Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO DI PABRIK PEMBUATAN

ROTI KASINO

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

AULIYA
HARRY
JOHANA
NATASYA
RIZKY
TAUFIK

DOSEN PENGAMPU :
HUSEN SST.K3.,M.SI

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BINAWAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kami selaku penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
keselamatan kerja pada semester I, di tahun ajaran 2019 dengan judul “
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO DI NURSE CAFE”.
 Kami mengucapkan terimakasih semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna baik dari segi penyajian maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami perlukan, demi
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1
1.4 metode pelaksanaan ........................................................................................... 2
1.5 Waktu dan Tempat ............................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
2.1 Nurse cafe ......................................................................................................... 3
2.2 Bahaya ............................................................................................................. 3
2.3 Risiko ................................................................................................................ 4
2.4 Identivikasi Bahaya .......................................................................................... 4
2.5 Sumber Bahaya .................................................................................................. 5
2.6 Jenis Bahaya ..................................................................................................... 6
2.7 Dampak ............................................................................................................. 6
2.8 pengendalian ..................................................................................................... 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 7
3.1 Tata letak tempat produksi dan peralatan memasak........................................... 7
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 9
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9
4.2 Saran ................................................................................................................ 9
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Roti merupakan salah satu produk makanan yang terbuat dari tepung terigu yang
diberi ragi dan kemudian dipanggang. Kini roti juga telah mengalami
perkembangan seperti dengan adanya penambahan bahan lain yang dapat
menambah varian rasa dan aroma, bahkan dapat meningkatkan nilai gizi dari roti
tersebut. Semakin banyaknya minat masyarakat terhadap roti, membuat
terciptanya peluang usaha pada bidang ini. Salah satu pelaku usaha dalam bidang
ini adalah Perusahaan Regina Bakery. Perusahaan roti ini merupakan salah satu
pabrik di bidang bakery yang terbilang sukses dalam menjalankan usahanya.
Pendiri perusahaan ini adalah bapak Yakobus dan ibu Wurilatsih. Perusahaan ini
berdiri sejak tahun 2007 dan masih bertahan hingga sekarang. Awalnya
perusahaan ini merupakan industri rumahan sederhana dan kemudian berkembang
menjadi perusahaan roti yang cukup besar. Roti yang diproduksi oleh pabrik ini
memiliki rasa dan aroma yang khas.

1.2. Rumusan masalah


1. Apakah pabrik roti kasino memiliki bahaya risiko?
2. Bagaimana mengidentifikasi pabrik roti kasino?

1.3. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan adalah sebagai
berikut :
a. Memahami lokasi dan tata letak Perusahaan Regina Bakery.
b. Mengetahui bahan utama, bahan pembantu, dan bahan pengemas beserta
fungsinya masing-masing dalam proses produksi Regina Bakery.
c. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk keperluan produksi Regina
Bakery beserta fungsinya.
d. Mendapat gambaran nyata mengenai sistem pengolahan pangan guna
memperkuat ilmu yang selama ini diperoleh di perkuliahan.
1.4. Metode Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan dilakukan dengan cara pengamatan
atau survey di tempat Produksi Roti Regina Bakery dan serta melakukan
wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan.

1.5. Waktu dan Tempat


Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan dilaksanakan selama 1 Hari. Pada
tanggal 14 November 2019 bertempat di Perusahaan Regina Bakery yang
beralamat di Jalan Kembang Lio No.14 RT 01 RW 3, Beji Depok.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nurse Cafe


Roti merupakan salah satu produk makanan yang terbuat dari tepung terigu yang
diberi ragi dan kemudian dipanggang. Pada masa sekarang ini roti menjadi salah
satu produk pangan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat biasa
mengkonsumsi roti sebagai menu sarapan atau sebagai pengganti nasi. Kini roti
juga telah mengalami perkembangan seperti dengan adanya penambahan bahan
lain yang dapat menambah varian rasa dan aroma, bahkan dapat meningkatkan
nilai gizi dari roti tersebut. Semakin banyaknya minat masyarakat terhadap roti,
membuat terciptanya peluang usaha pada bidang ini. Salah satu pelaku usaha
dalam bidang ini adalah Perusahaan Roti regina Perusahaan roti ini merupakan
salah satu pabrik di bidang bakery yang terbilang sukses dalam menjalankan
usahanya. Pendiri perusahaan ini adalah bapak mulya. Terletak di Jl. Kembang
Lio No.14, RT.1/RW.3, Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat .
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2007 dan masih bertahan hingga sekarang.
perusahaan ini masih menjadi industri rumahan sederhana. Roti yang diproduksi
oleh pabrik ini tidak varian hanya saja konsumen bisa rikues sebelum roti dibuat
namun hanya rasa atau warna saja karena jenis roti yang di buat adalah roti kasino
yaitu roti tawat yang di sampin kanan kirinya terdapat gerigi dan roti ini tidak
mengandung bahan pengawet oleh karena itu roti ini haya bertahan 3 hari.

2.2 Bahaya
Bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang
berpotensi untuk menimbulkan kerugian.Sesuatu disebut sebagai sumber bahaya
hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).
Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk
muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari
rantai kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat
dimana-mana baik di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan
menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur. (tranter, 1999)

3
2.3 Risiko
Kata risiko dipercaya berasal dari bahasa arab yaitu “rizk” yang berarti
“hadiah yang tidak terduga dari surge”. Sedangkan kamus Webster memberikan
pengertian negative yaitu “kemungkinan kehilangan, luka, kerugian atau
kerusakan”. Dalam IEC/TC56 (AS/NZS 3931) Analisa Risiko Sistem Teknologi,
mengartikan risiko sebagai :kombinasi dari frekuensi, atau probabilitas
munculnya, konsekuensi dari suatu kejadian berbahaya yang spesifik”. (cross,
1998)
Risiko ini secara umum memiliki cirri-ciri antara lain probabilitas
rendah (low probability), tingkat pemaparan yang tinggi (high-level
exposure), tingkat konsekuensi kecelakaan yang tinggi ((high-
consequenceaccident), bersifat akut, dan menimbulkan efek secara langsung.
Tindakan pengendalian yang harus dilakukan dalam respon tanggap darurat
adalah dengan mengetahui penyebabnya secara jelas dan lebih fokus pada
keselamatan manusia dan pencegahan timbulnya kerugian terutama pada area
tempat kerja.
2.4 Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya adalah proses pengendalian adanya suatu bahaya dan
karakteristiknya.
Cara melakukan identifikasi bahaya
1. mengidentifikasi seluruh proses atau area yang ada dalam setiap kegiatan
2. identifikasi bahaya dikakukan di segala aspek kondisi baik itu normal,
abnormal, emergency, dan maintenens,  

Identifikasi bahaya harus dilakukan secara cermat dan komprehensif, sehingga


tidak ada potensi bahaya yang terlewatkan atau tidak teridentifikasi. Tahapan
identifikasi bahaya secara umum meliputi :

a.   Pengenalan kegiatan untuk menemukan, mengenali, dan


mendeskripsikan tahapan kegiatan tertentu dari serangkaian pekerjaan yang
dilakukan oleh organisasi yang menghasilkan atau mendukung satu atau
lebih produk jasa;

b.    Pengenalan bahaya untuk menemukan, mengenali, dan


mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan
kegiatan atau pekerjaan (persiapan, pelaksanaan, penyelesaian) dan

4
akibatnya (kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja);

c.    Pengukuran potensi bahaya;

d.  Validasi daftar bahaya yang merupakan tahapan memasukkan setiap


sumber bahaya ke dalam suatu daftar bahaya.

