Anda di halaman 1dari 9

Uji RPR (Rapid Plasma Reagin)

A. Pra Analitik

Judul : Pemeriksaan RPR (Rapid Plasma Reagin)


Tujuan : Mengetahui adanya antibody non Treponema (reagin) dalam serum sampel.
Metode: Semikuantitatif
Prinsip : Adanya antibody Reagen (antibody non troponema) dalam serum penderita
akan bereaksi dengan antigen lipoid terdiri dari mikropartikel charcoal
(carbon) membentuk presipitasi.

Alat dan Bahan :


a. Serum sampel
b. Larutan Saline (0,85%)
c. Rotaror
d. Slide putih dengan 7 lingkaran (pakai 2 slide putih)
e. Klinipet 50ul
f. Tips kuning

B. Analitik

Prosedur Kerja
 Uji RPR Kualitatif
1. Keluarkan perangkat reagen dari lemari pendingin dan biarkan reagen menghangat
sampai mencapi suhu ruangan.
2. Kembalikan serum kontrol kekondisi semula dengan menambahkan air suling sesuai
volume anjuran.
3. Setiap sumur pada kartu RPR di beri label menggunakan nomor laboratorium sampel
yang akan di uji, termasuk serum untuk serum control positif, positif lemah dan
negatif.
4. Gunakan penetes sekali pakai untuk menambahkan 50ul serum atau plasma yang
tidak di panaskan kesumur yang bersesuaian. Gunakan penetes baru untuk tiap
sampel.
5. Kocok suspensi antigen perlahan-lahan
6. Dan tambahkan satu tetes yang jatuh bebas ketiap sumur dengan menggunakan jarum
penetes antigen yang telah disediakan. Campurlah suspensi antigen dan serum dengan
hati-hati. Gunakan pengaduk baru untuk tiap sampel. Lebarkan sampai menutupi area
sumur.
7. Tempatkan kartu pada pemusing mekanik dengan humidity coverter pasangdan putar
selama 8 menit. Jika tidak tersedia pemusing mekanik. Putar kartu dengan tangan
dengan gerakan memutar konstan selama 2 menit, kemudian letakan dalam cawan
yang lembab yang mengandung tisu atau kertas saring basah selama 6 menit. Angkat
kartu dan putar sebentar untuk mendapatkan pembacaan akhir. Hati-hati jangan
sampai terjadi kontaminasi silang antar sampel.
8. Catat hasil uji :
a. Gumpalan flokulasi kecil sampai besar : Reaktif
b. Kekeruhan suspensi partikel yang merata : Non-Reaktif
9. Siapkan pengenceran serial bagi serum yang reaktif untuk memperkirakan titer
antibodi

