1 SM
1 SM
3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
PROFIL MISKONSEPSI BUKU TEKS PADA KONSEP ENZIM DAN METABOLISME SEL KELAS XII
SMA DI KABUPATEN SIDOARJO
PROFILE OF TEXTBOOK MISCONCEPTION ON CONCEPT ENZYME AND CELL METABOLISM GRADE XII
IN SIDOARJO
Isnawati
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Isnawati@unesa.ac.id
Abstrak
Miskonsepsi adalah pemahaman terhadap konsep yang berbeda dengan kesepakatan para ahli.
Miskonsepsi dapat mengganggu dan mengakibatkan kesalahan dalam penerimaan konsep. Salah satu
penyebab miskonsepsi adalah buku teks. Konsep dalam buku teks yang seringkali mengalami
miskonsepsi adalah konsep Enzim dan Metabolisme Sel. Di Kabupaten Sidoarjo, miskonsepsi siswa pada
materi Enzim dan Metabolisme Sel cukup tinggi yakni sebesar 50% (Rusydiana, 2016). Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan persentase miskonsepsi pada buku teks dan persentase kategori
miskonsepsi yang terdapat pada konsep enzim dan metabolisme sel kelas XII SMA di Kabupaten
Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi dokumen. Sampel penelitian ini
berupa delapan buku teks biologi SMA. Obyek penelitian ini adalah konsep enzim dan metabolisme sel.
Analisis miskonsepsi berdasarkan lima kategori miskonsepsi menurut Hershey (2005). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ditemukan miskonsepsi di setiap buku teks. Persentase miskonsepsi pada buku teks
A sebesar 20%; buku teks B sebesar 18,8%; buku teks C sebesar 25%; buku teks D sebesar 6,3%; buku
teks E sebesar 12,5%; buku teks F sebesar 33,3%; buku teks G sebesar 6,3% dan buku teks H sebesar
14,3%. Terdapat dua kategori miskonsepsi yang ditemukan dalam buku teks yaitu oversimplification dan
misidentification dengan persentase 61,9% dan 38,1%.
Abstract
Misconception is a conceptual understanding that is different from the agreement of experts.
Misconception can disturb and lead to errors in conceptual understanding. One of the causes of
misconceptions is textbook. Concept on textbook that often misconception is Enzyme and Cell Metabolism
concept. In Sidoarjo, student misconception on Enzyme and Cell Metabolism is high that is 50%
(Rusydiana, 2016). This study aims to describe the percentage of textbook misconception and types
categories misconseptions about enzyme and cell metabolism in biology textbooks grade XII in Sidoarjo.
This research was an descriptive qualitative with study document. The sample of this research were eight
biology textbooks. The object of this research were the concepts of enzyme and cell metabolism. Analysis
of misconceptions based on five categories according to Hershey (2005). The results show that
misconceptions that was found on the concept in every book. The percentage of misconception of textbook
A is 20%, textbook B is18.8%, textbook C is 25%; texsbook D is 6.3%; textbook E is 12.5%; texsbook F is
33.3%; teksbook G is 6.3% and textbook H is 14.3%. There was 2 categories of misconception in biology
textbook are oversimplification and missidentifiction. The percentage of each misconception category are
61.9% and 38.1% respectively.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 468
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
sehingga tidak sedikit pula siswa yang mengalami Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
miskonsepsi. dengan metode studi dokumen yang bertujuan untuk
Adisendjaja dan Romlah (2007) menyatakan bahwa mengidentifikasi miskonsepsi pada buku teks biologi
miskonsepsi adalah pemahaman alternatif yang tidak konsep enzim dan metabolisme sel yang mengacu pada
benar secara ilmiah. Menurut Suparno (2013), secara lima kategori miskonsepsi Hershey (2005). Karakteristik
garis besar, miskonsepsi berasal dari siswa, guru, masing- masing kategori miskonsepsi menurut Hershey
metode belajar dan buku teks. Salah satu sumber (2005) dijelaskan dalam tabel 1 sebagai berikut.
pembelajaran di sekolah yang dapat menjadi penyebab Tabel 1. Karakteristik Kategori Miskonsepsi.
terjadinya miskonsepsi adalah buku teks. Menurut
Sugihartono (2006), faktor yang menyebabkan No Kategori Karakteristik Konsep
Miskonsepsi
kesalahan pada buku teks diantaranya adalah (1) adanya
a. Penyampaian konsep yang
penjelasan yang kurang tepat, (2) adanya konsep- terlalu singkat.
1 Oversimplification
konsep yang telah usang, (3) adanya kesalahan b. Tidak lengkap dalam
menyampaikan konsep
identifikasi terhadap konsep di dalam buku teks. Buku sehingga terjadi perubahan
teks dapat menjadi perantara antara guru dan siswa isi dari suatu kalimat.
sehingga buku teks dijadikan pegangan guru maupun a. Penyampaian konsep yang
2 Overgeneralization terlalu luas.
sumber belajar siswa di sekolah dan di rumah. Namun, b. Konsep yang disampaikan
tidak sedikit buku teks yang berisi kesalahan konsep jika tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa dalam
tidak dianalisis lebih lanjut. Salah satu konsep biologi menguasai konpetensi dasar.
yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah konsep a. Istilah yang disampaikan
3 Obsolete Concept telah usang.
enzim dan metabolisme sel yang diajarkan pada kelas b. Istilah yang disampaikan
and Term
XII melalui Kompetensi Dasar (KD) 3.2 yaitu tidak sesuaai dengan konsep
menjelaskan tentang proses metabolisme sebagai reaksi yang disepakati oleh para
ahli pada saat ini.
enzimatis dalam makhluk hidup. Kesalahan dalam menyampaikan
Penelitian yang dilakukan oleh Rusydiana (2016), 4 Missidentification konsep.
menunjukkan persentase miskonsepsi siswa di
Kabupaten Sidoarjo pada konsep fotosintesis dan 5 Flawed Research Hasil penelitian yang salah
respirasi sebesar 50%. Selain itu, dari hasil penelitian
Tridiyanti (2017), miskonsepsi siswa pada pokok Populasi dalam penelitian ini berupa 8 buku teks
bahasan katabolisme karbohidrat memperoleh biologi SMA kelas XII di SMA Negeri Kabupaten
persentase miskonsepsi sebesar 43,92%. Berdasarkan Sidoarjo. Obyek penelitian ini adalah konsep enzim dan
observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 4 metabolisme sel yang terdapat dalam 8 buku teks
Sidoarjo pada tanggal 09 Januari 2018, didapatkan biologi SMA.
persentase miskonsepsi siswa pada konsep enzim dan Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, antara lain (1)
metabolisme sel sebesar 32% dengan sumber tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap
miskonsepsi terbesar yaitu berasal dari buku teks. Hasil penyelesaian .
wawancara dengan guru di SMAN 4 Sidoarjo dan 1. Tahap persiapan
SMAN 1 Wonoayu, tidak semua guru menelaah buku a. Analisis kurikulum
ajar sebelum digunakan. Para guru cenderung Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi
menggunakan buku dari pemerintah atau buku yang kurikulum tepatnya pada KD 3.2 yang mengkaji
sudah sering digunakan sebelumnya. Untuk buku tentang konsep enzim dan metabolisme sel.
pendamping, guru memilih buku yang sesuai dengan Berdasarkan kajian literatur, konsep dalam KD
kurikulum. 3.2 meliputi pengertian enzim, struktur enzim,
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan sifat dan cara kerja enzim serta faktor-faktor
untuk mendeskripsikan persentase miskonsepsi yang ada yang mempengaruhi kerja enzim. Sedangkan
pada buku teks biologi kelas XII SMA pada konsep untuk konsep metabolisme meliputi katabolisme
enzim dan metabolisme sel, serta mendeskripsikan karbohidrat dan anabolisme.
persentase masing-masing kategori miskonsepsi yang b. Analisis indikator
ditemukan dalam buku tersebut. Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi
indikator yang sesuai untuk memenuhi KD 3.2,
METODE yaitu antara lain : (1) menjelaskan klasifikasi
enzim berdasarkan tipe reaksi, (2)
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 469
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 470
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
dari situlah dapat menjadi salah satu penyebab overgeneralization, obsolete concept and term dan
miskonsepsi buku teks. flawed research, tidak ditemukan didalam buku teks
Berdasarkan temuan kategori miskonsepsi pada yang di teliti.
beberapa buku teks, maka dapat dihitung persentase Persentase kategori miskonsepsi pada buku teks yang
masing- masing kategori miskonsepsi pada masing- tertinggi adalah kategori oversimplification dengan
masing buku teks dan ditabulasikan pada tabel 2 sebagai persentase miskonsepsi sebesar 61,9%.
berikut. Oversimplification adalah bentuk penyederhanaan
Tabel 2. Persentase Masing- masing Kategori konsep yang berlebihan daripada konsep yang
Miskonsepsi Buku Teks. sebenarnya atau ketidaklengkapan dalam menjelaskan
Kategori Miskonsepsi Persentase konsep (Harsey, 2005). Oversimplification banyak
Miskonsepsi (%) ditemukan karena dalam penyusunan buku teks
Oversimplification 61,9 seringkali diberi masa waktu pengerjaan sehingga
membuat penulis tidak maksimal dalam menyampaikan
Overgeneralization 0
konsep yang terkait. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh
Obsolete Concept and Term 0 editor yang kurang teliti dalam memilih konsep- konsep
Missidentification 38,1 yang harus diringkas (Suranti, 2016). Menurut Suranti
Flawed Research 0 (2016), oversimplification banyak ditemukan
dikarenakan adanya pembatasan waktu penulisan buku
oleh penerbit. Sedangkan kategori lain miskonsepsi yaitu
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa terdapat 2
missidentification yang bisa terjadi karena kurangnya
kategori miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks
telaah atau seminar sebelum penerbitan buku (Suranti,
yakni oversimplification dengan persentase sebesar
2016).
61,9% dan misidentification dengan persentase sebesar
38,1%. Sedangkan untuk kategori miskonsepsi
Berikut merupakan contoh- contoh miskonsepsi yang ditemukan pada 8 buku teks biologi pada konsep enzim dan
metabolisme sel kelas XII SMA Negeri di Kabupaten Sidoarjo yang dirangkum pada tabel 3 sebagai berikut.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 471
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
2 Reaksi gelap adalah tahapan fotosintesis yang Oversimplification Tahap 1. Karboksilasi Menjelaskan siklus
tidak memerlukan cahaya dan terjadi di stroma. Alasan : Atom karbon dari CO2 ditambahkan ke Calvin dalam
Reaksi gelap memerlukan ATP, NADPH dan Pada buku teks satu molekul 5-C ribulosa bifosfat tahapan
CO2. ATP dan NADPH dihasilkan dari reaksi dituliskan dan karboksilase untuk memperoleh 2 fotosintesis
terang. Mekanisme siklus Calvin adalah sebagai digambarkan, molekul 3 fosfogliserat.
berikut : proses reduksi Tahap 2. Reduksi
CO2 dari udara akan di fiksasi oleh RuBP dengan terjadi pada Proses ini melibatkan 2 enzim
bantuan enzim rubisko, membentuk PGA. gliseraldehid 3 fosfogliserat dehidrogenase. Reaksi
Selanjutnya PGA direduksi NADPH dengan fosfat. Akan enzimatik pertama yakni 1 molekul ATP
bantuan ATP membentuk 6 molekul G3P. 1 G3P tetapi menurut digunakan dan yang kedua yakni 1
akan keluar dari siklus dan akan dirubah menjadi buku teks, molekul NADPH digunakan untuk
gula dan 1 molekul lagi berada di siklus untuk reduksi tidak masing- masing 3 fosfogliserat.
membentuk kembali RuBP dengan bantuan ATP. langsung pada Gliseraldehid 3 fosfat adalah gula
gugus karboksil berkarbon 3. Beberapa digunakan untuk
3 PGA, tetapi di tahap siklus selanjutnya dan beberapa
rombak dulu diteruskan sebagai produk dari siklus
menjadi asam Calvin. Proses reduksi tidak langsung
1,3 pada gugus karboksil 3 PGA, tetapi di
bifosfogliserat rombak dulu menjadi asam 1,3
bifosfogliserat dengan penambahan
gugus fosfat terminal ATP. Dalam reaksi
ini, pereduksi sesungguhnya adalah
NADPH yang memberikan 2 elektron
pada atom C gugus ester anhidra dan
merupakan reaksi reduksi satu- satunya
pada siklus Calvin.
Tahap 3. Regenerasi
Merupakan tahapan dari gliseraldehid 3
fosfat menjadi ribulosa 1,5 bifosfat yang
kemudian digunakan kembali untuk
karboksilasi.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 472
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
3 Enzim terdiri dari komponen protein yang disebut Missidentification Enzim tersusun dari molekul protein Mendeskripsikan
dengan apoenzim. Beberapa enzim memerlukan Alasan : (Apoenzim) dan non protein yaitu : gugus komponen-
komponen non protein untuk membantu aktivitas Koenzim prostetik, kofaktor dan koenzim. komponen
enzim yang disebut dengan kofaktor. Kofaktor merupakan 1. Gugus prostetik penyusun enzim
beberapa enzim berupa ion anorganik. Kofaktor senyawa Gugus prostetik dibedakan berdasarkan
yang berupa ion anorganik disebut dengan organik, bukan integrasinya yang kuat dan stabil
koenzim. Beberapa kofaktor tidak berubah di anorganik kedalam struktur protein melalui gaya
akhir reaksi, tetapi kadang kadang berubah dan gaya kovalen atau non kovalen.
terlibat dalam reaksi yang lain. Enzim yang terikat Sehingga merupakan bagian terintegrasi
dengan kofaktor disebut holoenzim. dengan enzim.
2. Koenzim
Koenzim berfungsi sebagai pengangkut
atau bahan pemindah gugus yang dapat
di daur ulang dan memindahkan banyak
substrat dari tempat pembentukannya ke
tempat pemakaiannya. Ikatan dengan
koenzim juga dapat menstabilkan
substrat seperti atom hidrogen atau ion
hidrida yang tidak stabil dalam
lingkungan cair sel.
3. Kofaktor
Kofaktor memiliki fungsi serupa dengan
gugus prostetik tetapi berikatan secara
transien dan mudah terlepas dengan
enzim atau substrat, misalkan ATP.
Holoenzim adalah bersatunya komponen
protein dan non protein membentuk enzim
yang lengkap.
4 Merupakan pusat jalur metabolisme dari berbagai Missidentification Daur krebs melakukan pengambilan Menjelaskan
senyawa metabolik meliputi metabolisme Alasan : beberapa elektron dari asam organik antara tahapan-tahapan
karbihidrat, lemak dan protein. Dalam buku dan mengangkut elektron tersebut ke NAD proses terjadinya
Tahap- tahap daur krebs adalah sebagai teks dituliskan (untuk membentuk NADH) dank e respirasi aerob
berikut : pembentukan ubikuinon (untuk membentuk ubikuinol).
1. Terjadi reaksi kondensasi antara asetil Ko-A subsinat. Bahan yang digunakan dalam siklus krebs
dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Laju Sedangkan adalah 2 piruvat, 8 NAD, 4 H2O
reaksi ditentukan oleh 3 komponen dalam menurut acuan menghasilkan 6 CO2, 2 ATP, 6 NADH, 2
reaksi tersebut yaitu jumlah asetil Ko-A, zat yang benar FADH.
inhibitor kompetitif dan enzim sitrat sintase. adalah
2. Pembentukan isositrat dari sitrat melalui pembentukan
reaksi reversible yang dikatalis oleh enzim suksinat
akonitase.
3. Oksidasi isositrat menjadi asam ketoglutarat
yang dikatalis oleh enzim
isositratdehidrogenase dan NAD.
4. Pembentukan subsinat. Pembentukan
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 473
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
6 Glikolisis terjadi dalam kondisi aerob maupun Missidentification Reaksi- reaksi glikolisis merupakan jalur Menjelaskan
anaerob. Glikolisis dalam kondisi aerob, glukosa Alasan : utama pemakaian glukosa. tahapan-tahapan
akan diubah menjadi asam piruvat, sedangkan Pada buku teks, Berikut adalah reaksi- reaksi dalam glikolisis proses terjadinya
pada kondisi anaerob, glikolisis akan dituliskan : respirasi aerob
menghasilkan laktat. pembentukan 1. Glukosa memasuki glikolisis melalui
Glikolisis terdiri dari 10 tahapan berikut : fruktosa 16 fosforilasi menjadi glukosa 6 fosfat
1. Pengaktifan D-glukosa. D-glukosa akan difosfat dan yang dikatalis oleh heksokinase dengan
mengalami fosforilasi ATP akan menghasilkan asam 13 menggunakan ATP sebagai donor
D-glukosa 6 fosfat. Enzim yang berperan difosfogliserat. fosfat.
mengkatalis reaksi adalah heksokinase. Akan tetapi 2. Glukosa 6 fosfat diubah menjadi
2. Pembentukan fruktosa 6 fosfat. Fruktosa 6 yang benar fruktosa 6 fosfat oleh fosfogluko
fosfat terbentuk dari reaksi isomerasi glukosa 6 adalah fruktosa isomerase. Reaksi ini diikuti oleh
fosfat yang dikatalis oleh enzim 1,6 difosfat dan fosforilasi yang dikatalis oleh
fosfoglukoisomerase. 1,3 fosfofruktokinase membentuk fruktosa
3. Pembentukan fruktosa 16 difosfat. Enzim yang difosfogliserat 1,6 bifosfat.
berperan dalam pembentukan fruktosa 16 3. Fruktosa 1,6 bifosfat dipecah oleh aldose
difosfat adalah fosfofruktokinase. menjadi 2 triose fosfat, gliseraldehid 3
4. Pemecahan fruktosa 16 difosfat. Dikatalis oleh fosfat dan dihidroksiaseton fosfat.
enzim aldose yang akan menghasilkan 2 4. Gliseraldehid 3 fosfat dan
molekul 3 fosfogliseraldehid. 1 molekul berupa dihidroksiaseton fosfat dapat saling
gliseraldehid 3 fosfat dan yang lainnya adalah terkonversi oleh enzim fosfotriosa
dihidroksiasetonfosfat. Terbentuknya 2 isomerase.
molekul 3 fosfogliseraldehid dipicu oleh enzim 5. Gliseraldehid 3 fosfat dioksidasi menjadi
triosafosfatisomerase. 1,3 bifosfogliserat dengan bantuan enzim
5. Pembentukan asam 13 difosfogliserat. gliseraldehid 3 fosfat dehidrogenase.
Dikatalis oleh enzim gliseraldehid 3 6. 1,3 bifosfogliserat diubah menjadi 3
fosfatdehidrogenase dan dirangkai dengan fosfogliserat dengan bantuan
reaksi reduksi pembentukan NADH dari NAD. fosfogliserat kinase, mengubah ADP
6. Pembentukan asam 3 fosfogliserat. Tahap ini menjadi ATP.
merupakan tahap penyimpanan energi. Pada 7. 3 fosfogliserat mengalami isomerase
pembentukan asam 3 fosfogliserat diperlukan menjadi 2 fosfogliserat oleh fosfogliserat
enzim fosfogliseratdinase. mutase.
7. Pembentukan asam gliserat 2 fosfat. Reaksi 8. 2 fosfogliserat diubah menjadi
isomerase asam 3 fosfogliserat akan fosfoenolpiruvat dengan bantuan
membentuk asam gliserat 2 fosfat. Reaksi ini enolase.
dikatalis oleh enzim fosfogliseratmutase. 9. Fosfat pada fosfoenolpiruvat
8. Pembentukan PEP. Terjadi dari asam gliserat 2 dipindahkan ke ADP oleh piruvat kinase
fosfat yang melepaskan 1 molekul H2O dengan untuk membentuk 2 molekul ATP per
bantuan enzim enolase. molekul glukosa.
9. Pembentukan piruvat. Dikatalisoleh enzim
piruvatkinase. Pada tahap ini, PEP bertindak
sebagai donor gugus fosforil berenergi tinggi
untuk membentuk ATP dari ADP.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 474
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
7 Kloroplas merupakan organel plastid yang Missidentification Struktur kloroplas adalah sebagai berikut : Menjelaskan
mengandung pigmen hijau daun. Sel yang Alasan : 1. Tiap kloroplas dikelilingi oleh komponen
mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun Penggunaan membrane ganda yang mengatur lalu kloroplas
lintas molekul keluar masuk kloroplas.
tanaman yaitu sel- sel jaringan tiang dan bunga kata “pigmen
2. Di dalam stroma, terdapat tilakoid yang
karang. Kloroplas tersusun dari bagian- bagian hijau daun” berarti kantong yang mengandung
sebagai berikut : seharusnya pigmen fotosintesis.
1. Stroma merupakan struktur kosong di dalam cukup 3. Tumpukan tilakoid disebut disebut
kloroplas. Merupakan tempat glukosa menggunakan grana ( 1 tumpukan disebut granum).
terbentuk dari karbondioksida dan air. kata “pigmen”. 4. Stroma merupakan cairan diluar
2. Tilakoid merupakan struktur cakram yang Selain itu, sel tilakoid..
5. Di dalam kloroplas juga terdapat DNA,
terbentuk dari pelipatan membran dalam yang
RNA, ribosom dan berbagai jenis
kloroplas. Membran tilakoid menangkap mengandung enzim.
energi cahaya dan mengubahnya menjadi kloroplas bukan
energi kimia. hanya mesofil
3. Grana merupakan satu tumpukan tilakoid. atau bunga
4. Pigmen fotosintesis yaitu klorofil a, b, karang pada
karotenoid, antosianin dan fikobilin. daun (meskipun
daun
merupakan
tempat utama
terjadinya
fotosintesis)
akan tetapi
klorofil juga
terdapat pada
batang hijau
dan buah yang
belum matang.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 475
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
Berdasarkan identifikasi miskonsepsi delapan buku Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Sifak
teks biologi pada konsep enzim dan metabolisme sel, Indana, M.Pd., dan Dr. Yuliani, M.Si. yang telah
ditemukan 20 konsep yang mengalami miskonsepsi. meluangkan waktunya sebagai validator instrumen
Indikator yang mengalami miskonsepsi tertinggi yakni penjaring miskonsepsi pada konsep enzim dan
indikator 3.2.12 Menjelaskan tahapan proses terjadinya metabolisme sel, serta kepada pihak SMA negeri di
respirasi aerob dengan jumlah 14 miskonsepsi. Kedua, Kabupaten Sidoarjo yang telah mengizinkan kegiatan
yakni indikator 3.2.2 yakni mendeskripsikan komponen penelitian berlangsung disana
penyusun enzim dengan jumlah 2 miskonsepsi. Ketiga
yakni indikator 3.2.7 Menjelaskan siklus calvin dalam DAFTAR PUSTAKA
tahapan fotosintesis. Keempat, yakni indicator 3.2.12.
menjelaskan tahapan proses terjadinya respirasi anaerob. Adisendjaja, Y.H. dan Romlah O. 2007. “Identifikasi
Kelima, yakni indikator 3.2.8. mendeskripsikan Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi
komponen kloroplas. SMU”. Proseding : Seminar Nasional Pendidikan
Biologi dan Biologi. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Dwijayanti, A., Umniyatie, S., dan Rakhmawati, A.
Simpulan
2016. “Analisis Miskonsepsi Archaebacteria dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
Eubacteria dalam Buku Biologi SMA Kelas X di
SMA Negeri kabupaten Sidoarjo, maka dapat
Kabupaten Sleman”. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol
disimpulkan :
5 (8).
1. Persentase miskonsepsi pada buku teks yaitu buku
teks berkode A dengan persentase miskonsepsi Handoko, R. 2016. “Analisis Miskonsepsi pada Buku
sebesar 36,9%; buku teks C sebesar 33,3% serta teks Biologi SMA kelas X berbasis Kurikulum
buku teks F sebesar 30,8% dan 5 buku teks dengan Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan Kurikulum
persentase miskonsepsi cukup rendah yakni buku 2013 di Kota Tebing Tinggi”. Jurnal Pelita
teks berkode H dengan persentase miskonsepsi Pendidikan. Vol 4 (1): 2338-3003.
sebesar 27,8%; buku teks G sebesar 22,2%, buku
Hershey, D.R. 2005. More Misconceptions to Avoid
teks D sebesar 17,6%, buku teks B dan E sebesar
When Teaching about Plants. Online
16,7%.
(http://www.actionbioscience.
2. Persentase kategori miskonsepsi yang ditemukan
org/education/hershey. Html, diakses 05 April 2017).
pada beberapa buku teks yakni oversimplification
sebesar 61,9% dan misidentification sebesar 38,1% Respatiningrum. 2015. Prosedur Penerbitan Buku Teks.
dengan miskonsepsi terbesar pada submateri Jakarta : Erlangga.
respirasi aerob sebanyak 14 miskonsepsi, komponen Rusydiana, E., Yuliani dan Raharjo. 2016. “Analisis
enzim sebanyak 2 miskonsepsi, siklus Calvin Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk
sebanyak 2 miskonsepsi, komponen kloroplas Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep
sebanyak 1 miskonsepsi dan respirasi anaerob Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan”. BioEdu. Vol
sebanyak 1 miskonsepsi. 5 (2): 2302-9528.
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 476
Vol. 7 No.3
BioEdu September ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2018
Berliana Oka Kirana Putri, dkk: Profil Miskonsepsi Buku Teks pada Konsep Enzim dan Metabolisme Sel 477