2.5 Sumber Bahaya


Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain :
faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik/mekanik,
faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah
merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor bahaya di atas :

1. Jamur.
2. Virus.
Faktor Bahaya Biologi 3. Bakteri
4. Tanaman

1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap
Berbahaya.
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
Faktor Bahaya Kimia
5. Mudah Meledak.
6. Mudah Terbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif.

1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Alat Memasak
4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
Faktor Bahaya 5. Kebisingan.
Fisik/Mekanik 6. Suhu.
7. Cahaya.
8. Listrik.

Faktor Bahaya 1. Gerakan Berulang.


Biomekanik 2. Postur/Posisi Kerja.

5
3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja.

1. Stress.
Faktor Bahaya Sosial-
2. Emosi Negatif.
Psikologis

2.6. Jenis bahaya


Jenis bahaya adalah rincian dari sumber bahaya . misalnya sumber bahaya
adalah alat jenis bahayanya adalah jenis dari alat tersebut enah itu berupa
mekenik, listrik atau sebagainya

2.7. Dampak
Dampak bisa berupa positif bisa berupa negatif namun ketika kita
mengidentifikasi bahaya maka yang kita cari adalah dampak negatif dari sumber
dan jenis bahaya tersebut.

2.8. Pengendalian
Pengendalian adalah proses, peraturan, alat, pelakdanaan atau tindakan yang
berfungsi untuk meminimalisasi efek negatif atau meningkatkan peluang positif
(AS/NZS 4360:2004). Hierarki pengendalian merupakan daftar pilihan
pengendalian yang telah diurutkan sesuai dengan mekanisme pengurangan
paparan, dengan urutan sebagai berikut : (Tranter, 1999).

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Data Identifikasi Bahaya di Regina Bakery


No Aktivitas Sumber Jenis dampak Pengendalian
pekerjaan bahaya bahaya
yang di
kerajan
1 Persiapan Mekanik menguap Jika Memastikan
bahan dan Tabung gas pemasangan agar selang
alat kompor tabung gas pada tabung
tidak sesuai gas terpasang
maka akan dengan benar
terjadi
penguapan
2 Pembuatan Mekanik Suhu - Keringatan - Menambah
makanan - Sesak nafas ventilasi
- Roti
terkena
keringat
pekerja
4 Pengemasan - - - -

3.1 Tata letak tempat produksi dan peralatan memasak


Tempat Nurse Cafe untuk memproduksi Ayam Geprek lumayan bersih dan tempat
untuk menyimpan barang-barang pekerja yang di tata dengan rapih. Contoh
gambar yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Tempat Nurse Cafe Gambar 2. Tempat penyimpanan

7
barang pekerja

Peralatan memasak dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat tetapi kurang
rapih dan bersih. Contoh gambar tempat peralatan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alat untuk memanggang roti

8
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah di teliti padaNurse Cafe dalam pembuatan Ayam
Geprek kelompok 5 menyimpulkan bahwa:

1. Di Nurse Cafe ini bisa kita lihat dari segi kegiatan para pekerja tidak
terlalu banyak sumber bahaya namun ketika dilihat dari lingkungannya
sendiri kita bisa menganalisis bahwa bahaya tersebut sangat berpotensi
terjadi di lingkungan tersebut..
2. Alat pelindung diri yang digunakan oleh pemasak ayam geprek untuk
melindungi adonan dan pekerja, pekerja tidak memakai sarung tangan
plastik saat membuat adonan.
3. Untuk pekerja tidak ada pemeriksaan kesehatan khusus yang dianjurkan
oleh pengelola Ayam Geprek di Nurse Cafe untuk pekerja, baik sebelum
bekerja, maupun pengobatan berkala untuk menjamin kesehatan pekerja.
Pekerja yang sakit diberikan izin istirahat, namun tidak ada jaminan
kesehatan khusus dari pabrik tersebut.

4.2 Saran
Untuk penjual nurse cafe diharapkan bisa lebih safety lagi lingkungan sekitarnya
supaya para konsumen dapat sepenuhnya percaya akan kondisi pembuatan roti kasino
tersebut.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai