Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI KINERJA JUMBO DRILL DALAM PEMBUATAN LUBANG


LEDAK DI PT CIBALIUNG SUMBERDAYA, BANTEN.

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Tugas Akhir

Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh

Zinedine Zidane Akbar

03021381621105

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

A. JUDUL
Optimalisasi kinerja jumbo drill dalam pembuatan lubang ledak di PT.
Cibaliung Sumberdaya, Banten.

B. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Cibaliung Sumberdaya, Banten.

C. BIDANG ILMU

Teknik Pertambangan.

D. LATAR BELAKANG

PT. Cibaliung Sumber Daya merupakan anak perusahaan dari PT Aneka


Tambang, Tbk yang bergerak dalam bidang pertambangan emas. PT. Cibaliung
Sumberdaya memiliki wilayah KP seluas 7811 hektar.Dengan rincian luas
KP.Eksplorasi seluas 6471 hektar dan luas KP.Eksploitasi seluas 1340 hektar

Resources emas yang dimiliki diperkirakan sebesar 1,5 juta wmt bijih emas
dengan kadar rata-rata 9,8 gram emas per ton, dengan umur tambang diperkirakan
selama 6 tahundengan maksimum produksi 70.000 ton emas.

Sistem penambangan dilakukan dengan menggunakan metoda


penambangan bawah tanah (cut and fill).Ada dua tahap utama dalam metoda
penambangan bawah tanah di PT Cibaliung Sumberdaya yaitu pengembangan
(development) dan produksi (production). Terdapat dua blok penambangan yaitu
Blok Cikoneng dan Blok Cibitung, dimana kedua blok tersebut masih produksi
sampai sekarang.

Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu


operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah
lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk
diledakkan. Aktivitas pemboran di PT.Cibaliung Sumberdaya menggunakan
alat bor jumbo drill. Jumbo drill biasanya digunakan untuk membuat lubang
tembak dan juga pembersihan batu gantung sisa peledakan di dalam tambang
bawah tanah. Selain kedua fungsi diatas alat ini juga dapat digunakan untuk
memasang sistim penyanggaan awal dalam tambang bawah tanah.

Produktivitas yang tinggi akan menunjang kegiatan penambangan yang


lancar dan berkesinambungan dalam mencapai target yang ditentukan perusahaan.
Maka dari itu dibutuhkan optimalisasi produktivitas alat jumbo drill.

E. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana menganalisis produktivitas aktual alat bor jumbo drill di PT.
Cibaliung Sumberdaya?
2. Bagaimana mengoptimalisasi produktivitas alat bor jumbo drill di PT.
Cibaliung Sumberdaya?

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Adapun penelitian dibatasi pada penelitian ini adalah bagaimana
mengoptimalisasi produktivitas alat bor jumbo drill di PT. Cibaliung Sumberdaya.
G. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis menganalisis produktivitas aktual alat bor jumbo drill di PT.


Cibaliung Sumberdaya?

2. Mengoptimalisasi produktivitas alat bor jumbo drill di PT. Cibaliung


Sumberdaya?

H. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.Dapat mengoptimalkan kinerja alat bor jumbo drill dalam pembuatan
lubang ledak.
2.Sebagai pedoman untuk penulisan karya tulis pada masa mendatang.

