id
BAB IV
Hasil penelitian ini berdasarkan hasil kuesioner dari warga Desa Kepuh
dengan responden sejumlah 350 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah
dan dianalisa menggunakan aplikasi pengolah data yaitu Microsoft Word dan
Microsoft Excel 2007, yang kemudian digambarkan dalam bentuk tabel dan
diagram.
1. Uji Validitas
product moment. Jika rhitung > rtabel, maka variabel dinyatakan valid. Berikut
33
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rtabel sebesar 0,361 (Priyatno, 2011) diketahui bahwa dari 12 item pertanyaan
pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Bila suatu
instrumen ukur dipakai dua kali untuk mengukur konsep yang sama dan hasil
rumus cronbach alpha. Ketentuan jika nilai cronbach alpha lebih besar 0.600
menggunakan bantuan progam SPSS 16.0 for windows. Hasil uji reliabilitas
diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,856 lebih besar dari 0,600 yang mana
commitmenunjukan
menjelaskan bahwa semua variabel to user kuatnya reliabilitas. Dengan
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
demikian seluruh uji instrumen yang terdiri dari validitas dan reliabilitas
penelitian.
berfikir, berpendapat, dan bersikap (Kotler, 1997). Dalam penelitian ini usia
responden dibatasi dari umur 17 tahun sampai batas lansia, yaitu 65 tahun.
Gambar 1.
8% 19%
15% 17 - 25
26 - 35
24% 36 - 45
34% 46 - 55
56 - 65
sebesar 19%, usia 26-35 tahun sebesar 24%, usia 36-45 tahun sebesar 34%,
commit to user
usia 46-55 tahun sebesar 15%, dan responden dengan usia 55-65 tahun sebesar
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8%. Secara umum dapat diketahui responden yang paling banyak adalah usia
36-45 tahun. Dimana pada usia 36-45 tahun menurut Depkes RI (2009)
individu dalam menyikapi suatu produk atau layanan jasa (Kotler, 1997).
pada Gambar 2.
42%
Laki-laki
58%
Perempuan
signifikan. Diharapkan tidak adanya dominasi pada salah satu jenis kelamin
tertentu maka diharapkan data yang terkumpul dapat mewakili keadaan dari
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat
Tabel II. Data Riwayat Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita
Masyarakat Desa Kepuh
No Riwayat Penyakit Jumlah Persentase (%)
1 Hipertensi 22 6,29
2 Hipotensi 18 5,14
3 Ginjal 7 2
4 Maag 19 5,43
5 Asma 8 2,29
6 Tipes 16 4,57
7 Asam urat 7 2
8 Diabetes 9 2,57
9 Diare 12 3,43
10 Radang usus besar 1 0,29
11 Stroke 4 1.14
12 Batuk 19 5,43
13 Sakit kepala 21 6
14 Pegel 16 4,57
15 Usus buntu 2 0,57
16 Vertigo 1 0,29
17 Ambean 1 0,29
18 Tidak diketahui 167 47,71
JUMLAH 350 100
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hipertensi dan terkecil adalah radang usus besar, usus buntu, vertigo, dan
ambean.
diderita manusia pada usia sekitar 40an tahun. Jika usia muda terkena
hipertensi, maka idealnya ukuran untuk tekanan sistole 130-140 mmHg dan
diastole 70 mmHg dan jika berulang kali dicek tetap meninggi di usia muda
bentuk pengobatan sendiri atau sebagai obat yang diperoleh dari pemberi
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6%
Pernah
Tidak Pernah
94%
obat tradisional sebesar 94% dan responden yang tidak pernah menggunakan
Sangatlah wajar kalau sebagian besar responden mengenal atau tahu obat
yang masih turun-temurun sampai saat ini. Di Indonesia sendiri saat ini
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berbagai hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukan selama ini ternyata
sehingga tidak mudah sakit karena sistem imunitas tubuh terpelihara dan
6,95% 1.72%
Sangat Setuju
48,95%
Setuju
42,38% Kurang Setuju
Tidak Setuju
ada sebagian kecil responden kurang mengerti mengenai khasiat dari obat
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjaga kesehatannya.