 Uji RPR semi Kuantitatif


1. Keluarkan perangkat reagen dari lemari pendingin dan biarkan reagen menghangat
sampai mencapai suhu ruangan.
2. Beri label sebaris kartu RPR yang terdiriatas 5 sumur denga nomor laboratorium
sampel yang akan di uji.
3. Gunakan penetes sekali pakai untuk menambahkan satu tetes larutan saline(0,85%)
ketiap sumur. Jangan di lebarkan.
4. Gunakan penetes baru untuk menambahkan satutetes sampel serum kesumur pertama.
Campurdengan cara menarik dan menekan penetes 5-6 kali (hindari terbentuknya
gelembung).
5. Pindahkan 50ul sampel yang telah tercampur (pengenceran 1:2) kesumur berikutnya.
Campur. Ulangi prosedur tersebut sampai sumur ke 5(pengenceran 1:32). Buang 50ul
dari pengenceran terakhir.
6. Lebarkan sampel yang telah di encerkan keseluruh area sumur uji dimulai dari
pengenceran yang terbesar. Gunakan pengaduk baru untuk tiap sampel.
7. Kocok suspensi antigen dengan perlahan-lahan dan tambahkan satu tetes yang jatuh
bebas ketiap sumur dengan menggunakan jarun penetes antigen yang telah di
sediakan .campurlah suspensi antigen dan serum denganhati-hati. Gunakan pengaduk
baru untuk tiap sampel. Lebarkan sampai menutupi area sumur.
8. Tempatkan kartu pada pemusing mekanik di bawah humidity cover dan putarselama 8
menit. Jika tidak tersidia pemusing mekanik, putar kartu engan tangan dengan
gerakan memutar yang konstan selama 2 menit, kemudian letakkan dalam cawan yang
lembab yang mengandung tisu atau kertas saring basah selama 6 menit. Angkat kartu
dan putar sebentar untuk mendapatkan pembacaan akhir. Hati-hati jangan sampai
terjadi kontaminasi silang antara sampel.
9. Angkat kartu dari pemusingdan periksalahsecara makroskopik di bawah cahaya yang
cukup. Pengenceran tertinggi yang mengandung aglutinasimakroskopik adalah titer
sampel tersebut.
10. Jika sampel positif pada pengenceran 1:32, seri pegenceran harus di perluas. Buat
pengeceran 1:16 dalam larutan saline (0,85%) dan lakukan pengenceran serial seperti
yang di jabarkan di atas.
C. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
 Reaktif positif (+) jika terbentuk agregat besar ditengah dan dipinggir lingkaran.
 Weak positif (±) lemah jika agregatnya halus pada pinggir lingkaran
 Non reaktif negative (-) jika tidak terbentuk agregat

Penulisan Hasil
Amati lingkaran yang terjadi aglutinasi dengan memperhatikan titernya:
Lingkaran Titer

1 ½
2 ¼
1
3 /8
1
4 /16
1
5 /32
1
6 /64
1
7 /128

Tulis hasil dengan menentukan lingkaran paling akhir yang menunjukkan


adanya  aglutinasi.
Pemeriksaan Anti Streptolisin O (ASTO)

Streptolisin adalah enzim hemolitik yang di bentuk oleh streptococcus grup A beta
hemolitycus yang terdiri dari O dan streptolisin S. Streptolisin O adalah suatu toksin
yang terdiri dari protein dengan berat molekul 6000 dalton aktif yang dalam suasan
anaerop dan tereduksi dapat melisiskan sel darah merah dan dapat cepat tidak aktif jika
teroksidasi.
a. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody streptolisin O dalam serum secara kualitatif
b. Prinsip kerja
Partikel latex yang di lapisi sterptolisin O sebagai  antigen akan bereaksi secara
immunologis dengan antibodi Anti Streptolisin O yang terdapat dalam serum
sampel.reaksi ini di tunjukkan dengan adanya aglutinasi dari partikel latex.
d. Prosedur Kerja
1. Tahap Pra Analitik
a.    Alat            
1)    Mikropipet 40µ
2)    Yellow tip
3)    Slide hitam
4)    Batang pengaduk
5)    Rotator
6)    Timer
b.    Bahan       
1)    Serum
2)    Reagen latex

2. Tahap Analitik
Cara kerja
1)    Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2)    Di centrifuge specimen dengan kecepatan 3000 rpm selama 3 menit.
3)    Di pipet serum sebanyak 40 µ dan di simpan di atas slide test.
4)    Kemudian di tambahkan reagen latex pada sampel dalam slide test.
5)    Dihomogenkan dan di ratakan dengan menggunakan batang pengaduk
sampai  garis tanda pada slide.
6)    Di goyangkan di atas rotator selama 2 menit sambil memebaca hasil.

3. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Positif : apabila terjadi aglutinasi (200 IU/ml)
Negatif : apabila tidak terjadi aglutinasi

Uji HCV
A. Pra Analitik
a. Pasien: Tidak memerlukan persiapan khusus
b. Sampel: Serum dari pasien
c. Alat:
 Rak tabung
 Sentrifuge
 Tabung K3
 Jarum spoid
 Kapas Alcohol
 Tourniquet
 Sampel Dropper
 Test Pack (HVC TRI-DOT DEVICE)
d. Bahan:
 Sampel
 Buffer Solution
 Konjugat Protein

B. Analitik

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dilakukan pengambilan sampel darah pada pasien (darah vena)

3. Dimasukkan darah yang telah diambil kedalam tabung lalu diamkan


beberapa saat

4. Disentrifuse darah tersebut dengan kecepatan dan waktu yang telah di


tentukan untuk mendapatkan serum

5. Tambahkan 3 tetes larutan buffer ke pusat perangkat

6. Memegang pipet secara vertikal ke bawah dan tambahkan 1 tetes sampel


pasien menggunakan pipet sampel yang disediakan (menggunakan pipet
sampel terpisah untuk setiap spesimen yang akan di uji)

7. Tambahkan 5 tetes larutan buffer solution

8. Tambahkan 2 tetes Protein A Conjugate

9. Tambahkan 5 tetes larutan buffer solution.

Uji Widal
A. Pra Analitik

Judul :Pemeriksaan widal

Tujuan :Untuk mengetahui ada tidaknya antibody spesifik terhadap antigen


salmonella SP dalam serum.

Metode :Slide

Prinsip :Adanya antibody salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum
sampel akan bereaksi dengan antigen yang terdapat dalam reagen widal.
Reaksi dengan adanya aglutinasi.

Dasar teori :Secara antigenis salmonella typosa di bagi menjadi: antigen somatic atau
antigen O, antigen flageller atau antigen H, dan antigen Vi. Kegunaan
pemeriksaan widal adalah mencari ada tidaknya zat anti dan mengukur titer
zat anti trehadap kuman salmonella Sp dalam serum penderita tersangka.
Typus abdominalis, antigen yang digunakan adalah suspense kuman
salmonella Sp dan proteus Sp yang telah dimatikan dan diolah menjadi
antigen O (antigen somatik) dan antigen H (antigen flagella). Jika salmonella
masuk kedalam tubuh maka anti O lebih cepat muncul dan membeeri respon
dari pada anti H, dan anti O lebi cepat hilang dari pada anti H.

Persiapan/alat dan bahan:

1. Serum

2. Reagen Widal

3. Rotator atau batang pengaduk

4. Pipet tetes

5. Slide

B. Analitik

Cara kerja:

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Pipet satu tets serum (20µ) keadaan lingkaran yang terdapat dalam slide
dengan kode O,H,HA dan CP dan CN

3. Tambakan masing-masing satu tetes reagen widal sesuia dengan kode slide,
begitu pula pada CN dan Cp
4. Campur antigen dan serum dengan batang pengaduk berbeda dan lebarkan
kemudian goyang-goyangkan selama satu menit

5. Amati reaksi yang terjadi.

C. Pasca Analitik

Interpretasi Hasil : bi

Positif : Bila terjadi aglutinasi

Negative : Bila tidak terjadi aglutinasi

Uji HBsAg
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan pasien  : Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel : Urin Segar
3.      Alat dan Bahan
a.       Alat yang digunakan
1)      Rak tabung
2)      Sentrifuge
3)      Strip HBsAg
4)      Tabung EDTA
5)      Tourniquet

b.      Bahan yang digunakan


1)      Alkohol 70%
2)      Kapas
3)      Serum / plasma
4)      Spoit

B.     Analitik
Prosedur Kerja
1)      Disiapkan alat dan bahan
2)      Dilepaskan alat tes dari tutupnya  (untuk mendapatkan hasil yang baik
sebaiknya  tes dilakukan dalam waktu 1 jam.
3)      Ditempatkan alat tes  pada permukaan datar dan bersih
4)      Dicelupkan strip kedalam specimen selama 10 detik  sampaitercampur basah.
(Hindari kemungkinan specimen mencapai diatas tingkat yang ditunjukan oleh
panah pada strip, setelah itu, atur waktu).
5)      Ditunggu sampai garis merah muncul pada test (C/T). Hasil sebaiknya dibaca
dalam waktu15 menit

C.     Pasca Anlitik
1.      Data pasien
Nama             : Mirnawati
Umur             : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Hasil              : (-) Negatif
2.      Interpretasi hasil

Anda mungkin juga menyukai