Anda di halaman 1dari 2

Asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) yang berasal dari sarapan adalah komponen

utama penghasil energi yang berperan penting dalam meningkatkan keadaan status gizi siswa.1Masalah
gizi yang utama dialami oleh para remaja diantaranya yaitu kelebihan berat badan/obesitas, kekurangan
zat gizi, dan anemia defisiensi zat besi1Salah satu penyebab rendahnya asupan zat gizi pada anak adalah
kebiasaan makan. Sepertiga dari pemenuhan angka kecukupan gizi diperoleh dari makan pagi. Di
Indonesia masih banyak anak yang tidak terbiasa ataupun melewatkan waktu sarapan, sedangkan yang
sering sarapan mutu sarapannya masih rendah1Sarapan dapat menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh, diantaranya zat gizi makro yakni karbohidrat, protein dan lemak Zat gizi tersebut merupakan
penghasil energi, meningkatkan pertumbuhan, dan berperan dalam metabolisme. Selain itu berperan
dalam fungsi kerja otak yang menyediakan kadar glukosa bagi otak, serta sebagai alat transportasi aktif
untuk otak.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, 1Adanya variasi status gizi pada siswa kelas VIII MTs Negeri
1 Kota Gorontalo disebabkan oleh berbagai faktor yang merupakan faktor pendorong yaitu faktor
internal dan faktor ekseternal. Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor internal adalah faktor genetik,
utilisasi makanan, penyakit infeksi, aktivitas fisik dan pengetahuan gizi. Sedangkan yang termasuk dalam
faktor eksternal adalah faktor pendidikan dan pengetahuan orangtua, budaya, dan kebersihan
lingkungan. Faktor-faktor lain yang mendorong status gizi siswa didapatkan pada penelitian yaitu
ketersediaan pangan dalam keluarga, kebiasaan makan yang salah serta pengaruh teman sebaya. Selain
1itu keseimbangan zat gizi makanan yang dimakan baik itu di waktu sarapan dan di waktu lain juga
sangat mempengaruhi kecukupan gizi anak. Jika status gizi anak baik dan optimal, maka anak cenderung
terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh masalah gizi.1

ada hubungan yang sangat erat antara infeksi (penyebab diare) dengan status gizi. diare mudah sekali
menular dari satu orang ke yang lain. Mekanisme patologisnya dapat secara sendiri-sendiri maupun
bersamaan, yaitu penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya absorpsi,
kebiasaan mengurangi makan pada saat sakit, dan peningkatan kehilangan cairan/gizi akibat penyakit
diare ysng terus menerus sehingga tubuh lemas. Begitu juga sebaliknya, ada hubungan antara status gizi
dengan infeksi diare. -Apabila makanan atau zat gizi kurang- akan terjadi penurunan metabolisme
sehingga tubuh akan mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu makanan atau zat gizi harus diperhatikan
agar tidak terjadi penurunan metabolisme di dalam tubuh

Status gizi merupakan keadaan tubuh akibat dari penggunaan zat-zat gizi dan konsumsi makanan.
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Gizi kurang dapat mengakibatkan antibodi
berkurang dan sistem imun tubuh menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit menular, salah
satunya diare.

Penanganan masalah gizi sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan SDM yang
sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan SDM yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan
pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan
lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya
dapat dihindari. Di tingkat masyarakat seperti faktor lingkungan yang higenis, asupan makanan, pola
asuh terhadap anak, dan pelayanan kesehatan seperti imunisasi sangat menentukan dalam membentuk
anak yang tahan gizi buruk.

Anda mungkin juga menyukai