Anda di halaman 1dari 14

DIABETES MELITUS

Kegagalan sel beta pancreas Pada saat diagnosis DM tipe-2 sulfonilurea, meglitinid, GLP-1
ditegakkan, fungsi sel beta sudah agonis dan DPP-4 inhibitor.
sangat berkurang
Liver Pada penderita DM tipe-2 terjadi metformin,
resistensi insulin yang berat dan yang menekan proses
memicu gluconeogenesis gluconeogenesis
sehingga produksi glukosa dalam
keadaan basal oleh liver
(HGP=hepatic glucose
production) meningkat

Otot Pada penderita DM tipe-2 etformin, dan


didapatkan gangguan kinerja tiazolidindion.
insulin
yang multiple di intramioselular,
akibat gangguan fosforilasi
tirosin sehingga timbul gangguan
transport glukosa dalam sel otot,
penurunan sintesis glikogen, dan
penurunan oksidasi glukosa
Sel lemak Sel lemak yang resisten terhadap tiazolidindion.
efek antilipolisis dari insulin,
menyebabkan peningkatan
proses lipolysis dan kadar asam
lemak bebas (FFA=Free Fatty
Acid) dalam plasma. Penigkatan
FFA akan merangsang proses
glukoneogenesis, dan
mencetuskan resistensi insulin di
liver dan otot
Usus Pada penderita DM tipe-2 akarbosa
didapatkan defisiensi
GLP-1 dan resisten terhadap GIP

Sel Alpha Pancreas Sel-berfungsi dalam sintesis GLP-1 agonis, DPP-


glukagon yang dalam keadaan 4 inhibitor dan amylin.
puasa kadarnya di dalam plasma
akan meningkat. Peningkatan ini
menyebabkan HGP dalam
keadaan basal meningkat secara
signifikan disbanding individu
yang normal
Ginjal Pada penderita DM terjadi SGLT-2 inhibitor
peningkatan ekspresi gen SGLT-
2. Obat yang menghambat
kinerja SGLT-2 ini akan
menghambat penyerapan
kembali glukosa di tubulus ginjal
sehingga glukosa akan
dikeluarkan lewat urine
Otak Pada individu yang obes baik GLP-1 agonis, amylin
yang DM maupun non-DM, dan bromokriptin
didapatkan hiperinsulinemia
yang merupakan mekanisme
kompensasi dari resistensi
insulin. Pada golongan ini asupan
makanan justru meningkat
akibat adanya resistensi insulin
yang juga terjadi di otak
CARA KERJA GOLONGAN OBAT KETERANGAN
Pemacu Sekresi Insulin (Insulin Sulfonilurea Obat golongan ini mempunyai
Secretagogue) efek utama meningkatkan
sekresi insulin oleh sel beta
pancreas

HATI-HATI menggunakan
pada pasien dengan risiko tinggi
hipoglikemia (orang tua,
gangguan faal hati, dan ginjal).
Glinid Penekanan pada peningkatan
sekresi insulin fase pertama
Obat ini dapat
mengatasi hiperglikemia post
prandial.
Efek samping yang mungkin
terjadi adalah hipoglikemia.
Peningkat Sensitivitas terhadap Metformin mempunyai efek utama
Insulin mengurangi produksi glukosa
hati (glukoneogenesis), dan
memperbaiki ambilan glukosa di
jaringan perifer.

Dosis Metformin DITURUNKAN


pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal (GFR 30-
60 ml/menit/1,73 m2)

Metformin TIDAK
BOLEH DIBERIKAN pada
beberapa keadaan sperti:
- GFR<30 mL/menit/1,73 m2
- adanya gangguan hati berat,
- pasien-pasien dengan
kecenderungan hipoksemia

Efek samping
yang mungkin berupa gangguan
saluran pencernaan seperti
halnya gejala dispepsia.
Tiazolidindion (TZD). agonis dari Peroxisome
Proliferator Activated
Receptor Gamma (PPAR-
gamma)
Golongan ini mempunyai efek
menurunkan resistensi insulin
dengan meningkatkan jumlah
protein pengangkut glukosa,
sehingga meningkatkan ambilan
glukosa di jaringan perifer

meningkatkan retensi cairan


tubuh sehingga
DIKONTRAINDIKASIKAn pada
pasien dengan gagal jantung
Penghambat Absorpsi Glukosa di Penghambat Alfa Obat ini bekerja dengan
saluran pencernaan Glukosidase memperlambat absorbsi glukosa
dalam usus halus, sehingga
mempunyai efek menurunkan
kadar glukosa darah sesudah
makan

TIDAK DIGUNAKAN pada


keadaan:
GFR≤30ml/min/1,73 m2,
gangguan faal hati yang berat,
irritable bowel syndrome

Efek samping :
bloating (penumpukan gas
dalam usus sehingga sering
menimbulkan flatus
Penghambat DPP-IV golongan penghambat DPP-IV
(Dipeptidyl Peptidase-IV) menghambat kerja enzim DPP-IV
sehingga GLP-1 (Glucose Like
Peptide-1) tetap dalam
konsentrasi yang tinggi dalam
bentuk aktif.

Aktivitas GLP-1 untuk


meningkatkan sekresi
insulin dan menekan sekresi
glucagon bergantung kadar
glukosa darah
(glucosedependent)
Penghambat SGLT-2 (Sodium golongan penghambat SGLT-2
Glucose Cotransporter 2) merupakan obat antidiabetes
oral jenis baru yang
menghambat penyerapan
kembali glukosa di tubuli distal
ginjal dengan cara menghambat
kinerja transporter glukosa
SGLT-2
Obat antihiperglikemia suntik
Insulin Indikasi :
- HbA1c > 9% dengan kondisi dekompensasi
metabolic
- Penurunan berat badan yang cepat
- Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
- Krisis Hiperglikemia
- Gagal dengan kombinasi OHO dosis
optimal
- Stres berat (infeksi sistemik, operasi
- besar, infark miokard akut, stroke)
- Kehamilan dengan DM/Diabetes mellitus
gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
- Gangguan fungsi ginjal atau hati yang
berat
- Kontraindikasi dan atau alergi terhadap
OHO
- Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi

Efek samping terapi insulin


- Efek samping utama terapi insulin adalah
terjadinya hipoglikemia
- Penatalaksanaan hipoglikemia dapat
dilihat dalam bagian komplikasi akut DM
- Efek samping yang lain berupa reaksi alergi
terhadap insulin

Agonis GLP-1/Incretin Mimetic Agonis GLP-1 dapat bekerja pada sel-beta sehingga
terjadi peningkatan pelepasan insulin, mempunyai
efek menurunkan berat badan, menghambat
pelepasan glukagon, dan menghambat nafsu
makan
Terapi Kombinasi Kombinasi obat antihiperglikemia oral dengan
insulin dimulai dengan pemberian insulin basal
(insulin kerja menengah atau insulin kerja
panjang).

Insulin kerja menengah harus diberikan jam 10


malam menjelang tidur, sedangkan insulin kerja
panjang dapat diberikan sejak sore sampai
sebelum tidur

Anda mungkin juga menyukai