Kel3 PLM
Kel3 PLM
A. Pra Analitik
B. Analitik
Prosedur Kerja
Uji RPR Kualitatif
1. Keluarkan perangkat reagen dari lemari pendingin dan biarkan reagen menghangat
sampai mencapi suhu ruangan.
2. Kembalikan serum kontrol kekondisi semula dengan menambahkan air suling sesuai
volume anjuran.
3. Setiap sumur pada kartu RPR di beri label menggunakan nomor laboratorium sampel
yang akan di uji, termasuk serum untuk serum control positif, positif lemah dan
negatif.
4. Gunakan penetes sekali pakai untuk menambahkan 50ul serum atau plasma yang
tidak di panaskan kesumur yang bersesuaian. Gunakan penetes baru untuk tiap
sampel.
5. Kocok suspensi antigen perlahan-lahan
6. Dan tambahkan satu tetes yang jatuh bebas ketiap sumur dengan menggunakan jarum
penetes antigen yang telah disediakan. Campurlah suspensi antigen dan serum dengan
hati-hati. Gunakan pengaduk baru untuk tiap sampel. Lebarkan sampai menutupi area
sumur.
7. Tempatkan kartu pada pemusing mekanik dengan humidity coverter pasangdan putar
selama 8 menit. Jika tidak tersedia pemusing mekanik. Putar kartu dengan tangan
dengan gerakan memutar konstan selama 2 menit, kemudian letakan dalam cawan
yang lembab yang mengandung tisu atau kertas saring basah selama 6 menit. Angkat
kartu dan putar sebentar untuk mendapatkan pembacaan akhir. Hati-hati jangan
sampai terjadi kontaminasi silang antar sampel.
8. Catat hasil uji :
a. Gumpalan flokulasi kecil sampai besar : Reaktif
b. Kekeruhan suspensi partikel yang merata : Non-Reaktif
9. Siapkan pengenceran serial bagi serum yang reaktif untuk memperkirakan titer
antibodi
Penulisan Hasil
Amati lingkaran yang terjadi aglutinasi dengan memperhatikan titernya:
Lingkaran Titer
1 ½
2 ¼
1
3 /8
1
4 /16
1
5 /32
1
6 /64
1
7 /128
Streptolisin adalah enzim hemolitik yang di bentuk oleh streptococcus grup A beta
hemolitycus yang terdiri dari O dan streptolisin S. Streptolisin O adalah suatu toksin
yang terdiri dari protein dengan berat molekul 6000 dalton aktif yang dalam suasan
anaerop dan tereduksi dapat melisiskan sel darah merah dan dapat cepat tidak aktif jika
teroksidasi.
a. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody streptolisin O dalam serum secara kualitatif
b. Prinsip kerja
Partikel latex yang di lapisi sterptolisin O sebagai antigen akan bereaksi secara
immunologis dengan antibodi Anti Streptolisin O yang terdapat dalam serum
sampel.reaksi ini di tunjukkan dengan adanya aglutinasi dari partikel latex.
d. Prosedur Kerja
1. Tahap Pra Analitik
a. Alat
1) Mikropipet 40µ
2) Yellow tip
3) Slide hitam
4) Batang pengaduk
5) Rotator
6) Timer
b. Bahan
1) Serum
2) Reagen latex
2. Tahap Analitik
Cara kerja
1) Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2) Di centrifuge specimen dengan kecepatan 3000 rpm selama 3 menit.
3) Di pipet serum sebanyak 40 µ dan di simpan di atas slide test.
4) Kemudian di tambahkan reagen latex pada sampel dalam slide test.
5) Dihomogenkan dan di ratakan dengan menggunakan batang pengaduk
sampai garis tanda pada slide.
6) Di goyangkan di atas rotator selama 2 menit sambil memebaca hasil.
3. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Positif : apabila terjadi aglutinasi (200 IU/ml)
Negatif : apabila tidak terjadi aglutinasi
Uji HCV
A. Pra Analitik
a. Pasien: Tidak memerlukan persiapan khusus
b. Sampel: Serum dari pasien
c. Alat:
Rak tabung
Sentrifuge
Tabung K3
Jarum spoid
Kapas Alcohol
Tourniquet
Sampel Dropper
Test Pack (HVC TRI-DOT DEVICE)
d. Bahan:
Sampel
Buffer Solution
Konjugat Protein
B. Analitik
Uji Widal
A. Pra Analitik
Metode :Slide
Prinsip :Adanya antibody salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum
sampel akan bereaksi dengan antigen yang terdapat dalam reagen widal.
Reaksi dengan adanya aglutinasi.
Dasar teori :Secara antigenis salmonella typosa di bagi menjadi: antigen somatic atau
antigen O, antigen flageller atau antigen H, dan antigen Vi. Kegunaan
pemeriksaan widal adalah mencari ada tidaknya zat anti dan mengukur titer
zat anti trehadap kuman salmonella Sp dalam serum penderita tersangka.
Typus abdominalis, antigen yang digunakan adalah suspense kuman
salmonella Sp dan proteus Sp yang telah dimatikan dan diolah menjadi
antigen O (antigen somatik) dan antigen H (antigen flagella). Jika salmonella
masuk kedalam tubuh maka anti O lebih cepat muncul dan membeeri respon
dari pada anti H, dan anti O lebi cepat hilang dari pada anti H.
1. Serum
2. Reagen Widal
4. Pipet tetes
5. Slide
B. Analitik
Cara kerja:
2. Pipet satu tets serum (20µ) keadaan lingkaran yang terdapat dalam slide
dengan kode O,H,HA dan CP dan CN
3. Tambakan masing-masing satu tetes reagen widal sesuia dengan kode slide,
begitu pula pada CN dan Cp
4. Campur antigen dan serum dengan batang pengaduk berbeda dan lebarkan
kemudian goyang-goyangkan selama satu menit
C. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil : bi
Uji HBsAg
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel : Urin Segar
3. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan
1) Rak tabung
2) Sentrifuge
3) Strip HBsAg
4) Tabung EDTA
5) Tourniquet
B. Analitik
Prosedur Kerja
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dilepaskan alat tes dari tutupnya (untuk mendapatkan hasil yang baik
sebaiknya tes dilakukan dalam waktu 1 jam.
3) Ditempatkan alat tes pada permukaan datar dan bersih
4) Dicelupkan strip kedalam specimen selama 10 detik sampaitercampur basah.
(Hindari kemungkinan specimen mencapai diatas tingkat yang ditunjukan oleh
panah pada strip, setelah itu, atur waktu).
5) Ditunggu sampai garis merah muncul pada test (C/T). Hasil sebaiknya dibaca
dalam waktu15 menit
C. Pasca Anlitik
1. Data pasien
Nama : Mirnawati
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Hasil : (-) Negatif
2. Interpretasi hasil