Jurnal
Jurnal
System Pada Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012 – 2015 (Studi Kasus pada PT Martina Berto, Tbk , PT Mandom Indonesia, Tbk
dan PT Mustika Ratu, Tbk). Financial Performance Analysis Based on Vertical-
Horizontal and Dupont System Methods on Cosmetics Companies Listed on Indonesia
Stock Exchange Period 2012 -2015 (Case Study on PT Martina Berto, Tbk , PT Martina
Berto, Tbk dan PT Mustika Ratu, Tbk).
Nurul Anggraini
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI
Email : nurulanggraini1992@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACK
This study aims to analyze the financial statements on cosmetics companies listed
on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2015 to evaluate the financial performance
of the company, the indicator is measured using vertical-horizontal method. In this study
the data used are secondary data that is the cosmetics company's financial statements
listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2015. The result of research based
on vertical-horizontal analysis on PT Martina Berto Tbk balance sheet, PT.Mandom
Indonesia Tbk and PT.Mustika Ratu Tbk appear optimally from each company's financial
statement, in each company's profit and loss statement still looks less optimal between
profit net earned with its gross profit and on the cash flow statements, between cash in
and out looks optimal or balanced because of a positive trend in operating activities,
activities and funding.
1
Keywords: Financial performance, Vertical-Horizontal and Trend Analysis, Balance,
Profit / Loss and Cash Flow
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan
dalam perkembangan bisnis dismua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya
perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil
tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan mempertahankan perusahannya
tergantung pada manajeman keuangan. Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang
sehat dan efisien untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja
keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan didalam persaingan bisnis
untuk mempertahankan perusahaannya. Kinerja keuangan perusahaan merupakan
penilaian dari prestasi perusahaan tentang baik atau tidaknya kondisi keuangan
perusahaan. Dengan dilakukannya analisis laporan keuangan suatu perusahaan, maka
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat menilai bagaimana prospek
perusahaan tersebut di masa depan. Perusahaan kosmetik merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen. Kosmetik bukan
hanya kebutuhan sekunder atau pelengkap saja, namun menjadi kebutuhan primer setiap
orang terutama wanita. Saat ini, jumlah produsen kosmetik di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang ketat.
Analisis laporan keuangan sangat penting untuk perusahaan, terutama perusahaan
yang go public atau terdaftar di BEI. Laporan keuangan menjadi laporan kinerja
perusahaan bagi pengguna laporan keuangan seperti pemegang saham, investor, manajer,
karyawan, kreditor dan supplier.
Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan
perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
dan perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap
akhir periode sebagai laporan pertanggung jawaban atas pengelola suatu perusahaan.
Guna mengetahui kinerja keuangan dan melakukan perbandingan dari perusahaan-
perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI, periode yang dipilih adalah dari tahun 2012-
2015. Populasi perusahaan kosmetik terdiri dari tiga perusahaan, diantaranya PT. Martino
Berto Tbk, PT. Mandom Indonesia Tbk dan PT. Mustika Ratu Tbk. Pengetahuan yang
mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh
dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis laporan keuangan
harus menggunakan suatu metode dan teknik agar mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1) Bagaimanakah kinerja keuangan Perusahaan Kosmetik pada PT Martina Berto, Tbk,
PT Mandom Indonesia, Tbk dan PT Mustika Ratu, Tbk periode 2012 – 2015
berdasarkan metode vertikal – Horizontal dan Dupont System?
2
3. Tujuan Masalah
Dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Kosmetik pada PT Martina Berto,
Tbk, PT Mandom Indonesia, Tbk dan PT Mustika Ratu, Tbk periode 2012 – 2015
berdasarkan metode vertikal – Horizontal dan Dupont System?
4. Metodologi Penelitian
Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan penelitian ini merupakan jenis data yang
bersifat kuantitatif yaitu data yang berupa bilangan atau angka yang absolut. Data yang
digunakan dalam penelitian ini selama 2012 sampai 2015.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan ini merupakan hasil dari laporan keuangan yang
berupa seperti neraca, laba rugi dan arus kas perusahaan kosmetik selama periode 2012
sampai 2015 yang sudah di publikasikan pada Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
3
digunakan adalah metode analisis vertkal-horizontal dan du pont system untuk laporan
keuangan tahun 2012 sampai 2015.
Analisis Vertikal
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos laporan
keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos
aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos kewajiban dan
ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam
analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai
persen dari total pendapatan atau penghasilan.
Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan
tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk
mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau
penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus
persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan
kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau
penurunan.
4
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini
melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis
aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang
layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan
aktiva lainnya.
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan
mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid.
Cara mengukur perusahaan itu likuid atau tidak, Anda dapat membandingkan
komponen yang ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang
jangka pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat
perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan mengetahui rasio
likuiditas yang dimiliki perusahaan, Anda bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti:
- Mengantisipasi dana yang diperlukaan saat ada kebutuhan mendesak.
- Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank)
yang ingin melakukan penarikan dana.
- Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau
bisnis lain yang menguntungkan.
𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶ℎ 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿
Hasil Analisis
Analisis ini digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan
membandingkan berbagai perkiraan dalam laporan keuangan baik neraca maupun laba
rugi. Dalam tulisan ini, akan dieksplorasi berbagai rasio keuangan perusahaan yang
menjadi indikator kinerja keuangan perusahaan dengan sistem Du Pont antara lain rasio
profitabilitas (Return On Investment), rasio aktivitas (Total Asset Turnover) dan rasio
likuiditas (Cash Ratio). Berikut
5
HASIL RASIO PROFITABLITAS
ROI /
2012 2013 2014 2015
keuntungan
PT Martina Berto Tbk 40,38% 40,10% 40,19% 37,20% Buruk
6
(dalam jutaan rupiah) Pada sisi liabilitas mengalami trend menurun, hal ini dapat dilihat
dari angka indeks jumlah liabilitas nya yaitu -0,08% dan secara analisis horizontal Rp. -
14.480,- (dalam jutaan rupiah). Sedangkan dari sisi ekuitas mengalami kenaikan trend.
Hal ini dapat dilihat dari angka indeks jumlah ekuitas yaitu 0.04% dan secara analisis
horizontal mengalami kenaikan sebesar Rp. 16,755,- (dalam jutaan rupiah).
7
Periode 2013 – 2014
Berdasarkan tabel laporan laba rugi pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014
mengalami trend naik. Hal ini dapat dilihat dari angka indeks penjualan bersih yaitu 0,05%
dan secara analisis horizontal mengalami kenaikan sebesar Rp. 30.114 juta. Dari akhir
tahun 2013 sebelumnya penjualan bersih sebesar Rp. 641.285 juta dan di tahun 2014
penjualan bersih sebesar Rp. 671.399 juta. Sedangkan pada laba kotor trend meningkat /
naik. Hal ini dapat dilihat dari angka indeks pada laba kotor yaitu 0,04% dan secara
horizontal mengalami kenaikan sebesar Rp. 13.085 juta , pada tahun 2014 ini trend buruk
terjadi dari akhir tahun 2013 sebelumnya yang sebesar Rp. 325.870 juta. Secara
keseluruhan, laba tahun berjalan (net profit) mengalami trend memburuk yaitu trend turun
dengan angka indeks -0,82%. Hal ini dapat dilihat dari sisi horizontal penurunan sebesar
Rp. 13.238 juta, berbeda pada tahun 2013 laba bersih sebesar Rp. 16.163 juta lalu di tahun
2014 mengalami penurunan dengan nilai sebesar Rp. 2.925 juta.
8
sebesar Rp. 69.344.049.847,- . Pada tahun 2013 total pengeluaran kas keluar sebesar Rp.
