Himpunan berarti
Teori himpunan merupakan konsep dasar dalam pembahasan matematika diskrit
1.2 Penyajian
A. Himpunan Enumerasi
Mengenumerasi artinya menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah
tanda kurung kurawal. Biasanyasuatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf kapital
maupun dengan menggunakan simbol-simbol lainnya.
B. Contoh
– Himpunan A mempunyai tiga bilangan asli pertama: A={1,2,3}.
– Meskipun himpunan biasa digunakan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai sifat mirip,
tetapi dari definisi himpunan diketahui bahwa sah-sah saja elemen-elemen di dalam himpunan
tidak mempunyai hubungan satu sama lain, asalkan berbeda.
– contoh: {hewan, a, Amir, 10, komputer} adalah himpunan yang terdiri dari lima elemen, yaitu
hewan, a, Amir, 10, komputer.
– K={ }
Contoh tersebut adalah himpunan kosong, karena K hanya berisi satu elemen yaitu { }.
– Himpunan 100 buah bilangan asli pertama bisa dituli {1, 2, …, 100}
Untuk menuliskan himpunan yang tak berhingga, kita dapat menggunakan tanda ellipsis(∞).
– Himpunan bilangan bulat positif ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
C. Keanggotaan
x ∈ A : x merupakan anggota himpunan A;
x ∉ A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
misal, A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
maka, 1 ∈ A dan b ∉ A
D. Simbol-simbol Baku
Terdapat sejumlah simbol baku yang biasa digunakan untuk mendefinisikan himpunan yang sering
digunakan,
antara lain:
– tiga prinsip yang perlu diingat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan:
– Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
– Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P(Ø) = {Ø}, & himpunan kuasa dari himpunan {Ø}
adalah P({Ø}) = {Ø, {Ø}}.
1.10 Operasi Pada Himpunan
1. Irisan ( ∩ )
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yg setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A dan himpunan B.
2. Gabungan ( ∪ )
Gabungan(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota himpunan A atau himpunan B.
3. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan
yang elemennya
4. Selisih
Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A
dan bukan elemen B. Selisih antara A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B
relatif terhadap himpunan A.
5. Beda Setangkup
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada pada
himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi: A⊕B = (A∪B) – (A∩B) = (A-B) ∪ (B-A)
Misalkan A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 } maka , A⊕B = { 3, 4, 5, 6 }
6. Perkalian Kartesain
Perkalian kartesian (Cartesian products) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya
semua pasangan
berurutan (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen kedua dari himpunan A dan
B.
Notasi: A x B ={(a,b)| a ∈ A dan b ∈ B}
Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka C × D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
Catatan:
1. jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: |A x B| = |A| . |B|
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A x B ≠ B x A dengan syarat A dan B tidak kosong.
Logika merupakan study penalaran (reasoning). Pelajaran logika di fokuskan pada hubungan pernyataan –
penyataan (statements). Contoh pernyataan :
Semua anak sekolah memakai rok
Setiap pemakai rok adalah anak perempuan
Jadi, semua anak sekolah adalah anak perempuan
LOGIKA PROPOSISI
Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau
kesalahan dari sebuah kalimat di sebut nilai kebenaran.
Contoh :
- Setelah hari sabtu adalah hari minggu
- Surabaya adalah ibukota Indonesia
- Hari ini hari apa?
- Silahkan keluar ruangan
Kesimpulan :
- Kalimat pertama dan kedua adalah kalimat yang bernilai benar dan salah. Dengan kata lain statemen pertama dan
kedua dapat di beri nilai kebenaran.
- Kalimat ketiga dan keempat adalah kalimat yang tidak dapat di tetapkan sebagai benar atau salah, atau statement
tersebut tidak dapat diberi nilai kebenaran.
Jika statemen yang tidak dapat di tetapkan benar atau salah tapi dengan cara tertentu dapat di ubah menjadi
statemen benar atau salah maka statemen tersebut di namakan sebagai Kalimat Terbuka. Kalimat terbuka juga
kadang disebut fungsi proposisi.
Contoh :
- Negara itu adalah negara miskin
- (2 + 9 ) =X +12
Kalimat terbuka pertama dapat di ubah menjadi kalimat benar atau salah jika
variable Negara digantikan dengan nama Negara tertentu.
