbunan
dalam
pekerjaan permanen.
• Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan
galian yang tidak
disetujui untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan
diratakan di luar
Daerah Milik Jalan (DMJ).
• Kontraktor bertanggung-jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang
diperlukan
untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat
untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat
pembuangan
akhir.
9|Page
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Membersihkan ujung pipa dengan kain katoen atau kertas tissue yang telah
dibasahi spiritus atau alcohol dan harus diperhatikan supaya tidak ada bulu-
bulu kain yang menempel pada bagian yang akan di las.
Pasang ujung-ujung pipa kedalam alat penjepit, dan kedua ujung pipa
dikencangkan sampai berada diposisi yang tepat.
Kedua ujung pipa diratakan dengan menggunakan alat perata elektrik
(screpe), sehingga kedua pipa benar-benar rata dan bersih.
Membersihkan ujung pipa dan alat pemana dengan kain atau kertas tissue
yang telah dibasahi spiritus atau alcohol agar persenyawaan sempurna.
Panaskan plat pemanas sampai titik senyawaan 210°C (diatur dengan
thermostat).
Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan 210°C,
diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan 13 BAR untuk
menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.
Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril-Las + 2 mm lebar.
Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang disyaratkan oleh
pabrik.
Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan + 4 detik lalu
dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa yang sudah
dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan persenyawaannya.
Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan.
10 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
5. PELETAKAN PIPA
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar
jangan sampai ada benda asing yang masuk kedalam pipa. Pada waktu instalasi
pipa sedang dihentikan, ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan cara-cara
yang disetujui oleh Tenaga Ahli. Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa dan alat-
alat bantu (fitting) harus dilakukan hati-hati. Pipa tidak boleh disimpan dibawah
sinar matahari langsung. Kerusakan apapun yang dapat timbul, harus dicegah dan
pipa jangan sampai diletakan diatas benda tajam. Pipa yangsudah tergores atau
cacat hingga lebih 10% dari tebal dinding tidak boleh dipasang. semua batang pipa
harus ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi akhir pada jalur pipa, dengan
memperhitungkan keamanan lalul lintas pipa-pipa tidak boleh ditempatkan
dilapangan lebih dari 30m didepan parit-parit penggalian.
Menjamin bahwa bagian dalam pipa-pipa selau dalam keadaan bersih dan bebas
dari benda-benda asing. Setiap pipa harus diperiksa secara seksama sebelum dan
setelah dipasang dan pipa yang rusak harus diperbaiki atau diganti. Setiap kali
pekerjaan pada hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk
semerntra waktu harus ditutup dengan blok-blok dari kayu, penyekat-penyekat atau
sebagaiman yang diinstruksikan oleh Pengawas proyek/Tenaga Ahli, Tiap-tiap pipa
dipasang dengan tepat menurut
11 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
12 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
14 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang
nyata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa
terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh
sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan
kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam
galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
16 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
17 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
b. Air Compressor
tanah, kedalaman dan lebar galian harus menurut dimensi yang ditentukan
dalam gambar, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Koordinator daerah. Dasar
galian harus rata sesuai dengan permukaan dinding pipa yang ditanam.
Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka pelaksana harus
menimbunnya kembali dengan pasir dan memadatkannya kembali sampai
permukaan yang direncanakan biaya penimbunan dan pemadatan menjadi
tanggung jawab pelaksana.
Dimensi galian yang telah digali dan diperiksa oleh Direksi/Koordinator
daerah harus segera dipasang pipa dan dipadatkan kembali. Peletakan pipa
harus disesuaikan dengan kemajuan galian tanah.
Pelaksana harus juga membuat galian-galian yang diperlukan untuk
pembuatan dan peletakkan thrust block, bak-bak kontrol dan lain-lain sesuai
dengan gambar atau petunjuk Direksi/Koordinator daerah.
19 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang
nyata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa
terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh
sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan
kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam
galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
20 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang akan
menyulitkan
pemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan
atau penurunan
(settlement) yang tidak dikehendaki, harus tidak digunakan sebagai timbunan
dalam
pekerjaan permanen.
• Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan
galian yang tidak
disetujui untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan
diratakan di luar
Daerah Milik Jalan (DMJ).
• Kontraktor bertanggung-jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang
diperlukan
untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat
untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat
pembuangan
akhir.
21 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
3. Crossing Pipa HDPE OD 160 mm (6") pada Jalan Aspal, L= 120 Meter
(10 titik)
- Galian Tanah Keras
Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan lebar lebar
galian harus sedemikian rupa agar pipa dapat diletakan dan disambung
dengan baik.
Pada tanah yang lembek kedalaman galian harus sesuai dengan gambar
kerja.
Pekerjaan galian tanah dapat menggunakan peralatan galian (Jack Hammer,
Genzet, Linggis, Pacul dan Sekop dll)
Para pekerjaan diwajibkan menggunakan standard keamana kerja (Sepatu
Boot, Masker, Sarung Tangan, Helm dll)
Panjang maksimum jalur penggalian yang diizinkan pada satu lokasi
penggalian adalah 100 meter.Kedalaman galian harus dihitung permukaan
tanah, kedalaman dan lebar galian harus menurut dimensi yang ditentukan
dalam gambar, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Koordinator daerah. Dasar
galian harus rata sesuai dengan permukaan dinding pipa yang ditanam.
Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka pelaksana harus
menimbunnya kembali dengan pasir dan memadatkannya kembali sampai
permukaan yang direncanakan biaya penimbunan dan pemadatan menjadi
tanggung jawab pelaksana.
23 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
24 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang
nyata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa
terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh
sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan
kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam
galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
25 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pekerjaan permanen.
• Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan
galian yang tidak
disetujui untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan
diratakan di luar
Daerah Milik Jalan (DMJ).
• Kontraktor bertanggung-jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang
diperlukan
untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat
untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat
pembuangan
akhir.
26 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
27 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
28 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang
nyata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa
terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh
sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan
kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam
galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
30 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat
untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat
pembuangan
akhir.
32 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini
seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang. Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan
luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi
menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang
berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu –
rambu lalu lintas.
2. Pengelasan
Setelah Pengukuran dan Pembersihan telah dapat dimulai pekerjaan
Galian Tanah sepanjang jalur Pipa sehingga tidak harus menunggu
tibanya pipa di lokasi. Pipa GIP yang digunakan adalah Pipa GIP 2", 3",
4" dan 6". Pada pekerjaan pemasangan pipa GIP ini dilakukan setelah
pekerjaan galian yang sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam
gambar kerja, pekerjaan pemasangan pipa GIP dilakukan oleh tenaga
profesional dibantu dengan pekerja, pekerjaan pemasangan pipa ini
dengan titik Las Listrik dan pada titik atau jarak tertentu dapat
menggunakan (Water Moer, Socket GIP). Sebelumnya kedua ujung
pipa yang akan disatukan dengan titik las harus dibersihkan terlebih
dahulu. Pada titik yang akan dipasang menggunakan Water Moer
sebelumnya kedua sisi pipa disambung terlebih dahulu di lapisi dengan
meni pada ulir agar lebih memperkuat hasil sambungan. Pekerjaan
penyambungan Pipa GIP menggunakan alat bantu berupa kunci pipa,
sney, alat potong pipa, katrol dan bantu lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan penyambungan pipa GIP. perlu diperhtikan agar
33 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
1.Lap permukaan yang mau di cat pastikan tidak ada debu dan tidak kotor.
2.Mulai dengan membuka kaleng pastikan aduk cat hingga warnanya
merata,tambahkan thiner secukupnya dan mulai semprot, kalau pakai kuas
celup 1/3 kuas ke dalam cat mulai pengecatan cat dasar (sincromate ,anti
karat, epoxy) secara keseluruhan di mulai di area yang sulit di jangkau
contoh: bagian tepi, sudut, tepian yang berbentuk ornamen dan area yang
tinggi.
3.Pastikan sapuan cat di lakukan merata dan pengecatan searah dari atas ke
bawah atau kiri kanan dan lanjutkan arah pengecatan yang sama seluruh
area, pengecatan di laku kan dua lapis atau lebih, pastikan lapisan pertama
telah kering dan lanjut ke aplikasi lapisan warna pilihan yang sesuai dengan
selera anda selanjutnya.
4.Setelah lapisan cat ke dua yang warna telah kering dengan sempurna maka
langkah selanjutnya (khusus cat besi tempa poles warna sesuai warna
pilihan).
5.Setelah lapisan warna kering maka finishing dengan cat warna clear, pernish
pelindung sehingga tahan pudar/kusam,anti gores.
34 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu –
rambu lalu lintas.
2. Pengelasan
Setelah Pengukuran dan Pembersihan telah dapat dimulai pekerjaan
Galian Tanah sepanjang jalur Pipa sehingga tidak harus menunggu
tibanya pipa di lokasi. Pipa GIP yang digunakan adalah Pipa GIP 2", 3",
4" dan 6". Pada pekerjaan pemasangan pipa GIP ini dilakukan setelah
pekerjaan galian yang sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam
gambar kerja, pekerjaan pemasangan pipa GIP dilakukan oleh tenaga
profesional dibantu dengan pekerja, pekerjaan pemasangan pipa ini
dengan titik Las Listrik dan pada titik atau jarak tertentu dapat
menggunakan (Water Moer, Socket GIP). Sebelumnya kedua ujung
pipa yang akan disatukan dengan titik las harus dibersihkan terlebih
dahulu. Pada titik yang akan dipasang menggunakan Water Moer
sebelumnya kedua sisi pipa disambung terlebih dahulu di lapisi dengan
meni pada ulir agar lebih memperkuat hasil sambungan. Pekerjaan
penyambungan Pipa GIP menggunakan alat bantu berupa kunci pipa,
sney, alat potong pipa, katrol dan bantu lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan penyambungan pipa GIP. perlu diperhtikan agar
dalam proses pengelasan harus betul-betul rapih agar tidak terjadi
kebocoran pada saat uji pengaliran.
35 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
1. Lap permukaan yang mau di cat pastikan tidak ada debu dan tidak kotor.
2.Mulai dengan membuka kaleng pastikan aduk cat hingga warnanya
merata,tambahkan thiner secukupnya dan mulai semprot, kalau pakai kuas
celup 1/3 kuas ke dalam cat mulai pengecatan cat dasar (sincromate ,anti
karat, epoxy) secara keseluruhan di mulai di area yang sulit di jangkau
contoh: bagian tepi, sudut, tepian yang berbentuk ornamen dan area yang
tinggi.
3.Pastikan sapuan cat di lakukan merata dan pengecatan searah dari atas ke
bawah atau kiri kanan dan lanjutkan arah pengecatan yang sama seluruh
area, pengecatan di laku kan dua lapis atau lebih, pastikan lapisan pertama
telah kering dan lanjut ke aplikasi lapisan warna pilihan yang sesuai dengan
selera anda selanjutnya.
4.Setelah lapisan cat ke dua yang warna telah kering dengan sempurna maka
langkah selanjutnya (khusus cat besi tempa poles warna sesuai warna
pilihan).
5.Setelah lapisan warna kering maka finishing dengan cat warna clear, pernish
pelindung sehingga tahan pudar/kusam,anti gores.
2. Pengelasan
Setelah Pengukuran dan Pembersihan telah dapat dimulai pekerjaan
Galian Tanah sepanjang jalur Pipa sehingga tidak harus menunggu
tibanya pipa di lokasi. Pipa GIP yang digunakan adalah Pipa GIP 2", 3",
4" dan 6". Pada pekerjaan pemasangan pipa GIP ini dilakukan setelah
pekerjaan galian yang sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam
gambar kerja, pekerjaan pemasangan pipa GIP dilakukan oleh tenaga
profesional dibantu dengan pekerja, pekerjaan pemasangan pipa ini
dengan titik Las Listrik dan pada titik atau jarak tertentu dapat
menggunakan (Water Moer, Socket GIP). Sebelumnya kedua ujung
pipa yang akan disatukan dengan titik las harus dibersihkan terlebih
dahulu. Pada titik yang akan dipasang menggunakan Water Moer
sebelumnya kedua sisi pipa disambung terlebih dahulu di lapisi dengan
meni pada ulir agar lebih memperkuat hasil sambungan. Pekerjaan
penyambungan Pipa GIP menggunakan alat bantu berupa kunci pipa,
sney, alat potong pipa, katrol dan bantu lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan penyambungan pipa GIP. perlu diperhtikan agar
dalam proses pengelasan harus betul-betul rapih agar tidak terjadi
kebocoran pada saat uji pengaliran.
1. Lap permukaan yang mau di cat pastikan tidak ada debu dan tidak kotor.
2.Mulai dengan membuka kaleng pastikan aduk cat hingga warnanya
merata,tambahkan thiner secukupnya dan mulai semprot, kalau pakai kuas
celup 1/3 kuas ke dalam cat mulai pengecatan cat dasar (sincromate ,anti
karat, epoxy) secara keseluruhan di mulai di area yang sulit di jangkau
contoh: bagian tepi, sudut, tepian yang berbentuk ornamen dan area yang
tinggi.