839.729.462.353 kemudian kas keluar pada tahun 2014 Rp. 909.073.512.200,- Sedangkan
dari sisi arus kas pada akhir tahun mengalami trend turun. Hal ini dapat dilihat dari angka
indeks jumlah laba yaitu -0,13% dan secara analisis horizontal mengalami trend turun
sebesar Rp. -6.332.819.158,-
9
Periode 2014 – 2015
Berdasarkan tabel laporan neraca maka dapat dianalisis bahwa secara umum laporan
neraca tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan trend. Hal ini dapat
dilihat dari angka indeks jumlah total asetnya yaitu 0,12% dan dari sisi horizontal trend
naik sebesar Rp. 228.862,- (dalam jutaan rupiah). Pada pos total aset dapat dilihat angka
kenaikannya pada tahun 2014 total aset sebesar Rp. 1.853.235,- sedangkan pada tahun
2015 mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.082.097,- (dalam jutaan rupiah) total asetnya.
Dari sisi liabilitas trend mengalami kenaikan dengan angka indeks yaitu 0,12%. Dalam
hal ini kenaikan pada horizontal sebesar Rp. 228.862,- (dalam jutaan rupiah). Kenaikan
yang cukup signifikan dari nilai pos pada tahun 2014 sebesar Rp.1.853.235,- menjadi Rp.
2.082.097,- pada tahun 2015. Sedangkan dari sisi ekuitas trend pada tahun 2014 sampai
dengan tahun 2015 mengalami trend naik dengan angka indeks yaitu 0,34%. Hal ini dapat
dilihat dari angka kenaikan pada horizontal yaitu sebesar Rp. 431.367 juta kenaikannya.
Pada akun pos tahun 2014 total ekuitas sebesar Rp. 1.283.504,- lalu pada tahun 2015 total
ekuitas menjadi sebesar Rp. 1.714.871 juta.
10
Periode 2014 – 2015
Berdasarkan tabel laporan laba rugi maka dapat dianalisis bahwa secara umum
laporan laba rugi tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami trend naik. Hal ini
dapat dilihat dari angka indeks penjualan bersih yaitu 0,003% dan secara analisis
horizontal mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.686 juta. Dari akhir tahun 2014 sebelumnya
penjualan bersih sebesar Rp. 2.308.204 juta dan di tahun 2015 penjualan bersih sebesar
Rp. 2.314.890 juta. Sedangkan pada laba kotor trend turun. Hal ini dapat dilihat dari angka
indeks pada laba kotor yaitu -0,02% dan secara horizontal mengalami penurunan sebesar
Rp. -18.357 juta , pada tahun ini trend buruk terjadi dari akhir tahun 2014 sebelumnya
yang sebesar Rp. 896.269 juta. Secara keseluruhan, laba tahun berjalan (net profit)
mengalami trend naik sangat meningkat yaitu trend naik sebesar Rp. 370.160 juta atau
2.12%. Berbeda pada tahun 2014 laba bersih sebesar Rp. 174.314 juta lalu di tahun 2015
mengalami kenaikan dengan nilai sebesar Rp. 544.474 juta.
11
analisis horizontal mengalami penurunan sebesar Rp. 125.027.833.011,-. Dari sisi arus
kas keluar mengalami trend turun. Hal ini dapat dilihat dari angka indeks jumlah arus kas
keluar yaitu 0,08% dan secara analisis horizontal sebesar Rp. 229.085.091.453,- . Pada
tahun 2014 total pengeluaran kas keluar sebesar besar dengan nilai Rp.
2.700.329.935.958,- kemudian kas keluar pada tahun 2015 menurun/berkurang dari kas
keluar tahun sebelumnya dengan nilai sebesar Rp. 2.471.244.844.505,- Sedangkan dari
sisi arus kas pada akhir tahun mengalami trend naik. Hal ini dapat dilihat dari angka
indeks jumlah laba yaitu 1,31% dan secara analisis horizontal mengalami trend naik
sebesar Rp. 124.578.819.509,-
12
mengalami trend turun dengan angka indeks yaitu -0,02%. Hal ini dapat dilihat dari angka
penurunan pada horizontal yaitu sebesar Rp. -6.919 juta penurunannya. Pada akun pos
tahun 2014 total ekuitas sebesar Rp. 383.945,- lalu pada tahun 2015 total ekuitas menjadi
sebesar Rp. 377.026 juta.
13
pada tahun 2014 laba bersih sebesar Rp. 7.372 juta lalu di tahun 2015 mengalami
penurunan dengan nilai sebesar Rp. 1.046 juta.
14
Hasil Perbandingan Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas pada Perusahaan PT Martina Berto,
Tbk , PT Mandom Indonesia, Tbk dan PT Mustika Ratu, Tbk Periode 2012 - 2015
15
Analisis Dupont System
ANALISIS DUPONT
70.00%
61% 61%
60.00% 55.33%
48%
50.00% 44%
40.00%
30.00%
22.20%
20.00% 15.63% 17.33%
11.70% 13%
10.00% 5% 3% 3%
1%
0.00%
2012 2013 -1% 2014 2015
-10.00%
-11%
-20.00%
PT.Martina Berto Tbk PT.Mandom Indonesia Tbk PT.Mustika Ratu Tbk Rata-rata
16
Berdasarkan tabel dan grafik analisis dupont diatas menunjukan PT. Martina Berto
Tbk memiliki nilai ROE tertinggi sebesar 44% pada tahun 2015 dan nilai terendah sebesar
1% pada tahun 2014. Selama tahun 2012 – 2015 nilai ROE PT Martina Berto Tbk selalu
dibawah rata-rata dari 2 perusahaan. Berdasarkan tabel dan grafik analisis dupont diatas
menunjukan PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki nilai ROE tertinggi sebesar 61% pada
tahun 2015, nilai terendah sebesar -11% pada tahun 2013. Selama tahun 2012 – 2015 nilai
ROE PT. Mandom Indonesia Tbk selalu diatas rata-rata dari 2 perusahaan. Berdasarkan
tabel dan grafik analisis dupont diatas menunjukan PT. Mustika Ratu Tbk memiliki nilai
ROE tertinggi sebesar 61% pada tahun 2015 sama sejajar seperti PT Mandom Indonesia
Tbk pada saat tahun itu dan nilai terendah sebesar 3% pada tahun 2013 dan 2014. Selama
tahun 2012 – 2015 nilai ROE PT. Mustika Ratu Tbk selalu dibawah naik turun dari 2
perusahaan lainnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anugrahani Evida, (2011) Analisis DuPont System dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Pada PT.Aqua Golden Misissipi Tbk, PT. Mayora Indah Tbk,
PT Ultra Jaya Milk Tbk). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Christian, Putri Yulia (2015) Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan
pada Perusahaan Kosmetik di BEI.
Harahap, Syafri Sofyan (2015) Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Cetakan ke
Sepuluh, Jakarta: Persada Rajagrafindo,PT.
Irmaningsih Dede, (2017) Analisis Penerapan Du Pont System untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan (Studi Pada Sub Sektor Perusahaan Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015).
Bandar Lampung: Universitas Lampung
Khukmiyah, Nur Hanik, Susyanti Jeni dan Salim Agus (2017) Analisis Perbedaan
Kinerja keuangan pada Perusahaan Kosmetik yang terdaftar di BEI sebelum dan
setelah marakanya Online Shop.
Lestari, Astriani Puji (2018) Analisis Dupont System untuk Mengukur Keuangan
Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2016.
18
Soediyono (1991:149) Total Aktiva Penjumlahan antara Aktiva Tetap dan Aktiva
Lancar dalam suatu Perusahaan.
Warbani Vita Ditya, (2016) Analisis Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015
dengan Teknik DuPont System. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Weston dan Brigham (1990:307) Pengertian Dupont System dalam skema ROI
http://www.idx.co.id
19