Kalimat terbuka kedua di ubah menjadi benar atau salah dengan mengganti nilai X dengan nilai
tertentu.
1. Negasi (~)
Negasi dari suatu prpposisi p adalah proposisi yang memiliki nilai kebenaran Kebalikan (ingkaran) dari nilai
kebenaran proposisi p. negasi p dinotasikan sebagai : ~ p
Tabel Kebenaran
p ~p
T F
F T
T = True
F = False
2. Konjungsi (^)
Jika ada proposisi p dan q maka konjungsi (di baca “and”).
Tabel kebenaran
p q p^q
T T T
T F F
F T F
F F F
3. Disjungsi (˅)
Jika ada prposisi p dan q maka konjungsi (dibaca “Atau”).
Tabel Kebenaran
p q p˅q
T T T
T F T
F T T
F F F
4. Exclusive Or (⊕)
Jika ada proposisi p dan q maka exclusive or (XOR).
Tabel Kebenaran
p⊕
p q q
T T F
T F T
F T T
F F F
Catatan : untuk membedakan pada XOR hanya jika salah satu bernilai True maka kesimulan
TRUE
5. Implikasi (→)
Tabel Kebenaran
p q p→q
T T T
T F F
F T T
F F F
Keterangan :
Dalam implikasi p → q maka :
p disebut hipotesis/antesede/premis
q disebut konklusi/kesimpulan
Tabel Kebenaran
p ~p p ˅ ~ p p ^ ~ p
T F T F
F T T F
EKIVALEN (⇔)
Proposisi majemuk dinyatakan sebagai Ekivalen secara logika jika proposisi tersebut memiliki
tabel kebenaran yang sama.
Contoh :
Ujilah Ekivalen ini benar.
~ (p ˅q) ⇔ ~p ^~q
Jawab :
Langkah 1 :
Buat dua kolom tabel kebenaran p dan q .
p q
T T
T F
F T
F F
Langkah 2 :
Tambahkan satu klom dan cari kebenaran p ˅ q .
p q p˅q
T T T
T F T
F T T
F F F
Langkah 3 :
Tambahkan satu kolom dan cari kebenaran ~(p˅q). Dengan membalik saja.
p q p˅q ~ (p˅q)
T T T F
T F T F
F T T F
F F F T
Langkah 4 :
Tambahkan dua kolom untuk ~p dan kolom ~q. isi kebenaranya.
p Q p˅q ~ (p˅q) ~p ~q
T T T F F F
T F T F F T
F T T F T F
F F F T T T
Langkah 5 :
Tambahkan satu kolom yaitu kolom : ~p^~q
BIKONDISIONAL (Bi-implikasi)
Bikondisional adalah proposisi majemuk “p jika hanya jika q” dan di lambangkan
dengan p ↔q
Table kebenaran
p q p ↔ q
T T T
T F F
F T F
F F T
INFERSE
Inferse adalah proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi.
Modus Tollen
p →q
~ q
~ p"
Silogisme Hipotesis
p →q
q →r
"p →r "
Silogisme Disjungtif
p ˅q
~ p
q"
Simplifikasi
p q
p"
Penjumlahan
p
"p ˅q"
Konjungsi
p
q
p q"
S
ILOGISME
D
ISJUNGTIF
(1)
Didasarkan
pada
tautologi
:
((p
q
)
~p
)
q
Kaidah :
p
q
~p
33
S
ILOGISME
D
ISJUNGTIF
(1)
“Saya akan meneruskan kuliah atau saya akan
menikah tahun depan. Saya tidak akan
meneruskan kuliah. Oleh karena itu saya akan
menikah tahun depan” adalah benar menurut
silogisme disjungtif.
34
S
IMPLIFIKASI
(1)
Didasarkan
pada
tautologi
:
(p
q
)
p
Kaidah :
p
q
35
S
IMPLIFIKASI
(2)
“icha
adalah
mahasiswa
Unpad
dan
Unikom
.
Oleh
karena
itu
icha
adalah
mahasiswa
Unpad”
adalah
benar
menurut
Simplifikasi
Atau
“icha adalah mahasiswa Unpad dan Unikom. Oleh
karena itu icha adalah mahasiswa Unikom”
36
P
ENJUMLAHAN
(1)
Didasarkan
pada
tautologi
:
p
(p
q
)
Kaidah :
p
37
P
ENJUMLAHAN
(2)
“Icha
mengambil
kuliah
logika
matematika
.
