Anda di halaman 1dari 27

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL

KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh :

KELOMPOK 3

1. Nyoman Mega Fridayanti ( 17089014051 )


2. Ni Kadek Juliawati ( 17089014043 )
3. Putu Ela Rahayu ( 17089014030 )
4. Komang Fiki Aryawati ( 17089014034 )
5. Komang Dwijayanti ( 17089014029 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


JURUSAN S1 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Teori Dan Model Konseptual Keperawatan Keluarga ” yang disusun agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami konsep Teori dan Model Konseptual Keperawatan
Keluarga. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini, khususnya
dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik  di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan


wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Singaraja, Maret 2020

Penulis

II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

BAB I “ PENDAHULUAN “

1.1..................................................................................................................Latar

Belakang.................................................................................................. 1

1.2..................................................................................................................Rumusan

Masalah `................................................................................................. 2

1.3..................................................................................................................Tujuan

................................................................................................................. 2

BAB II “ PEMBAHASAN “

2.1..................................................................................................................Pengerian

Teori dan Model Konsep ..................................................................... 3

2.2..................................................................................................................Model

Koseptual Keperawatan Keluarga ......................................................... 5

BAB III “ PENUTUP “

1.1..................................................................................................................Kesimpula

n .............................................................................................................. 22

1.2..................................................................................................................Saran

................................................................................................................. 22

Daftar Pustaka

III
IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima
asuhan keperawatan. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Keluarga berperan dalam
menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan
keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Unit dasar ini
memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang
dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga
memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang
individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah
kesejahteraan anggota keluarganya. Keluarga menempati posisi diantara individu dan
masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi
kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan
nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawata, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara.

1
1.2 Rumusan Masalah
1 Apakah Pengertian Teori dan Model Konseptual ?
2 Apa Saja Model Konseptual Keperawatan Keluarga ?
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian teori dan model konseptual
2 Untuk mengetahui model konseptual keperawatan keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori dan Model Konseptual
Model konseptual diperlukan untuk memandu praktik dan penelitian keperawatan
keluarga. Hal ini dianggap penting terkaid dengan keperawatan keluarga karena
berpikir secara timbal balik dan sistematis dalam keperawatan keluarga
membutuhkan peralihan paradigma dari pendekatan individu sebagai klien menjadi
keluarga sebagai klien. Sumber konsep dan teori keperawatan keluarga berfungsi
untuk membedakan , menjelaskan atau memperkirakan fenomena yang ada dalam
keperawatan. Pengertian teori dari beberapa ahli :
1 Teori adalah suatu sel interaksi kontruksi (konsep), definisi dan proposisi
yang menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan
pengkhususan hubungan antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan
memprediksikan fenomena (kerlinjger, 1979, hal 9)
2 Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan hubungan antara
fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979)
3 Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan
karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau pola.
4 Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan
menempatkan kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara
yang sama dengan pembuat model pesawat mode pesawat memasang
sayap,badan pesawat dan cockpit.
5 Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan
individu, kelompok, situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya.
Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya
berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.
1 Model konseptual memakai system dengan abstrak yang tinggi dari model
konsep global dan dalil-dalil.
2 Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak
terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi.

3
3 Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan
spesifik.
4 Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta
diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji melalui riset.
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatandengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,memperkirakan,
dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.Model
merupakan sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktek yang bermutu yang
mewakili sesuatu yang nyata.Sedangkan model keperawatan adalah aplikasi dari
struktur itu sendiri yang memungkinkan seorang perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja.
Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang
dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat
kerjakan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.
Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual
sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan
2.1.1 Model Konseptual Keperawatan Keluarga
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan
kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan
praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang
terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang
individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan
upaya menolong orang tersebut, mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area
fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan
hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung
bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini

4
menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen
penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya
keseimbangan kehidupan seseorang (klien)
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai
mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan
kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus
penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama
lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau
aspek komplementer.Teori keperawatan dan model konseptual adalah sebagai
berikut:
a Orientasi system: system periaku dari Johnson. model konseptual system
dari Neuman
b Orientasi perkembangan.: model konseptual perawtan diri dari Orem
c Orientasi interaksi dan system: model adaptasi dari Roy, model system
terbuka dari King
d Orientasi system dan perkembangan: model proses kehidupan dari Roger.
2.2 Model Konseptual Keperawatan Keluarga
2.2.1 Model Sistem Keperawatan Kesehatan Betty Neuman
Sistem yang digunakan dalam model sistem keperawatan kesehatan Betty
Neuman adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis,
variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem pada teori sistem Neuman terbentuk
dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model memandang individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional, model fokus pada klien terhadap stress
serta faktor pemulihan (adaptasi). Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu
merupakan sistem unik dengan respon berbeda, kurang pengetahuan, perubahan
lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai
koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal
dapat merupakan penyebab stress, untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.

5
Model konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada penurunan
stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat:
a leksibel
b Normal
c Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut &ang terkait dengan
tiga level prevensi.
A Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan, meliputi aspek (variable, fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis
seiring dengan adanya respon - respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini
adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai
suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif
sistem ini maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan
sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor
baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Neuman menyebut gangguan gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial
atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
B Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan.
Yang termasuk dalam konsep mayor menurutnua adalah
1 Tekanan

6
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu :
Intra Personal : Secara individu atau perorangan.
Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain
Ekstra Personal : Di luar individu
2 Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3 Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4 Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan
di batas normal.
5 Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6 Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7 Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
C Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Atau Keluarga
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan
untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu:
1 Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
a Pendidikan kesehatan.
b Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
2 Intervensi yang bersifat prevensi
a Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :

7
Deteksi dini gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dll
b Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya: konseling pra nikah
3 Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4 Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu.
5 Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada
garis pertahanan resisten dapat berupa:
a Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran
perawat.Misal: melatih klien duduk atau berjalan
b Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk
penyelesaian masalah.
d Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas
program dan lintas sektor
D Aplikasi Dalam Kasus Keperawatan Keluarga
a Contoh Kasus
Sebuah keluarga ang bahagia sedang menantikan kehadiran anak
pertama mereka. ibu telah mengandung 2 bulan. Namun suatu saat ibu
mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak
bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk
menyelamatkan jiwa ibunya
b Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
Keluarga dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu keluarga yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari lima tahapan
1 Pengkajian
Yang perlu dikaji pada keluarga adalah :
- Care atau inti
- Delapan sub sistem yang mempengaruhi keluarga

8
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan
stressor bagi penduduk.
2) Pendidikan keluarga. Apakah ada sarana pendidikan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. bagaimana keselamatan dan
keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak
menimbulkan stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas
mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan
deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau
gangguan yang terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang
tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut
untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
penyakit.,
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas seara
keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum
regional5, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan
ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi masing masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,
biasanya apakah terjangkau komunitas atau tidak
c Diagnosis keperawatan keluarga
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi keluarga terhadap
stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam komponen :
P (problem atau masalah)
E (etilogi atau penyebab)
S (simptom atau menifestasi/ data penunjang)
d Perencanaan

9
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1 Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
2 Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan
teknik relaksasi
3 Lakukan deteksi dini tanda tanda gangguan penyakit melalui
pemeriksaan tekanan darah
4 Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet
yang tepat bagi yang berisiko
5 Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah
setempat untuk memperbaiki lingkungan apabila menjadi
penyebab stressor
6 Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan,
e Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan yang sifatnya
1 Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2 Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat
melaksanakan peningkatan kesehatan
3 Mendidik keluarga tentang perilaku sehat untuk menegah
gangguan penyakit
4 Sebagai advokat yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan keluarga.)
f Evaluasi dan penilaian
1 Menilai respons verbal dan nonverbal keluarga setelah
dilakukan intervensi
2 Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit
2.2.2 Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self
care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model
konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya
dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya
berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada
multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas). Self care merupakan