3.Pastikan sapuan cat di lakukan merata dan pengecatan searah dari atas ke
bawah atau kiri kanan dan lanjutkan arah pengecatan yang sama seluruh
area, pengecatan di laku kan dua lapis atau lebih, pastikan lapisan pertama
telah kering dan lanjut ke aplikasi lapisan warna pilihan yang sesuai dengan
selera anda selanjutnya.
4.Setelah lapisan cat ke dua yang warna telah kering dengan sempurna maka
langkah selanjutnya (khusus cat besi tempa poles warna sesuai warna
pilihan).
5.Setelah lapisan warna kering maka finishing dengan cat warna clear, pernish
pelindung sehingga tahan pudar/kusam,anti gores.
38 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
39 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Ada dua jenis penyambungan dengan cara head fusion, tetapi prinsip dasar
keduanya adalah sama, yaitu
pemanasan pada permukaan dalam fitting/coupling dan permukaan luar
material yang akan disambung.
40 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Bongkar Pipa
1. Ujung pipa spigot dan sambungan soket harus dijaga dari keruskana, terutama
untuk ujung pipa yang telah ditirus
2. Tidak boleh membanting dan meluncurkan pipa ke permukaan yang keras
3. Tidak boleh bongkar muat pipa dengan tangan dan pipa tidak boleh diluncurkan.
Bila menggunakan peralatan angkat, gunakan cara yang tidak merusak tetapi tidak
kontak langsung dengan pipa besi, sling, hook atau rantai
4. Apabila pengiriman pipa dengan cara teleskopi maka diambil terlebih dahulu
adalah pipa dengan diameter terkecil dan disimpan terpisah sesuai dengan
diameter pipa
- Angkut Pipa
1. Gunakan alat angkut dengan permukaan yang datar. Pemukaan harus bebas dari
paku dan benda tajam lainnya.
2. Sisi-sisi kendaraan harus ditopang dengan jarak antar tonggak penopang kira-kita
2 m, pipa harus dilindungan selama pengangkuatan. Semua tonggak harus datar
dengan ujung tidak tajam. Untuk pipa dalam ikatan kira-kira 1 x 1 m, penopang
dapat ditempatkan pada interval 2,5 sampai 3 m.
3. Ujung soket dan ujung spigot pipa tidak boleh dibebani.
4. Bagian pipa yang menjulur keluar alat angkut maksimum 1 m.
5. Pipa yang lebih tebal ditempatkan dibagian bawah yang lebih tipis .
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Kecelakaan saat
mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
41 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri
(APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety,
kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di jalan raya
pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan
supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
44 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
a. Pengadaan Pipa
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan pipa
bisa dilakukan. Dimana nati pipa akan dikirim secara simultan dengan pelaksanaan
pekerjaan mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga demi menjaga
keamanan material pipa. Yang mana pada pekerjaan ini pipa yang dipakai adalah
Pipa HDPE 100 PN-10 315mm (12") SNI dengan volume 522 m’. Pekerjaan ini akan
dilaksanakan mulai hari ke 8 selama 30 hari.
b. Pengadaan Accessories
45 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
46 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
47 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Membersihkan ujung pipa dengan kain katoen atau kertas tissue yang telah
dibasahi spiritus atau alcohol dan harus diperhatikan supaya tidak ada bulu-
bulu kain yang menempel pada bagian yang akan di las.
Pasang ujung-ujung pipa kedalam alat penjepit, dan kedua ujung pipa
dikencangkan sampai berada diposisi yang tepat.
Kedua ujung pipa diratakan dengan menggunakan alat perata elektrik
(screpe), sehingga kedua pipa benar-benar rata dan bersih.
Membersihkan ujung pipa dan alat pemana dengan kain atau kertas tissue
yang telah dibasahi spiritus atau alcohol agar persenyawaan sempurna.
Panaskan plat pemanas sampai titik senyawaan 210°C (diatur dengan
thermostat).
Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan 210°C,
diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan 13 BAR untuk
menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.
Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril-Las + 2 mm lebar.
Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang disyaratkan oleh
pabrik.
Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan + 4 detik lalu
dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa yang sudah
dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan persenyawaannya.
Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan.
48 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Sedangkan cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet
bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan
memaksa gerakan menjadi naik dan turun. Handle yang menaikkan dan
menurunkan stopper menempati ruang bonnet.
