SEMINAR LAPORAN
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka dan khas di dunia karna luasnya hanya
2% permukaan bumi (Kusumo Winarto 2006).Dalam bahasa Inggris kata mangrove digunakan
untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut dan juga untuk
individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut.Hutan mangrove
memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar, baik ditinjau secara Fisik, Kimia, Biologi,
Ekonomi, bahkan wahana wisata dan pendidikan.Pemamfaatan mangrove untuk ekowisata
sejalan dengan pergeseran minat wisatawan dari oldtourism menjadi newtourism yang
mengelola dan mencari daerah tujuan ekowisata yang spesifik, alami, dan memiliki
keanekaragaman hayati.
I.2 Tujuan
1. Mengetahui kondisi biofisik ekosistem mangrove.
2. Mengetahui kesesuaian ekowisata mangrove.
3. Mengetahui potensi ekowisata mangrove.
I.3 Manfaat
1. Dapat memberikan imformasi tentang kondisi biofisik ekosistem mangrove.
2. Dapat memberikann informasi mengenai kesesuaian ekowisata mangrove.
3. Dapat memberikan informasi mengenai potensi ekowisata mangrove
1. METODE PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan KerjaPraktekAkhir (KPA) ini dilaksanakan mulai bulan maret- Juni 2019 di
kelurahan Kariangau,Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan
3.2 Alat dan Bahan
Alat tulis, Buku identifikasi mangrove, Global Positioning System, Camera underwater,
meteran jahit, rool meter, tali raffia, alat pengukur pasang surut dan alat tangkap biota
3.3 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan konsultasi dan pengumpulan
literatur bahan penelitian serta literatur pendukung lainnya yang berkaitan
dengan objek penelitian.Berdasarkan hal tersebut dilakukan studi literatur
untuk menentukan parameter.
3.4 Observasi
Metode observasi bertujuan mengumpulkan data berdasarkan
pengamatan langsung terhadap kondisi obyek penelitian dan verifikasi
terhadap data dari sumber data sekunder yang diperoleh.Observasi
dilakukan pada obyek pengamatan tumbuhan mangrove, satwa mangrove
(burung dan mamalia), keunikan ekosistem mangrove (lanskap dan gejala
alam), aksesibilitas, serta sarana dan prasarana.Metode identifikasi
tumbuhan dan satwa mangrove sebatas untuk mengetahui jenis-jenis
tumbuhan dan satwa yang berada dan memanfaatkan ekosistem mangrove.
3.4 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus teliti.Teknik wawancara juga membantu dan
melengkapi pengumpulan data-data yang tidak dapat diungkapkan pada
observasi lapangan.
3.5 Penentuan lokasi
Untuk menentukan lokasi transek di lakukan dengan cara menarik
garis sepanjang 50 meter dan sepanjang garis itu di buat petak atau plot
transek 10x10, 5x5, dan 1x1 dan setiap lokasi harus mewakili setiap luasan
mangrove. Kemudian di tentukan menjadi 3 stasiun dimana setiap stasiun
terdiri dari 3 plot 10x10, 5x5, dan 1x1.
3.6 Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini secara umum ada dua
diantaranya. Yaitu primer dan sekunder
3`.7 Analisa data
Kesesuaian wisata mangrove mempertimbangkan 5 parameter
dengan 4 klasifikasi penilaian. Parameter kesesuaian wisata mangrove
antara lain: ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove,
pasang surut, dan obyek biota.
sko bobot x
N Parameter bobot hasil data
r skor
o
1 ketebalan mangrove (m) 5 547 4 20
2 kerapatan mangrove (ind/m2) 4 9,375 2 8
3 jenis mangrove 4 3 3 12
4 pasang surut (m) 3 0,41 4 12
ikan, udang,
5 obyek biota 3 kepiting, molusca, 4 12
reptil, burung,
bekantan
6 Kekhasan 1 3 3
Kalimantan
Jumlah 67
Jumlah 63
Jumlah 71
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai kesesuaian untuk Stasiun I adalah 84%
dengan kategori sangat sesuai, stasiun II adalah 79% dengan kategori sangat sesuai, dan stasiun
III adalah 89% dengan kategori sangat sesuai.
frequensi pengunjung
6% setiap hari
15%
beberapa kali
24% dalam seminggu
bebrapa kali
dalam sebulan
36%
18% beberapa kali
dalam setahun
tidak pernah
5.2 Saran