10
suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem's, 1980)
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :
1 Self Care.
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The
nepeutic sesuai dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu
langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung
secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan
kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas
yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta
mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care
dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan
tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
a Pemeliharaan intake udara.
b Pemeliharaan intake air.
c Pemeliharaan intake makanan.
d Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan
eksresi.
e Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
2 Self Care Deficit.
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada
kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau

11
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self care
deficit diterapkan bila :
a Anak belum dewasa.
b Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan.
c Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk
masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3 Nursing System
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” pasien
dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system
ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas “Self Care”.
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a The Wholly compensatory system.
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak
mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
b The Partly compensantory system.
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c The supportive – Educative system.
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care
yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1 Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan
proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar
manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
a Pemeliharaan kecukupan intake udara;
b Pemeliharaan kecukupan intake cairan;
c Pemeliharaan kecukupan makanan;

12
d Pemeliharaan keseimabangan antara aktifitas dan istirahat;
e Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi
kemanusiaan dan kesejahteraan manusia;
f Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi;
g Meningkatkan fungsi human fungtioning dan
perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan
potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
2 Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan
tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat
mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang
atau tingkat siklus kehidupan.
3 Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang
tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi
nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan
perubahan dalam perilaku self care.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga adalah :
1 Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik;
2 Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri;
3 Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya
yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's
yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah
sebagai berikut:
1 Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga;
2 Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya;
3 Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi;

13
4 Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar
yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.
2.2.3 Friedmann
Menurut friedman struktur keluarga :
a Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal
ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen
komunikasi seperti : pengirim, media, pesan, lingkungan dan penerima.
b Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan
sebagainya. Tetapi kadang peran initidak dapat dijalankan oleh masing-
masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain,
sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri di
rumah.
c Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain kearah positif ada beberapa macam tipe struktur kekuatan :
1 Legimati power
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan
bersama bahwa dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak
untuk mengontrol tingkah laku anggota keluarga yang lain.
2 Referent power
Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap
orang lain karena identifikasi positif terhadap mereka,seperti
identifikasi positif seorang anak dengan orang tua (role mode).
3 Reward power
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan
diterima oleh seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh

14
karena kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap
orang tua.

4 Coercive power
Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk
menghukum dengan paksaan,ancaman, atau kekerasan bila
mereka tidak mau taat.
5 Affectif power
Kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan
memberikan atau tidak memberikan afeksi atau kehangatan, cinta
kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami istri.
d Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang
secarasadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
e Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman dan Undang-Undang No. 10
tahun 1992. Friedman menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan
keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh
keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk
komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik,
pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun
eksternal.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila
terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut
akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5, yaitu :
1 Fungsi afektif.

15
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga
mengembangkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan
dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang.
2 Fungsi sosialisasi.
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
menghasilkan interaksi sosial, dan individu tersebut
melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga
merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan
anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya, dan
perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehingga individu
mampu berperan di dalam masyarakat.
3 Fungsi reproduksi.
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4 Fungsi ekonomi.
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti
makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lain.
5 Fungsi perawatan keluarga.
Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan,
dan asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga
melakukan asuhan kesehatan atau pemeliharaan kesehatan
memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.
2.2.4 Martha E. Rogers
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.
Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan
perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5
asumsi mengenai manusia, yaitu :

16
a Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu
dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai
sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian
ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang
memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan
terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
b Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi
dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan
lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan
satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
c Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus.
Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi
seperti yang diharapkan semula.
d Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
e Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari
seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir
dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang
ditunjukkan oleh Martha E Roger :
1 Sumber energi.
2 Keterbukaan.
3 Pola-pola perilaku.
4 Ukuran – ukuran 4 dimensi.
Prinsip-prinsip Hemodinamika
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip
hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
a Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
b Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi

17
dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
c Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan
hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan,
inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku
manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia
dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
2.2.5 Konsep Adaptasi Roy Dalam Keperawatan Keluarga

Model Adaptasi Suster Calista Roy (1976) menjabarkan konsep individu


sebagai sistem adaptif yang berinteraksi dengan stimulus melalui dengan 4 cara
respons; fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan. Menurut
Roy, asuhan keperawatan berfokus pada respons seseorang terhadap interaksi
dengan lingkungsn eksternal dan terhadap stimulus internal dan eksternal yang
memengaruhi adaptasi. Dalam karya awal Roy (1976), keluarga dipandang
sebagai ruang lingkup individu. Kemudian Roy dan Robert (1981) mengubah
penjabaran konsep keluarga sebagai (konteks) ini menjadi “keluarga sebagai
suatu sistem adaptif yang, seperti individu, memiliki input, kendali interna dan
proses uimpan balik, dan output” (Whall & Fawcett, 1991a, hlm.23). Roy
menjelaskan bahwa keluarga, individu, kelompok, organisasi sosial, dan
komunitas dapat menjadi unit analisis dan fokus praktik keperawatan. Kegunaan
dan kepopularitasan Roy terbukti dalam Boston-Based Research in Nursing
Society (BBARNS), yang terbukti meningkatkan proyek kemitraan dan
kolaboratif diantara para peneliti keperawatan yang bekerja menggunakan Model
Roy (Pollack, Frederickson, Carson, Mawssey, & Roy, 994).

Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi,


social, serta komunitas dapat dijadikan unit analisis dan fokus praktik
keperawatan, karena para perawat mengkaji orang sebagai system yang adaptif,
meraka perlu mengkaji keluarga bila keluarga merupakan fokus perawatan.
(R.Budi Dwi. K. 2010)

18
Intervensi keperawatan mempertinggi stimulasi (fokal, konstektual dan
residual) untuk meningkatkan adaptasi dari system keluarga (Roy 1983,hal 275).
Perbaikan dan perluasan konsep keluarga lebih lanjut sangat diperlukan,tetapi
terdapat kongruensi dan aplikabilitas yang mendasar dari model ini keperawatan
keluarga Karena itu teori adaptasi  dari Roy tampaknya juga tetap menjanjikan
dalam batasan menguraikan atau menjelaskan fenomena keperawatan
keluarga,padahal Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan
mekanisnme koping yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak
efektif, merusak integritas individu tersebut. Gagasan ini dapat diperluas hingga
keunit keluarga dimana pola koping keluarga yang tidak efektif menimbulkan
masalah-masalah yag berubungan dengan fungsi keluarga (R.Budi Dwi K. 2010).
Masalah teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien
dalam menipulasi lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang
penting dalam kesehatan.

2.2.6 Model Lingkungan Florance Nightingale


Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820- 13 Agustus1910)
adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The
Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti "Sang Wanita dengan Lampu".
Florence Nightingale mencetuskan sebuah teori keperawatan yang dikenal
dengan teori perawatan modern (modern nursing) yang dikenal dengan teori
lingkungan (environmental theory). Teorinya difokuskan pada lingkungan
keperawatan. Florence meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat
berperan penting untuk penanganan perawatan yang layak bagi proses
penyembuhan.
Inti konsep Florence Nightingale adalah pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan yang terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis dan lingkungan sosial.
a) Lingkungan fisik (physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan memepengaruhi pasien dimanapun dia berada. Tempat
tidur pasien harus bersih, ruangan harus bebas debu, asap , bau dan tidak

19
lembab. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan
baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,tinggi penempatan tempat
tidur harus memeberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien di tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi yang cukup.
b) Lingkungan psikologi (psychology environment)
Florence melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien untuk menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan beraktivitas yang
dapat merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
c) Lingkungan sosial (social environment)
Florence memandang bahwa lingkungan yang berpengaruh pada
kesehatan seseorang bukan hanya lingkungan di rumah sakit saja tetapi juga
kondisi lingkungan secara menyeluruh yakni lingkungan komunitas pasien.
2.2.7 Imogene M King
Tujuan perawat adalah "untuk membantu individu menjaga atau
mendapatkan kembali kesehatan." Ranah keperawatan adalah
mempromosikan, memelihara, memulihkan kesehatan dan merawat orang
sakit, terluka atau sekarat. Fungsi perawat profesional adalah untuk
menafsirkan informasi secara mendalam, yang biasa dikenal sebagai proses
keperawatan, untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan
keperawatan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. King
menyatakan bahwa perhatian keperawatan adalah membantu orang
berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang akan mendukung
pemeliharaan kesehatan dan pertumbuhan menuju pemenuhan diri. King telah
memberikan asumsi khusus untuk interaksi perawat-klien:
1 Persepsi perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2 Tujuan, kebutuhan, dan nilai-nilai perawat dan klien mempengaruhi
proses interaksi.
3 Individu memiliki hak untuk mengetahui tentang diri mereka sendiri.

20
4 Individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka, kesehatan mereka, dan layanan
masyarakat
5 Individu memiliki hak untuk menerima atau menolak perawatan
kesehatan.
6 Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan penerima perawatan
kesehatan mungkin kongruen.
Bentuk macam-macam kebutuhan manusia menurut imogene king :
1 Kesehatan
King mendefinisikan kesehatan sebagai "pengalaman hidup yang
dinamis dari seorang manusia, yang berarti penyesuaian terus menerus
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal melalui
penggunaan yang optimal dari sumber daya seseorang untuk mencapai
potensi maksimal untuk hidup sehari-hari". King menegaskan bahwa
kesehatan bukan hal yang berkelanjutan, melainkan suatu keadaan
holistik dan mengidentifikasi karakteristik kesehatan sebagai "genetik,
subjektif, relatif, dinamis, lingkungan, fungsional, budaya dan
persepsi". King mendefinisikan penyakit sebagai penyimpangan dari
atau ketidakseimbangan dalam fungsi seseorang yang normal.
Penyimpangan ini mungkin berhubungan dengan struktur biologis,
hubungan psikologis, atau sosial.
2 Lingkungan
Lingkungan dan Masyarakat yang diindikasikan sebagai konsep
utama dalam sistem konseptual King tetapi tidak secara khusus
didefinisikan dalam pekerjaannya. Masyarakat dapat dipandang sebagai
bagian sistem sosial dari sistem konseptualnya. King mendefinisikan
bahwa lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang baik secara
internal dan eksternal, King juga menyatakan bahwa' lingkungan
adalah fungsi dari keseimbangan antara interaksi internal dan eksternal.
3 Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai tindakan perawat dan klien,
reaksi dan interaksi dalam situasi perawatan kesehatan untuk berbagi
informasi tentang persepsi mereka satu sama lain dan dalam situasi

21
tertentu. Komunikasi ini memungkinkan mereka untuk menetapkan
tujuan dan memilih metode untuk mencapai tujuan. dan fisik.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Model konseptual diperlukan untuk memandu praktik dan penelitian


keperawatan keluarga. Hal ini dianggap penting terkaid dengan keperawatan
keluarga karena berpikir secara timbal balik dan sistematis dalam keperawatan
keluarga membutuhkan peralihan paradigma dari pendekatan individu sebagai
klien menjadi keluarga sebagai klien. Model keperawatan dikembangkan
berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori tentang manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Tujuan utama dari model keperawatan
adalah memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan
penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memeberikan persepktif unik untuk
memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan
pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan
mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek
keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan
praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua model
keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun
demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas
katagori lainnya.

3.2 Saran

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas penulis ingin memberikan saran


pentingnya penggunaan model konseptual keperawatan menuntut perawat agar
mampu melakukan praktik keperawatan keluarga dan menyelesaikan masalah
keperawatan klien.

22
DAFTAR PUSTAKA

Friedman. Marilyn. Bouden. Vicky, DKK.2010.Buku Ajar Keperawatan Keluarga:


Riset, Teori dan Praktik. Jakarta :EGC.
Nursalam. (2010). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Professional.Jakarta : EGC.
Potter, P, A,. Perry, A., G. (2010) . Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta:EGC
R.Budi Dwi K. R.Fallen.(2012). Catatan Kuliah Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :
Nuha Medika.

23

Anda mungkin juga menyukai