1 170118032543
1 170118032543
Standar MPO.1.
Penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan undang- Formularium RS & info 55
undang, dan peraturan yang berlaku dan diorganisir obat di unit pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Standar MPO.1.1.
Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau Memiliki 15
profesional lain yang terlatih mensupervisi STRA,STRTTK dan
pelayanan farmasi atau SIPA
kefarmasian(pharmaceutical).
Standar MPO.2.
Obat dengan cara seleksi yang benar, digunakan 20
untuk peresepan atau pemesanan, ada di stok
atau siap tersedia.
2. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk Bukti rapat PFT 5 Ada daftar obat dan
mengembangkan daftar tersebut (kecuali dalam menyusun dan distributor obat,yang
diperlukan oleh RS, serta
ditetapkan oleh peraturan atau otoritas di luar mengembangkan
evaluasi yg dilakukan
rumah sakit) Formularium secara berkala terhadap
daftar tsb.
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi Form Usulan Obat 5 Karena proses kolaborasi
bilamana obat tidak tersedia, berikut Baru yang belum dalam pembuatan dafatr
obat standar belum
pemberitahuan kepada pembuat resep serta tersedia
melibatkan SMF medik
saran substitusinya. dan keperawatan.
Standar MPO.2.2.
Rumah sakit dapat segera memperoleh obat Ada kebijakan yang 20
yang tidak ada dalam stok atau yang normal menunjukkan proses
tersedia di rumah sakit atau sewaktu-waktu persetujuan obat yang
bilamana farmasi tutup tidak tersedia
2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada SPO bila farmasi 5 Ada kebijakan yang
saat dimana farmasi tutup atau persediaan tutup/persediaan obat menunjukkan proses
pengadaan obat dan alat
obat terkunci (lihat juga TKP.3.2.1, EP 2). terkunci
kesehatan apabila ada
permintaan pasien di luar
jam buka farmasi, tetapi
belum diketahui oleh
seluruh staf farmasi dan
staf terkait.
Standar MPO.3.
Obat disimpan dengan baik dan aman. Penyimpanan Narkotika 30
lemari ganda belum tersedia
Standar MPO.3.1.
Kebijakan rumah sakit mendukung 35
penyimpanan yang tepat bagi obat-
obatan/medications dan produk nutrisi yang
tersedia
Standar MPO.3.2.
Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan Catatan 15
aman bilamana disimpan di luar farmasi. supervisi/penggantian
obat emergensi
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara Dipakai hanya untuk 5 Belum ada rotasi
tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit emergensi saja dan pertukaran obat emergensi
ke unit yang paling banyka
setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau sesudah pakai harus
menggunakan. Dalam hal
rusak melaporkan untuk ini penggantian obat yang
segera diganti sudah kadaluwarsa, rusak
Di cek secara berkala atau obat yang sudah
apakah ada yg digunakan.
rusak/kadaluwarsa
Standar MPO.3.3.
Rumah sakit mempunyai sistem penarikan 30
(recall) obat
Standar MPO.4
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan SPO formulir pemesanan 30
diarahkan oleh kebijakan dan prosedur obat di sempurnakan
2. Kebijakan dan prosedur mengatur tindakan Pelatihan staf dalam 5 Ada petunjuk menjelaskan
yang terkait dengan penulisan resep dan penulisan resep, apabila menerima resep
tidak dapat di baca. Ada
pemesanan yang tidak terbaca pemesanan obat,
audit dan tindak lanjut.
pencatatan obat
Standar MPO.4.1
Rumah sakit menjabarkan elemen-elemen dari - Resep di perbaiki sesuai 10
suatu pemesanan atau penulisan resep yang contoh.
lengkap serta jenis pemesanan yang akseptabel - Daftar Singkatan yang
untuk digunakan harus diwaspadai harus di
buat.
- RS harus punya daftar
obat High Alert.
Standar MPO.4.2
Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang Kebijakan penulisan 1
kompeten yang diijinkan untuk menuliskan resep umum sesuai 5
resep atau memesan obat-obatan. ketentuan perundang-
undangan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 23
Kebijakan batasan
penulisan resep
khusus (misal obat
kemoterapi,
radioaktif,
narkotika/psikotropik
a, dll)
2. Ada proses untuk menetapkan batas bagi belum berjalan 5 Ada batasan yang jelas
petugas, bila perlu, untuk praktek penulisan seperti yang di disepakati dalkam
penulisan resep oleh
resep atau pemesanan obat (lihat juga inginkan
dokter seperti oncologist.
