Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN ASUHAN memiliki gizi yang cukup karena gizi yang

didapat akan digunakan untuk dirinya sendiri


KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
dan juga janinnya (Kristiyanasari,2010:Hal:43).
181101035 Kehamilan akan memicu perubahan baik secara
anatomis, fisiologis, maupun biokimia. Adanya
Sahrilapurba941@gmail.com perubahan tersebut akan sangat mempengaruhi
kebutuhan gizi ibu hamil yang bertujuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Prinsip umum yang perlu
Abstrack diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan gizi
Salah satu tujuan dari MDGs adalah ibu hamil adalah: menu seimbang, porsi kecil
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. tapi sering, menghindari makanan yang
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi berbumbu terlalu merangsang dan tinggi lemak,
di Indonesia belum memuaskan, target
Indonesia menurunkan angka kematian ibu
mengutamakan konsumsi bahan makanan
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun segar, serta cukup serat (Sulistyoningsih, 2011.
2015.  Study kasus dengan fokus penerapan Hal 123 )
model keperawatan Need for Help Wiedenbach
dan Self Care Orem pada asuhan keperawatan
ibu hamil dengan kontraksi dini. Aplikasi teori
keperawatan Need for Help Wiedenbach dan
Self Care Orem efektif dilakukan pada lima ibu TUJUAN
hamil dengan kontraksi dini. Integrasi model
keperawatan Need for Help Wiedenbach 1.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
diterapkan pada fase akut. Sedangkan pada gambaran perilaku ibu tentang pemenuhan gizi
fase pemeliharaan dilakukan asuhan pada ibu hamil .
keperawatan dengan Self Care Orem. Aplikasi
teori tersebut berhasil membantu 2. Menjelaskan perilaku tentang pemenuhan
menyelesaikan masalah keperawatan dan
menghentikan kontraksi uterus sampai usia gizi pada ibu hamil
kehamilan aterm. Setelah melaksanakan
praktik residensi spesialis keperawatan
maternitas, penulis mampu mencapai target
kompetensi dengan baik. METODE

