Sik KLP 6
Sik KLP 6
OLEH :
KELOMPOK VI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-NYAlah kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah
Sistem Informasi Kesehatan “Distric Health Information System Sebagai Upaya
Menuju Satu Data Kesehatan Indonesia Dan Pengembangan Teknologi Informasi
Kesehatan”.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi,khususnya bagi penulis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
halaman
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A. Sistem Informasi Kesehatan................................................................ 4
B. Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi .................................. 5
C. Pengenalan DHIS2 di Indonesia ............................................................. 6
D. DHIS2 Sebagai Upaya Menuju Satu Data Kesehatan di Indonesia........ 6
E. Implementasi DHIS2 Indonesia.............................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
District Health Information System (DHIS) merupakan sebuah platform
open source untuk menghasilkan sebuah analisa, laporan, dan penyebaran
data dari seluruh program kesehatan yang dikembangkan oleh Health
Information System Programme (HISP). HISP sendiri merupakan system
informasi yang dikelolah oleh Departement of Informatics di University of
Oslo yang diperuntukan untuk negara-negara berkembang dimulai dari Afrika
Selatan pada tahun 1990. Sebagai aplikasi penunjang HISP, HISP
menggunakan DHIS2 sebagai sarana pengumpulan data yang digunakan
secara public. Hingga saat ini, DHIS sudah dipakai lebih dari 60 negara di
seluruh dunia.
Dalam pengembangan DHIS, DHIS memiliki beberapa versi berbeda,
diantaranya DHIS 1.3, DHIS 1.4 dan DHIS 2. Pada tahun 1996 DHIS versi
pertama dikembangkan pada platform Microsoft Access, termasuk Visual
Basic for Application(VBA) sebagai platform front-end, Microsoft Access
sebagai database back-end, Microsoft Excel sebagai pengolahan report dan
Windows sistem operasi yang digunakan. Pada tahun 2005 DHIS 1.4
dikembangkan dan mengubah struktur database secara signifikan terhadap
struktur database DHIS 1.3 dan laporan yang dihasilkan memiliki berbagai
macam format. Pada tahun 2008 DHIS 2 diciptakan sebagai penerus DHIS
versi 1 yang dikembangkan menggunakan Java dan berbentuk aplikasi web.
DHIS 2 merupakan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dan
organisasi untuk mendapatkan, mengelola dan menganalisa informasi
kesehatan. DHIS 2 memiliki berbagai macam fitur dan tampilan antarmuka
yang mudah dipahami oleh seorang non programmer sekalipun seperti
mengelola dan mengumpulkan data individu dengan fleksibel. DHIS 2
memiliki berbagai macam fitur visualisasi seperti peta, grafik, table dan
1
mengkompilasi seluruh informasi tersebut kedalam sebuah dashboard
kesehatan. Model arsitektur DHIS 2 adalah sebuah data warehouse yang
dapat mengintegrasi berbagai data kesehatan dari banyak macam sumber
terutama data kesehatan yang berasal dari level fasilitas kesehatan, dan
informasi yang dikumpulkan dapat ditampilkan dan diakses oleh semua level
organisasi kesehatan.
Selain itu DHIS 2 merupakan sistem informasi kesehatan yang dapat
dioperasikan untuk berbagai macam kebutuhan. DHIS 2
mengimplementasikan pertukaran data dan meta data standar kesehatan. Ada
banyak contoh sistem operasi yang juga mengimplementasi standard ini dan
berpotensi dapat menjadi data untuk DHIS 2.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Informasi Kesehatan?
2. Bagaiamana Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi?
3. Bagaimana pengenalan DHIS2 di Indonesia?
4. Bagaimana DHIS2 sebagai upaya menuju Satu Data Kesehatan di
Indonesia?
5. Bagaimana implementasi DHIS2 Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Informasi Kesehatan.
2. Untuk mengetahui Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3. Untuk mengetahui pengenalan DHIS2 di Indonesia.
4. Untuk mengetahui DHIS2 sebagai upaya menuju Satu Data Kesehatan
di Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi DHIS2 Indonesia.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami District Health
Information System (DHIS) sehingga apabila nanti keluar dari
2
institusi pendidikan dan bekerja dalam lingkungan pelayanan
kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit mampu menerapkan
dan mengaplikasikan mengenai District Health Information System
(DHIS) sesuai dengan ketentuan yang berada dalam lingkup
pelayanan kesehatan tersebut.
