Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(ISBD)

PUSKESMAS

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7

DANIA OCTAVIA HARISA (P21345119018)

FACHRI FAHLEVI OKTARIAWAN (P21345119023)

GISANDA WENING CAHYANI (P21345119030)

GRACE YANTHREE SINAGA (P21345119033)

JATI PAMUNGKAS (P23133016028)

D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
memberikan kesehatan juga kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. makalah yang dibuat dengan
judul “Puskesmas”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai sumber dan pihak yang saling
membantu dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan lancar. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
semua sumber dan pihak yang yang telah membantu dan mendukung dalam
mengatasi beberapa hambatan sehingga terselesainya penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
bentuk penyusunannya maupun materinya. Kritik dan saran para pembaca sangat
diharapkan agar penulis bisa menyempurnakan pada makalah selanjutnya. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Jakarta, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Puskesmas..................................................................................3
2.2 Tujuan Puskesmas.........................................................................................4
2.3 Fungsi Puskesmas.........................................................................................4
2.4 Wewenang Puskesmas.................................................................................5
2.5 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas..........................................................7
2.6 Studi Kasus...................................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang
tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya
dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang
dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan
hidup anggota berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain
di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita
artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang
mendasar adalah kesehatan. Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat
mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua
pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk
menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu
wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya
Puskesmas.

Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan


yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat,
terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Dalam makalah
ini, kami akan membahas mengenai “Puskesmas” karena Puskesmas sebagai
bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan adalah:

1) Apakah pengertian puskesmas?

2) Apakah tujuan dari puskesmas?

1
3) Apakah fungsi puskesmas?

4) Apakah wewenang puskesmas?

5) Bagaimanakah prinsip penyelenggaraan puskesmas?

6) Bagaimanakah contoh studi kasus tentang puskesmas?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan untuk makalah ini adalah:

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar


(ISBD)

2) Untuk mengetahui pengertian puskesmas

3) Untuk mengetahui tujuan dari puskesmas

4) Untuk mengetahui fungsi puskesmas

5) Untuk mengetahui wewenang puskesmas

6) Untuk mengetahui prinsip penyelenggaraan puskesmas

7) Untuk mengetahui studi kasus tentang puskesmas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puskesmas

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disebut
dengan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Setiap Puskesmas juga wajib memiliki
izin untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, izin ini berlaku selama 5 tahun serta dapat
diperpanjang.

Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun


sekali. Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah di nilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan
Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.

3
2.2 Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan puskesmas tertera


pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 Pasal
2 yang mana tujuan tersebut yaitu: 

a. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu
c. Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
d. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal,
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.3 Fungsi Puskesmas

Puskesmas menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu upaya kesehatan


masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama meliputi:

1. Pelayanan promosi kesehatan


2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Upaya kesehatan perseorangan (UKP)
UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan

4
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan. tingkat pertama meliputi:

1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan satu hari (one day care)
4. Home care
5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

2.4 Wewenang Puskesmas

a.Wewenang puskesmas sebagai penyelenggara UKM tingkat pertama, adalah


sebagai berikut:

1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan


masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan


masyarakat dalam bidang kesehatan;

4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan


masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;

5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya


kesehatan berbasis masyarakat;

6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,


dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan

5
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

b. Wewenang puskesmas sebagai penyelenggara UKP tingkat pertama, adalah


sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu;

2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya


promotif dan preventif;

3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat;

4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan


dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;

5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan


kerja sama inter dan antar profesi;

6. Melaksanakan rekam medis;

7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan


akses Pelayanan Kesehatan;

8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;

9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

6
2.5 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

1. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam
upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya

3. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.

4. Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.

5. Teknologi Tepat Guna


Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

6. Keterpaduan Dan Kesinambungan.


Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan
UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang
didukung dengan manajemen Puskesmas.

7
2.6 Studi Kasus
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat
dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas
sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada
kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada
dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari
oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas,
misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya
Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis
atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.
Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak
sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas yang
dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para
petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan
obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa
membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga
yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga
yang lain mengantarnya ke Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik
bahkan mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok obat. Hal tersebut,
tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan kepada
masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan pertolongan
pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, tidak
berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan
kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat,
petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga
mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk
atau penderita TB. Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif

8
dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat puskesmas biasanya aktif dalam
BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut,
perawat melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan
pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika
melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya
penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat seolah-
olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas
kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat,
status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak
tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan
masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak
ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah Sakit karena
Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik.
Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan
preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas
menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki
otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas
kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk
pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan
kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta.

Solusi:

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi


mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan
kesehatan di daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk
meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan
melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang
efektif dan efisien di Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga
kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan
minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki
sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah. Dari banyak kasus yang

9
terjadi dibanyak daerah, jelas bahwa Puskesmas memiliki pencitraan yang rendah
pada saat sekarang, terutama jika dilihat dari sarana, Puskesmas tidak memiliki
fasilitas yang lengkap walaupun sudah mendapat dana dari Dinas Kesehatan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disebut
dengan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Setiap Puskesmas juga wajib memiliki
izin untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, izin ini berlaku selama 5 tahun serta dapat
diperpanjang.

3.2 Saran

Berdasarkan pengalaman dan pembahasan materi ini, maka kami


memberikan beberapa saran dan imbauan khususnya kepada pembaca dan penulis
selanjutnya. Diharapkan dengan saran dari kami, para pembaca mampu
memahami dan mendalami materi secara menyeluruh. Bagi penulis selanjutnya,
kami menghimbau gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk memahami materi 
sebelum melakukan proses penulisan makalah dan gunakan pula waktu sebaik
mungkin pada saat proses penulisan.

11
DAFTAR PUSTAKA

www.litbang.depkes.go.id
https://www.materibelajar.id/2016/02/definisi-puskesmas-tujuan-
pembangunan.html

https://suryaengrianih.wordpress.com/2017/12/20/resume-permenkes-ri-no-75-
tahun-2014-tentang-puskesmas/

12

Anda mungkin juga menyukai