Oleh
karena
itu
icha
mengambil
kuliah
logika
matematika
atau
algoritma”
adalah
benar
menurut
pemjulahan
.
38
K
ONJUNGSI
(1)
Didasarkan
pada
tautologi
:
((p
)
(q
)
(p
q
)
Kaidah :
p
q
p
q
39
K
ONJUNGSI
(2)
“Icha mengambil kuliah logika matematika. Icha
mengulang kuliah algoritma. Oleh karena itu
icha mengambil kuliah logika matematika dan
algoritma” adalah benar menurut konjungsi.
40
A
RGUMEN
(1)
Suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai
p1
p2
...
pn
dimana
p1, p2, ..., pn
disebut hipotesis.
41
A
RGUMEN
(2)
Sebuah argumen dikatakah sahih jika konklusi
benar bilamana semua hipotesisnya benar;
sebaliknya argumen dikatakan palsu (fallacy
atau invalid)
Untuk menyatakan apakah argumen sahih maka
dapat diperlihatkan bahwa implikasi adalah
benar (yaitu sebuah tautologi).
Matematika Diskrit "LOGIKA"
BAB 1 di Mata Kuliah Matematika Diskrit akan membahas tentang LOGIKA..
nahhh, sekarang aku bakalan bahas tentang inii. Dulu waktu kita SMA udh prnh kk
dpet materi ini, cuma di universitas kita bahas materi ini "lagi" dan lebih dalam..
check this out!! :D
LOGIKA
Matematika Diskrit punya pengertian yaitu ilmu matematika yang bakalan
mempelajari tentang objek-objek diskrit. Di dalam logika akan membahas tentang
banyak sub bab, antara lain :
1. PROPOSISI
Proposisi bisa juga disebut sebagai statement mempunyai pengertian yaitu sebuah
nilai deklaratif yang memiliki satu kebenaran Benar (B) atau Salah (S). Beberapa
contoh yang merupakan preposisi atau bukan preposisi :
11 merupakan bilangan prima.
Hewan adalah salah satu jenis makhluk hidup di bumi.
Jika 20 habis dibagi 4 maka habis dibagi 2 juga.
Tyas pandai bermain basket atau futsal.
Olahragalah secara teratur!!
Semoga sukses dalam menggapai cita-cita mu.
Kalimat deklaratif pertama dan kedua merupakan kalimat proposisi
primitip(primitif) karena tidak memiliki kata penghubung sama sekali. Kalimat
yang ketiga dan keempat merupakan kalimat proposisi
majemuk(composite) karena memiliki kata penghubung "jika", "atau". Dan yang
kalimat kelima dan keenam bukan kalimat proposisi.
r : 3+3 = 6
Dibawah ini adalah beberapa contoh proposisi majemuk dan notasi simbolik nya. Ekspresi
proposisi majemuk dalam notasi simbolik disebut sebagai Ekspresi Logika.
Contoh 1.1
Diketahui proposisi-proposisi sebagai berikut :
maka
Contoh 1.2
Diketahui proposisi-proposisi sebagai berikut :
maka
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi
atomiknya, dan caranya adalah menghubungkan dengan operator logika.
Misalnya p dan q adalah proposisi, maka :
(a) Konjungsi p ^ q bernilai benar jika p dan q keduanya benar, maka selain itu nilainya
salah.
(b) Disjungsi p v q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, maka selain itu nilainya
benar.
(c) Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, dan bernilai salah jika p benar.
Contoh 2.1
Diketahui :
dari pernyataan diatas jelas sekali bahwa p bernilai benar dan q bernilai salah sehingga
konjungsi.
Kita bisa mempermudah untuk menentukan nilai kebenaran proposisi majemuk dengan
menggunakan tabel kebenaran (truth table ). Tabel kebenaran menampilkan hubungan
antara nilai kebenaran dengan proposisi atomik.
Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah
sebuah himpunan. P itu sendiri bisa disebut sebagai fungsi proposisi (dalam D) jika untuk
setiap x di D, P(x) adalah proposisi. Sedangkan D adalah daerah asal
pembicaraan (domain of discourse) dari P.