Kata Kunci : Kontraksi dini, Need for Help Metode yang digunakan adalah study kasus
Wiedenbach, Self Care Orem dengan fokus penerapan model keperawatan
Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem
pada asuhan keperawatan ibu hamil dengan
Latar belakang kontraksi dini. Penerapan teori keperawatan
need for help Wiedenbach dan self care Orem
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa dilakukan pada lima ibu hamil dengan kontraksi
bagi seorang wanita sebagai calon ibu, karena dini.
pada masa kehamilan akan terjadi perubahan
fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Pola HASIL DAN PEMBAHASAN
makan dan gaya hidup sehat dapat membantu
Penerapan teori ini dalam asuhan keperawatan
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
dilakukan secara lengkap mulai dari pengkajian
rahim ibu. Oleh karena itu, para calon ibu harus
hingga evaluasi keperawatan. Tahap
memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan
Emergensi / Fase Akut dengan penerapan
lebih lagi ketika hamil. Ibu yang hamil harus
model konsep “need for, help” Wiedenbach Memberikan asuhan keperawatan pada klien
pada ibu hamil dengan kontraksi dini. post partum pervaginam (20 kasus) dan klien
post operasi sesar (10 kasus). Memberikan
Asuhan keperawatan yang dilakukan
asuhan keperawatan pada kasus ginekologi (10
pada ibu hamil dengan kontraksi dini tidak
kasus), perawatan klien yang mengalami
hanya merupakan aplikasi peran sebagai
abortus (10 kasus) dan melakukan asuhan
pemberi pelayanan keperawatan, namun juga
keperawatan pada klien dengan kanker
sebagai kolaborator, komunikator dan
ginekologi (18 kasus). Penerapan konsep model
koordinator pada saat bekerjasama dengan tim
keperawatan need for help residen gunakan
kesehatan lainnya.
pada fase akut dan atas pertimbangan bahwa
Pelaksanaan praktik residensi juga memberikan pasien membutuhkan pertolongan segera untuk
kesempatan untuk menerapkan peran sebagai mencegah terjadinya cedera/gawat janin.
pengelola yaitu dengan melaksanakan
Konsep model ini dapat membantu menangani
manajemen keperawatan dengan metoda tim,
kontraksi sebelum waktu persalinan pada
melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan
kehamilan belum aterm. Identifikasi masalah
lainnya, membantu membuat standar asuhan
dilakukan sebagai langkah awal mengenali
keperawatan melalui perumusan clinical
masalah pasien yang berkaitan dengan faktor
pathway pada kasus Preeklampsi berat.Selain
fisik dan psikologis. Sedangkan penerapan
itu, peran sebagai pengelola suhan
konsep model keperawatan Self Care residen
keperawatan dan sebagai peneliti diwujudkan
gunakan pada fase pemeliharan setelah
dengan pemberian asuhan keperawatan pada
melewati fase akut untuk mencegah terjadinya
lima kasus ibu hamil dengan kontraksi dini yang
kontraksi berulang (Parker, Tomey & Alligood,
dilakukan di dua rumah sakit saat melaksanakan
2006).
praktik residensi.
Tindakan yang dilakukan oleh perawat telah
Peran sebagai educator dilakukan pada
benar-benar membuat kondisi klien menjadi
saat memberikan pendidikan kesehatan pada
lebih baik atau sebaliknya terjadi perburukan,
klien. Peran sebagai change agent diwujudkan
dapat diketahui dengan adanya validasi. Selain
pada saat melaksanakan proyek inovasi di
itu dapat diketahui juga apakah tindakan yang
setiap lahan praktik yang digunakan. Penerapan
dilakukan sesuai dengan harapan klien. Adanya
Model Keperawatan Need For Help
replanning memungkinkan tindakan lebih lanjut
Wiedenbach Dan Self Care Orem pada Asuhan
jika dalam evaluasi tindakan yang dilakukan
Keperawatan Ibu 175 Hamil dengan Kontraksi
kurang tepat.
Dini Volume 5, Nomor 2
Pada kelima kasus, hasil evaluasi didapatkan
Pencapaian kompetensi sebagai Ners Spesialis
data bahwa tindakan yang telah dilakukan
Keperawatan Maternitas dilakukan dengan
untuk mencegah terjadinya persalinan
memberikan asuhan keperawatan maternitas
prematur sudah tepat, yaitu dengan
pada masa antenatal (75 kasus), melakukan
berkurangnya kontraksi dan tidak ada
asuhan keperawatan pada klien infertile (5
perubahan pada kondisi serviks sejak
kasus), komplikasi kehamilan (5 kasus),
pemeriksaan pertama kali.
memberikan asuhan keperawatan maternitas
pada klien dengan intranatal (50 kasus normal, Konsep model need for help juga
