Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB V PEWARNAAN GRAM

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

Dosen Pembina

RIZQI YANUAR PAUZI, S.Pd., M.Si.

Oleh: kelompok

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

2019/2020
I.Judul:
Pewarnaan Gram
II. Tujuan:
1. Mempelajari cara – cara pewarnaan gram
2. Menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa
III. Landasan teori:
Pewarnaan gram digunakan untuk mengklasifikasi bakteri.
Berdasarkan metode ini bekteri dapat dikelompokan menjadi 2
kelompok yakni bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pada
werna gram positif menghasilkan warna ungu sedangkan pada gram
negatif menghasilkan warna merah. Perbedaan warna ini di sebabkan
oleh kemampuhan dinding sel mengikat werna dasar (Kristal violet)
setelah pencucian dengan alcohol 95%.
IV. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Kaca objek
c. Jarum inokulasi
d. Pembakar sepitus
e. Botol semprot
f. Staining jar
g. Gram staining kit: larutan Kristal vielet, iodium, safranain
h. Kertas isap
i. Pipet
j. Aquades steril
k. Biakan murni bakteri 1 x 24 jam
l. Alcohol 95%
V. Prosedur Kerja
1. Sediakan kaca objek yang bersih, lalu lewatkan diatas nyala api
lampu sepitus
2. Teteskan setetes aquades steril diatas kaca objek tersebut.
3. Secara aseptic ambilah inoculum bakteri yang akan diperiksa
lalu letakan di atas aquades itu. Kemudian ratakan perlahan dan
tunggulah sampai mengering.
4. Lakukan piksasi dengan kawat penyangga yang berada diatas
mangkuk pewarna. Lalu teteskan larutan kristal violet diatas
sedian tersebut. Tunggulah selama 1 menit.
5. Buanglah kelebihan zat warna tersebut kedalam mangkuk dan
bilaslah sediaan dengan aquades.
6. Teteskan lalrutan iodium lalu tungulah selama 2 menit.
7. Buanglah kelebihan larutan iodium kedalam mangkuk lalu
bilaslah dengan air keran.
8. Teteskan alcohol 95% diatas sediaan, lalu biarkan selama 30
detik.
9. Buanglah sisa alcohol kedalam mangkuk dan bilaslah dengan
air keran.
10. Teteskan larutan safranin diatas sediaan lalu biarkan selama 45
detik.
11. Buanglah kelebihan larutan safranin kedalam manggkuk lalu
bilaslah dengan air.
12. Keringkan sediaan dengan hati-hati dengan kertas penghisap,
lalu periksalah di bawah mikroskop.
VI. Hasil Pengamatan

Mikroorganisme: Bakteri dari Mulut

Bentuk Sel: Berbenang-benag

Warna Sel: Merah

Gram: Negatif

Mikroorganisme: bakteri dari mulut

Bentuk Sel: Berbenang-benang

Warna Sel: Ungu

Gram: Positif

VII. Pembahasan
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris
untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu
gram positif dan gram negatif. Berdasarkan sifat kimia dan fisik
dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938)
yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk
membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia
(Karmana, 2008).
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan
gram negative, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta
safranin atau Kristal violet. Contoh dari bakteri gram positif adalah
Clostridium Perfringens, staphylococcus aureas. Sedangkan bakteri
gram negative misalnya Eschericia Coli. Beberapa bakteri tidak
terwarnai dengan pewarnaan gram, misalnya Mycobacterium sp karena
dinding selnya mengandung banyak lipid, sehingga digunakan
pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasi. Pada pewarnaan
tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan
berwarna hijau (james, 2002).
Prinsip pewarnaan gram adalah kemampuan dinding sel terhadap
zat warna dasar (Kristal violet) setelah pencucian alcohol 96%. Bakteri
Gram Positif terlihat berwarna ungu karena dinding selnya mengikat
Kristal Violet lebih kuat, sedangkan sel Gram Negatif mengandung
lebih banyak lipid sehingga pori-pori mudah membesar dan Kristal
violet mudah larut saat pencucian alcohol (Fardiaz, 1989).
Pewarnaan gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu
untuk mebedakan bakteri apakah gram positif atau gram negative,
bakteri dicampur dengan tetesan air steril pada kaca objek, kemudian
disebarkan ditengah gelas objek sehingga membentuk lapisan tipis dan
difiksasi. Dengan Kristal Violet olesan bakteri digenangi selama dua
menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan dikering anginkan.
Lalu, diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir
dan dikeringkan. Selanjutnya diberi larutuan pemucat yaitu alcohol
95%, tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terhalangi lagi. Lalu
dicuci pada air mengalir dan dikering anginkan. Kemudian digenangi
lagi dengan safranin selama 30 detik, lalu dicucui dan dibiarkan kering
di udara. Warna merah pada olesan bakteri menunjukan bakteri gram
negative dan jika warna ungu menunjukan bakteri gram pofitif
(pelczar, 2007).
Bakteri gram positif adalah bakteri memiliki dinding sel dengan
lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu jika
diwarnai dengan pewarnaan gram. Sedangkan Bakteri gram negative
adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau mrah, kita
diwarnai dengan pewarnaan gram.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari melakukan praktek ini ialah:
1. Bakteri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram positif
yang ditandai dengan warna ungu, dan bakteri gram negative
ditandai dengan warna merah.
2. Pewarnaan gram dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
fiksasi peluntur warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan
penggunaan zat warna penutup.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38280331/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_PE
WARNAAN_GRAM firmansyah, Imam. “pewarnaan gram” 2015.
www.academia.edu Purnama, destiana “260110140097 destiana
purnama pewarnaan gram” 2015.
Hermawan. “pewarnaan gram 5” 2015.

Anda mungkin juga menyukai