I. TINJAUAN PUSTAKA
Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu
operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang
ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakkan.
Bukan hanya untuk pembuatan lubang ledak tetapi pemboran memiliki fungsi lain
seperti pengumupulan data sebaran cadangan. Karena pentingnya kegiatan
pemboran maka perlu adanya materi yang menjelaskan tetang pemboran serta
segala sesuatu yang ada di dalam kegiatan pemboran secara terperinci sebagai
bahan pembantu atau penuntun dalam melakukan kegiatan pemboran.
Sistem pemboran berdasarkan dengan tingkat keterterapannya dibagi menjadi 8
(delapan) macam yaitu :
1. Mekanik : perkusif, rotari, rotari-perkusif
2. Termal : pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan
3. Hidroulik : pancar (jet), erosi, cavitasi
4. Sonik : vibrasi frekuensi tinggi
5. Kimiawi : microblast, disolusi
6. Elektrik : elektric arc, induksi magnetis
7. Seismik : sinar laser
8. Nuklir : fusi, dan fisi
Meskipun banyak sistem pemboran yang dapat dipilih, kegiatan pemboran
untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya dilakukan dengan mesin
sistem mekanik (perkusif, rotari, dan rotari-perkusif) dengan berbagai ukuran dan
kemampuan, tergantung pada kapasitas produksi yang diinginkan yang didasarkan
pula pada pertimbangan teknik dan ekonomi, sistem pemboran secara mekanik
lebih applicable dari pada sistem pemboran yang lain. Oleh sebab itu maka sangat
penting untuk mengetahui produktivitas alat bor untuk pembuatan lubang ledak
untuk masing-masing jenis batuan,sehingga di peroleh hasil yang maksimal dalam
proses produksi. Pemboran memiliki banyak fungsi antara lain :
a. Explorasi tubuh bijih
b. Informasi stratigrafi
c. Survey seismik (pembacaan gelombang pada batuan)
d. Verifikasi interpretasi geofisika dan geokimia
e. Kontrol kadar bijih
f. Perhitungan cadangan bijih
g. Deskripsi tubuh bijih (penyebaran, bentuk, butir dan lain-lain)
1) Jumbo Drill
Biasanya digunakan untuk membuat lubang tembak dan juga pembersihan batu
gantung sisa peledakan di dalam tambang bawah tanah. Selain kedua fungsi diatas
alat ini juga dapat digunakan untuk memasang sistim penyanggaan awal dalam
tambang bawah tanah. Pada beberapa type jumbo drill juga dilengkapi dengan
lengan khusus guna pengisian bahan peledak yang biasanya berupa ANFO
(Amonium Nitrat Fuel Oil).
2) Jackleg Drilling
Bor jackleg (jackleg drill) adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi kaki
hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan dengan arah pemboran. Mesin ini
umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (hard rock). Kaki hidraulik
memungkinkan operator melakukan pemboran dalam berbagai sudut.
Panjang batang bor (drill steel) bervariasi mulai dari 60 cm hingga 4.8 m. Mata
bor (drill bit) yang dipasang diujung batang bor dibuat dari baja kualitas tinggi.
Mata bor ini perlu diganti secara berkala akibat aus setelah digunakan melubangi
batuan keras. Berat bor dengan kakinya dapat mencapai bobot 50 kg.
Mengoperasikan bor ini mirip dengan menunggang kuda liar yang selalu melonjak
dan melompat. Penggunaan paling sering adalah untuk membuat lubang tembak
dan lubang untuk menyisipkan rockbolt.

Lubang tembak adalah lubang bor yang kemudian akan diisi bahan peledak untuk
membuka terowongan. Sedang rockbolt digunakan untuk menyangga atap
terowongan agar tidak runtuh.

Namun peran jackleg tetap tak tergantikan di terowongan-terowongan sempit


yang tak mungkin diakses oleh mesin besar.

 Sistem Pemboran

1.      Sistem Pemboran Mekanik

komponen utama dari sistem pemboran mekanik adalah : sumber energi mekanik,
batang bor penerus (transmitter) energi tersebut, mata bor sebagai aplikator energi
terhadap batuan, dan peniupan udara (flushing) sebagai pembersih dari serbuk
pemboran (cuttings) dan memindahkannya keluar lubang bor. Berdasarkan
sumber energi mekaniknya, sistem pemboran mekanik terbagi menjadi 3 ( tiga ),
yaitu : rotari, perkusif, dan rotari-perkusif.

a.    Bor Tumbuk ( Percussion Drill )

Pada pemboran tumbuk (percusif), energi dari mesin bor diteruskan oleh batang
bor dan mata bor untuk meremukkan batuan. Komponen utama dari mesin bor ini
adalah piston yang mendorong dan menarik tungkai (shank) batang bor. Pada
metode perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan
batuan oleh mata bor. Contoh alat bor yang menggunakan temper ini adalah
hammer drill, churn drill.

b.    Bor Putar-Tumbuk ( Rotary-Percussion Drill )

Pada pemboran rotary-perkusif, aksi penumbukan oleh mata bor dikombinasikan


dengan aksi putaran, sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan
permukaan batuan. Metode ini dapat digunakan pada bermacam-macam jenis
batuan. Metode putar-tumbuk terbagi menjadi dua, yaitu :

·         Top Hammer

Metode pemboran Top hammer adalah metode pemboran yang terdiri dari 2
kegiatan dasar yaitu putaran dan tumbukan. Kegiatan ini diperoleh dari gerakan
gigi dan piston, yang kemudian ditransformasikan melalui shank adaptor dan
batang bor menuju mata bor. Berdasarkan jenis penggerak putaran dan
tumbukannya, metode ini dibagi menjadi dua jeis yaitu : Hydrolic Top
Hammer danPneumatic Top Hammer.

