Anda di halaman 1dari 6

UAS PANCASILA

DOSEN PENGAMPU

Susanti, M.Ap

NAMA:

Zulfa Nur Azizah (4201814241)

KELAS:

2A ASP

PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK TAHUN 2019


1. Ideologi dapat berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik dan sekaligus fungsi
integratif ( faktor pemersatu ).
a. Jelaskan makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia?
Jawab : Makna Pancasila sebagai Ideologi Nasional menurut ketetapan tersebut
bahwa nilai nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi cita cita
normatif penyelenggaraan bernegara. Secara luas dapat dapat diartikan bahwa visi
ataupun arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan yang ber-Kemanusiaan, yang
ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

b. Dapatkan ideologi pancasila berfungsi sebagai faktor pengendali konflik dan


fungsi integratif bagi bangsa Indonesia? Jelaskan
Jawab : Ideologi dapat membantu setiap individu dalam mengatasi konflik yang
terjadi dalam dirinya sendiri ataupun dalam hubungannya dengan orang lain. Di
sisi lain, ideologi dapat mengikat kebersamaan dengan cara mengintegrasikan
berbagai aspek kehidupan individu. Dalam kehidupan masyarakat, ideologi juga
dapat berfungsi membatasi terjadinya konflik. Guna menjaga kontiunitas dan
usaha-usaha bersama, suatu masyarakat tidak saja memerlukan pengendalian
konflik, tetapi juga memerlukan adanya integrasi secara politis dari para
anggotanya. Melalui ideologi setiap anggota masyarakat mampu mengetahui ide,
cita-cita, tujuan atau harapan-harapan dari masyarakat.
c. Berikan deskripsi perbandingan antara ideologi pancasila dengan ideologi
sosialis, komunis, liberal, kapitalis dan ideologi agama !

Jawab : Ditinjau dari Agama


 Pancasila : Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan
masing-masing).
 Liberalisme : Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak mencapai
urusan agama warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
 Komunisme : Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan
manusia berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum kehidupan
tertentu.
 Fasisme : Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang
mengedepankan kekuatan.
 Sosialisme : Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula
untuk propaganda anti- agama.
 Kapitalisme : Paham kapitalisme ini secara jelas dicela dalam Islam dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan suatu deskripsi yang sangat brilian
mengenai kapitalisme ini, secara jelas tergambar dalam QS. Al-Qalam:17-33

Ditinjau dari Hukum


 Pancasila : Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.
 Liberalisme : Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak,
asal tidak melanggar hukum.
 Komunisme : Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan kaum
ada batasan-batasan tertentu.
 Fasisme : Hukum untuk melindungi penguasa.
 Sosialisme : Demokrasi kolektivitas diutamakan masyarakat sama dengan negara.
 Kapitalisme :  ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik
modal.

Ditinjau dari Ekonomi


 Pancasila : Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha swasta
dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan ekonomi
aktif/kuat. Dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa saling membantu kegiatan
ekonomi.
 Liberalisme : Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya,
akumulasi modal berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
 Komunisme : Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat atau
Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
 Fasisme : Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
 Sosialisme : Sistem sosialisme berpandangan kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan
faktor-faktor produksi yang merupakan kepemilikan sosial.
 Kapitalisme : sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada
keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.

Ditinjau dari pandangan terhadap individu dan masyarakat..


 Pancasila : Individu diakui keberadaannya.
 Liberal : Individu lebih penting daripada masyarakat.
 Komunis : Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan
masyarakat tidak penting.
 Fasisme : Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda
penguasa sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
 Sosialisme : Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting, masyarakat lebih
penting dari individu, individu tidak penting.
 Kapitalisme : Setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi merupakan
suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam perjuangan ini,
faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap bertahan, dan
produsen lemah akan tersingkir.

d. Mengapa ideologi ISIS bertentangan dengan keperibadian bangsa Indonesia?


Jawab : Karena bertentangan dengan agama Islam dan agama agama lainya yang
sebenarnya tidak diajarkan untuk melakukan kekerasan
e. Ideologi pancasila berpeluang menjadi ideologi masyarakat global. Mengapa?
Jelaskan !
Jawab : Karena ideologi pancasila bersifat universal , sehingga berpeluang
menjadi ideologi global. Karena Bangsa dan negara Indonesia tidak bisa
menghindari akan adanya tantangan globalisasi,dengan menjadikan pancasila
sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa
menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama.
a. Jelaskan apa makna dari pengertian pancasila sebagai paradigma pengembangan
kehidupan beragama di Indonesia?
Jawab : Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama
Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun,
bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia
internasional. Indonesia adalah Negara yang majemuk, bhinneka dan plural.
Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja
bersama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita. Namun
akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan oleh banyak kalangan karena
ada beberapa kasus kekerasana yang bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa
yang terjadi di Indonesia hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini
karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim di
Indonesia memang terdapat beberapa aliran yang tidak terkoordinir, sehingga
apapun yang diperbuat oleh umat Islam menurut sebagian umat non muslim
mereka seakan-seakan merefresentasikan umat muslim.
b. Pengeboman Surabaya 2018 adalah rangkaian peristiwa meledaknya bom di
berbagai tempat di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13-14 Mei 2018,
salah satu lokasi yang menjadi target adalah 3 buah gereja. Bagaimana bentuk
suplementasi Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama
sehingga diharapkan mampu memberi kontribusi terhadap maraknya terorisme
berkedok agama? Jelaskan!

Jawab : Teroris merupakan musuh bersama kemanusiaan, karena tindakan mereka


yang membuat orang lain tidak aman, tidak nyaman, selalu diselimuti rasa
ketakutan dan mengacaukan sistem sosial, dan hukum yang sudah mapan dianut
bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai pilar bangsa Indonesia sejatinya harus mampu dipahami oleh
seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia ini tentunya, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan
terorisme di Indonesia. Pancasila adalah petunjuk, pandangan hidup masyarakat
Indonesia dalam bertindak dan berbuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karena itu, untuk mengatasi persoalan terorisme di Indonesia dapat dilakukan


dengan jalan mencegah melalui empat pilar kebangsaan, yakni melalu nilai-nilai
pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI, UUD 1945. Merebaknya aksi
terorisme saat ini karena manusia Indonesia tidak mau secara bersungguh-sungguh
mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai