Anda di halaman 1dari 6

2.

1 PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI


Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model komunikasi merupakan
deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu
model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan
rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.
Aubrey Fisher mengatakan, Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan
memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model. Werner J. Severin dan
James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa Model membantu merumuskan suatu
teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan
teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.

2.2 MODEL-MODEL KOMUNIKASI


2.1.1 Model Komunikasi Linear
Model ini hanya terdiri atas dua garis lurus, yaitu proses komunikasi yang berawal
dari komunikator dan berakhir pada komunikan.Contoh: Formula Laswell,
Formula ini dikenal dengan rumusan cara untuk menggambarkan dengan tepat
sebuah tindak komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut :
Who(siapa)
Says what(mengatakan apa)
In which channel (dengan saluran yang mana)
To whom (kepada siapa)
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver
pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka
mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi
radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linearcommunication model). Pendekatan
ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber(source), pesan (message) dan
penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim

1
atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
2.1.2 Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.
Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya
melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-
taking). Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima
mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
2.1.3 Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.
Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan
menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi
makna.
2.1.4 Model stimulus-Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini
menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini
beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan
tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara
tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan
informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai
efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi
berikutnya.

2
2.1.5 Model Gerbner
George Gerbner, sekarang Profesor dan kepala sekolah komunikasi Annernberg,
di Universitas Pennsylvanis, berupaya membuat model komunikasi yang bersifat
umum. Model dan Gerbner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon
dari Weaver,namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Kelebihan
model Gerbner dibandingkan milik Shannon dan weaver ada dua, yaitu modelnya
menghubungkan pesan dengan “realitas” dan “konteks” (about),sehingga
membuat kita bisa mendekati pertanyaan mengenaipersepsi dan makna, dan
model ini memandang proses komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda-
dimensi persepsi atau penerimaan dan dimensi komunikasi atau alat dan kontrol.2
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri
dari model verbal dan model diagramatik.Model Verbal : Seseorang(sumber)
mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran,
media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk
distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks
yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada.Model Diagramatik :
Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar
yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan
menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
2.1.6 Model Lasswell
 Lasswell telah memberi kita model awal lain yang juga dikutip secara luas.
Meskipun demikian,pemikirannya spesifik pada konteks komunikasi massa.Dia
berargumen bahwa untuk memahami proses komunikasi massa kita perlu untuk
mempelajari masing-masing tahap dari model Lasswell,Siapa,Berkata apa,Melalui
saluran apa,Untuk Siapa,Dengan efek yang seperti apa?.3
Model ini adala versi verbal dari model awal shannon dan weaver. Model ini
masih linier: melihat komunikasi sebagai transmisi pesan: memunculkan ‘efek’
bukan makna. Efek menunjukkan sebuah perubahan yang dapat diamati dan
diukur ddari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen dari proses
komunkasi yang biasa diindentifikasikan. Perubahan satu dari elemen akan
mengubah efek: kita bisa mengubah pengirim, kita bisa mengubah pesan, kita bisa
mengubah saluran, perubahan dari masing-masing elemen tersebut akan

3
menciptakan perubahan yang sesuai terhadap efek. Secara implisit sebagian besar
dari riset komunikasi massa mengikut model ini. Kerja dari institusi dan proses-
proses di dalamnya, pelaku (produser) komunikas, audiends dan bagaimana
audiens dipengaruhi, jelas berasal dari sebuah model yang bedasarkan pada linier.
2.1.7 Model Westley dan Maclean
Kebutuhan sosial akan informasi mendasari model Westley dan Maclean yang
merupakan perluasan dari model Newcomb.Mereka mengadopsi model tersebut
terutama untuk membahas media massa. Jelas bahawa akar dari model Westly dan
Maclean adalah model ABX dari NewComb,namun Westly dan Maclean telah
membuat dua perubahan mendasar.
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal danmassa.Dan
perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa
adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung
cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak
langsung dan lambat.  Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima
bagian : orientasi objek (object orientation), pesan (messages), sumber (source),
penerima (receiver), dan umpan balik (feedback). Sumber (A) melihat objek atau
aktivitas lainnya di lingkungannya (X). Yang lalu membuat pesan tentang hal itu
(X') dan kemudian dikirimkan kepada penerima (B). Pada kesempatan itu,
penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber. Sedang komunikasi
massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga gerbang (gate
keeper) atau opinion leader (C) yang akan menerima pesan (X') dari sumber
(A)atau dengan melihat kejadian disekitarnya (X1, X2. Lalu opinion leader
membuat pesannya sendiri (X") yang akan dikirim kepada penerima (B).
Sehingga proses penyaringan telah terbentuk. Ada beberapa konsep yang penting
dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan antara komunikasi
interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting di
komunikasi massa.Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan dan
tidak bertujuan.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain,
komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.Manusia dianggap berprilaku karena

4
kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau
kemauan bebasnya.
2.3 PROSES-PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
mencipta komunikasi yang lebih efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi termasuk suatu proses penyampaian informasi dari
satu pihak ke satu pihak yang lain dimana seseorang atau beberapa orang
kelompok , organisasi atau masyarakatmencipta dan menggunakan informasi agar
terhubung atau dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari
bahasa Latin communis yang bererti sama. Comminico, Communication,
atau Communicare yang bererti membuat sama. Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya , komunikasi masih lagi dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan dan menunjukkan sikap tertentu seperti
tersenyum, mengangkat bahu, dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi non verbal. Proses komunikasi bertujuan untuk mencipta komunikasi
yang lebih efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses
komunikasi  dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimergerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, dan menunukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengankat bahu dan
sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi non verbal . Proses komunikasi
bertujuan untuk menciptakan komunikasi efektif ( sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umunya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Melalui  komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain.

5
Proses  Komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara
primer dan proses komunikasi secara sekunder.
 Proses komunikasi secara primer.
Proses komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara
langsung.
 Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan
perantara(technologimaupun non technologi).
Langkah-Langkah Proses Komunikasi
1) Komunikator memiliki gagasan atau pesan/ informasi yang ingin
disampaikan kepada komunikan.
2) Komunikator membuat/ menyusun sandi-sandi (encoding) utntuk
menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.

Anda mungkin juga menyukai