·         Down the Hole Hammer (DTH Hammer)


Metode pemboran ini adalah metode pemboran tumbuk-putar yang sumber
dasarnya menggunakan udara bertekanan. DTH Hammer dipasang dibelakang
mata bor, di dalam lubang sehingga hanya sedikit energi tumbukan yang hilang
akibat melewati batang bor dan sambungan-sambungannya. Contoh dari alat bor
dengan menggunakan temper tumbuk putar adalah jack hammer.

c.    Bor Putar ( Rotary Drill )

Berdasarkan sistem penetrasinya, metode rotari terbagi menjadi 2 sysem tricone


dan drag bit. Disebut tricone jika penetrasinya berupa gerusan (crushing) dan drag
bit jika hasil penetrasinya berupa potongan. Sistem tricone digunakan untuk
batuan sedang hingga lunak, untuk system drag bit digunakan untuk batuan lunak.
Contoh alat bor dengan sistem ini adalah rotary drill.

2.      Sistem Pemboran Manual

Prinsip kerja dari manual driven sangat sederhana karena hanya menggunakan
tenaga manusia sebagai tenaga penggerak. Contoh : Auger Drill, Bangka Bor,
Churn Drill, Bor Mesin Semprot ( BMS ).

Dalam kegiatan penambangan terbuka untuk pemboran, alat yang digunakan


adalah Down The Hole Drill, Rotary Driven, dan Top Hammer. Untuk kegiatan
penambangan bawah tanah alat yang digunakan diantaranya : Mechanic Jumbo
dan Hand Held Rock Drill (terdiri atas : stopper, shinker, difter).

B. Perlengkapan Metode Pemboran Rotari Percussion

·           Integral Drill Steels

Integral Drill Steels terdiri dari shank adaptors, batang bor, dan mata bor yang
telah terpasang menjadi satu. Pada umumnya integral drill steels digunakan
jenjang relatif rendah dengan diemeter lubang bor antara 22-41 mm.
·           Extension Drill Steels

Extension Drill Stells terdiri dari empat komponen utama yang dapat dipisahkan
satu sama lain. Komponen utama tersebut adalah :

1.      Mesin bor

Mesin bor adalah alat yang mengubah energi potensial ( yang berupa udara
bertekanan dari kompresor ) menjadi energi mekanik penggerak piston dan drill
rod.

2.      Shank Adaptors

Shank adaptor adalah bagian tangkai yang digunakan untuk mentransmisikan


energi tumbukan dari piston ke batang bor, kemudian dilanjutkan ke mata bor.
Shank adaptor terdapat di dalam mesin bor dan dihubungkan oleh coupling ke
batang bor yang pertama.

3.        Coupling

Coupling digunakan untuk menghubungkan batang bor yang satu dengan yang
lainnya sampai kedalaman lubang bor yang diinginkan.

4.        Drill Rod

Drill rod merupakan bagian yang menggerakkan bit ( mata bor ) atau sebagai
tempat mata bor.

5.        Mata Bor (Bit)

Mata Bor merupakan pengguna energi terakhir dari mesin bor yang langsung
mengenai batuan. Mata Bor (Bit) ada dua macam yaitu :

a.    Deteacable Bit
Disebut Deteacable Bit apabila bitnya diganti-ganti tidak menyatu dengan Drill
Rod. Pada  Jack Hammer, Deteacable Bit ini dikenal juga dengan Soket.

b.    Forget Bit

Disebut  Forget Bit apabila menyatu dengan drill rod dan bitnya tidak lepas. Pada
Jack Hammer, Forget Bit ini dikenal juga dengan nama Chiel.

B.     Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemboran

            Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang di
bor, rock drillability, geomeetri pemboran, umur dan kondisi mesin bor, dan
ketrampilan operator.

1.         Sifat Batuan

Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi pada
pemiliha metode pemboran, yaitu :

 Kekerasan Batuan

Kekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi.
Kekerasan dipakai untuk mengukur sifat-sifat teknis dari material batuan dan
dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan
untuk menyebabkan kerusakan pada batuan. Kekerasan batuan merupakan fungsi
dari kekerasan, komposisi butiran mineral, porositas, dan derajat kejenuhan serta
merupakan hal yang utama yang harus diketahui untuk menentukan tingkat
kemudahan pemboran.

Kuat Tekan Batuan


Klasifikasi Skala Mohs
(MPa)
Sangat Keras +7 + 200
Keras 6–7 120 - 200
Kekerasan Sedang 4.5 – 6 60 - 120

Cukup Lunak 3 – 4.5 30 - 60


Lunak 2-3 10 - 30

Sangat Lunak 1-2 - 10

 Kekuatan Batuan (strength)

Kekuatan mekanik suatu batuan adalah suatu sifat dari kekerasan terhadap gaya
luar, baik itu kekuatan staik maupun dinamik. Pada prinsipnya, kekuatan batuan
tergantung padakomposisi mineralnya.

 Abrasivitas

Abrasivitas adalah sifat batuan untuk menggores permukaan mineral lain, ini
merupakan suatu parameter yang mempengaruhi keausan (umur) mata bor dan
batang bor. Faktor yang mempengaruhi abrasivitas batuan adalah:

▪         Kekerasan batuan

▪         Bentuk butir

▪         Ukuran butir

▪         Porositas batuan

▪         Ketidaksamaan penyusun batuan

 Elastisitas

Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan Modulus Young (E), dan nisbah
Poisson (υ). Modulus elastisitas merupakan faktor kesebandingan antara tegangan
normal dengan regangan relatifnya, sedangkan nisbah Poisson merupakan
kesebandingan antara regangan lateral dengan regangan aksial. Modulus
elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis
perpindahan, dan besarnya beban yang diterapkan.

 Plastisitas

Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap


setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal, dimana batuan tersebut belum
hancur. Sifat plastis tergantung pada komposisi mineral penyusun batuan.

Modulus Elastisitas     Nisbah


Batuan Sedimen      Porositas

      10 x (MPa)     Poisson
Dolomit 1,96 – 8,24 0,08 – 0,2 0,27 – 4,10
Limestone 0,98 – 7,85 0,1 – 0,2 0,27 – 4,10
Sandstone 0,49 – 8,43 0,066 – 0,125 1,62 – 26,40
Shale 0,8 – 3,0 0,11 – 0,54 20,0 – 50,0

·    

 Tekstur Batuan

Tekstur suatu batuan menunjukkan hubungan antaa mineral-mineral penyusun


batuan, sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan dari sifat-sifat porositas
ikatan antar butir, bobot isi, dan ukuran butir. Tekstur juga mampengaruhi
kecepatan pemboran.
 Struktur Geologi

Penyesuaian kelurusan lubang ledak, aktivitas pemboran, dan kemantapan lubang


ledak dipengaruhi oleh struktur geologi seperti patahan, rekahan, kekar, bidang
perlapisan.

 Karakteristik Pecahan

Karakteristik pecahan dapat digambarkan seperti perilaku batuan ketika dipukul.


Tiap-tiap tipe batuan mempunyai karakteristik pecah yang berbeda dan ini
berhubungan dengan tekstur, komposisi mineral, dan tekstur.

2.  Rock Drillability

Drilabilitas batuan adalah temperatur mudah tidaknya mata bor melakukan


penetrasi ke dalam batuan. Drilabilitas batuan merupakan fungsi dari sifat batuan
seperti komposisi mineral, tekstur, ukuran butir dan tingkat pelapukan.

3.  Geometri Pemboran

Geometri pemboran ini mencakup diameter, kedalaman, dan kemiringan lubang


tembak. Semakin besar diameter lubang berarti penampang lubang yang harus
ditembus semakin besar sehingga faktor gesekan juga semakin besar. Hal ini akan
sangat mempengaruhi kinerja mesin bor dalam arti kecepatan pemboran semakin
lambat. Semakin dalam lubang bor maka akan terjadi gesekan antara drilling
string dengan dinding lubang yang semakin besar. Di samping itu kehilangan
energi akibat semakin panjangnya drilling string juga akan semakin besar. Hal ini
akan dapat menurunkan kinerja mesin bor. Pada kegiatan pemboran ada 2 macam
arah lubang ledak yaitu arah tegak lurus dan arah miring, arah lubang ledak ini
berpengaruh terhadap aktivitas pemboran.

4.      Umur dan Kondisi Mesin Bor


Umur dan kondisi mesin bor sangat berpengaruh, karena semakin lama umur alat
bor maka pemakaian kemampuan alat semakin turun

5.    Keterampilan Operator

Keterampilan operator tergantung pada individu masing-masing yang dapat


diperoleh dari latihan dan pengalaman kerja.

