Case Ujian TUMOR MAMMAE D
Case Ujian TUMOR MAMMAE D
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 44 tahun
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
I. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di payudara sebelah kanan.
Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh nyeri pada payudara sebelah kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
3 bulan SMRS pasien mengeluh ada benjolan padat di payudara sebelah kanan yang
dirasakan nyeri, terutama saat menjelang datang bulan, nyeri saat ditekan. Perubahan warna
kulit di payudara disangkal, kemerahan di payudara disangkal, keluhan bengkak disangkal,
riwayat trauma disangkal.
Riwayat Keluarga
Riwayat penyakit serupa : Tidak ada
Riwayat hipertensi : Tidak ada
Riwayat penyakit gula : Tidak ada
2. STATUS LOKALIS
Pemeriksaan Mammae
Massa Tumor : Lokasi pada mammae dekstra, kuadran lateral bawah,
berukuran sekitar 2x3 cm, konsistensi keras, permukaannya rata, berbatas tegas,
dapat digerakkan, nyeri serta nyeri tekan positif.
Perubahan kulit : tidak tampak adanya perubahan warna kulit pada payudara
seperti kemerahan, edema, nodul satelit, peau d’ orange maupun ulserasi.
2
Putting / nipple : tidak tampak tertarik kedalam, tidak ada krusta, tidak ada
discharge.
Pemeriksaan KGB : tidak teraba adanya pembesaran KGB aksila, infraklavikula dan
supraklavikula.
HEMOSTASIS
Masa Pendarahan / BT 3 menit 1-5
Masa Pembekuan / CT 10 menit 5 - 15
KIMIA DARAH
Diabetes Melitus
Glucose Sewaktu 84 mg/dl < 180
IMMUNOLOGI/SEROLOGI
HBs Ag (Det) Non Reaktif Non Reaktif
IV. RESUME
Pasien wanita usia 44 tahun mengeluh ada benjolan di payudara sebelah kanan sejak
kurang lebih 3 bulan yang lalu, dirasakan nyeri terutama saat menjelang datang bulan, pada
3
pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan pada benjolan. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal, hasil pemeriksaan darah rutin dalam batas normal.
V. DIAGNOSIS KERJA
1. Kista Payudara
2. Galaktokel
Dasar diagnosis : terdapat massa di dekat massa utama, ketika di periksa isinya adalah
air susu berwarna putih.
Klinis memberikan hasil yang mirip dengan kista payudara yaitu terdapat benjolan
yang berbatas tegas, dapat digerakkan, namun yang menjadi pembeda adalah
benjolan pada fibroadenoma mammae konsistensinya biasa kenyal. Pada kasus FCC
terdapat nyeri dan nyeri tekan sedangkan pada fibroadenoma mammae
kebanyakkan tidak terdapat nyeri.
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Obat
2. Operasi :
4
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Persarafan sensorik payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan cabang
saraf interkostalis kedua sampai keenam sehingga dapat menyebabkan penyebaran rasa
nyeri terutama pada punggung, skapula, lengan bagian tengah, dan leher.1
Secara fisiologi, unit fungsional terkecil jaringan payudara adalah asinus. Sel
epitel asinus memproduksi air susu dengan komposisi dari unsur protein yang disekresi
apparatus golgi bersama faktor imun IgA dan IgG, unsur lipid dalam bentuk droplet yang
diliputi sitoplasma sel. Dalam perkembangannya, kelenjar payudara dipengaruhi oleh
hormon dari berbagai kelenjar endokrin seperti hipofisis anterior, adrenal, dan ovarium.
Kelenjar hipofisis anterior memiliki pengaruh terhadap hormonal siklik follicle
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Sedangkan ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron yang merupakan hormon siklus haid. Pengaruh
hormon siklus haid yang paling sering menimbulkan dampak yang nyata adalah payudara
terasa tegang, membesar atau kadang disertai rasa nyeri. Sedangkan pada masa
pramenopause dan perimenopause sistem keseimbangan hormonal siklus haid terganggu
sehingga beresiko terhadap perkembangan dan involusi siklik fisiologis, seperti jaringan
parenkim atrofi diganti jaringan stroma payudara, dapat timbul fenomena kista kecil
dalam susunan lobular atau cystic change yang merupakan proses aging.1
Benjolan atau tumor pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara. Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak. Dapat disimpulkan bahwa tumor payudara adalah benjolan
tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus. Dalam klinik,
istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
6
pembengkakkan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang atau
perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh
neoplasma.
Mastitis
Merupakan kondisi radang akut yang nyeri, biasanya terjadi pada minggu pertama
setelah persalinan dengan Staphylococcus aureus sebagai penyebab terbanyak. Mastitis
dapat digolongkan berdasarkan etiologi, yaitu infeksi dan bukan infeksi. Berdasarkan
sifat radang, dapat dibedakan menjadi radang granulomatosa spesifik dan tidak spesifik.
Mastitis tidak spesifik dapat bersifat akut yang apabila tidak tersembuhkan akan masuk
ke tahap kronik membentuk radang granulomatosa dengan atau tanpa sarang abses mikro.
Mastitis tidak spesifik akut paling sering ditemukan saat laktasi akibat fisura puting oleh
trauma yang disebabkan isapan bayi atau karena hygiene yang buruk. Terdapat beberapa
contoh jenis radang misalnya mastitis tuberkulosa, mastitis sifilika, dan mastitis mikotik
yang biasanya berjalan kronik dengan tanda–tanda radang tidak nyata seperti tidak nyeri,
bertukak, dan ada indurasi keras sehingga sering merupakan diagnosis banding karsinoma
payudara.5
Terapinya adalah dengan eksisi subareolar pada duktus yang terkena bila gejala
menetap atau diagnosisnya tidak pasti.4
Papiloma Intraduktal
Nekrosis Lemak
Jaringan parut fibrotik pada payudara yang disebabkan oleh trauma, hematoma
dan nekrosis lemak payudara dengan terjadinya parut. Riwayat trauma pada payudara
8
terjadi pada 50% kasus. Secara histologis terjadi infiltrasi dan fibrosis sel-sel periduktal.
Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan pemeriksaan tiga langkah (klinis, radiologi,
sitologi). Terapi dilakukan eksisi bedah bila massa tidak menghilang.
Biasanya timbul usia 25-45 tahun. Dapat timbul nyeri dipayudara, nyeri tekan,
benjolan payudara (satu atau lebih), kista payudara satu atau lebih. 4 Kelainan ini paling
sering ditemukan, bersifat jinak dan non–neoplastik tetapi memiliki hubungan dengan
meningkatnya resiko terjadinya keganasan. Timbul akibat ketidakseimbangan hormon.
Terdapat nyeri terutama menjelang haid disertai payudara yang nodular atau berbenjol.
Ukuran dapat berubah menjelang datang bulan, terasa lebih besar dan penuh disertai nyeri
yang bertambah, setelah haid berakhir nyeri berkurang dan tumor menghilang atau
mengecil. Tumor berbatas tegas dan permukaannya kasar atau noduler dengan konsistensi
padat kenyal atau kistik. Pasien perlu diyakinkan bahwa kelainan ini tidak berbahaya, jika
terdapat riwayat keluarga penderita kanker payudara ditambah adanya gambaran
hyperplasia atipik pada hasil biopsi, potensi keganasan perlu diwaspadai. Pada periode
menjelang menopause, sifat benjolan pada kelainan ini tidak berbatas tegas dan kenyal
seperti karet. Penyebab pasti dari fibrokistik payudara belum diketahui, tetapi
dipengaruhi oleh hormon estrogen. Apabila estrogen di dalam aliran darah kadarnya
memuncak sewaktu pertengahan siklus tepat sebelum ovulasi, payudara menjadi
bengkak, penuh, dan terasa berat. Gejala ini memburuk pada awal periode menstruasi
terutama pada wanita 40–45 tahun dan menurun jelas pasca menopause. Sehingga,
perubahan kistik disimpulkan akibat ketidakseimbangan antara hiperplasia epitel,
bersama dengan dilatasi duktus dan lobulus yang terjadi pada setiap siklus menstruasi.6
Kista Payudara
Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular. Kista terbentuk
dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara. Mikrokista terlalu kecil untuk dapat
diraba, dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat di bawah mikroskop. Jika
cairan terus berkembang akan terbentuk makrokista. Makrokista ini dapat dengan mudah
diraba dan diameternya dapat mencapai 1 sampai 2 inchi. Selama perkembangannya,
pelebaran yang terjadi pada jaringan payudara menimbulkan rasa nyeri. Benjolan bulat
yang dapat digerakkan dan terutama nyeri bila disentuh, hal ini mengarah pada kista.
9
Walaupun penyebab kista masih belum diketahui, namun para ahli mengetahui bahwa
terdapat hubungan antara kista dengan kadar hormon. Kista muncul seminggu atau 2
minggu sebelum periode menstruasi mulai dan akan menghilang sesudahnya. Kista
banyak terjadi pada wanita saat premenopause, terutama bila wanita tersebut menjalani
terapi sulih hormon. Kebanyakan wanita hanya mengalami kista payudara sebanyak satu
atau dua, namun pada beberapa kasus, kista multipel dapat terjadi. Kista biasanya
dipastikan dengan mammografi dan ultrasound (sonogram). Ultrasound sangat tepat
digunakan untuk mengidentifikasi apakah abnormalitas payudara tersebut merupakan
kista ataukah massa padat. Kebanyakan kista yang simpel dapat digambarkan dengan
baik, yaitu memiliki tepi yang khas, dan sinyal ultrasound dapat dengan mudah melewati.
Beberapa kista didapatkan dengan tingkat ekoik internal yang rendah yang menyulitkan
ahli radiologi untuk mendiagnosis sebagai kista tanpa mengeluarkan cairan. Tipe kista
yang seperti ini disebut kista kompleks. Walaupun kista kompleks tersebut terlihat
sebagai massa yang solid, namun kista tersebut bukanlah kanker.
Dalam keadaan tertentu, kista dapat menimbulkan nyeri yang hebat. Mengeluarkan isi
kista dengan aspirasi jarum halus akan mengempiskan kista dan mengurangi
ketidaknyamanan. Beberapa ahli radiologis memasukkan udara ke daerah tersebut setelah
drainase untuk meminimalkan kemungkinan kista muncul lagi. Apabila cairan dari kista
tampak seperti darah atau terlihat mencurigakan, cairan tersebut harus diperiksakan ke
laboratorium patologi untuk dilihat di bawah mikroskop. Cairan kista yang normal dapat
berwarna kuning, coklat, hijau , hitam, atau berwarna seperti susu.
Tumor Phylloides
Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari jaringan penyokong non epitel,
yang bersifat menyusup secara lokal. Pertumbuhan tumor phylloides cepat dan dapat
ditemukan dalam ukuran besar, tumor biasanya timbul pada semua usia, namun
kebanyakan pada usia sekitar 30 tahun. Penanganan pada kasus ini dilakukan eksisi luas.
Jika tumor besar dilakukan mastektomi simpel, jika tumor ternyata ganas dilakukan
mastektomi radikal.3
Galaktokel
Galaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang sedang hamil
atau menyusui. Seperti kista lainnya, galaktokel tidak bersifat seperti kanker. Biasanya
galaktokel tampak rata, benjolan dapat digerakkan, walaupun dapat juga keras dan susah
digerakkan. Penatalaksanaan galaktokel sama seperti kista lainnya, biasanya tanpa
melakukan tindakan apapun. Apabila diagnosis masih diragukan atau galaktokel
menimbulkan rasa tidak nyaman, maka dapat dilakukan drainase dengan aspirasi jarum
halus.3
Hyperplasia epithelial
11
Hiperplasi epitel (disebut juga kelainan payudara proliferatif) adalah pertumbuhan
abnormal dari sel-sel yang membatasi antar duktus atau lobulus. Apabila hiperplasi
melibatkan duktus maka disebut hiperplasia duktus. Sedangkan bila melibatkan lobulus,
maka disebut hiperplasia lobular. Berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop,
hiperplasia dapat dikelompokkan menjadi tipe biasa dan atipikal. Hiperplasia tipe biasa
mengindikasikan peningkatan yang tipis dari resiko seorang wanita untuk berkembang
menjadi kanker payudara. Resikonya adalah 1,5 sampai 2 kali lipat dibandingkan wanita
tanpa abnormalitas payudara. Hiperplasia atipikal mengindikasikan peningkatan yang
sedang yaitu 4 sampai 5 kali lipat dibandingkan wanita tanpa abnormalitas payudara.
