LITURGI
Oleh :
1. LAGU PEMBUKAAN
Pemimpin pujian mengajak muda-mudi untuk bernyanyi pujian pembukaan
HAI DUNIA GEMBIRALAH
Di hatimu terimalah
Bersama bersyukur
Bersama bersyukur
Bersama-sama bersyukur
Rajamu, penebus
Bersoraklah terus
Bersoraklah terus
Bersorak-soraklah terus
Pemimpin pujian mengajak muda mudi untuk bersorak sorai kembali dengan bernyanyi lagu
sukacita.
Apa artinya?
Kelahiran-nya kurayakan,
Apa artinya?
Dia bukan Tuhan yang tinggal jauh dari aku dan yang mengabaikanku
Yesuslah hidupku
Pemimpin Pujian mempersilahkan penyampai Firman Tuhan untuk maju dan berdoa..
3. FIRMAN TUHAN
Shalom..
Saudara, dahulu ada seorang Raja di tanah makmur yg indah. Raja ini memiliki seorang istri cantik
yang disebutnya Ratu. Raja begitu bahagia karna memimpin dengan baik menurutnya, iya
menyediakan banyak pekerja untuk menolong rakyat merawat lahan dan ternak, semua diatur agar
rakyat bahagia hidup ditanah ini. Disamping itu, Raja juga bahagia karna Ratu hamil tua. Dia begitu
menantikan Anak ini. Semua yg diminta ratu diturutinya agar bayi dan Ratu tetap bahagia. Suatu hari,
Ratu sangat ingin keluar Istana dan pergi melihat padang dan tinggal dirumah orangtuanya disana.
Raja tidak berfikir panjang, Ia menuruti saja. Di malam yg indah dan dingin, dengan ditemani salju yg
pertama turun. Ratu berjuang melahirkan anaknya di rumah tua milik ibunya yg brada di dekat
perbatasan kota, ditengah padang. Selang 3 jam berjuang, Ratu melahirkan seorang anak laki-laki.
Triakan tangisan anak yg baru lahir ini mengagetkan para gembala yg sedang menjaga domba malam
itu. Para gembala segera pergi menuju rumah tua itu dan menemui anak ini, betapa kagetnya mereka
karna yang membuka pintu adalah Raja mereka, merek segera sujud dikaki raja. Raja segera melihat
mereka, Raja begitu kaget karna melihat mereka yg lemah dan lusuh berjuang melawan dingin
malam, segera Raja mengajak para gembala masuk dan makan minum bersama.
Lahirnya sang pangeran membawa sukacita bagi mereka yg tidak merasakan nyamanya perlindungan
Raja, penuh tantangan dan ketakutan hidup dipadang, lemah dan terluka. Seperti halnya pangeran yg
lahir membawa sukacita. Begitupula Kristus yang tercatat dalam Lukas 2: 1-20.
Jika mengingat siapa Yesus, rasanya tidak cocok jika Yesus lahir di kandang domba, diletakkan
dipalungan. Yesus adalah Raja, Dia seharusnya lahir ditempat terhormat dengan keadaan yang indah.
Tapi kenyataannya, Dia merendahkan dirinya menjadi sama dengan orang yang berada dikasta
terendah menurut dunia, yaitu rakyat biasa, bahkan hamba. Ini mau menunjukkan kerendahan hatinya,
dia mau merasakan keadaan manusia yg paling menyedihkan padahal itu adalah akibat dari dosa
manusia sendiri.
Kabar sukacita atas Kelahiran Sang Juruselamat ini merupakan kabar sukakita yang mahal harganya.
Kabar ini begitu ekslusif, tidak semua orang tau kabar ini, tapi tahukan sodara, yang pertama kali tahu
dari kalangan diluar keluarga yusuf dan maria siapa? Dia adalah para gembala. Para gembala di
zaman dahulu jelas mereka terhormat, mereka dipandang sebagai orang yang cukup kaya karna
mampu memiliki domba. Sekalipun mereka adalah anak yang membantu menggembalakan domba,
mereka masih cukup dihargai sebagai manusia.
Tapi bagaimana dizaman PB? Mari kita lihat dulu deh bagaimana cara menggembala dengan benar,
mengembala yang benar adalah pagi keluarkan domba dari kandang, giring semua domba kepadang,
jaga mereka dengan baik dari gangguan hewan buas dan lain-lain, setelah hari siang dan panas,
gembala memberi domba minum dan menggiringnya kembali ke padang.(Kejadian 29:7 Lalu kata
Yakub: "Hari masih siang, belum waktunya untuk mengumpulkan ternak; berilah minum kambing
dombamu itu, kemudian pergilah menggembalakannya lagi."), setelah sore, dan kambing sudah cukup
kenyang, maka mereka digiring pulang masuk ke kandang.