misalnya :
a. Kegagalan pengobatan.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7,14%
22,14% 14,43%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
56,29% Tidak Setuju
Gambar 5. Distribusi Respon Masyarakat Desa Kepuh terhadap Efek Samping Obat
Tradisional
Dalam hal tertentu mungkin efek samping obat tradisional relatif ringan
dan tidak bersifat akut yang membutuhkan pertolongan segera. Namun, perlu
menggunakan obat tradisional secara terus menerus dalam waktu yang lama,
commit tometabolism,
kerusakan/kelainan ginjal, gangguan user dll (Rotblatt, 2002). Jadi
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak tepat, bila dikatakan OT/TO itu tidak memiliki efek samping, sekecil
apapun efek samping tersebut tetap ada, tapi hal itu bisa diminimalkan jika
karena berasal dari alam dan sudah digunakan secara turun-temurun. Bahan
baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun,
seluruh bagian yang terdapat pada tumbuhan mulai dari akar, umbi, batang,
kulit, daun, biji, dan bunga berkhasiat untuk mengobati berbagai macam
6,57% 1,14%
22,57%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
69.72% Tidak Setuju
Gambar 6. Distribusi Respon Masyarakat Desa Kepuh terhadap Bahan Baku Obat
Tradisional
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tumbuhan, yang sering disebut dengan tanaman obat. Pada awalnya, bahan
lebih praktis dalam bentuk pil, kapsul, sirup, tablet, sehingga memudahkan
5,43% 0.28%
26,86%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
67,43%
Tidak Setuju
Gambar 7. Distribusi Respon Masyarakat Desa Kepuh terhadap Bentuk Sediaan Obat
Tradisional
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tradisional.
Saat ini obat tradisional tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat
sediaan oral obat tradisional ini dapat berbentuk menyerupai obat modern
seperti kapsul dan tablet. Hal ini dapat memudahkan pengguna obat tradisional
10,86% 2,57%
Sangat Setuju
50,57% Setuju
36,00%
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Gambar 8. Distribusi Respon Masyarakat Desa Kepuh terhadap Aturan Minum Obat
Tradisional
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
banyak minum air (air putih lebih baik) karena apabila tanpa disertai banyak
6. Waktu Penyembuhan
Salah satu prinsip kerja herbal adalah reaksi obat herbal yang lambat.
Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal dan
tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa
sakit dan gejalanya, obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber
penyebabnya. Artinya, reaksi obat herbal bekerja dengan cara membangun dan
organ yang rusak. Jadi, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk
merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia
(Anonim, 2012).
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8,57% 12,57%
Sangat Setuju
27.72% Setuju
51,14% Kurang Setuju
Tidak Setuju
penyembuhan dari obat tradisional yang relatif lambat dibanding obat sintetis.
sifatnya tradisional dan obat yang sifatnya non-tradisional atau sintetis. Obat-
obatan yang sifatnya tradisional tentu saja berasal dari bahan-bahan alami
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10,86%
29,29%
Sangat Setuju
Setuju
41.28%
Kurang Setuju
18,57%
Tidak Setuju
Gambar 10. Distribusi Respon Masyarakat Desa Kepuh tentang Pernamdingan Obat
Tradisional dengan Obat Sintetis
responden mempunyai perbedaan yang tipis antara yang setuju dengan yang
tidak setuju terhadap adanya perbedaan antara obat tradisional dengan obat
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tradisional harga lebih murah, menilai efek samping obat tradisional lebih
ringan dari pada obat modern. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
masyarakat belum bisa menilai efektifitas khasiat obat tradisonal belum tentu
lebih baik dari obat modern karena masyarakat memilih obat tradisional lebih
tradisional. Meskipun ada beberapa hal yang kurang diketahui yaitu mengenai
efek samping yang berkepanjangan dan waktu penyembuhan dari obat tradisional.
Namun, mayoritas sudah mengetahui tentang khasiat, bahan baku, bentuk sediaan,
D. Keterbatasan Penelitian
mengisi data identitas pada bagian riwayat penyakit. Pengetahuan yang dimiliki
respondenpun bisa jadi diperoleh secara turun temurun sehingga informasi yang
didapat mengenai obat tradisional kurang. Selain itu, minimnya referensi (jurnal,
commit to user
49