Igd Ami
Igd Ami
Definisi
Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke
otot jantung terganggu. Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya
nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh karena ketidakseimbangan yang
kritis antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard. Infark myokardium
merupakan blok total yang mendadak dari arteri koroner besar atau cabang-
cabangnya.
Lamanya kerusakan myocardial bervariasi dan bergantung kepada
besar daerah yang diperfusi oleh arteri yang tersumbat. Infark myocardium
dapat berakibat nekrosis karena parut atau fibrosis, dan mendatangkan
kematian mendadak. Dari ketiga pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Akut Miokard Infark (AMI) merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kerusakan atau kematian otot jantung yang disebabkan oleh karena
berkurangnya atau terhambatnya aliran darah koroner secara tiba-tiba atau
secara tiba-tiba kebutuhan oksigen meningkat tanpa disertai perfusi arteri
koroner yang cukup.
B. Etiologi
1. Faktor penyebab :
a. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
1) Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, spasme, arteritis.
2) Faktor sirkulasi : Hipotensi, stenosos Aurta, insufisiensi.
3) Faktor darah : Anemia, hipoksemia, polisitemia.
L. Proses keperawatan
Pengkajian
Pengkajian primer
a. Airways
1. Sumbatan atau penumpukan secret.
2. Wheezing atau krekles.
3. Kepatenan jalan nafas.
b. Breathing
1. Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat.
2. RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
3. Ronchi, krekles.
4. Ekspansi dada tidak penuh.
5. Penggunaan otot bantu nafas.
c. Circulation
1. Nadi lemah, tidak teratur.
2. Capillary refill.
3. Takikardi.
4. TD meningkat / menurun.
5. Edema.
6. Gelisah.
7. Akral dingin.
8. Kulit pucat, sianosis.
9. Output urine menurun.
d. Disability Status mental :
Tingkat kesadaran secara kualitatif dengan Glascow Coma Scale (GCS)
dan secara kwantitatif yaitu
1. Compos mentis. Sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaan sekelilingnya.
2. Apatis : keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
kehidupan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Somnolen : keadaan kesadaran yang mau tidur saja. Dapat
dibangunkan dengan rangsang nyeri, tetapi jatuh tidur lagi.
4. Delirium : keadaan kacau motorik yang sangat, memberontak,
berteriak-teriak, dan tidak sadar terhadap orang lain, tempat, dan
waktu.
5. Sopor/semi koma : keadaan kesadaran yang menyerupai koma,reaksi
hanya dapat ditimbulkan dengan rangsang nyeri.
6. Koma : keadaan kesadaran yang hilang sama sekali dan tidak dapat
dibangunkan dengan rangsang apapun.
e. Exposure Keadaan kulit, seperti turgor / kelainan pada kulit dsn keadaan
ketidaknyamanan (nyeri) dengan pengkajian PQRST.
Pengkajian sekunder
a. AMPLE
1. Alergi : Riwayat pasien tentang alergi yang dimungkinkan pemicu
terjadinya penyakitnya.
2. Medikasi : Berisi tentang pengobatan terakhir yang diminum sebelum
sakit terjadi (Pengobatan rutin maupun accidental).
3. Past Illness : Penyakit terakhir yang diderita klien, yang dimungkinkan
menjadi penyebab atau pemicu terjadinya sakit sekarang.
4. Last Meal : Makanan terakhir yang dimakan klien.
5. Environment/ Event : Pengkajian environment digunakan jika pasien
dengan kasus Non Trauma dan Event untuk pasien Trauma.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Aktifitas
Data Subyektif :
a. Kelemahan.
b. Kelelahan.
c. Tidak dapat tidur.
d. Pola hidup menetap.
e. Jadwal olah raga tidak teratur.
Data Obyektif :
a. Takikardi.
b. Dispnea pada istirahat atau aktifitas.
2. Sirkulasi
Data Subyektif : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner,
masalah tekanan darah, diabetes mellitus.
Data Obyektif :
a. Tekanan darah : Dapat normal / naik / turun, perubahan postural
dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri.
b. Nadi : Dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus
(disritmia).
c. Bunyi jantung : Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin
menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau
komplain ventrikel.
d. Murmur
Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung :
1) Friksi ; dicurigai Perikarditis.
2) Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur.
3) Edema : Distensi vena juguler, edema dependent , perifer,
edema umum,krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau
ventrikel.
4) Warna : Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran
mukossa atau bibir.
3. Integritas ego
Data Subyektif : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut
mati, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan,
khawatir tentang keuangan, kerja, keluarga.
Data Obyektif : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata,
gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma
nyeri.
4. Eliminasi
Data Obyektif : normal, bunyi usus menurun.
5. Makanan atau cairan
Data Subyektif : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau
terbakar.
Data Obyektif : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat,
muntah, perubahan berat badan.
6. Hygiene
Data Subyektif atau Data Obyektif : Kesulitan melakukan tugas
perawatan.
7. Neurosensori Data Subyektif : pusing, berdenyut selama tidur atau saat
bangun (duduk atau istrahat). Data Obyektif : perubahan mental,
kelemahan.
8. Nyeri atau ketidaknyamanan
Data Subyektif :
a. Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak
berhubungan dengan aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral).
b. Lokasi : Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat
menyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya
seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
c. Kualitas : “Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan,
seperti dapat dilihat.
d. Intensitas : Biasanya 10 (pada skala 1 -10), mungkin pengalaman
nyeri paling buruk yang pernah dialami.
e. Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi,
diabetes mellitus, hipertensi, lansia.
9. Pernafasan:
Data Subyektif :
a. Dispnea tanpa atau dengan kerja.
b. Dispnea nocturnal.
c. Batuk dengan atau tanpa produksi sputum.
d. Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.
Data Obyektif :
Data Obyektif :
M. Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
jantung (00029).
N. NOC
Keefektifan pompa jantung (0400)
Kode Indikator SA ST
040001 Tekanan darah sistol
040019 Tekanan darah diastol
040015 Mual
040017 Muntah
040023 Dyspnea saat istirahat
040026 Dyspnea dengan aktifitas
040030 Intoleransi aktivitas
040031 Pucat
040032 Sianosis
040033 Wajah kemerahan
O. NIC
Perawatan jantung (4040)
1. Monitor nilai laboratorium
2. Monitor intake dan out take harian
3. Monitor toleransi aktifitas klien
4. Batasi merokok
5. Susun waktu latihan dan istirahat untuk mencegah kelelahan
6. Evaluasi rasa nyeri
7. Monitor sesak nafas, kelelahan, takipnea, dan orthopnea
8. Rutin mengecek pasien baik fisik ataupun psikologis
9. Kolaborasi terapi
DAFTAR PUSTAKAN
Smeltzer. C.S & Bare.B (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta : EGC.
Suyono, S et al. (2003). Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi ketiga. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI