Ivan Caesar saputra
04020170254
The Impact of a Parental Notification Law on
Adolescent Abortion Decision-Making
ROBERT WM. BLUM, MD, PHD, MICHAEL D. RESNICK, PHD, AND TRISHA A. STARK, PH
Abstract Dalam 1984, kami menyelidiki dampak dari pemberitahuan orangtua undang dengan prosedur
perizinan peradilan di Minnesota. Subyek diwawancarai pada hari aborsi mereka di empat Minnesota dan dua klinik
Wisconsin. Relatif sedikit yang menyadari Statuta di Minnesota. Parental tingkat pemberitahuan yang sama di
Minnesota dan Wisconsin, yang tidak memiliki pemberitahuan orangtua Statuta. (Am J Public Health 1987; 77:619-
620.).
1. Introduction
Pada bulan Agustus 1981, Negara Bagian Minnesota
memberlakukan legislasi yang menetapkan bahwa anak
di bawah umur harus dapat menunjukkan kepada orang
tua mereka, jika hidup, telah diberitahu tentang
maksudnya untuk mengakhiri kehamilan (aborsi).
Kemudian, pengadilan "perizinan " menetapkan di mana
anak di bawah umur yang tidak mampu atau tidak
bersedia untuk memberitahu kedua orang tua mereka
mungkin mencari sertifikasi keputusan pengadilan
sehingga dapat memberikan persetujuan untuk aborsi
sendiri. Studi ini menyelidiki tiga pertanyaan pusat: 1)
siapa yang menggunakan prosedur perizinan pengadilan?
2) Apakah ada kesadaran pra-kehamilan dari hukum
pemberitahuan orangtua? 3) Apakah hukum negara yang
membutuhkan pemberitahuan orang tua sebelum aborsi
meningkatkan kemungkinan bahwa si anak ingin
melakukan aborsi dan orang tuanya akan mendiskusikan
maksudnya?
Methods
Selama periode tiga bulan pada 1984, semua wanita di
bawah usia 18 tahun yang memanfaatkan empat
Minnesota dan dua klinik Wisconsin diundang untuk
berpartisipasi dalam studi sambil menunggu aborsi
mereka. Wisconsin sosioekonomi, etis, geografis, dan
demografis mirip dengan Minnesota tetapi tidak
memiliki hukum pemberitahuan orangtua. Tiga dari
klinik Minnesota terletak di daerah Twin Cities, yang
keempat di komunitas metropolitan yang lebih kecil.
Tingkat partisipasi adalah 82,9 persen dari subyek yang
memenuhi syarat. Di Wisconsin, salah satu klinik berada
di wilayah metropolitan yang besar, yang kedua dalam
sebuah komunitas paralel dengan komunitas
metropolitan yang lebih kecil di Minnesota. Tingkat
partisipasi adalah 61,9 persen. Pada 1982, empat klinik
Minnesota melakukan 78 persen dari aborsi 5.082 selesai
pada
Address reprint requests to Robert Wm. Blum, MD, PhD, Associate
Professor, Pediatrics and Maternal & Child Health, and Director, Adolescent
Health Program, University of Minnesota, Box 409-UMHC, Harvard Street at
East River Road, Minneapolis, MN 55455. Dr. Resnick is Assistant Professor
and Research Coordinator, Adolescent Health Program and Program in Hospital
& Health Care Administration; Dr. Stark is a psychologist with the Adolescent
Health Program, both at University of Minnesota. This paper, submitted to the
Journal December 26, 1985, was revised and accepted for publication October
21, 1986.
C 1987 American Journal of Public Health 0090-0036/87$1.50
wanita di bawah usia 19 tahun di Minnesota dan
semua melekat secara ketat kepada negara
pemberitahuan peraturan. Sebuah sampel yang dapat
digunakan dari 148 Minnesota anak di bawah umur dan
37 anak dibawah umur di Wisconsins yang
diidentifikasi, tanpa perbedaan dalam distribusi usia (13-
17 tahun) untuk kedua kelompok. Persetujuan informasi
diperoleh oleh seorang peneliti yang tidak berafiliasi
dengan klinik; Semua data yang dikumpulkan oleh salah
satu staf penelitian dalam aturan yang rahasia.
Pewawancara disaring untuk netralitas. Pertanyaan
wawancara difokuskan pada lima bidang:
sociodemographics; pembuatan keputusan aborsi; sikap
terhadap aborsi dan pemberitahuan orang tua; hubungan
interpersonal; penggunaan kontrasepsi.
Results
memanfaatkan perizinan pengadilan sebagai
alternatif
Dari 148 Minnesota anak di bawah umur yang
berpartisipasi dalam penelitian, ada 64 (43,2 persen)
memanfaatkan proses sertifikasi pengadilan. Dari
mereka, 16 anak (25 persen) melaporkan bahwa mereka
telah memberitahukan orang tua mereka, sementara
sisanya 48 tidak memberitahukan orangtua. Sedangkan
remaja tertua, kebanyakan dari mereka menggunakan
prosedur perizinan pengadilan dan memutuskan untuk
tidak memberitahu orangtua (Tabel 1). Ketika usia
dikendalikan, hubungan status sosial ekonomi (diukur
oleh Hollinghead index) untuk perizinan pengadilan
tidak jelas, kecuali untuk anak usia 16 tahun, untuk
berada di kurung sosial ekonomi yang lebih tinggi lebih
mungkin daripada mereka yang berada di bawah sosial-
ekonomi tanda kurung untuk menggunakan prosedur
perizinan pengadilan. Sementara, menurut hukum
Minnesota semua pengadilan remaja County seharusnya
mendengar petisi aborsi, hampir tanpa kecuali,
pelaksanaan sidang hanya di tiga lokasi perkotaan:
Minneapolis, St Paul, dan Duluth. Namun demikian,
kedekatan dengan pengadilan ajuvenile bukan
merupakan determinan utama menggunakan proses
perizinan pengadilan, dengan proporsi comaprable
perkotaan, pedesaan, dan pinggiran kota para pemuda
memanfaatkan perizinan pengadilan.
American Journal of Public Health Research 79
TABLE 1-Rates (%)* of Parental Notification and
Court Bypass Procedure by Age of Adolescents for
Minnesota
Age No Court/Both Court/Neither
(years) Parents Notified Parent Notified
Notified
13 4(100) 0 0
14 4 (100) 0 0
15 18 (64.3) 6 (21.4)
16 28 (54.9) 19 (37.3)
17 24 (42.6) 23 (41.8)
Total 78 48
*Row percentages in each section show percentages of total Minnesota and
Wisconsin sampe, respectively.
PUBLIC HEALTH BRIEFS
Awareness of Parental Notification Law
Lebih dari setengah dari peserta Minnesota
melaporkan tidak tahu tentang hukum yang ditetapkan
pada saat membuat kesepakatan pada klinik untuk
melakukan aborsi. Enam belas persen tahu dari pilihan
pengadilan, dan kurang dari satu-keempat menyadari
bahwa pemberitahuan pra-aborsi dari orang tua
diperintahkan oleh hukum. Hanya 12 remaja (8,8
persen) tahu baik tentang pemberitahuan orangtua dan
perizinan pengadilan pada komponen hukum yang
berlaku.
Parental Communication
Ketika tingkat pemberitahuan orang tua di
Minnesota dibandingkan dengan Wisconsin, proporsi
yang sedikit lebih besar dari anak di bawah umur yang
ditemukan memberitahu kedua orang tua di Minnesota
(43,5 persen vs 32,4 persen). Untuk pemberitahuan
setidaknya ada satu orang tua, tidak ada perbedaan yang
ada antara Minnesota (65,3 persen) dan Wisconsin (62,1
persen).