5 kegawatan), perawatan bayi baru lahir (bayi mengedepankan pengkajian psikologis.
lahir normal 10 kasus, lahir sesar 5 kasus). Sehingga klien yang mengalami
kegawatdaruratan fisik pada kontraksi dalam menempatkan klien pada posisi bergantung
kehamilan, secara psikologis juga mendapatkan karena self care merupakan perilaku yang dapat
penanganan yang optimal. Pada kasus kelolaan, dipelajari. Konsep model self care sangat tepat
empat klien mengalami kecemasan, tiga klien diterapkan dalam kasus kontraksi dalam
hamil untuk pertama kali dan anak yang kehamilan untuk memandirikan klien sehingga
dikandung merupakan harapan klien dan kontraksi berulang tidak terjadi. Dari pengkajian
keluarga, sedangkan satu orang klien hamil perawat dapat mengetahui kemampuan
yang kedua akan tetapi kehamilan yang perawatan diri klien, kebutuhan akan
pertama mengalami keguguran. Satu orang perawatan dirinya dan juga defisit perawatan
klien hamil yang kedua, tidak merasa cemas dan diri yang dialami oleh klien. Perencanaan yang
beranggapan bahwa klien sudah waktunya berdasarkan nursing system dapat secara jelas
melahirkan karena riwayat persalinan pertama mengetahui tingkat kemandirian klien secara
pada usia kehamilan 34 minggu. Dengan bertahap. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
tindakan yang tepat pada tahap ministration, kemandirian klien telah tercapai untuk
kecemasan yang dialami oleh klien berkurang. melakukan perawatan di rumah, mulai dari
pembatasan aktivitas sehari-hari, personal
Kelemahan teori need for help Wiedenbach
hygiene, nutrisi, cara memonitor kontraksi dan
adalah penggunaan persepsi klien terhadap
kesejahteraan janin sampai dengan pembatasan
kebutuhannya yang menjadi dasar pemberian
aktivitas seksual. Kelemahan penerapan konsep
bantuan. Hal ini membutuhkan kepekaan
self care dalam kasus ini adalah pelibatan social
perawat mengenali respon klien yang berbeda-
support dalam perawatan klien. Residen hanya
beda terhadap permasalahan yang sama.
melibatkan pasangan dalam perawatan klien
Pada kasus kehamilan dengan kontraksi terutama saat mengajarkan tentang perawatan
dini, klien tidak mampu mengungkapkan di rumah. Residen tidak melibatkan anggota
persepsinya secara jelas terhadap keluarga lain padahal dari kelima kasus kelolaan
kebutuhannya. Hal ini disebabkan karena terdapat klien yang masih tinggal serumah
tingkat kecemasan yang diwujudkan dengan dengan orang tua dan anggota keluarga lain.
gelisah. Sehingga perawat harus menggunakan Sehingga kemungkinan untuk terjadinya
dasar pengetahuan tentang batasan normal dan kontraksi berulang akibat tidak adanya social
tidak normal sebelum menentukan kebutuhan support dapat terjadi. Hal ini terjadi pada satu
klien karena sulit mendapatkan persepsi yang orang klien yang usia kehamilannya 36 minggu,
akurat. Klien yang sudah tidak mengalami dimana dalam waktu 10 hari setelah
kontraksi perlu dimandirikan dalam dipulangkan, klien datang kembali ke rumah
perawatannya terutama mempersiapkan sakit dengan kondisi ketuban pecah sejak 4 jam
perawatan di rumah supaya kontraksi tidak sebelum masuk rumah sakit dalam usia
berulang sebelum usia kehamilan aterm. kehamilan 37 minggu.
Konsep model self care pada kasus kehamilan
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan kontraksi pada fase pemeliharaan. Teori
Self Care yang meyakini bahwa seseorang yang Kontraksi dalam kehamilan merupakan masalah
mampu maka ia akan dapat merawat dirinya resiko tinggi yang dapat menimbulkan masalah
secara mandiri merupakan suatu pendekatan serius baik bagi ibu maupun janin yang
yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk dikandungnya. Klien kontraksi dalam kehamilan
meningkatkan kemampuan klien dalam mengalami fase kritis ketika serangan akut
merawat dirinya sendiri dan bukan muncul yaitu resiko terjadinya persalinan
prematur. Ketika masa kritis telah berlalu, klien persepsi antar tenaga kesehatan sehingga klien
membutuhkan perawatan lanjut supaya akan mendapatkan kualitas pelayanan yang
kontraksi sebelum usia kehamilan aterm tidak optimal. Bagi institusi pendidikan diharapkan
berulang.Penerapan model konsep need for bimbingan yang diberikan lebih banyak kepada