Hiperplasi epitelial biasanya didiagnosa melalui biopsi jarum atau biopsi melalui
pembedahan. Apabila telah didiagnosis menderita hiperplasia terutama hiperplasia
atipikal, berarti diperlukan pemantauan yang lebih oleh dokter, misalnya pemeriksaan
fisik payudara yang rutin dan mammografi setiap setahun sekali. Hal ini dikarenakan
mengalami hiperplasia akan meningkatkan kemungkinan untuk berkembang menjadi
kanker payudara dimasa yang akan datang.3
Adenosis
Adenosis adalah temuan yang sering didapat pada wanita dengan kelainan
fibrokistik. Adenosis adalah pembesaran lobules payudara yang mencakup kelenjar-
kelenjar yang lebih banyak dari biasanya. Apabila pembesaran lobulus saling berdekatan
satu sama lain, maka kumpulan lobulus dengan adenosis ini kemungkinan dapat diraba.
Banyak istilah lain yang digunakan untuk kondisi ini, diantaranya adenosis agregasi, atau
tumor adenosis. Sangat penting untuk digarisbawahi walaupun merupakan tumor, namun
kondisi ini termasuk jinak dan bukanlah kanker. Adenosis sklerotik adalah tipe khusus
dari adenosis dimana pembesaran lobulus disertai dengan parut seperti jaringan fibrous.
Apabila adenosis dan adenosis sklerotik cukup luas sehingga dapat diraba, dokter akan
sulit membedakan tumor ini dengan kanker melalui pemeriksaan fisik payudara.
Kalsifikasi dapat terbentuk pada adenosis, adenosis sklerotik, dan kanker, sehingga makin
membingungkan diagnosis. Biopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya dapat
menunjukkan apakah tumor ini jinak atau tidak. Namun dengan biopsi melalui
pembedahan sabat dianjurkan untuk memastikan tidak terjadinya kanker.4
Fibrosis
12
Sesuai dengan asal katanya “fibrosis”, yaitu terdiri atas fibrosis dan kista. Fibrosis
menunjukkan penambahan jaringan fibrous, bahan yang sama dengan pembentuk
ligamen dan jaringan parut. Daerah dengan fibrosis tampak elastis, konsistensi padat dan
keras pada perabaan. Fibrosis tidak meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker dan
tidak memerlukan tindakan yang khusus.5
Kanker atau keganasan yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker
dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya atau hanya di dalam
sistem duktus.5
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju ke
puting susu. Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal.Kanker ini bisa
terjadi sebelum maupun sesudah masa menopause.Kadang kanker ini dapat diraba dan
pada pemeriksaan mammogram, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik kecil dari
endapan kalsium (mikrokalsifikasi). Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu di
payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan.pada pemeriksaan
mammogram didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar. Apabila
lesi berbentuk seperti bintang maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat
rendah.5
Medullary Carcinoma
Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun.
Menghasilkan gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak. Terjadi
sebanyak 15% dari kasus kanker payudara.5
Tipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar
atas dari payudara. Tumor ini berespon baik terhadap hormone. Terjadi sebanyak 5 % dari
kasus kanker payudara.5
13
Tubular Carcinoma
Tipe ini banyak ditemukan pada wanita udia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan
mikroskopik gambaran struktur tubulusnya sangat khas. Terjadi sebanyak 2% dari kasus
kanker payudara dan angka 10 ysr (year survival rate) mencapai 95%.5
Tipe kanker payudara paling agresif dan jarang terjadi. Kanker ini dapat
menyebabkn saluran limfe pada payudara dan kulit terbuntu. Disebut inflammatory
(peradangan) Karen apenampakan kanker yang membengkak dan merah. Di Amerika
terjadi 1-5% dari seluruh kaus kanker payudara.5
2.6 Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik, dengan terapi yang tepat.
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk.
2.7 Pencegahan
DAFTAR PUSTAKA
1. Moore KL, Dalley AF, Agus AM. Anatomi klinis dasar. Edisi ke–5. Jakarta: Penerbit
Erlangga; 2009.h. 277–9.
14
2. Soetrisno E. Payudara. Dalam: Nasar IM, Himawan S, Marwoto W. Buku ajar patologi
II. Edisi ke–1. Jakarta: Sagung Seto; 2010.h.156–78.
3. Sjamsuhidajat, R. dan de Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC;
1997.h.234-56.
4. Grace PA, Borley NR. At a glance. Edisi ke-3.Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.130.
6. Santen, Richard dan Mansel, Robert. Benign Breast Disorder, The New England
Journal Of Medicine;2005.h.353 : 275-85.
15