KPS.10, EP 1)
3. Petugas-petugas yang diijinkan untuk pekarya atau petugas 5 Ada daftar dokter yang
menuliskan resep dan memesan obat dikenal gudang diberikan kewenangan
untuk meresepkan obat
oleh unit pelayanan farmasi atau orang lain
yang di ketahuin farmasi,
yang mengeluarkan obat-obat namun belun ada batasan
kewenangan yang jelas.
Standar MPO.4.3
Obat-obatan yang diresepkan dan diberikan Tabel pencatatan obat 25
dicatat dalam rekam medis pasien di lengkapi
Standar MPO.5
Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam Sertifikat pelatihan teknik 15
lingkungan yang aman dan bersih aseptik
Standar MPO.5.1
Resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya Uji kompetensi 30
petugas penelaah
resep
Proses untuk menelaah suatu pesanan obat atau Form telaah resep/pesanan
resep termasuk evaluasi oleh profesional yang obat
terlatih terhadap :
a) Ketepatan dari obat, dosis, frekuensi dan Bukti–bukti telaah
route pemberian; resep/pesanan obat
b) Duplikasi terapi;
c) Alergi atau reaksi sensitivitas yang
sesungguhnya maupun yang potensial;
d) Interaksi yang sesungguhnya maupun
potensial antara obat dengan obat-obatan lain
atau makanan;
e) Variasi dari kriteria penggunaan yang
ditentukan rumah sakit;
f) Berat badan pasien dan informasi fisiologis
lain dari pasien; dan
g) Kontra indikasi yang lain
Standar MPO.5.2
Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan 20
obat dengan dosis yang tepat, dan kepada
pasien yang tepat di saat yang tepat
PEMBERIAN (Administration)
Standar MPO.6
Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang 25
kompeten yang diijinkan untuk memberikan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 33
obat
Standar MPO.6.1
Pemberian obat termasuk proses untuk 25
memverifikasi apakah obat sudah betul
berdasarkan pesanan obat
Standar MPO.6.2
Kebijakan dan prosedur mengatur obat yang Form rekonsiliasi 15
dibawa ke dalam rumah sakit oleh pasien yang obat yang dibawa
menggunakan obat sendiri (self- pasien pada rekam
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 36
administration)maupun obat contoh(sample) medis
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan Form rekonsiliasi 5 Ada kebijakan obat yang
PEMANTAUAN (Monitoring)
Standar MPO.7
Efek obat terhadap pasien dimonitor Form Monitoring 25
efek obat di monitor
oleh Apoteker,
perawat
2. Proses monitoring dilakukan secara Apoteker, Perawat 5 Belum ada kolaborasi yang
Standar MPO.7.1
Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan 20
melalui proses dan dalam kerangka waktu yang
ditetapkan oleh rumah sakit
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 40
Maksud dan tujuan MPO.7.1
Rumah sakit mempunyai proses unuk LaporanMedication
mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan Error dan KNC
obat dan KNC (near misses). Proses termasuk (tepat waktu,sesuai
mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, prosedur, siapa yg
menggunakan format pelaporan yang bertanggung jawab)
distandardisir, dan mengedukasi staf tentang Laporan IKP
proses dan pentingnya pelaporan. Definisi-
definisi dan proses-proses dikembangkan
melalui proses kerjasama yang mengikut
sertakan semua yang terlibat di berbagai
langkah dalam manajemen obat. Proses
pelaporan adalah bagian dari program mutu dan
program keselamatan pasien rumah sakit.
Laporan-laporan diarahkan kepada seorang
petugas atau lebih, yang akuntabel untuk
mengambil tindakan (lihat juga PMKP.7)
Program memusatkan pada pencegahan
kesalahan obat melalui pemahaman jenis
kesalahan yang terjadi di rumah sakit maupun
di rumah sakit lain dan mengapa sampai terjadi
KNC. Perbaikan dalam proses pengobatan dan
pelatihan staf digunakan untuk mencegah
kesalahan di kemudian hari. Unit farmasi
mengambil bagian dalam pelatihan staf yang
demikian.
4. Rumah sakit menggunakan informasi Analisis (Root Cause 5 Rumah sakit mempunyai
pelaporan kesalahanobat dan KNC untuk Analisis) terhadap data kesalahan obat atau
near miss untuk
memperbaiki proses penggunaan obat (lihat medication error dan
memperbaiki proses
juga PMKP.7, EP 3) KNC sampai dipakai pelayanan obat, namun
untuk perbaikan belum terpusat di bagian
proses mutu, belum ada analisa
masalah serta belum ada
= 63 %
Nama