Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Ikan ini
merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut berasal dari
Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu dibawa ke
Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia benih ikan nila
secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar
pada tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara
200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa
Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan
dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0 - 2,5 mg/l. Secara umum nilai
pH air pada budidaya ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai pH optimum adalah
berkisar 6 - 9. Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau,
waduk, rawa, sawah dan saluran irigasi, memiliki toleransi terhadap salinitas
sehingga ikan nila dapat hidup dan berkembang biak di perairan payau dengan
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Percomorphi
Genus : Oreochromis
dengan kelompok tilapia. Secara umum, bentuk tubuh nila memanjang dan
ramping, dengan sisik berukuran besar. Bentuk matanya besar dan menonjol
dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah
dengan letak garis yang memanjang di atas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi
34 buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip duburnya memiliki jari-jari
D.XVII.13; V.15; P.15; A.III.10; dan C.18. Sirip punggung dan sirip dada
berwarna hitam. Pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. Nila
memiliki lima sirip, yaitu satu sirip punggung (dorsal fin), sepasang sirip dada
(pectoral fin), sepasang sirip perut (venteral fin), sepasang sirip anal (anal fin),
dan satu sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas
tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan
sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk
agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk
dan daun tumbuhan yang halus. Selain itu ikan nila dapat diberi pakan buatan
seperti pellet dan pakan tambahan seperti dedak halus, tepung bungkil sawit, dan
kuantitas. Pakan yang bermutu baik, salah satunya ditentukan oleh kandungan gizi
(protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral) dalam komposisi yang tepat.
Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang umum hidup di perairan tawar,
terkadang ikan nila juga ditemukan hidup di perairan yang agak asin
(payau). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhaline (dapat
hidup pada kisaran salinitas yang lebar). Ikan nila mendiami berbagai
habitat air tawar, termasuk saluran air yang dangkal, kolam, sungai dan
danau. Ikan nila dapat menjadi masalah sebagai spesies invasif pada
perkembangannya yaitu 25-30°C. Pada suhu 14°C atau pada suhu tinggi
38°C pertumbuhan ikan nila akan terganggu. Pada suhu 6°C atau 42°C
ikan nila akan mengalami kematian. Kandungan oksigen yang baik bagi
pertumbuhan ikan nila minimal 4mg/L, kandungan karbondioksida kurang
dari 5mg/L dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5-9 (Amri, 2003).
(perairan dangkal). Pada perairan alam dan dalam sistem pemeliharaan ikan,
konsentrasi karbondioksida diperlukan untuk proses fotosintesis oleh tanaman air.
Nilai CO2 ditentukan antara lain oleh pH dan suhu. Jumlah CO2 di dalam
membuat ikan menjadi stress. Kandungan CO2 dalam air untuk kegiatan
Prihartono, 2005).
2. Manajemen Budidaya
Kolam air tenang adalah kolam yang memiliki sumber air keluar -masuk pada
kolam dengan sangat terbatas, atau kolam yang hanya diisi satu kali pada awal
penebaran hingga masa panen. Penambahan volume air yang dilakukan sesekali
hanya untuk mempertahankan volume air minimum pada kolam. Keadaaan ini
sangat berbeda dengan kolam karamba di rawa atau danau yang tenang (tidak ada
arus)
Adapun konstruksi kolam yang digunakan sebagai budidaya ikan nila di kolam air
tenang adalah sebagai berikut:
Setelah itu, tahapan masuk pada menentukan padat penebaran benih ikan. Ini
berkaitan dengan ukuran kolam ikan nila yang digunakan. Untuk itu, budidaya
ikan nila di kolam air tenang juga harus memikirkan padat penebaran benih.
Dalam pemberian pakan ikan nila ada beberapa metode yang digunakan, di
antaranya adalah :
Selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan
(pellet) dengan kadnugan protein minimal 28%Frekuensi pemberian pakan 2-3
kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hariJumlah pakan yang diberikan sebanyak
3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan
Pengelolaan air pada proses budidaya ikan nila di kolam air tenang juga penting
dilakukan. Pengelolaan air ini dimaksudkan agar air dapat terjaga kondisinya.
Karena air untuk budidaya ikan nila juga memiliki ukuran ideal. Kondisi air untuk
digunakan ikan nila idealnya memiliki temperatur 28-30°C, pH (7-8,5), debit air
±5 Udetik/1.000 M2.Sumber air yang didapat untuk mengaliri budidaya ikan nila
di kolam air tenang ini adalah sungai, mata air, suymur, atau air hujan.
Proses Panen Ikan Nila Kolam Air Tenang
Terakhir yang harus dipikirkan adalah proses produksi hasil budidaya. Jadi dalam
panen ikan nila di kolam air tenang ini, kurang lebihnya lama pemeliharaan 3-6
bulan. Ukuran panen sebesar 200-300 gram per ekor. Sementara produksi yang
dihasilkan bisa mencapai 1-2 Kg/M2/MT. Tentunya ukuran ini menjadi ukuran
ideal sebagai ikan konsumsi.