Anda di halaman 1dari 14

CASE BASED DISCUSSION

KB PIL KOMBINASI
Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Kebidanan

Disusun Oleh :
Owi Noviana Sukri – P17324416006
Jalum 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah –Nya
penulis akhirnya dapat menyelesaikan sebuah Case Based Discussion yang berjudul “KB Pil
Kombinasi”. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada dosen
pembimbing akademik dan pembimbing lahan yang telah membina penulis dalam
menyelesaikan Case Based Discussion ini, Orang tua serta keluarga yang selalu mendukung
penulis dalam berbagai hal, rekan dalam tim yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
bertukar pikiran, dan berbagai pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu.
Case Based Discussion ini, “KB Pil Kombinasi” penulis susun selain bertujuan untuk
memenuhi tugas Praktik Kebidanan, juga dapat menambah wawasan pengetahuan para
pembaca dan khususnya penulis sendiri. Setelah membaca dan mempelajari Case Based
Discussion ini, penulis berharap agar pembaca mendapatkan pengetahuan yang lebih baik
sebagaimana tujuan yang tertera.
Penulis memohon maaf jika ada kesalahan baik penulisan maupun yang lainnya di
dalam Case Based Discussion ini mengingat proses penulisan CBD masih jauh dari kata
sempurna. Penulis membuka diri pada kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan CBD ini agar kelak bisa lebih diterima dan lebih bermanfaat.

Karawang, Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………...........................................i
DAFTAR ISI…………………………………………….........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………….................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………............................................1
1.3 Tujuan……………………………………………..............................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Keluarga Berencana……..……………………………………………...............................3
2.2 Kontrasepsi..……………………………………………....................................................3
2.3 KB Pil Kombinasi..……………………………………………..........................................4
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Tinjauan Kasus……………………………………………................................................8
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan……………………………………………........................................................10
4.2 Saran……………………………………………..............................................................10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..........................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Keluarga Berencana (KB) awalnya dimaksudkan untuk mengatur
kelahiran dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Dalam
perkembangannya program KB ditujukan untuk membudayakan Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS). Keluarga yang kecil dimungkinkan dapat hidup sejahtera
dan bahagia, sehingga pengaturan kelahiran menjadi upaya pokok dalam program
nasional (Maryani, 2008). Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB
diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya.
Untuk mempunyai sikap yang positif tentang KB di perlukan pengetahuan yang baik,
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kapatuhan menjalani program KB
berkurang (Notoadmojo, 2007).
Di seluruh dunia, metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah
sterilisasi. Kontrasepsi hormon berada pada posisi ketiga di seluruh dunia. Yang
menggunakan pil sebanyak 85%, sedangkan kontrasepsi implant dan suntik hanya 15%
(Glasier, 2005). Di negara maju metode kontrasepsi yang paling populer adalah
kontrasepsi oral (16%). Sebaliknya dinegara-negara sedang berkembang sterilisasi wanita
(20%), AKDR (13%), kontrasepsi oral (6%) dan vasektomi (5%) (Glasier, 2005). Di
Indonesia, kontrasepsi yang paling populer adalah suntik sebanyak 31,6% disusul dengan
pil 13,2%, spiral 4,8%, implant 2,8% dan kondom 1,3% (Augusta, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?
2. Apa tujuan keluarga Berencana?
3. Siapa Sasaran Program Keluarga Berencana?
4. Apa yang dimaksud Kontrasepsi ?
5. Bagaimanakah Cara Kerja Kontrasepsi?
6. Apa yang dimaksud Pil Kombinasi?
7. Apa saja Jenis-jenis Pil Kombinasi?
8. Apa saja Indikasi dan Kontraindikasi Pil Kombinasi?

1
2
9. Bagaimana cara menggunakan pil kombinasi?
10. Apa sajakah efek samping dari pemakaian kontrasepsi pil kombinasi?
11. Bagaimana cara kerja pil kombinasi?
12. Apa saja Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Pil Kombinasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana
2. Mengetahui tujuan keluarga Berencana
3. Mengetahui sasaran Program Keluarga Berencana
4. Memahami maksud dari Kontrasepsi
5. Mengetahui cara kerja Kontrasepsi
6. Mengetahui apa itu Pil Kombinasi
7. Mengetahui jenis-jenis Pil Kombinasi
8. Memahami Indikasi dan Kontraindikasi Pil Kombinasi
9. Memahami cara menggunakan pil kombinasi
10. Mengetahui efek samping dari pemakaian kontrasepsi pil kombinasi
11. Mengetahui cara kerja pil kombinasi
12. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Pil Kombinasi
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Keluarga Berencana


2.1.1 Definisi
Keluarga berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan
sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarga yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan
(Maryani, 2008). Menurut WHO, keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
individu atau pasutri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Maryani, 2008).