2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan pengetahuan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan bagi peneliti dalam penelitian ilmiah.
b. Menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan
penelitian mengenai pengembangan sistem informasi kesehatan.
c. Memberikan kontribusi bagi Kementerian Kesehatan RI dalam
Penguatan Sistem Informasi Kesehatan.
d. Memberikan masukan bagi pemerintah propinsi dan
kabupaten/kota dalam membuat kebijakan pengembangan sistem
informasi kesehatan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
pengambilan keputusan. Indikator kesehatan dan definisi operasional
indikator merupakan acuan penting dalam pengumpulan data kesehatan.
Alat bantu pengumpulan data dapat berupa kertas (secara manual) melalui
formulir-formulir pencatatan dan pelaporan, ataupun secara elektronik. Saat
ini penggunaan sistem informasi secara elektronik telah banyak dilakukan
untuk mengumpulkan data rutin di fasilitas pelayanan kesehatan dan
program. Untuk memfasilitasi tersebut, sistem elektronik sudah umum
digunakan baik untuk skala mikro di fasilitas kesehatan, maupun skala
makro di Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.
5
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi
program kesehatan secara efektif. DHIS2 telah dikembangkan sejak tahun
2004 dan digunakan di lebih dari 60 negara-negara berkembang di Afrika,
Timur Tengah dan Asia.
6
2. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan bervariasi
dengan menggunakan referensi standar yang berbeda. Masing-masing
TIK baik yang skala nasional maupun di daerah, tidak saling terhubung
dan pemanfaatan data kesehatan tidak maksimal.
3. Kapasitas SDM terbatas baik dari jumlah dan kompetensinya untuk
melakukan pengumpulan data, analisis dan visualisasi informasi
kesehatan. Dengan permasalah tersebut, diusulkan 3 strategi penting
untuk memperkuat SIK di Indonesia, antara lain: meningkatkan kualitas
transaksi data kesehatan di level fasilitas kesehatan, mempermudah
aliran data dari level yang paling bawah serta menggunakan informasi
kesehatan untuk pengembilan keputusan di semua level, baik Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota dan Fasilitas Kesehatan. Prinsip-pinsip
integrated dashboard dan integrated technology pada DHIS2 dapat
menjawab kebutuhan tersebut.
7
Apps DHIS2 Dashboard sehingga memudahkan akses bagi pengambil
keputusan maupun pihak lain yang membutuhkan. Selain sebagai data
integrator, DHIS2 memberikan dampak bagi pengembangan standar data
agregat di Indonesia. Berbagai kebutuhan data elemen standar untuk analisis
dan visualisasi data dikembangkan melalui DHIS2.
8
pendampingan di level Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi pilot
implementasi.
7) Roll out di 10 Kabupaten/Kota secara serial dengan mengusung 3
konsep utama yaitu: a). Identifikasi sumber data kesehatan local,
b).Pelatihan penggunaan DHIS2 bagi pemegang program kesehatan di
level kesehatan bagi Dinas Kesehatan, dan c).Diseminasi dan advokasi
data kesehatan secara lintas sektoral di masing-masing lokasi
implementasi.
8) Supervisi penggunaan DHIS2 untuk melihat penggunaan dan
pemanfaatan DHIS2 di Kabupaten/Kota.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
World Health Organization (WHO) mendefinisikan sistem
informasi sebagai upaya terintegrasi untuk mengumpulkan data,
memproses, melaporkan dan menggunakan informasi dan pengetahuan
kesehatan untuk medukung pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan,
pengembangan program kesehatan dan penelitian. Inovasi teknologi
informasi dan komunikasi yang digunakan dalam rangka pengumpulan
data kesehatan dikembangkan baik secara mandiri, bekerjasama dengan
pihak lain atau secara terpusat TIK dikembangkan dari yang paling
sederhana sampai yang sangat kompleks. District Health Information
Software (DHIS2) merupakan salah satu sistem elektronik yang digunakan
untuk mendukung penguatan sistem informasi kesehatan nasional.
Implementasi DHIS2 dimulai dari mempersiapkan DHIS2 instance yang
siap untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan nasional.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya inovasi-inovasi dalam teknologi
informasi dan komunikasi dapat digunakan dengan baik dan optimal
dalam meningkatkan kualitas data dalam menunjang data-data kesehatan
yang berkualitas dan akurat serta dapat diakses oleh masyarakat luas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kiberu, VM, dkk. Strengthening distric-based health reporting through the distric
health management information software system : The Ugandan
Experience. BMC Med Inform Decis Mak. 2014.
Sekretariat Direktorat Jenderal PP dan PL. Petunjuk Teknis Penemuan Pasien TB-
DM di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut Dapat.
(Widaningrum, C, dkk. Jakarta : 2015).