help dan self care dapat diterapkan pada kasus aplikasi teori langsung kepada klien di ruangan
ibu hamil dengan kontraksi dini. sehingga penerapan teori lebih mudah untuk
dilakukan dibandingkan dalam bentuk evaluasi
Ada 8 Saran yang diberikan yaitu ners spesialis
laporan. Bagi pendidikan, perlu adanya contoh
maternitas perlu menerapkan teori
penerapan aplikasi model keperawatan di lahan
keperawaran dalam melakukan asuhan
praktek mengingat masih minimnya informasi
keperawatan agar tindakan yang dilakukan
dan aplikasi penerapan model konsep
berkualitas dan komprehensif.
keperawatan.
Dalam melaksanakan perannya, ners spesialis
keperawatan maternitas diharapkan dapat
bertindak sebagai care giver, educator, DAFTAR PUSTAKA
konselor, advocate, pengelola, kolaborator,
Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2006). Nursing
komunikator dan koordinator,innovator
theorists and their work. 6 th ed. Missouri :
sertapeneliti. Ners spesialis keperawatan
Mosby
maternitas perlu mengembangkan keahliannya
di lahan praktek agar mahasiswa residensi George, J. B. (2005). Nursing Theorists The Base
memiliki rolemodel selama pelaksanaan praktek for Proffesional Nursing Practice. Third Edition.
residensi. Bagi perawat, sebaiknya sebagai Appletton & Lange; California
perawat di layanan kesehatan perempuan
memenuhi sembilan peran perawat maternitas Goulet C, Gevry H, Lemay M, Gauthier RJ,
mengingat sampai saat ini pada umumnya Lepage L. (2001) A randomised clinical trial of
perawat masih melakukan hal-hal yang bukan care for women with preterm labour :
peran dan tanggung jawabnya. home management versus hospital
Selain itu juga penerapan model dan management. Canadian Medical Association
konsep keperawatan sesuai kondisi pasien Journal ; 164(7):985-91.9
terbukti efektif mengatasi permasalahan pasien, Jahromi, N., Salarian, L., Shiravani. (2011).
oleh sebab itu perawat harus mempunyai Maternal Risk Factors and Neonatal Outcome of
kemauan dan kemampuan dalam the Admitted Patients for Preterm Spontaneous
mengaplikasikan model konsep keperawatan. Uterine Contractions. Iranian Red Crescent
Dalam menghadapi kasus kontraksi dalam Medical Journal, Vol. 13(12): 877-883.
kehamilan, perawat hendaknya melibatkan
social support klien dalam perawatannya Orem, D.E., (2001), Nursing concept of
sehingga kontraksi berulang tidak terjadi ketika practice, St Louis: C.V. Mosby Company.
klien sudah dipulangkan ke rumah. Bagi lahan Parker, M., E. (2005). Theories and nursing
praktek Penerapan Model Keperawatan Need practice. 2nd Ed. Philadelphia: F.A. Davis
For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem pada Company Reagan PB, Salsberry PJ. Race and
Asuhan Keperawatan Ibu 177 Hamil dengan ethnic differences in determinants of preterm
Kontraksi diharapkan mampu memfasilitasi birth in the USA: broadening the social context.
kebutuhan dalam menerapkan konsep model
keperawatan terkait kebijakan dan persamaan
Social Science and Medicine. 2005; 60 (10): Tarihoran, Y. (2019). Keterampilan
2217-8. Steer, P. (2005). The Epidemiology of Berpikir Kritis Dalam Memberi
Preterm Labour. International Journal of Asuhan Keperawatan.osf.io
Obstetrics and Gynaecology, 30(2), 131-140.

Rideout. E. (2006). Pendidikan


Keperawatan Berdasarkan Problem-
Based Learning. Jakarta:EGC.
Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat
yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata
Publisher.
Setiadi(2008)konsep proses
keperawatan
keluarga.yogyakarta.grsha ilmi
Sumijatun.,s.kp,MARS(2010)konsep
dasar keperawatan
profesional.jakarta.cv.trans info
media
Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat
yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata
Publisher.
Social Science and Medicine. 2005; 60 (10):
2217-8. Steer, P. (2005). The Epidemiology of
Preterm Labour. International Journal of
Obstetrics and Gynaecology, 30(2), 131-140.

Supratti,ashriady(2016)pedokumta
sian standar asuhan keperawatan
di rumah sakit umum daerah
memuju,indonesia.jurnal kesehatan
manarang.vol.2.
Tri nur kristina,
dkk(2016)hubungan resepsepsi
perawatan tentang katakteristik
pekerjaan dengan kepatuhan
dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan.jurnal keperawatan
nontokusumo.vol.lv.no 1.

Anda mungkin juga menyukai