Untuk menghitung produktivitas jumbo drill, dapat digunakan rumus sebagai


berikut

P = Vt x Veq ×MA×EU×D

J. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggabungkan antara teori


dengan data di lapangan sehingga di dapat pendekatan penyelesaian masalah. Dan
metodologi penelitian yang dilakukan adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari instansi terkait, perpustakaan, dan informasi-informasi lainnya
yang berkaitan. informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa literatur-
literatur yang berhubungan dengan aspek lingkungan.
2. Penelitian di lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu:
a. Orientasi lapangan
Dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung serta mencari
informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
b. Pengambilan data
Proses pengambilan data dilakukan dengan mengambil data yang berkaitan
dengan penelitian pada lokasi pengamatan. Data yang diambil berupa data primer
dan data sekunder sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer diukur langsung pada lokasi penelitian. Data primer yang
diambil meliputi:
1. Data kegiatan pemboran
Data yang didapat dari pengamatan kegiatan pemboran seperti peralatan
yang digunakan, cycle time alat,kedalaman lubang bor, dan kegiatan
penunjang pemboran
b. Data Sekunder
Merupakan dokumen-dokumen penunjang dalam menulis laporan ini,
data tersebut berupa: lokasi dan kesampain daerah, keadaan geologi,
stratigrafi dan karakteristik massa batuan, data curah hujan, target
produksi pemboran.

K. JADWAL PENELITIAN
Waktu dan jadwal kegiatan Tugas akhir ditempuh dalam waktu 2 bulan, dari
tanggal 22 Juli – 22 September 2019 dengan rincian sebagai berikut :

Jadwal Pelaksanaan
No. Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7
Administrasi dan orientasi
1
lapangan            
2 Pengumpulan Data            
3 Pengolahan Data            
4 Konsultasi dan Bimbingan            
Penyusunan dan Pengumpulan
5
Draft Laporan            

L. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat untuk dijadikan acuan pelaksanaan Tugas
Akhir dan sebagai pertimbangan bagi PT. Cibaliung Sumberdaya, dengan harapan
perusahaan dapat memberikan kesempatan pada pemohon untuk melaksanakan
Tugas Akhir tersebut. Pemohon menyadari bahwa pada saat pelaksanaan Tugas
Akhir ini akan sedikit mengganggu kegiatan perusahaan dan untuk itu sebelumnya
Pemohon meminta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua.Atas bantuan
dan perhatiannya pemohon ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
1 . Heri Wiratmoko, 2011, “Kajian Teknis Pengaruh Pengeboran Miring Pada
Peledakan Lapisan Tanah Penutup Terhadap Produktivitas Alat Muat
Shovel Liebherr9350 Di Collar 2-3 PT Saptaindra Sejati Tutupan
Kalimantan Selatan” Skripsi Jurusan Teknik Pertambangan UPN
“VETERAN” Yogyakarta.
2 . Hult. 1998, “Estimasi Produksi Mesin Bor dan Cykle Time”,New York
3 . Koesnaryo.S., 1988, “Rancangan Peledakan Batuan, Jurusan Teknik
Pertambangan”, Jurusan Teknologi Mineral, UPN “Veteran”
Yogyakarta.
4 . Koesnaryo.S., 2001, “Pemboran untuk Penyediaan Lubang Ledak”, Jurusan
Teknik Pertambangan UPN “VETERAN” Yogyakarta.
5 . Bambang , T, 1975, Pengantar Teori Teknik Pemboran, Patra, ITB, Bandung.
6 . Richard L.Ash, 1990, “Design of Blasting Round, Surface Mining”, B.A.
Kennedy Editor, Society for Mining,Metallurgy, and Explotion, Inc.
Page. 565-584.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini :


1. Nama Lengkap : Zinedine Zidane Akbar
2. Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 5 Januari 1999
3. Jenis Kelamin : Laki Laki
4. Kawin / Belum Kawin : Belum Kawin
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat Rumah : Jalan Kebon Jahe NO 1047 A Komplek
Pertamina Plaju , Palembang
8. No. HP / Email : 082175355595 /
zidaneakbr@gmail.com.
9. Nama Orang Tua : Edward
10. Pendidikan
a. SD Patra mandiri 1 Plaju tahun 2004 - 2010
b. SMP Negeri 1 palembang tahun 2010 – 2013
c. SMA Kusuma Bangsa Palembang tahun 2013 - 2016
d. Universitas Sriwijaya tahun 2016 - sekarang

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguh-


sungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.

Palembang, Juni 2019


Hormat Saya,

Zinedine Zidane Akbar


03021381621105

Anda mungkin juga menyukai