Dalam situasi di mana hanya satu orangtua
diberitahu dan itu akan layak untuk diberitahukan pada
keduanya, remaja berpaling kepada ibu mereka hampir
tanpa kecuali (93 persen). Bagi mereka yang memilih
untuk mengatakan tidak ke orangtua, keluarga
diantisipasi konflik dengan atau tanpa yg intra-familial
masalah adalah alasan utama untuk menghindari
pemberitahuan orang tua.
Kerapuhan seperti tidak muncul untuk menjadi
sebuah fungsi secara kekeluargaan, untuk anak di bawah
umur yang tinggal dengan kedua orang tua kandungnya
diberitahu setidaknya satu orangtua 60 persen dari
waktu. sementara 73% untuk yang tinggal bersama
orangtua tunggal memilih untuk memberitahukan
setidaknya satu orang tua sebelum Aborsi.
Afiliasi keagamaan pemuda yang mencari
aborsi sejajar Distribusi Umum Minnesotans ' afiliasi
keagamaan. Meneliti religiusitas para pencari aborsi
yang diukur dengan frekuensi menghadiri kebaktian
keagamaan selama tiga bulan sebelumnya, 70 persen
orang-orang yang melaporkan tidak pernah
memberitahukan layanan yang telah diberitahukan
setidaknya satu orang tua, dibandingkan dengan 49
persen menghadiri kebaktian keagamaan 10 kali atau
lebih.
Court/One
Parent
Discussion
4 (14.3)
4 (7.8) Sementara studi sebelumnya di daerah Twin
8 (14.6) Cities menemukan bahwa minoritas remaja
16
menginformasikan setidaknya satu orang tua dari
rencana aborsi, 2 studi ini menemukan hampir dua
pertiga anak menyiapkan pemberitahuan tersebut.
Temuan kami konsisten dengan mereka Cartoofand
Klerman di Massachusetts. kontra terhadap dalam data
Massachusetts, ada sedikit bukti untuk menunjukkan
sejumlah besar pemuda Minnesota meninggalkan negara
untuk aborsi. Keputusan para minoritas untuk
menghindari pemberitahuan orang tua dan dengan
demikian memanfaatkan prosedur pengizinan
pengadilan jelas terkait dengan anak. Temuan ini
konsisten dengan mereka dari klarifikasi, serta
pengamatan dari hakim Pengadilan remaja yang
mendengar petisi ini di Minnesota.
Data kami memiliki keterbatasan dalam jumlah
yang direkrut di Wisconsin kecil dan mungkin tidak
sama sekali sebanding dengan jumlah direkrut di
Minnesota.
Meskipun demikian, pertanyaan mendesak
sebelum legislatif adalah: jika memang benar bahwa
hukum pemberitahuan orangtua tidak secara signifikan
meningkatkan kemungkinan bahwa anak akan berbicara
dengan orangtua, apakah layak biaya kebebasan untuk
individu dan biaya ekonomi untuk masyarakat untuk
mempertahankan peraturan yang membutuhkan
pemberitahuan orang tua dengan atau tanpa prosedur
perizinan peradilan?
ACKNOWLEDGMENTS
Studi ini didukung, sebagian, oleh program
kesehatan remaja MCH Grant MCJ000985 dan hibah
dari American Civil Liberties Union.
REFERENCES
1. Minnesota Statutes, 144.343, 1981.
2. Clary, F: Minor women obtaining abortions: a
study of parental notification in a metropolitan area. Am
J Public Health 1982; 72:283-285.
3. Cartoof V, Klerman L: Parental consent for
abortion: impact of the Massachusetts law. Am J Public
Health 1986; 76:397-400.
IVAN CAESAR SAPUTRA
04020170254
80 American Journal of Public Health Research
4. Donovan, P: Judging teenagers: how minors fare
when they seek court authorized abortions. Fam Plann
Perspect 1983; 15:259-267.