Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS PARU (TB PARU)

OLEH :

NAMA :KOMANG MIA MELIANI


NIM : P07120018090
KELAS : 2.3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TB PARU (Tuberculosis Paru)

1. Pokok Bahasan : Penyakit TB Paru


2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian TB Paru
b. Penyebab TB Paru
c. Tanda dan gejala TB Paru
d. Cara Penularan TB Paru
e. Cara Pencegahan Penularan TB Paru
f. Cara Pengobatan Pada Penderita TB Paru
g. Cara Perawatan Penderita TB Paru di rumah
3. Waktu : 08.00 s/d 08.50
4. Tempat :Bale Banjar Beji, Singaraja, Buleleng
5. Hari/Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020
6. Latar Belakang
TB Paru (Tuberculosis Paru ) merupakan salah satu penyakit infeksi
yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Lebih dari 90% kasus TB dan
kematian berasal dari negara berkembang salah satunya Indonesia. Di
Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan
India, dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis di
dunia.
Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan
pasien dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau
motivasi dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat
secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi
obat. Apabila ini dibiarkan kuman tersebut akan menyebar dan angka
kematian akan semakin bertambah.
Dari latar belakang tersebut maka saya mahasiswa D3 Keperawatan
Politeknik Kesehatan Denpasar, memilih untuk melakukan penyuluhan
mengenai penyakit TB Paru.
7. Tujuan Instruksional Umum.
Setelah dilakukan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang TB Paru
maka masyarakat mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang
sakit dalam hal perawatan pasien TB Paru untuk mencegah terjadinya
penularan dan komplikasi lebih lanjut

8. Tujuan Instruk sional Khusus.


Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan tentang TB Paru
selama 1 x 50 menit pada masyarakat , mereka mampu:
1. Mengetahui pengertian TB Paru
2. Mengetahui penyebab TB Paru
3. Mengetahui tanda dan gejala TB Paru
4. Mengetahui cara penularan TB Paru
5. Mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru
6. Mengetahui cara pengobatan pada penderita TB Paru
7. Mengetahui cara perawatan penderita TB Paru di rumah

9. Sasaran dan Target


Sasaran ditujukan pada keluarga pasien TB Paru serta masyarakat yang lain
Target ditujukan pada pasien TB Paru

10. Metode
Ceramah dan diskusi

11. Strategi Pelaksanaan.

No. Keterangan Waktu Subjek Penyuluhan


1. Pendahuluan
 Memberi salam terapeutik  Menjawab salam
5 menit
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
dan
 Kontrak waktu memperhatikan
 Menyetujui
kontrak waktu
2. Penyajian
 Melakukan penyuluhan 35 menit  Memperhatikan
tentang pengertian TB
Paru
 Melakukan penyuluhan
tentang penyebab TB
Paru
 Melakukan penyuluhan
tentang tanda dan gejala  Bertanya
TB Paru
 Melakukan penyuluhan  Memperhatikan
tentang cara penularan TB
Paru
 Melakukan penyuluhan
tentang cara pencegahan
penularan TB Paru
 Melakukan penyuluhan
tentang cara pengobatan
pada penderita TB Paru
 Melakukan penyuluhan
tentang cara perawatan
penderita TB Paru di
rumah.

3. Penutup
 Menyimpulkan materi 10 menit  Memperhatikan
pendidikan kesehatan
bersama masyarakat baik
pasien maupun
keluarganya  Menjawab
 Memberikan evaluasi
secara lisan
 Memberikan salam  Menjawab salam
penutup

12. Media
 Leaflet
 Power point

13. Alat dan Bahan


 Kursi, 1 sound, cuk roll, mic

14. Materi

Materi (terlampir) :
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Tanda dan gejala TB Paru
4. Cara penularan TB Paru
5. Cara pencegahan penularan TB Paru
6. Cara pengobatan pada penderita TB Paru
7. Cara perawatan penderita TB Paru di rumah

Kriteria Evaluasi

1. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian TB Paru


2. Peserta dapat menyebutkan penyebab TB Paru
3. Peserta dapat menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala TB Paru
4. Peserta dapat menjelaskan salah satu cara penularan TB Paru
5. Peserta dapat menjelaskan minimal 3 cara pencegahan penularan TB Paru
6. Peserta dapat mendemonstrasikan tekhnik batuk efektif bagi penderita TB Paru.

15. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi penyaji.
b. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2) Evaluasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya.
b. Dari 130 undangan yang disebar hanya 100 orang saja yang dapat
menghadiri undangan ini.
3) Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4) Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya.
c. Dari 100 undangan yang menghadiri penyuluhan 70% yang sudah
mengerti, 5% belum mengerti, 10% yang bertanya dan 5% berbicara disaat
penyuluhan berlangsung, 10% meninggalkan tempat penyuluhan.

TB Paru
(Tuberkulosis Paru)
1. Pengertian dan Penyebab TB Paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri
Mycobacterium Tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
paru-paru (KemenKes RI, 2016).

2. Tanda dan Gejala


a. Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih
b. Dahak bercampur darah, batuk darah
c. Sesak nafas, badan lemas, malaise (rasa tidak enak badan)
d. Nafsu makan menurun, berat badan menurun
e. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
Pada TB ekstra paru, gejala dan keluhan tergantung pada organ yang
terkena, misalnya kaku kuduk pada Meningitis TB, nyeri dada pada TB Pleura
(Pleuritis), pembesaran kelenjar limfe superfisialis pada limfadenitis TB serta
deformitas tulang belakang (gibbus) pada spondilitis TB dan lain-lainnya.

3. Cara Penularan TB Paru


a. Melalui dahak penderita yang mengandung TBC
b. Melalui udara, bila penderita batuk atau bersin, kuman yang ada di dalam paru
akan menyebar ke udara
c. Bekas alat makan dan minum penderita

4. Cara Pencegahan Penularan


a. Bagi penderita, tutup mulut bila batuk
b. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:
1) Menimbun dahak dengan pasir
2) Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang di
lubang wc atau lunag tanah
c. Memeriksakan anggota keluarga yang lain
d. Makan-makanan bergizi (cukup karbohidrat, protein, dan vitamin )
e. Istirahat cukup
f. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien
g. Memperhatikan keadaan rumah, ventilasi & pencahayaan baik, hindari rokok
h. Berikan Imunisasi BCG pada bayi

5. Pengobatan Pada Penderia TB Paru


Cara pengobatan TB Paru yaitu dengan obat anti TB (OAT) yang didapatkan
di pelayanan kesehatan secara gratis, yang harus diminum secara teratur tidak
boleh putus selama 6-8 bulan dan dosis yang diminum sesuai dengan petunjuk
petugas kesehatan. Saat minum obat perlu adanya orang yang mengawasi atau
PMO (pengawas minum obat).
Cara minum obat yang benar :
a. Sebaiknya satu papan obat (blister) diminum sekaligus setelah makan
pagi/malam hari sebelum tidur .
b. Jika sulit minum obat boleh ditelan satu persatu akan tetapi harus dalam waktu
2 jam.
c. Minum obat harus didampingi oleh PMO (pengawas minum obat)
d. Jangan selesai minum obat /putus obat sebelum pada waktu yang ditentukan
Akibat bila minum obat tidak teratur / putus obat :
a. Tidak sembuh/ menjadi lebih berat penyakitnya bahkan bisa meninggal.
b. Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal sehingga diperlikan
obat yang lebih ampuh/mahal harganya.
c. Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang lain.

6. Perawatan Penderita TB Paru di Rumah (Melalui Tekhnik Batuk Efektif)


a. Siapkan tempat dahak dalam keadaan terbuka (tempat dahak harus tertutup)
b. Klien menarik nafas melalui hidung dan tahan selama kuranglebih 3 detik
kemudiandihembuskan melalui mulut (lakukan 3x)
c. Segera batukan keluar dari dada bukan dari tenggorokan
d. Tampung dahak pada wadah yang telah diberikan larutan sabun, Lysol atau
bayclin kemudian ditutup atau bisa menggunakan pasir..

REFERENSI
KementrianKesehatan,RI.2016.Tuberkulosis, (online),
(http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
TB.pdf, diaksespadatanggal 07 Mei 2018).
Smeltzer, C.S. 2011. Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner dan Suddarth.
Edisi 8. Jakarta : EGC
Sudoyodkk. 2010. Buku Ajar IlmuPenyakitDalamJilid II Edisi IV. Jakarta: FKUI.

Anda mungkin juga menyukai