2.1.2 Tujuan
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 1998).

2.1.3 Sasaran
Adapun sasaran program keluarga berencana adalah pasangan usia subur istri <20
tahun dengan tujuan menunda kehamilan. Pasangan Usia Subur istri 20-30 tahun dengan
tujuan mengatur kesuburan dan menjarangkan kehamilan, pasangan usia subur dengan usia
istri >30 tahun dengan tujuan untuk mengakhiri kehamilan (Maryani, 2008).

2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Definisi
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” berarti mencegah atau melawan, sedangkan
kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel
pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut (Maryani, 2008). Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen (Wiknjosastro, 2005).
3
4

2.2.2 Cara Kerja


Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam tetapi pada umumnya terdapat 3 cara
yaitu : Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma dan menghalangi
pertemuan sperma dengan sel telur (Winkjosastro, 2005).

2.3 KB Pil Kombinasi


2.3.1 Definisi
Pil Kombinasi adalah pil atau tablet untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron (Saifuddin, 2006).

2.3.2 Jenis
1. Monofasik
Yaitu pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
2. Bifastik
Yaitu pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang mengandung 35
mcg EE+0,05 mg norethindrone untuk hari 1-10, 35 mcg EE+1,0 mg
norethindrone untuk hari 11-21 dari tiap siklus.
3. Triphastik
Yaitu pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang mengandung 30
mcg+0,05 mg levonogestreluntuk hari 1-6, 40 mcg EE+0,075 mg
levonogestrel untuk hari ke 7-11 dan 30 mcg EE+0,125 mg levonogestrel
untuk hari ke 12-21 (Saifuddin, 2006).

2.3.3 Indikasi dan Kontraindikasi


a. Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi
seperti usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki
anak, gemuk atau kurus, setelah melahirkan atau tidak menyusui,
menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi, setelah
melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan Air Susu Ibu secara eksklusif.
5
b. Kontraindikasi
Hamil atau dicurigai hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervaginam
yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati akut, perokok usia >35
tahun, riwayat penyakit jantung, migrain (pusing kepala yang hebat),
kanker payudara atau dicurigai kanker payudara, tidak dapat
menggunakan pil secara teratur setiap hari (Saifuddin, 2003)
2.3.4 Cara Penggunaan
1) Pil pertama diminum hari kelima haid seterusnya berturut-turut setiap hari
satu pil. Khususnya untuk pil-pil dengan kemasan khusus dimulai pada
hari pertama haid sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
2) Pada pasca persalinan pil mulai dimakan sesudah bayi berumur 30-40
hari, sedang pada pasca keguguran 1-2 minggu pada pasca kejadian.
3) Pada paket yang berisi 28 pil, mulai minum pil sejak hari pertama haid
dan diteruskan setiap hari.
4) Pada paket yang berisi 21 pil, minum pil mulai hari kelima haid. Bila telah
habis istirahat dan tunggu haid, kemudian diteruskan dengan kemasan
yang selanjutnya pada hari kelima haid.
5) Bila lupa satu pil, segera minum pil ketika ingat atau minum dua pil pada
waktu yang sama.
6) Bila lupa dua pil atau lebih, sebaiknya minum dua pil setiap hari selama
pil yang tertunda pada jadwal yang ditetapkan (Maryani, 2008).

2.3.5 Efek Samping


1. Perdarahan Pervaginam atau Spotting
Terjadi bercak-bercak perdarah diantara masa haid, terutama pada bulan-
bulan pertama pemakaian pil KB.
2. Tekanan Darah Meningkat
Tekanan darah yang sama atau lebih tinggi dari 140/90 mmHg dalam keadaan
istirahat. Penderita kadang-kadang merasa pusing atau terasa pegal pada
kuduknya.
3. Perubahan Berat Badan
Berat badan bertambah atau berkurang beberapa Kg dalam beberapa bulan
setelah pemakaian pil KB.
6
4. Jerawat
Timbulnya jerawat diwajah atau badan bisa disertai infeksi atau tidak.
5. Air Susu Berkurang
ASI berkurang bahkan kadang-kadang sampai berhenti setelah pemakaian pil
KB dengan dosis estrogen rendah.
6. Pusing dan Sakit Kepala
Rasa berputar atau sakit pada kepala yang dapat terjadi pada satu sisi atau
seluruh bagian kepala.
7. Perubahan Libido
Terjadi peningkatan libido atau penurunan libido. Sulit dinilai karena bersifat
subjektif ini disebabkan oleh faktor psikis (kejiwaan) dan biasanya bersifat
sementara.
8. Varises
Rasa pegal dan nyeri pada tungkai dan terdapat pelebaran pembuluh darah
balik (vena) pada ektremitas bawah yang biasanya terlihat menonjol dibawah
kulit.
9. Tromboemboli
Gejala yang timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah oleh darah yang
membeku (thrombus). Gejala yang timbul tergantung dari bagian yang
tersumbat dan dapat terjadi didaerah otak, arteri coronaria, pada pembuluh
vena atau paru-paru.

2.3.6 Cara Kerja


Cara kerja pil kombinasi adalah sebagai berikut :
Menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir servik mengental sehingga sulit
dilalui oleh sperma dan pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu pula (Saifuddin, 2006).

2.3.7 Keuntungan dan Kerugian


a. Keuntungan
Keuntungan Pemakaian Pil Kombinasi
Reversibilitasnya sangat tinggi bila diminum pil sesuai dengan aturan dijamin
berhasil 100%, mudah menggunakannya, mengurangi rasa sakit pada waktu
menstruasi, mencegah anemia karena defisiensi zat besi, mengurangi resiko
7
kanker ovarium, menguirangi kemungkinan resiko pelvic infection dan
kehamilan ektopik, cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan
pertama dari PUS (Pasangan Usia Subur) muda, khusus mini pil tidak
mempengaruhi ASI, dapat meningkatkan libido (Saifuddin, 2006).
b. Kerugian
Memerlukan disiplin dari pemakaian/harus minum pil secara teratur, dapat
mengurangi ASI terutama 6 minggu post partum kecuali mini pil, kembalinya
kesuburan agak lambat (Saifuddin, 2006).
BAB III
TINJAUAN KASUS

No Register. :
Nama Pengkaji. : Owi Noviana Sukri
Tanggal Pengkajian. : 7 Mei 2018
Tempat Pengkajian. : Posyandu Dahlia 1 Sarengseng

A. Data Subjektif
Ny. T P1A0 usia 23 tahun mengaku memiliki satu anak berusia dua tahun,
mengatakan ingin mendapatkan paket pil kombinasi yang baru karena paket pil
kombinasi lama ibu sudah habis. Ibu mengaku tengah menstruasi hari kedua, tidak
ada keluhan berarti ibu hanya mengatakan berat badannya bertambah semenjak
menggunakan pil kombinasi. Ibu mengaku tidak sedang dan pernah mengidap
penyakit berat apapun, tidak pernah menjalani operasi dan tidak memiliki riwayat
alergi. Pola sehari-hari baik, tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun
mengkonsumsi minuman keras.

B. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, status emosional stabil, TD : 120/70,
Respirasi : 20x/menit, Nadi : 83x/menit, Suhu : 36,7oC BB : 60kg. Wajah tidak pucat,
konjungtiva merah muda dan sklera jernih. Abdomen tidak terdapat bekas operasi,
genitalia dalam keadaan baik tidak ada pembengkakan kelenjar sken dan bartholini.
Ekstremitas simetris, jari lengkap dan reflek patella positif. Tidak ada kelainan pada
pemeriksaan fisik lainnya

C. Assessment
Diagnosa : Ny. T usia 23 tahun P1A0 dengan akseptor lama KB pil kombinasi.
Masalah Potensial. : Tidak ada
Antisipasi Masalah Potensial : Tidak ada

D. Planning
1. Menjelaskan kondisi berdasarkan hasil pemeriksaan ibu, ibu dalam keadaan sehat
8
9
dan bisa menggunakan kontrasepsi pil.ibu terlihat senang dan mengetahui
keadaannya
2. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping kontrasepsi pil kombinasi yaitu mual,
payudara tegang, pusing, sakit kepala, jerawat, dan peningkatan berat badan, jadi
peningkatan berat badan yang dialami ibu merupakan efek samping normal yang
dialami oleh akseptor kontrasepsi pil kombinasi. Ibu sudah tahu dan mengerti
mengenai peningkatan berat badannya merupakan efek samping dari kontrasepsi
kombinasi
3. Menjelaskan cara minum kontrasepsi pil kombinasi yaitu:
a. Diminum mulai dari hari pertama sampai ke lima siklus haid, kemudian
dilanjutkan 1 hari 1 pil sesuai dengan petunjuk (hari/ tanggal) yang ada pada
paket pil sampai paket pil habis.
b. Minum pil pada waktu yang sama, misalnya malam hari sebelum tidur.
c. Ibu sudah tahu dan mengerti cara minum kontrasepsi Minipil
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika paket pil habis atau jika
ada keluhan. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang jika paket pil habis
atau jika ada keluhan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Keluarga berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian
rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarga yang bersangkutan tidak
akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan. Kontrasepsi berasal dari
kata “kontra” berarti mencegah atau melawan, sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan
antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya
kehamilan, sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut. Pil Kombinasi adalah pil atau tablet untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron (Saifuddin, 2006). KB pil kombinasi
terdiri dari tiga macam sesuai dengan dosisnya, yaitu monofasik, bifasik dan trifasik.

4.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari sehingga dapat
mengingkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan serta dapat
memaksimalkan kita untuk memberi edukasi kesehatan mengenai KB Pil Kombinasi .

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.

Glasier, Anna & Gabbie, Alisa. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta : EGC.

Hartanto. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : EGC.

Jones. 2005. Setiap Wanita. Jakarta : Delup Ratansa Publhising.

Maryani, Sri. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
TIM.

Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta :Fitramaya.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Saifuddin, BA. 2006. Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

11

Anda mungkin juga menyukai