Pertanyaan saya adalah, kenapa malam hari, para gembala tidak pulang kerumahnya? Jika saya
cermati lagi, kemungkinan besar hal ini terjadi karna dirumah pemilik domba cukup jauh jaraknya
dengan padang. Persepsi pertama menyatakan bahwa Sebenernya mereka bukan pemilik asli domba
melainkan pekerja upahan yg ditugaskan untuk menjaga domba domba selama mereka berada di
padang. Mungkin mereka membuat pondok-pondok peristirahatan atau sekedar tempat sederhana
untuk beristirahat dipadang. Persepsi kedua. Hari itu sebenarnya merupakan masa-masa pendaftaran.
Lukas 2:1-3
1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang
di seluruh dunia.
2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Wahh ini artinya bahwa para gembala ini sebenarnya mereka tidak masuk hitungan, kenapa begitu?
Pada masa pendaftaran ini tentu mereka tidak ikut mendaftarkan diri mereka, disamping mereka
mungkin memiliki kota asal yang jauh, atau mungkin juga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk
itu, sebab mereka harus mengawasi domba-domba mereka lalu pergi mendaftar. Sehari-hari mungkin
ia tetap di padang untuk menjaga domba. Disamping itu juga, gembala-gembala ini hidup dengan
berjuang melawan dinginnya malam karna hidup dipadang. Maka dari itu saya menyimpulkan bahwa
Tuhan sebenarnya sedang memberi kado natal yang terindah untuk orang-orang yg lemah, tidak
masuk hitungan, orang yg berjuang untuk hidup. Mereka layak mendapat penghiburan dan sukacita
natal. Mari juga kita melihat orang-orang yang dilihat Tuhan, memberi penghiburan dan sukacita bagi
mereka yang lemah. Menolong mereka yang letih.
Dan pesan natal tahun ini adalah... Pergilah sampaikanlah sukacita natal bagi mereka yang lemah,
letih lesu, dan berbeban berat. Sampaikanlah kado natal bagi mereka. Tuhan Yesus memberkati.
Reff:
Chorus 1
Chorus 2
Reff:
SERIBU LILIN
Pemimpin pujian memohon kepada penyampai Firman Tuhan untuk memimpin doa Penutup dan
pengutusan.
Protestan:
LITURGI NATAL
TEMA :
“kado natal untuk mereka yang lemah”
(Lukas 2:-20)
I. Persiapan Ibadah
Umat mempersiapkan diri dalam saat teduh pribadi, diiringi alunan musik
instrumentalia.
Liturgos 1 menyapa jemaat kemudian memimpin doa pembukaan.
Liturgos 2 : Dari dalam gelap akan terbit terang. Ia juga yang membuat
terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Yesus (2 Kor.
4 : 6)
II. Liturgos 2 mengajak Menyanyi Bersama KJ. 96 : 1 & 5 DI MALAM SUNYI
BERGEMA
1. Di malam sunyi bergema nyanyian mulia. Malaikat turun mendekat dengan
beritaNya :
”sejahtra bagi dunia, tlah datang Penebus”. Heninglah bumi mendengar
nyanyian yang kudus.
5. Tlah hampir penggenapannya nubuat kaum nabi. Kan datang zaman mulia, indahnya
tak terpri. Seluruh dunia kan penuh sejahtra Penebus. Serta mengulang menggema
nyanyian yang kudus.
III. Salam
Pendeta : Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam. Seluruh bumi penuh
kemuliaanNya. Damai sejahtera Allah Bapa Yang Maha Tinggi di
dalam Tuhan Yesus Kristus, menyertai Saudara semua di dalam cinta
kasih Roh Kudus.
Umat : Demikian pula atas Saudara.
Pdt + U : Amin.
IV. Liturgos 2 mengajak jemaat menyanyi Bersama dari KJ. 109 : 1 & 2 Hai Mari
Berhimpun
1. Hai mari berhimpun, dan bersuka ria, hai mari semua ke Betlehem.
Lihat yang lahir Raja Bala Sorga. Sembah dan puji Dia (3X) Tuhanmu !
2. Terang yang Ilahi, Allah yang sejati tlah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan. Sembah dan puji Dia (3X) Tuhanmu !
V. Berita Anugerah :
Liturgos 1 : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di
kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu : kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan (Lukas 2 : 11-12).
VI. Liturgos 2 mengajak Jemaat menyanyi Bersama dari KJ. 99 : 1,2 Gita Sorga
Bergema
1. Gita sorga bergema : “lahir Raja mulia.” Damai dan sejahtera, turun dalam
dunia.
Bangsa-bangsa bangkitlah ! Dan bersoraklah serta, Permaklumkan kabar baik,
lahir Kristus Trang ajaib. Gita sorga bergema : “Lahir Raja mulia”
2. Yang di sorga disembah, Kristus Raja yang baka. Lahir dalam dunia, dan Maria
bundaNya.
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal. Dalam Anak yang kecil,
Nyatalah Imanuel. Gita sorga bergema : “Lahir Raja mulia”
2. Anak kecil, Anak kudus. Tuhanku, Penebus. Tentra sorga menyanyi merdu,
Bawa kabar kedatanganMu. Kristus Anak Daud, Kristus Anak Daud.