1. Simbol konstanta : a, b, c, d
2. Simbol variabel : x, y, z, w
3. Simbol fungsi : f, g, h
4. Simbol predikat : P, Q, R, S
Proposisi dalam hubungan ekivalensi logika, memenuhi sifat-sifat yang dinyatakan dalam
sejumlah hukum. Beberapa hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar pada sistem
bilangan riil, misalnya a(b+c) = ab + bc , yaitu hukum distributif,sehingga kadang-kadang
hukum logika proposisi dinamakan juga hukum-hukum aljabar proposisi. Selain
menggunakan tabel kebenaran, keekivalenan dapat dibuktikan dengan menggunakan
dengan hukum-hukum logika, khususnya pada proposisi majemuk yang mempunyai banyak
proposisi atomik.
b. Jika anda tidak mendaftar ulang, maka anda dianggap mengundurkan diri.
Terdapat bentuk implikasi lain yang berkaitan dengan p -> q , yaitu proposisi sederhana
yang merupakan varian dari implikasi. Ketiga variasi proposisi bersyarat tersebut adalah
konvers, invers, dan kontraposisi dari proposisi asal p -> q.
Contoh 6.1
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan berikut :
Jawaban :
Proposisi bersyarat penting lainnya adalah berbentuk "p jika dan hanya jika q" yang
dinamakan bikondisional atau bi-implikasi. Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi
majemuk "p jika dan hanya jika q" disebut bikondisional (bi-implikasi) dan dilambangkan
dengan p <--> q.
Contoh 7.1
Dibawah ini proposisi majemuk bi-implikasi :
8. INFERENSI
Misalkan kita diberikan beberapa proposisi, kita dapat menarik kesimpulan baru dari deret
proposisi tersebut. Proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi tersebut disebut
sebagai inferensi (inference). Di dalam matematika distrik terdapat sejumlah kaidah
inferensi, beberapa diantaranya adalah :
1. Modus Ponen atau law of detachment menyatakan bahwa jika hipotesis p dan
pada implikasi p -> q benar, maka konklusi q benar.
2. Modus Tollen kaidah ini didasarkan pada tautologi [~q ^ (p -> q) ] -> ~p.
3. Silogisme Hipotesis kaidah ini didasarkan pada tautologi [(p -> q) ^ (q -> r)] -> (p
-> r).
4. Silogisme Disjungtif kaidah ini didasarkan pada tautologi [(p v q) ^ ~p] -> q.
5. Simplifikasi kaidah ini didasarkan pada tautologi (p ^ q) -> p, yang dalam hal
ini, p dan q adalah hipotesis, sedangkan p adalah konklusi.
6. Penjumlahan kaidah ini didasarkan pada tautologi p -> (p v q) .
7. Konjungsi kaidah ini didasarkan pada tautologi ((p) ^ (q)) -> (p ^ q) .
Contoh Aksioma :
Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y + x (hukum komutatif
penjumlahan).
Jika diberikan dua buah titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis lurus yang
melalui dua buah titik tersebut.
Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar. Bentuk khusus dari teorema
adalah lemma dan corollary.
Lemma adalah teorema sederhana yang digunakan dalam pembuktian dalam teorema
lain. Lemma biasanya tidak menarik namun berguna pada pembuktian proposisi yang lebih
kompleks.
Corollary adalah teorema yang dapat dibentuk lagnsung dari teorema yang telah
dibuktikan, atau dapat dikatakan bahwa Corollary adalah teorema yang mengikuti teorema
lain.
Contoh Teorema :
Jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan
dengan sisi tersebut sama besar.
Contoh Lemma :
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka n - 1 bilangan positif atau n - 1 = 0
Contoh Corollary :
Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga tersebut sama sudut.
" Nahh, materi diatas adalah sedikit banyaknya penjelasan tentang logika di dalam
matematika diskrit. Aku nulis materi ini untuk kepentingan tugas kuliah ku dan semoga bisa
bermanfaat juga buat semua yg baca blog ku inii..
Mungkin segini aja yang bisa aku tulisin, besok aku bakal nglanjutin materi matematika
diskrit lagii di minggu depann..
see youuu :D "