Ketika handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk
kedalam ruang dimana cairan melewatinya.
Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi
rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi
terbuka, dan sebaliknya.
Casing valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan
stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Kecelakaan saat
mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri
(APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety,
kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di jalan raya
pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan
supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
49 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
50 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan 210°C,
diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan 13 BAR untuk
menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.
Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril-Las + 2 mm lebar.
Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang disyaratkan oleh
pabrik.
Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan + 4 detik lalu
dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa yang sudah
dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan persenyawaannya.
Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan.
51 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Papan landasan
Pemotong pipa
1. Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan
pondasi. Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu
diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga
terhadap dampak lingkungan (Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan
galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
53 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan
patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari
surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian
sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di
buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus
ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan
tanah bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai
dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi
lapis, sehingga benar benar padat, karena berisiko penurunan lantai
pada kemudian hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
54 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan
bata, kecuali pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari
kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai
gambar diberi kolom–kolom praktis, Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan
Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. Lubang untuk
alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan
secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut
setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran
seluruh bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu
penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi
perawatan dengan cara membasahi secara terus menerus paling sedikit 7
hari setelah pemasangannya. Meterial yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi dan telah disetujui oleh konsultan pengawas dan pengerjaannya
mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
56 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
5. Tiang Kolom (Uk. 20/25 cm) (16 Buah)
Pekerjaan kolom beton di laksanakan sesudah pekerjaan sloff. Adapun
metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan
pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat
bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan
memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
Item Pekerjaan :
Bekisting/Mall Balok
Pembesian Tulangan (Polos)
Beton K-225
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang.
Material untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan
ketentuan – ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland
yang sesuai dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik
digudang, untuk bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan
kotoran lain dan bahan lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir
terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun
air yang digunakan untuk mencampur (pencampuran adukan digunakan
57 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
mesin molen ataupun dengan menggunakan ready mix) adalah air yang
bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain. Pencampuran
dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan
setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi
kuat tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak
melebihi kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan
secara mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan
dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu
pencampuran sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan
tempat kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi
pekerjaan guna kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan
bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai
penuh dan telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor
sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus
dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila
ada sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus
terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser
minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa
sehingga campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat
menyatu. Dibersihkan dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram
dengan air hingga jenuh.
58 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan
yang dapt menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan
cara menyiram permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai
dengan ketentuan. Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan
perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang
dihasilkan dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam
beberapa kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri
dari garis terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai
dengan Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton
sampai mutu beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar
rencana konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi
tulangan tidak bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan
untuk diinjak penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan
atas dan lapisan bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali
putaran dengan kawat beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar
dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan
harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan
menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang cocok pada
persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai
dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut
akan digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari
logam yang tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus
ditopang dengan beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus
59 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-
bidang, batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan
sebagaimana pada gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan
acuan / cetakan akan dibuat rata, sambungan – sambungan papan atau
sudut – sudut dibuat rapat agar tidak bocor yang dapat berakibat lolosnya air
semen dan terjadi sarang kerikil / keropos. Bahan untuk cetakan kayu
(bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga permukaan cetakan beton
halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada kedudukanya sehingga
mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung. Bekisting
akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi yang
akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan
setelah beton mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya
sendiri serta sudah mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang
ditunjuk oleh direksi dan dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan
beton cor dilakukan dilakukan pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia (man power). Pembongkaran ini dikerjakan
dengan membuka bekisting terpasang. Proses pembongkaran bertujuan
untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat bantu yang akan
digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual (manusia) dan
alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan terhadap beton
yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di lakukan
penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
60 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
1. Ukur Lahan
Jadi siapkan meteran panjang untuk mengukur keliling lahan yang akan dipasang
pagar brc. Bagi menjadi beberapa bagian dengan berprinsip pada ukuran brc yang
akan anda beli. Untuk produk standard pagar brc memiliki panjang 2,4m.
Jika tanah cukup padat dan keras, 20 cm sudah cukup layak. Demikian juga jika
semakin tinggi pagar, maka galian pondasi juga harus lebih dalam. Sedangkan
Lebar galian adalah sekitar 20-30 cm.
5. Tegakkan Tiang
Jika galian telah siap, maka Anda harus menegakkan tiang dengan waterpas dan
dibantu atau disangga menggunakan kayu agar tiang tidak bergerak. Tegakkan
beberapa tiang, kemudian lakukan pengecoran setiap galian dan tiang dengan cor
beton bertulang.
keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini
seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang, terhirup debu yang bisa mengakibatkan sesak nafas, mata terkena
debu yang bisa mengakibatkan mata iritasi, tertimpah bekisting yang bisa
megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, Kecelakaan saat mobilisasi
material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang
oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri
(APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu
safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang
memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
62 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
63 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Pengelasan
- Pemasangan Aksesoris Pipa
- Pemasangan Gate Valve
2 Unit Outlet
- Pipa GIP ND 75 mm (3")
- Puddle Flange Pipa GIP ND 75 mm (3"), L = 0,8 Meter
- Strainer ND 75 mm (3")
- Stub End + Flange HDPE OD 90 mm (3")
- All Flange Gate Valve ND 75 mm (3")
- Rubber Packing
- Bolt & Nut ¾" x 2,5"
- Pengelasan
- Pemasangan Aksesoris Pipa
- Pemasangan Gate Valve
3 Unit Washout
- Pipa GIP ND 50 mm (2")
- Puddle Flange Pipa GIP ND 50 mm (2"), L = 0,8 Meter
- All Flange Gate Valve ND 50 mm (2")
- Rubber Packing
- Bolt & Nut ¾" x 2,5"
- Pemasangan Gate Valve
3 Unit Overflow
- Pipa GIP Medium Class ND 50 mm (2")
- Elbow 90° GIP ND 50 mm (2")
- Pengelasan
- Pemasangan Aksesoris Pipa
64 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
65 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan
patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari
surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian
sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di
buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus
ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
Metode kerja :
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan
tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi
lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
66 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan
tanah bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai
dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi
lapis, sehingga benar benar padat, karena berisiko penurunan lantai
pada kemudian hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau
B-0.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
67 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
68 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
69 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
70 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
71 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
72 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
73 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
74 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
75 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
76 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
77 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
78 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
79 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para
pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang
rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang
80 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman,
dan selalu waspada jika hujan.
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan
diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan /
distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian
untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak
dump truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
81 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Concrete Mixer
• Water Tank
• Alat Bantu
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
82 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
83 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
84 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang
paling berperan dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada
pemasangan bata standar pemasangan dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Bagian dari pekerjaan ini adalah :
Adukan
Adukan pasangan kami buat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak kami dicampur lagi
dengan adukan yang baru.Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat:
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis,
Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan
tebal dinding. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas dan pengerjaannya mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
85 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Kepala Tukang
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang
berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan
kepada Pengawas/Kuasa Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak
memungkinkan terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk
melaksanakan pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10
mm.
Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar)
agar bahan plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di
setujui oleh konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
86 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan
pondasi. Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu
diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga
terhadap dampak lingkungan (Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan
galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan
patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari
surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian
sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di
buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus
ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
88 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
89 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
90 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis,
Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan
tebal dinding. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas dan pengerjaannya mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Tenaga Kerja
Pekerja
91 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang berhubungan
sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan kepada Pengawas/Kuasa
Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak memungkinkan terlaksananya
pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10 mm.
Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar) agar bahan
plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di setujui oleh
konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
92 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Alat Bantu
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
93 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan
patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari
surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian
sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di
buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus
ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
94 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
95 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
96 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
97 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
98 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
sesuai dengan petunjuk teknis dan diakui oleh pemilik proyek dan konsultan
supervisi.
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang berhubungan
sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan kepada Pengawas/Kuasa
Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak memungkinkan terlaksananya
pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10 mm.
Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar) agar bahan
plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di setujui oleh
konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
99 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
a) PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan Perataan Lapangan
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
b) PEKERJAAN TANAH DAN TIMBUNAN
1 Galian Tanah
2 Timbunan Kembali Tanah Galian
3 Timbunan Pasir Urug di Bawah Lantai, Tebal 10 cm
c) PEKERJAAN STRUKTUR BPT
1 Lantai Kerja Beton K-100, Tebal 5 cm
2 Plat Lantai Dasar BPT, Tebal 15 cm
- Beton Cor K-225
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting untuk Lantai Dasar
3 Dinding Utama BPT, Tebal 15 cm
- Beton Cor K-225
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting untuk Dinding
4 Dinding Partisi BPT, Tebal 15 cm
- Beton Cor K-225
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting untuk Dinding
5 Plat Atap BPT, Tebal 15 cm
- Beton Cor K-225
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting untuk Plat Atap
6 Manhole Plat Bordes Tebal 4 mm, Uk. 60x60 cm
d) PEKERJAAN BAK GATE VALVE UNIT INLET
1 Plat Lantai Dasar Bak Gate Valve Inlet Tebal 10 cm
- Beton Cor K-175
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting untuk Lantai Dasar
2 Pas. Dinding Batu Bata Tebal ½ Batu, Camp. 1 PC : 4 PP
3 Pas. Plesteran Tebal 15 mm, Camp. 1 PC : 4 PP
4 Manhole Plat Bordes Tebal 4 mm, Uk. 50x50 cm
e) PEKERJAAN BAK GATE VALVE UNIT WASHOUT
1 Plat Lantai Dasar Bak Gate Valve Inlet Tebal 10 cm
- Beton Cor K-175
100 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
101 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan
patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari
surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian
sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di
buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus
ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
103 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Metode kerja :
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan
tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi
lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan
tanah bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai
dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi
lapis, sehingga benar benar padat, karena berisiko penurunan lantai
pada kemudian hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
C. PEKERJAAN STRUKTUR BPT
104 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau
B-0.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
105 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
106 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
107 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
108 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
109 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
110 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
111 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Water Tank
• Alat Bantu
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
112 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
113 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
114 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
115 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
116 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
117 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
118 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
119 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
120 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
121 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
122 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
123 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
124 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
125 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
126 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
127 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
128 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
129 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
130 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Water Tank
• Alat Bantu
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
131 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
132 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
133 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis,
Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan
tebal dinding. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas dan pengerjaannya mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
134 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang
berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan kepada
Pengawas/Kuasa Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak memungkinkan
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
- Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10 mm.
- Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar) agar
bahan plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di setujui
oleh konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
135 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
136 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
137 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
138 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
139 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
140 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
141 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
142 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis,
Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan
tebal dinding. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas dan pengerjaannya mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
143 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang
berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan kepada
Pengawas/Kuasa Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak memungkinkan
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
- Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10 mm.
- Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar) agar
bahan plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di setujui
oleh konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
Tenaga Kerja
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa
mengakibatkan sesak nafas, mata terkena debu yang bisa mengakibatkan mata
iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,
Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat
144 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di
jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
C. OPTIMALISASI SPAM DESA TIGANDERKET
I. PEKERJAAN BENDUNG DAN INTAKE
1 Galian Tanah Berbatu
2 Timbunan Tanah Kembali
3 Lantai Kerja, Cor K-175
4 Pekerjaan Struktur Bendung
- Beton Cor K-250
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting
5 Pekerjaan Bak Pengumpul
a Pekerjaan Lantai
- Beton Cor K-250
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting
b Pekerjaan Dinding
- Beton Cor K-250
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting
c Pekerjaan Atap
- Beton Cor K-250
- Pembesian dengan Besi Polos
- Bekisting
6 Manhole Uk. 80 x 80 cm
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan
diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan /
distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian
untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak
dump truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
Metode kerja :
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga
orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan
keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para
146 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang
rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang
cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang
aman, dan selalu waspada jika hujan.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
147 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
148 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
149 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
150 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
• Tukang
• Kepala Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai
dengan standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk
bahan lain yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan
lain yang tidak diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk
mencampur (pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan
menggunakan ready mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan
kotoran – kotoran lain. Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini
dilaksanakan setelah besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat
tekan dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
sesuai dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
151 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan
bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat
beton 1.6 mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan
dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip –
klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau
logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang
cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang
tidak berkarat. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
152 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar
dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat
lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara
batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara
batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar.
Pada permukaan pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton
berlangsung. Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan
pada posisi yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat –
alat bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
153 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
154 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
PEMASANGAN PIPA
1. PENGUKURAN JALUR PIPA.
a. Semua Jalur Pipa diameter besar maupun kecil harus diukur ketinggiannya
(level) sesuai dengan gambar rencana. Pengukuran harus dilakukan dengan
alat yang dapat dipercaya, seperti waterpas, slang plastik, theodolit atau apa
saja yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
b. Kesalahan dalam pemasangan pipa yang tidak sesuai dengan rencana jalur
ketinggiannya yang mengakibatkan air tidak mencapai sasaran adalah
tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memperbaiki/membongkar pasang kembali pipa bila
ternyata jalur ketinggian pemasangannya tidak benar dan air tidak mencapai
sasaran. Biaya untuk perbaikan ini adalah tanggungan Kontraktor sepenuhnya.
d. Alokasi Biaya Pengukuran Jalur telah tercantum dalam BQ.
e. Kontraktor harus melakukan pengukuran jalur dengan disaksikan dan
disetujui Pengawas Pekerjaan.
155 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
156 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
untuk pipa 50 mm atau yang lebih kecil dan 20 cm untuk pipa yang lebih
besar dan peralatannya.
c. Sekeliling lubang galian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari timbunan
tanah hasil galian.
Pemasangan Pipa
a. Lintasan Pipa yang beroperasi pada tekanan di atas 2 kg/cm 2 , penyambungan
dilakukan dengan steel flanges.
b. Jalur pipa GIP baik yang tertanam maupun yang tidak tertanam atau
tergantung di tepi tebing penyambungannya menggunakan steel flanges.
c. Dalam memasang pipa harus diupayakan agar kedua pipa berada pada as
yang lurus, dengan demikian baut dapat masuk ke dalam lubang flanges
dengan baik.
d. Penyambungan Pipa dengan Socket.
Pemasangan pipa GIP ≤ 1,00” (25 mm), penyambungan dilakukan
dengan socket. Kecuali ditentukan lain, seperti pada pelintasan jembatan
pipa, pipa tergantung di tebing dan lain-lain.
Pada perpipaan instalasi SPL, Reservoir dan lainnya, penyembungan pipa
semuanya menggunakan socket dan uliran. Kecuali bila ditentukan
dengan cara lain sesuai gambar.
Dalam melakukan penyambungan pipa, uliran pipa harus dilapis dengan
plastic seal yang cukup, dilapis meni besi atau lem pipa PVC yang
bermutu baik untuk menghindari kebocoran.
Bagian terlemah dari pipa GIP adalah bagian ujung ulirnya. Oleh sebab itu
bagian ini harus dijaga agar tidak kena benturan atau pukulan. Kebocoran
sering terjadi pada bagian sambungan yang ulirannya rusak. Dalam
pengangkutan perlu dijaga agar penutup uliran dari plastik jangan sampai
terlepas
Dalam memasang pipa harus diupayakan agar kedua pipa berada pada as
yang lurus, dengan demikian uliran ujung pipa dapat masuk ke dalam
socket dengan baik.
Bekas coating yang terkelupas harus ditutup dengan meni besi.
e. Pada sudut-sudut belokan yang kecil dan tidak memungkinkan digunakan
bend, maka bila dipan-dang aman, penggunaan Gibault Joint (dresser)
diperbolehkan.
f. Pembuatan Bend yang tidak terdapat di pasaran dapat dilakukan sendiri oleh
Kontraktor dengan syarat sebagai berikut :
Bend tidak boleh terbuat dari bagian-bagian yang terlalu banyak dilas.
Maksimum 2 sambungan las. Pengelasan harus rapi, satu alur dan tidak
bocor pada tekanan 10 kg/cm2. Kontraktor disarankan telah menguji
157 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
D. SMKK
1 Biaya Penyelenggaraan SMKK
Yang dimaksud dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional yang harus
diterapkan oleh perusahaan adalah:
2.Perencanaan K3;
158 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
3. Pelaksanaan rencana K3
159 | P a g e
CV. kuala BATEE
INDONESIA
e.Semua biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya. Oleh sebab itu, segala perubahan yang terjadi
selama proses pelaksanaan baik dari Pengawas, Direksi atau Pihak Lain Yang
Berkompeten (Kepala Desa atau Tokoh-Tokoh Desa lainnya) harus dilakukan
secara tertulis atau dituangkan dalam suatu Berita Acara Perubahan.
f. Semua kebocoran yang terjadi dalam pengujian ini harus diperbaiki sesuai
ketentuan teknis standar. Contohnya : kebocoran akibat salah cara
penyambungan, perbaikan dilakukan dengan cara pengganti-an fitting atau
dipasang fitting bila sebelumnya memang tidak dipasang. Perbaikan dengan
ikatan karet bola motor/mobil tidak dibenarkan. Kebocoran akibat pecahnya pipa
dilakukan dengan penggantian pipa, disambung dengan dresser atau gibault
joint. Perbaikan yang bersifat tidak standar ditolak.
AKMAL
Direktur
160 | P a g e